Jelaskan fungsi penting mikroorganisme dalam PERTANIAN

Mikrobiologi ditakrifkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup berukuran mikroskopis [mikrobia] meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan virus. Mikrobiologi dapat dipandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dari mikrobia seperti Fisiologi, Taksonomi, Ekologi, dan Genetika mikrobia, dan dapat berperan sebagai ilmu terapan seperti Mikrobiologi Medik, Immunologi, Mikrobiologi Pangan, Mikrobiologi Industri, Mikrobiologi Lingkungan, dan Mikrobiologi Pertanian [Agricultural Microbiology].

Mikrobiologi Pertanian merupakan penggunaan Mikrobiologi untuk tujuan memecahkan masalah-masalah praktis di bidang pertanian. Dengan demikian dapat dirumuskan tugas dari Mikrobiologi Pertanian adalah mempelajari dan memanfaatkan mikrobia sebaik mungkin guna meningkatkan produksi pertanian baik kuantitas maupun kualitas dan menekan kemungkinan kehilangan produksi karena berbagai sebab.

Pemanfaatan mikrobia dalam produksi pertanian dilakukan melalui:

  1. Pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah dengan memanfaatkan mikrobia yang berperan dalam siklus Nitrogen [mikrobia penambat nitrogen, mikrobia amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi], Fosfor [mikrobia pelarut fosfat], Sulfur [Mikrobia pengoksidasi sulfur], dan Logam-logam [Fe, Cu, Mn, dan Al],
  2. Pemeliharaan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia penekan organisma pengganggu tanaman [OPT],
  3. Pemulihan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia pendekomposisi / penyerap senyawa-senyawa toksik terhadap mahluk hidup [Bioremediasi],
  4. Pemacuan pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan mikrobia penghasil fitohormon.

Program Studi Mikrobiologi Pertanian bertujuan menghasilkan lulusan yang:

  1. Memiliki integritas kepribadian yang tinggi;
  2. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan etika profesional;
  3. Memiliki kemampuan bekerja atau meneruskan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
  4. Mampu menghadapi situasi yang baru dalam profesinya sebagai sarjana pertanian yang memiliki kompetensi di bidang mikrobiologi pertanian;
  5. Mempunyai motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mikrobiologi pertanian;
  6. Mampu menyelesaikan masalah dengan menerapkan asas mikrobiologi pertanian dan pemikiran analitis;
  7. Dapat bekerja sama dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun internasional.

Kompetensi lulusan Program Studi Mikrobiologi Pertanian:

Lulusan Program Studi Mikrobiologi Pertanian memiliki kompetensi dalam teknologi berbasis mikrobia untuk pertanian yaitu menguasai asas penumbuhan, isolasi, identifikasi, penyimpanan mikrobia dan pemanfaatannya dalam usaha tani yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; dan mampu merancang, menganalisis, merencanakan, menerapkan, dan memelihara sistem pemanfaatan mikrobia dalam usaha tani yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

Menurut Eniya, pentingnya penggunaan mikroba yang efektif untuk produksi pertanian dangan menggandeng industri di pulau Sumbu, Provinsi Riau. Mikroba itu menjadi satu solusi bahwa limbah nanas bisa dijadikan pupuk khusus.

Eniya menambahkan, kita menggandeng industri dalam hal ini PT Riau Sakti United Plantation untuk mendirikan pabrik yang lebih besar dengan kapasitas 4000 ton per tahun dan akan di launching bulan Oktober ini.

Berbagi pengalaman dan pengetahuan pada acara ini akan bermanfaat bagi semua pihak. “Acara ini dapat memberikan masukan untuk program penelitian dan rencana strategis ke depan antara peneliti dari China dan negara anggota ASEAN dengan BPPT guna meningkatkan potensi lahan gambut di Indonesia”, jelas Eniya.

Dikesempatan yang sama, Direktur Pusat Teknologi Bioindustri Edi Wahjono menjelaskan workshop ini membahas kelanjutan pemanfaatan kebijakan dan aplikasi dalam industri. Selain itu delegasi ASEAN beserta narasumber akan berkunjung ke lapangan melihat budidaya mikroba dan hasilnya ditanah gambut di Provinsi Riau.

Acara tersebut dihadiri 100 peserta yang terdiri dari ahli ilmuwan, dan akademisi yang berasal dari China dan Indonesia serta delegasi dari negara ASEAN. [Humas/HMP]

Lihat Foto

Pexels/PhotoMIX Company

Ilustrrasi mikroorganisme tanah

KOMPAS.com - Tanah merupakan faktor biotik yang sangat penting dalam menunjang kehidupan di Bumi.

Planet besar seperti Jupiter dan Saturnus bahkan tidak memiliki tanah. Namun Bumi memiliki tanah yang dapat menumbuhkan berbagai tumbuhan, menjadi tempat hidup hewan, dan juga kehidupan manusia.

Dalam tanah, hidup berbagai mikroorganisme. Mikroorganisme tanah adalah segala sesuatu hewan kecil yang hidup di dalam tanah.

Contoh mikroorganisme tanah adalah tungau, larva serangga, cacing tanah, rayap, semut, kumbang, alga, cyanobacteria, jamur, collembola, nematode, dan protozoa.

Semua mikroorganisme tersebut berperan penting dalam menunjang kehidupan di Bumi. Berikut penjelasannya: 

Peran utama mikroorganisme tanah adalah dekomposi bahan organik yang telah mati. Makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan yang mati di alam tidak ada yang menguburkan, tugas mikroorganisme tanahlah untuk menguraikannya menjadi bahan organik. Inilah mengapa di alam liar tidak menumpuk bangkai hewan maupun tumbuhan.

Baca juga: Mengapa Polutan Tanah Berupa Zat Organik Mudah Menyatu dengan Tanah?

Mikroorganisme seperti cacing, semut, nematoda, dan serangga lainnya akan memecah makhluk hidup yang telah mati menjadi fragmen yang lebih kecil.

Bakteri dan jamur kemudian mulai menguraikan bahan mati tersebut dengan memecah ikatan karbon, melepaskan CO2, molekul kecil, molekul organik, dan melepaskan nitrogen ke tanah.

Selain didekomposisi secara kimia oleh bakteri dan jamur, rayap berperan penting dalam dekomposisi kayu.

Rayap memakan kayu mati tanah sehingga tidak menutupi lantai hutan. Lantai hutan yang bersih dari organisme mati, memungkinkan pucuk-pucuk tumbuhan baru untuk tumbuh dan berkembang.

Posted on 14 December 202018 December 2020

Pertanian organik Tentunya semua yang akan dijadikan bahan dalam budidaya harus alami. Baik itu kompos, pupuk cair, pupuk kandang yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan. Bahkan saat menguraikan bahan organik di dalam tanah, ia memiliki peran penting. Dapat dikatakan bahwa itu adalah kunci pencernaan bahan organik yaitu mikroorganisme.

Mikroorganisme memainkan peran penting dalam pertanian organik. Membantu membuat tanah liat Membantu memecah bahan organik Membantu mempercepat pertumbuhan, memperbaiki nitogen, menyeimbangkan tanah, cocok untuk pertumbuhan tanaman dan ini hanyalah sedikit dari manfaat mikroorganisme yang digunakan dalam pertanian organik. Karena mikroorganisme memiliki manfaat yang luar biasa

Mikroorganisme digunakan dalam pertanian

  1. Mikroorganisme EM
    Saya tahu mikroba ini dulu. Di awal studi tentang pertanian organik. Dikenal melalui buku itu, keajaiban terjadi di pertanian Ditulis oleh Mr. Chooka, Pemilik Harmony Life Farm.
  1. Mikroba pucuk pisang
    Mikroorganisme yang saya ketahui dari Ajarn Atthaphat Wannasut ini membantu dalam pengomposan, pemupukan, air dan menuangkan tanah untuk membuat tanah liat. Menambahkan mikroorganisme yang baik ke dalam tanah.
  1. Mikroorganisme fotosintetik
    Mikroorganisme fotosintetik ditemukan bakteri yang tersebar. Umum di alam Di air tawar dan air asin, danau asin juga ditemukan di air limbah. Kolam pengolahan air limbah Peran mikroorganisme fotosintesis Ini penting dalam proses pemanfaatan karbondioksida [CO2 – asimilasi] dan fiksasi nitrogen [fiksasi nitrogen].
  1. Mikroba rayap
    Bahan ini agak sulit ditemukan. Karena mereka harus menggunakan pemanen rayap atau sarang rayap untuk dijadikan bahan penting Mikroorganisme rayap membantu mempercepat pertumbuhan tanaman. Membantu mencegah penyakit yang terjadi melalui akar tanaman. Ini digunakan untuk menyuntikkan kubus jamur agar infeksi berjalan cepat.

Tags: Mikroba pucuk pisang, Mikroba rayap, mikroorganisme, Mikroorganisme EM, Mikroorganisme fotosintetik, organik, pertanian

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề