Jelaskan keterkaitan antara kemunduran KERAJAAN Kediri dengan berdirinya KERAJAAN Majapahit

tirto.id - Majapahit tercatat dalam sejarah pernah menjadi kemaharajaan besar di Nusantara dengan wilayah yang amat luas. Namun, kerajaan yang berdiri pada akhir abad 13 Masehi ini melemah lalu tamat menjelang abad 16. Apa saja penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit?

Timbul Haryono lewat tulisan bertajuk "Kerajaan Majapahit: Masa Sri Rajasanagara sampai Girindrawardhana" yang terhimpun dalam jurnal Humaniora [1997:107] menyatakan bahwa Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Nusantara.

Sejarah kerajaan yang juga kerap disebut dengan nama Wilwatikta ini, tulis Inajati Adrisijanti buku Majapahit: Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota [2012:30], diawali dengan pembukaan hutan oleh Raden Wijaya di delta Sungai Brantas pada 1293, yang kemudian menjadi desa dengan nama Majapahit.

Raden Wijaya yang merupakan menantu Raja Kertanegara -penguasa terakhir Kerajaan Singasari- pada akhirnya mampu mengalahkan Jayakatwang berkat persekutuan dengan pasukan Mongol yang tiba di Jawa.

Jayakatwang adalah Adipati Kediri yang sebelumnya telah membunuh Kertanegara dan mengambil-alih takhta Singasari.

Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang balik pasukan Mongol dan menghancurkan mereka. Usai itu, ia mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya menjadi raja pertamanya dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana [1293-1309].

Baca juga:

  • Sejarah Keruntuhan Kerajaan Majapahit & Prasasti Peninggalannya
  • Sejarah Kerajaan Singasari: Kisah Ken Arok Hingga Raja Kertanegara
  • Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Lokasi, & Nama Raja-Raja di Jawa

Pasang surut pun menjadi bagian dari perjalanan Majapahit. Masa kejayaan Majapahit adalah ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk [1350-1389] dengan didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, demikian dikutip dari Historical Dictionary of Indonesia [2012] karya Robert Cribb dan Audrey Kahin.

Lantas, bagaimana kerajaan besar yang memiliki wilayah sangat luas berkat Sumpah Palapa Gajah Mada dan angkatan perang hebat ini bisa runtuh? Ada beberapa faktor penyebab runtunya Kemaharajaan Majapahit, antara lain:

Wafatnya Gajah Mada & Hayam Wuruk

Setelah Gajah Mada meninggal dunia pada 1364, disusul dengan wafatnya Hayam Wuruk pada 1389, Majapahit tidak memiliki pemimpin yang mampu mengulangi masa kejayaan kerajaan ini.

Masa-masa selanjutnya menjadi periode yang suram dan panjang bagi Majapahit. Sering terjadi pertikaian bahkan di dalam lingkungan istana, wilayah-wilayah taklukan pun mulai melepaskan diri yang semakin memperlemah pengaruh Majapahit.

Perang Saudara

Tiadanya pemimpin yang kuat membuat internal Majapahit goyah dan terbelah. Pada 1405, terjadi perang saudara yang dikenal dengan sebutan Perang Paregreg. Perang ini melibatkan Wikramawardhana melawan Bhre Wirabhumi.

Wikramawardhana adalah istri putri Hayam Wuruk dari permaisuri yakni Kusumawardhani. Sedangkan Bhre Wirabhumi merupakan putra Hayam Wuruk dari istri selir.

Perang saudara tersebut dimenangkan oleh Wikramawardhana [1390-1428] yang menjadikan dirinya tetap berkuasa sebagai Raja Majapahit setelah Hayam Wuruk.

Namun demikian, Wikramawardhana maupun para penerusnya tidak mampu membangkitkan kejayaan Majapahit.

Baca juga:

  • Sejarah Kerajaan Majapahit: Pemimpin Lemah, Negara Punah
  • Sejarah Kerajaan Majapahit: Negara Besar yang Akhirnya Musnah
  • Sejarah Kerajaan Majapahit: Negara Bubar di Masa Pancaroba

Berkembangnya Agama Islam

Ahmad Mansyur dalam Api Sejarah I [2012:108] menyebutkan, pada periode 1405–1433, armada muslim dari Cina yang dipimpin oleh Laksamana Cheng-Ho beberapa kali datang ke Jawa. Terbentuklah komunitas muslim Cina dan Arab di beberapa daerah, seperti Semarang, Demak, Tuban, serta Ampel.

Dari situlah Islam berkembang, terutama di wilayah pesisir pantai Utara Jawa. Mulai terjadi proses islamisasi di banyak tempat di Jawa, termasuk di wilayah kekuasaan Majapahit.

Dikutip dari Sejarah Peradaban Islam di Indonesia [2006] yang disusun Mundzirin Yusuf, bandar-bandar dagang baru pun dibuka untuk menyaingi bandar milik Majapahit yang pengaruhnya semakin merosot.

Salah satu bandar baru yang kemudian berpengaruh adalah di Demak. Di sinilah nantinya berdiri Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa dan menjadi ancaman baru bagi Majapahit.

Serangan Kesultanan Demak

Kesultanan Demak berdiri pada 1478. Pendirinya adalah Raden Patah [1475-1518] yang tidak lain adalah putra dari Raja Majapahit kala itu yakni Kertabumi atau Brawijaya V [1468-1478] dari istri seorang wanita berdarah Cina bernama Siu Ban Ci.

Perkembangan Demak sebagai kerajaan Islam di Jawa sangat pesat, berbanding terbalik dengan Majapahit yang semakin melemah. Melihat situasi itu, Demak pun berencana menghancurkan Majapahit.

Serangan pertama Kesultanan Demak terhadap Majapahit terjadi pada 1517 yang membuat perekonomian kerajaan Hindu-Buddha itu lumpuh. Serangan tersebut dipimpin oleh Pati Unus [1488-1521], Sultan Demak kedua yang merupakan menantu Raden Patah.

Tahun 1527, Kesultanan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana [1521-1546] kembali menyerang Majapahit. Sultan Trenggana adala pemimpin Kesultanan Demak ketiga yang juga adik Pati Unus.

Serangan kedua Demak benar-benar menghancurkan Majapahit bahkan mengakhiri riwayat kerajaan yang pernah sangat perkasa di Nusantara ini.

Baca juga:

  • Sejarah Kesultanan Banten dan Daftar Raja yang Pernah Berkuasa
  • Sejarah Kesultanan Demak: Kerajaan Islam Pertama di Jawa
  • Penjelasan 4 Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Daftar Penguasa Kerajaan Majapahit

  • Raden Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana [1293-1309]
  • Kalagamet/Sri Jayanagara [1309-1328]
  • Sri Gitarja/Tribhuwana Wijayatunggadewi [1328-1350]
  • Hayam Wuruk/Sri Rajasanagara [1350-1389]
  • Wikramawardhana [1389-1429]
  • Suhita /Dyah Ayu Kencana Wungu [1429-1447]
  • Kertawijaya/Brawijaya I [1447-1451]
  • Rajasawardhana/Brawijaya II [1451-1453]
  • Purwawisesa /Girishawardhana/Brawijaya III [1456-1466]
  • Bhre Pandansalas/Suraprabhawa/Brawijaya IV [1466-1468]
  • Bhre Kertabumi/Brawijaya V [1468 -1478]
  • Girindrawardhana/Brawijaya VI [1478-1489]
  • Patih Udara/Brawijaya VII [1489-1527]

Baca juga artikel terkait KERAJAAN MAJAPAHIT atau tulisan menarik lainnya Alhidayath Parinduri
[tirto.id - hdy/isw]


Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Alhidayath Parinduri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah dengar nggak tentang Kerajaan Kediri? Sebagai salah satu kerajaan bercorak Hindu yang ada di Indonesia, kisahnya pun menarik untuk dibahas, nih. Kenapa? Soalnya, kisah Kerajaan Kediri ini nantinya akan berkaitan dengan kisah kerajaan-kerajaan Hindu lainnya, seperti Singasari dan Majapahit. 

So, bagaimanakah sejarah dari kerajaan yang sudah berdiri sejak abad ke-12 ini? Yuk, simak sampai selesai!

Sejarah Kerajaan Kediri

Berdirinya Kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Tujuannya yakni untuk menghindari pertikaian nih, guys! 

Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua bagian yakni Kerajaan Panjalu [Kediri] untuk Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala [Kahuripan] untuk Mapanji. 

Nah, dari sini bisa dikatakan kalau Samarawijaya merupakan pendiri Kerajaan Kediri sekaligus raja pertamanya. 

Kerajaan Kediri sendiri terletak di dekat sungai Brantas meliputi Kediri dan Madiun, dan ibu kotanya disebut Daha. Sementara itu, kalau ibu kota Kerajaan Jenggala disebut Kahuripan.

Biar nggak bingung, coba deh elo lihat peta wilayah Kerajaan Kediri di bawah ini!

Peta Wilayah Kerajaan Kediri. [Dok. Wikimedia Commons]

So, bagaimanakah dengan wilayah persebaran Kerajaan Kediri? 

Pada awalnya, Kerajaan Kediri hanya berpusat di daerah Kediri dan Madiun saja. Tapi, pada akhirnya wilayah Jenggala nanti juga akan dikuasai oleh Kerajaan Kediri nih, guys. Jadi, jangan heran ya, kalau nanti hampir seluruh wilayah Jawa Timur dikuasai oleh Kerajaan Kediri. 

Oke, sekarang lanjut ke sumber-sumber yang berkaitan dengan Kerajaan Kediri. 

Salah satu sumber sejarah Kerajaan Kediri yakni kitab Bharatayudha. Pada kitab ini diceritakan kalau Jenggala dan Kediri akan terus berkonflik. Alasannya yakni karena kedua kerajaan ini ingin menguasai wilayah satu sama lain 

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri runtuh saat terjadinya Pertempuran Ganter pada tahun 1222 M. Peperangan ini merupakan perang antara Kertajaya melawan kaum Brahmana dan Ken Arok. Nah, menurut elo apa sih yang melatar belakangi terjadinya pertempuran ini?

Jadi, ini semua berawal dari keinginan Kertajaya yang ingin disembah layaknya Tuhan oleh para kaum Brahmana. Hal ini tentu saja memicu kemarahan kaum Brahmana. 

Seperti yang elo tahu, kaum Brahmana merupakan orang-orang yang mengerti tentang agama. Jadi nggak heran kan, kalau mereka nggak setuju dengan Kertajaya. Karena menurut kaum Brahmana yang pantas disembah adalah Tuhan, bukan malah Raja Kertajaya. Pada akhirnya, kaum Brahmana pun meminta pertolongan pada Ken Arok untuk melawan Kertajaya. 

Setelah melalui peperangan panjang, akhirnya Kerajaan Kediri pun runtuh. Kemudian, kaum Brahmana pun memberikan gelar raja kepada Ken Arok. So, inilah awal mula Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari. 

Ilustrasi [Dok. Pixabay]

Kehidupan Kerajaan Kediri

Lantas, bagaimana sih kehidupan agama dan ekonomi Kerajaan Kediri?

1. Kehidupan Agama Kerajaan Kediri

Kalau ngomongin kehidupan agama Kerajaan Kediri, sebenarnya bisa elo lihat dari peninggalannya. Peninggalannya itu bisa berupa candi, arca, dan lainnya. 

Beberapa candi yang lahir pada masa Kerajaan Kediri antara lain Gurah dan Tondowongso. Nah, kalau dilihat dari peninggalannya ini, banyak masyarakat Kerajaan Kediri yang menganut agama Hindu Siwa. 

Sebab, candi Gurah dan candi Tondowongso merupakan candi yang bersifat Hindu. Sehingga, bisa disimpulkan kalau mayoritas masyarakat Kerajaan Kediri beragama Hindu. 

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kediri

Terus, kalau kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri kira-kira gimana, ya? Well, Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang bercorak agraris dan maritim. 

Banyak rakyat Kerajaan Kediri yang bekerja sebagai petani. Kenapa? Soalnya, seperti yang kita tahu, pulau Jawa itu terkenal dengan kesuburan tanahnya. 

Di sisi lain, masyarakat kerajaan yang tinggal di tepi pantai lebih memilih fokus pada sektor perdagangan dan pelayaran. 

Baca Juga: Sejarah dan Peninggalan Kerajaan Medang Kamulan

Silsilah Kerajaan Kediri

Silsilah Kerajaan Kediri.  [Arsip Zenius]

Seperti yang elo lihat pada gambar di atas, raja pertama Kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya. Kemudian, berlanjut ke Sri Jayawarsa dan ke Bameswara. Setelah masa pemerintahan Bameswara selesai, kemudian digantikan oleh Jayabhaya. 

Nah, pada masa pemerintahan Jayabhaya inilah Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan. Kenapa?

Pertama, ia berhasil mempersatukan Kerajaan Jenggala dengan Kerajaan Kediri. 

Kedua, pada masa pemerintahan Jayabhaya Kerajaan Kediri mulai memiliki Angkatan Laut. 

Ketiga, yakni Jayabhaya fokus pada sektor agraris dan maritim sehingga menyebabkan sektor ekonomi meningkat.

Setelah masa pemerintahan Jayabhaya berakhir, kemudian digantikan oleh Kameswhara. Raja Kameswhara sempat menikah dengan Candrakirana yang merupakan putri keturunan Kerajaan Jenggala. Sehingga, menyebabkan kekuatan Kerajaan Kediri bertambah. 

Selain itu, pada masa pemerintahan Kameswhara seni sastra juga berkembang pesat, lho. Misalnya, banyak pujangga-pujangga yang lahir dan kebebasan dalam mengembangkan seni sastra. 

Lanjut, ke raja terakhir dari Kerajaan Kediri yakni Kertajaya. Pada masa pemerintahan Kertajaya, Kerajaan Kediri mengalami kemunduran nih, guys!

Sebab, gaya kepemimpinannya banyak ditentang oleh rakyatnya sendiri, terutama karena ia ingin disembah layaknya dewa atau Tuhan.

Baca Juga: Peninggalan dan Kemunduran Kerajaan Sriwijaya

Contoh Soal Sejarah Kerajaan Kediri 

  1. Dalam pertempuran Ganter, kaum Brahmana dibantu oleh seorang tokoh yang nantinya menjadi raja Singasari, yaitu ….

A. Tohjaya

B. Ken Arok

C. Anusapati

D. Ken Dedes

E. Mpu Gandring

Jawaban:

Pertempuran ini terjadi di Desa Ganter di mana kaum Brahmana meminta bantuan Ken Arok. Pertempuran ini dimenangkan oleh Ken Arok dan kaum Brahmana, kemudian berakhir dengan berdirinya Kerajaan Singasari.

Jadi, jawabannya adalah B.

Baca Juga: Silsilah dan Kehidupan Kerajaan Tarumanegara

Itu dia guys, sejarah Kerajaan Kediri. Sekarang, elo udah paham kan bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri, bagaimana perkembangan seni sastra pada masa Kerajaan Kediri, hingga kenapa Kerajaan Kediri runtuh.

Well, kalau elo mau tahu kelanjutan kisahnya atau ingin tahu kisah kerajaan lainnya, yuk tonton videonya di aplikasi Zenius dengan cara klik banner di bawah ini!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề