Jelaskan ibrah yang dapat diambil dari sepenggal kisah diatas

Jakarta -

Siapa yang tak tahu Umar bin Khattab? Selain dikenal sebagai khalifah, ia juga dikenal sebagai sahabat Rasul yang kaya raya. Namun, sepanjang hidupnya ia tak pernah memamerkan kekayaannya maupun hidup dalam kemewahan.

Justru, sebaliknya ia begitu sederhana, tidur siangnya bahkan hanya beralaskan tikar dan batu bata di bawah pohon kurma, dan dia hampir tidak pernah makan sampai kenyang. Umar punya alasan sendiri. Prinsip hidup sederhana yang ia pegang semata-mata untuk menjaga perasaan rakyat yang ia pimpin.

Selain itu, ia paham betul hakikat harta yang diajarkan dalam Islam. Kesederhanaannya itu tercermin dalam beberapa kisah yang bisa diteladani bersama di bawah ini.

Suatu saat, Umar terlambat hadir untuk menyampaikan khutbah salat Jumat. Ketika hendak naik mimbar, Umar menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya kepada para jemaah.

Ternyata, keterlambatannya tadi karena ia habis disibukkan menjahit satu-satunya pakaian yang ia miliki. Padahal, saat itu ia sudah menjabat sebagai khalifah, bisa saja ia membeli baju bagus yang baru, namun Umar memilih tetap memakai pakaian yang masih bisa ia pakai.

Pakaiannya bukan berbahan mahal, hanya kain sederhana yang bahkan dipenuhi dua belas tambalan, yang salah satu tambalannya itu ditambal dengan kain kulit berwarna merah.

Umar bin Khattab juga mengajarkan prinsip kesederhanaannya itu kepada keluarganya. Umar langsung menegur anggota keluarganya yang hidup dalam kemewahan, ia takut salah satu dari orang yang dicintainya kena fitnah karena harta kekayaan.

Salah satu anak Umar bernama Abdullah bin Umar sempat menggunakan pakaian dan alas kaki yang terbilang mewah saat masih kecil. Umar langsung menghampiri dan memukul ringan Abdullah hingga menangis.

Putri Umar, Hafshah yang melihat hal tersebut langsung bertanya. "Wahai ayah, mengapa engkau memukulnya?"

"Abdullah tampak kagum dengan apa yang dipakainya. Aku menginginkan anak-anakku jauh dari sikap sombong," jawab Umar. Sebegitunya Umar mendidik keluarganya agar jauh dari sifat sombong.

Ia juga begitu berhati-hati dalam memberi nafkah keluarganya. Meski begitu, bukan berarti Umar mengajarkan keluarganya pelit pada diri sendiri. Ia juga tak mau keluarganya sampai kekurangan gizi, hidup dengan tidak layak.

Suatu ketika, Umar melihat seorang anak perempuan yang berpenampilan lusuh, kurus, dan lemah. Umar kemudian bertanya, "Anak siapa ini?"

Abdullah dewasa menjawab. "Dia adalah salah satu putrimu," kata Abdullah.

Umar bertanya lagi, "Putriku yang mana?"

"Putriku," kata Abdullah.

Umar bin Khattab heran dan kembali bertanya. "Apa yang membuatnya kurus dan lemah seperti ini?"

"Ini akibat dari perbuatanmu. Engkau terlalu keras dalam memberi nafkah," kata Abdullah.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak juga 'Gaji UMR, Office Boy ini Menyisihkan Rezeki untuk Tuna Wisma':

[Gambas:Video 20detik]

Jakarta -

Kisah sahabat Nabi, Umar bin Khattab, khalifah ke-2 setelah Abu Bakar Ash Shiddiq dikenal mempunyai watak keras dan tegas. Selama untuk membela Islam dan kebenaran tak ada yang dia takuti di dunia ini.

Sifat keras itu bahkan sejak masih mendampingi Rasulullah SAW. Seperti apa kisah sahabat nabi tentang Umar bin Khattab yang dikenal keras ini?

Setelah Abu Bakar Ash Shidiq wafat pada 21 Jumadilakhir tahun ke-13 hijrah atau 22 Agustus 634 Masehi, Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah ke-2.

Muncul kekhawatiran dari masyarakat Mekah saat Umar naik menjadi Khalifah menggantikan Abu Bakar Ashidiq. Mereka khawatir Umar akan lebih keras kepada mereka.

Hal itu bisa dirasakan oleh Umar. Kisah sahabat nabi berikutnya di hari ke-3 setelah dibaiat sebagai khalifah saat menyampaikan pidato pertamanya, dia pun meluruskan anggapan itu.

"Ketahuilah saudara-saudaraku, bahwa sikap keras itu sekarang sudah mencair. Sikap itu [keras] hanya terhadap orang yang berlaku zalim dan memusuhi kaum Muslimin," kata Umar seperti dikutip dari buku, Biografi Umar bin Khattab karya Muhammad Husain Haekal.

"Tetapi buat orang yang jujur, orang yang berpegang teguh pada agama dan berlaku adil saya lebih lembut dari mereka semua," Umar melanjutkan.

Dia berjanji tak akan membiarkan orang berbuat zalim atau melanggar hak orang lain. Kepada orang yang berbuat zalim, Umar akan meletakkan pipi sebelah mereka di tanah dan pipi satunya akan dia injak. Sebaliknya bagi orang yang bersih dan mau hidup sederhana, Umar akan meletakkan pipinya di tanah.

Umar juga meminta rakyat tak ragu untuk menegur dia kalau salah. Bahkan menuntut jika rakyat Makkah terjebak bencana atau tentaranya jatuh ke perangkap musuh.

"Bantulah saya dalam tugas saya menjalankan amar makruf naih munkar dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat saudara-saudara," kata Umar menutup pidatonya.

Selesai pidato, Umar turun dari mimbar dan memimpin sholat. Selesai sholat dia pun pulang ke rumah. Kisah sahabat nabi itu pun kemudian dikenal sebagai pemimpin yang adil dengan segala kekerasan watak dan kekasarannya.

[erd/nwy]

GuruAmir Selasa, 06 Oktober 2020 akidah 183 Edit



Pilihan Ganda

Soal 1
Nama ayah Umar Bin Khattab r.a. adalah… 

A. Khattab bin Naufal Al Shimh Al-Quraisy 

B. Khattab bin Abdi Manaf Al-Quraisy 

C. Khattab bin Hasyim bin Abdul Manaf 

D. Khattab bin Murrah bin Ka’ab
Pembahasan: A

Umar bin Khattab r.a. dilahirkan dari suku Quraisy di Mekkah. Dari seorang ibu bernama Khantamah binti Hasyim. Nama lengkap beliau Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Rabbah bin Abdullah bin Qurth bin Rizzah bin Adi bin Ka’ab atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab [581 M – 644 M/ 13 H – 23 H]. 

Soal 2
Umar Bin Khattab r.a masuk Islam pada usia … 

Pada tahun 608 M Umar bin Khattab masuk Islam dausia 27 tahun. Beliau salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. yang juga adalah khalifah kedua Islam [634 M – 644 M]. Pada masa pemerintahan beliau kemajuan Islam berkembang sangat pesat disebut Futuhut Islamiyah [pembuka Islam] karena banyak perjuangan beliau yang membuka kemajuan Islam. 

Di bawah ini merupakan sikap hidup Umar Bin Khattab r.a sebelum masuk Islam …. 

A. sangat mencintai Islam 

C. sangat mendukung keluarganya untuk masuk Islam 

D. tidak membunuh keluarganya yang masuk Islam. 

Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab adalah penentang agama Islam dan membenci Nabi Muhammad Saw. Beliau pernah menentang sangat beringas tidak menerima agama Muhammad Saw. tetapi atas izin Allah Swt dan atas kesadaran sendiri sertaberkat keyakinan hati, beliau dapat melihat denga mata hati beliau bahwa Islam adalah agama yang benar. Lalu mendapat mendapat hidayah [petunjuk] dan mau masuk Islam

Gelar Umar Bin Khattab r.a di antaranya adalah Lion of the desert artinya … 

A. karena sangat lemah lembut 

B. karena kesederhanaannya 

C. karena kegigihan dan keberaniannya 

Umar Bin Khattab r.a  mendapatkan gelar  Lion of the desert artinya singa padang pasir karena keberanian beliau dalam melawan kaum kafir.

Sifat Umar Bin Khattab r.a. yang paling menonjol di antaranya adalah keberanian dalam mengajarkan agama Islam secara terang-terangan, hingga dapat julukan …. 

C. The Lion Of The Desert  

Sosok Umar bin Khattab yang kekar dan pemberani memang sudah disegani oleh orang-orang Mekkah khususnya suku Quraisy sebelum masuk Islam. Namun setelah masuk Islam orang-orang Quraisy menjadi gentar terhadap beliau. Itulah ciri khas Umar bin Khattab ra. sebagai pemimpin. Sepanjang sejarah beliau terkenal sebagai pemimpin Islan yang disegani di semua kalangan. Pada usia 63 tepatnya pada tahun 644 M Sahabat Umar bin Khattab wafat. Umar bin Khattab Ra. memiliki sifat-sifat sangat menonjol sebagai berikut: 

Dijuluki sebagai Al-Faruq [Pemberani] 

Karena berani bersikap tegas membedakan antara kebaikan dan kebatilan. Siapa yang ingin menyerang Islam dan menghina Rasulullah Saw. beliau hadapi dengan tegas. Julukan ini diberikan oleh Rasulullah Saw. 

Hari-hari pertama masuk Islam, Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, bukankah kita hidup dalam kebenaran dan mati dalam kebenaran?”

Rasulullah menjawab tegas, “Ya. Demi Allah, hidup dan mati kita dalam kebenaran.”

“Jika demikian, mengapa kita sembunyi-sembunyi dalam mendakwahkan ajaran kita. Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, telah tiba saatnya untuk keluar.”

Rasulullah mengamini usulan Umar. Maka itulah kali pertama umat Islam menampakkan diri secara terang-terangan. Para sahabat dibagi menjadi dua barian; satu barisan dipimpin Hamzah dan satu barisan dipimpin Umar. Kemudian mereka menuju ka’bah dan tak satu pun orang Quraisy berani mengganggu mereka. Sejak saat itulah Umar dipanggil dengan julukan al faruq.

Dijuluki sebagai Abu Faiz [Orang yang memiliki kecerdasan] 

Umar bin Khattab ra. tidak hanya cerdas dalam mengatur pemerntahan dan mengatur strategi perang beliau sangat cerdas. Julukan ini juga diberikan oleh Rasulullah Saw. 

Dijuluki sebagai Abu Hafaas [Tegas dalam pendirian

Selain memiliki postur tubuh yang tinggi-besar, Umar bin Khattab dalam gaya memimpin beliau sangat tegas dan teguh pendirian. Julukan ini juga diberikan Raulullah Saw. 

Di kalangan kaum muslimin Umar bin Khattab ra. dikenal sebagai figur yang rela berkorban jiwa raga demi Islam. Hal ini dapat dilihat dari sikap beliau yang menyerahkan kekayaan beliau untuk Islam dan hidup sederhana. Selain itu saat menjadi khalifah rela berkorban untukkemajuan Islam.

Sikap Umar Bin Khattab r.a. di antaranya selalu mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Ketika diberitahu bahwa beliau akan di naikkan gajinya sebagai khalifah, sikap belaiu adalah .... 

C. marah dan tidak mau menerima  

KISAH UMAR BIN KHATTAB RA. YANG SEDERHANA 

Meskipun Umar bin Khattab r.a. dilahirkan dari keluarga beada dan segala kebutuhan hidupnya serba tercukupi, setelah menyatakan diri masuk Islam beliau menjalani hidup yang sederhana. Seluruh harta yang dimiliki diperuntukkan untuk kepentingan akhirat [Islam]. Beliau lebih memilih tinggal di rumah sederhana, bahkan kasur rumahnya pun hanya terbuat dari pelepah kurma. Bahkan setelah menjabat sebagai khalifah beliau tetap sederhana dan hanya mengambil gaji saat istri beliau minta uang saja. Itupun hanya diambil seseuai kebutuhan saja selebihnya tidak diambil. Ketika menolak untuk dinaikkan gaji beliau menolaknya. 

Sebagai khalifah. Umar bin Khattab hanya mengambil sebagian kecil dari gaji beliau untuk keperluan rumah tangga beliau. Ketika beliau mendapatkan harta rampasan perang yang sudah dibagikan secara adil oleh Rasulullah Saw., beliau tidak mau menerima bagian beliau. Menurut Umar bin Khattab bahwa lebih baik harta rampasan perang untuknya yang berupa kebun pertanian saja, sehingga hasil pertaniannya dapat diberikan kepada para fakir miskin. Bahkan beliau sering menggunakan harta beliau sendiri untuk membebaskan para hamba sahaya atau budak-budak yang disiksa oleh para majikan. Betapa luar biasa kesederhanaan dan kesahajaan pribadi sahabat Umar bin Khattab. Dari kisah kesederhanaan beliau tersebut mengandung arti bahwa Umar Bin Khattab juga cermin seorang pemimpin yang tanggungjawab dan adil. Semoga kita dapat meniru beliau. 

Di bawah ini merupakan sikap hidup sederhana adalah …. 

A. merencanakan segala kebutuhan dengan tepat dan tidak keluar dari keperluannya 

B. menambah kebutuhan yang di butuhkan untuk jangka panjang 

C. memberikan sebagian harta untuk keperluan pesta 

D. memiliki alat komunikasi yang dapat membantu segala aktifitas sehari-hari 

ciri dari sikap atau pola hidup sederhana diantaranya adalah merencanakan segala kebutuhan dengan tepat dan tidak keluar dari keperluannya.

Salah satu sifat yang penting untuk di teladani dari kepemimpinan khalifah Umar Bin Khattab r.a. sangat peduli dan dekat dengan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dengan tindakan beliau yaitu …. 

A. masyarakat miskin untuk datang di rumah beliau 

B. mendata warga miskin untuk di diskusikan 

C. menyuruh orang kaya untuk menanggung 10 keluarga miskin 

D. mengunjungi rakyatnya untuk melihat langsung kehidupan mereka
Pembahasan: D

KISAH UMAR BIN KHATTAB R.A. PEMIMPIN YANG ADL DAN DEKAT DENGAN RAKYAT 

Khalifah Umar bin Khattab adalah sosok pemimpin yang selalu ingin tahu keadaan rakyatnya. Beliau selalu menyempatkan waktu berjalan keliling untuk mengetahui kondisi rakyatnya. Suatu saat Umar sedang berkeliling dengan sahabatnya yang bernama Aslam. Mereka berdua ketika sedang berjalan mendengar suara tangisan anak kecil. Khalifah Umar dan Aslam pun mencari sumber suara tersebut lalu berhenti di sebuah rumah yang kecil. Di dalam rumah tersebut Umar melihat seorang ibu yang sedang memasak. Kemudian beliau bertanya kepada ibu tersebut mengapa anaknya menangis. Ibu itu tetap memasak dan mengatakan bahwa anaknya menangis karena kelaparan. Khalifah Umar melihat terus-menerus ibu yang sedang memasak itu. Sudah terasa agak lama tetapi tidak ada tanda-tanda masakan itu akan matang. Khalifah Umar bertanya lagi kepada ibu tersebut mengapa sang anak sudah kelaparan dan menangis tetapi sang ibu tidak selesai juga memasak. Lalu khalifah Umar melihat apa yang sedang di masak ibu tersebut. Beliaupun kaget, ternyata yang di masak ibu itu adalah batu. Akhirnya seketika itu juga khalifah Umar kembali ke rumah dan mengambil satu karung gandum untuk diserahkan kepada ibu tersebut agar anaknya tidak kelaparan. Begitulah khalifah Umar bin Khattab yang selalu memperhatikan kondisi rakyatnya. Sehingga beliau dekat dengan rakyat. Selain itu beliau dikenal sebagai pemimpin yang adil dalam menegakkan keadilan tanpa memandang siapapun.

Soal 9
Di antara hikmah dari keteladanan Umar Bin Khattab r.a. adalah .… 

A. dapat mewujudkan pribadi dermawan yang ikhlas karena Allah SWT 

B. lemah lembut dan kurang berani mengambil tindakan 

C. tidak harus meniru seperti sifat sahabat Umar bin Khattab r.a. 

D. hidup dijalani sesuai kemampuan saja tidak usah dipaksakan 

Kisah Umar Bin Khattab r.a bisa menjadi ibrah bagi kita untuk mengikuti dan meneladani beliau dengan  mewujudkan pribadi dermawan yang ikhlas karena Allah SWT.

Untuk meneladani sifat Umar bin Khattab r.a. yang dermawan cara-cara yang perlu kita lakukan adalah .… 

A. menyadari memiliki kemampuan berbeda 

B. menyadari bahwa hidup perlu perjuangan dan membantu orang lain 

C. membiasakan hidup sesuai keinginan asal mampu 

D. membiasakan berfikir dan bersikap serta berperilaku yang berkualitas

cara-cara meneladani sahabat Umar bin Khattab Ra. sebagai berikut: 

1. Banyak berlatih menjadi pribadi yang suka berjuang di jalan Allah Saw. dan Rasul-Nya

2. Membiasakan diri menjadi diri sendiri yang jujur, amanah, dan tangung jawab 

3. Berlatih selalu menggemari ilmu terutama ilmu agama karena dengan ilmu akan membuka mata hati 

4. Menjaga kehormatan diri yang disandarkan kepada Allah Swt. 

5. Melatih diri berpikir luas, bersikap tegas, dan bertindak adil 

6. Membiasakan diri hidup sederhana, jika ada kelebihan rezeki untuk berderma 

7. Membiasakan diri banyak mengamalkan ilmu terutama ilmu agama tanpa pamrih 

8. Menyadari bahwa setiap perbuatan baik pasti ada rintangannya maka tidak usah mengurusi hal-hal 

dari semua cara diatas maka hal penting dalam meneladani kedermawanan Umar Bin Khattab r.a adalah dengan menyadari bahwa hidup perlu perjuangan dan membantu orang lain 

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề