jelaskan makna asmaul husna al muqtadir

tirto.id - As-Samad dan Al-Muqtadir adalah nama Allah yang bermakna Yang Maha Tempat Meminta dan Yang Maha Berkuasa.

Allah subhanahu wa ta'ala memiliki nama-nama yang baik [asmaul husna]. Jumlah asmaul husna yang termaktub dalam dalil naqli ada 99 nama yang waib diimani setiap muslim.

Dalam Al Quran surah Thaha ayat 8 Allah berfirman,

"Dialah Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaul husna [nama-nama yang baik]".

Asmaul Husna ditetapkan sendiri oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Menurut laman Jateng Pintar, salah satu faedahnya yaitu sebagai salah satu perantaraan dalam memanjatkan doa.

Seorang muslim dapat menyampaikan permohonannya kepada Allah dan menyebutkan salah satu nama baik Allah yang sesuai dengan hajatnya.

“Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan[menyebut] nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam [menyebut] nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." [QS. al A’raf:180].

Allah subhanahu wa ta'ala memiliki 99 nama baik yang sekaligus menunjukkan sifat-Nya. Misalnya Ar-Razaq bermakna Yang Memberi Rezeki, As-Sami' artinya Yang Maha Mendengar, dan sebagainya.

Terkait jumlah asmaul husna ini telah ditegaskan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu.

Rasulullah saw. bersabda:

"Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka dia akan masuk surga". [H.R. Bukhari].

Sementara itu, beberapa nama Allah di antaranya adalah As-Samad dan Al-Muqtadir. As-Samad yaitu Yang Maha Tempat Meminta dan Al Muqtadir artinya Yang Maha Berkuasa.

Makna As-Samad

Kata As-Samad [Ash Shamad] telah disebutkan dalam Al Quran sebanyak satu kali. Kata ini muncul dalam surah Al Ikhlas ayat 2 yaitu:

"Dialah zat Yang Kepadanya Bergantung Seluruh Makhluk."

Ibnu Faris, seperti dikutip laman Asmaul Husna Center mengatakan jika As-Samad punya dua makna yang salah satunya berarti "tujuan" [al qashdu]. Ketika zat diberi nama As-Samad, maka dia menjadi pemimpin rujukan di semua urusan.

Terkait As-Samad yang menjadi salah satu nama Allah, maka menurut Ibnu Faris dalam kitab Mu’jamu Maqaayiisil Lughah, Allah adalah yang dituju semua hamba-Nya melalui doa dan permohonan mereka.

As-Samad menunjukkan bahwa Dialah tempat menggantungkan semua harapan, tempat bergatung seluruh makhluk, dan menjadi tumpuan di setiap keadaan.

Dengan nama As-Samad, Allah telah menunjukkan kesempurnaan sifat-Nya. Allah adalah satu-satunya yang mampu memenuhi kebutuhan hambanya baik untuk urusan dunia maupun agama.

Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu memberikan penjelasan nama ini dalam sebuah hadits.

“Ash-Shamad adalah penguasa yang maha sempurna kekuasaan-Nya, maha mulia yang sempurna kemuliaan-Nya, maha agung yang sempurna keagungan-Nya, maha penyantun yang sempurna sifat penyantun-Nya, maha kaya yang sempurna kekayaan-Nya, maha perkasa yang sempurna keperkasaan-Nya, maha mengetahui yang sempurna pengetahuan-Nya, dan maha bijaksana yang sempurna hikmah/kebijaksanaan-Nya, Dialah yang maha sempurna dalam semua bentuk kemuliaan dan kekuasaan, Dialah Allah yang maha suci dan sifat-sifat ini hanyalah pantas [diperuntukkan] bagi-Nya." [Kitab Tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari [12/741]]

Makna Al-Muqtadir

Nama Al Muqtadir sebagai bagian dari asmaul husna, disebutkan dalam Al Quran surah Al Qamar ayat 42.

Di sana Allah subhanahu wa ta'alah berfirman,

"Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, maka Kami azab mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa". Selain itu, Al Muqtadir disebutkan pula dalam surah Al Kahfi ayat 45.

Al Muqtadir memiliki dua arti yaitu Maha Berkuasa atau Maha Menentukan. Nama ini menunjukkan jika Allah subhanahu wa ta'ala adalah berkuasa penuh untuk menentukan segala kehendak-Nya. Apabila Allah sudah berkehendak, maka niscaya Dia bisa melakukan dengan kuasa-Nya.

Dengan keagungan nama Al-Muqtadir ini, maka setiap muslim harus meyakini jika Allah menjadi satu-satunya rujukan setiap permintaan baik yang mungkin mustahil dari sisi logika manusia. Pasalnya, di sisi kuasa Allah semua hal dapat terwujud.

Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitab Az-Zuhd, Mutharif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir mengatakan:

"Aku mengingat-ingat hal apa saja yang mengumpulkan kebaikan, dan ternyata kebaikan itu banyak seperti puasa dan shalat. Selain itu, ternyata semua itu ada di tangan Allah. Apabila engkau tidak bisa mendapatkan apa yang di tangan Allah, melainkan dengan cara meminta kepada-Nya sehingga dia memberinya kepadamu, maka ternyata yang mengumpulkan semua kebaikan itu adalah doa."

Baca juga:

  • Arti Asmaul Husna Al-Bashir dan Al-Khabir serta Makna Keimanannya
  • Arti 99 Asmaul Husna dan Mengapa Perlu Menghapalnya?

Baca juga artikel terkait ARTI AS-SAMAD atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
[tirto.id - ica/tha]


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Asmaul Husna As-Samad dan Al-Muqtadir.

Syamsiyatun, Siti [2020] Al-Muqtadir: Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan. Suara Muhammadiyah, 07 [105]. p. 28. ISSN 0215-7381

Preview

Text [Al-Muqtadir: Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan]
SM-07-2020__Bina Akidah_Siti Syamsiyatun.pdf

Download [267kB] | Preview

Official URL: //www.suaramuhammadiyah.id

Abstract

Artikel membahas salah satu dari Asmaul Husna, yakni Al-Muqtadir, dengan menjelaskan dari segi makna lughawi dan istilahinya. Selain itu artikel juga menjelaskan bagaimana nama Allah Al-Muqtadir ini dapat memberi inspirasi dan petunjuk kepada kita untuk berusahan/berikhtiyar dan berdoa agar ketentuan/taqdir Allah adalah yang terbaik untuk kita, dan terbaik dalam pandangan Allah.

Share this knowledge with your friends :

Actions [login required]

View Item

Ilustrasi Asmaul Husna. Sumber: Unsplash.com

Berdasarkan Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Atabik Ali dan Zuhdi Muhdlor [2007: 127] mengartikan asmaul husna sebagai “nama-nama Allah yang berjumlah 99”. Makna ini berkaitan dengan beberapa ayat Alquran yang menjelaskan jika Allah memiliki beragam nama terbaik. Melalui nama-nama ini, terdapat nilai keagungan dan keesaan Allah, juga merupakan seruan umat Islam ketika berdoa atau mengharap kepada-Nya.

Salah satu Asmaul Husna yang terdapat dalam Alquran adalah Al Muqtadir, sebagai bentuk lain dari nama Al Qadir. Asmaul Husna ke-70 ini menunjukkan kekuasaan Allah yang tidak berawal dan berakhir, mutlak dan abadi selamanya. Simak makna nama Al Muqtadir dan jumlah penyebutannya dalam Alquran berikut ini.

Makna Asmaul Husna Al Muqtadir

Al Muqtadir memiliki akar kata qadara yang artinya berkuasa, mampu. Meski artinya mirip dengan Al Qadir, makna Al Muqtadir cenderung lebih kuat dan dalam. Bukan sekedar berkuasa, melainkan juga maha menentukan.

Al Muqtadir merupakan simbol bahwa Allah memiliki kekuasaan dan kemampuan penuh atas segala sesuatu. Ia memiliki kesempurnaan dalam bertindak, bebas melakukan apa dikehendakinya tanpa ada yang sanggup mengintervensi. Ketentuannya pun bersifat mutlak, tidak ada yang mampu mengubahnya. Meski begitu, segala yang telah ia tentukan dapat berubah sesuai kehendak-Nya.

Penyebutan Al Muqtadir dalam Alquran

Di dalam Alquran, kata “Al Muqtadir” disebutkan dalam 4 ayat di 3 surat yang berbeda. Ayat-ayat tersebut yaitu:

1. Surat Al Qamar ayat 42

Mereka mendustakan mukjizat Kami seluruhnya, kemudian Kami azab mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa [muqtadir].

Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Mahakuasa [muqtadir].

3. Surat Al Kahfi ayat 45

Berilah perumpamaan kepada mereka akan kehidupan dunia seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, karenanya menjadi subur tumbuh-tumbuhan di muka bumi, pada akhirnya tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering dan diterbangkan angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa [muqtadir] atas segala sesuatu.

4. Surat Az Zukruf ayat 42

Atau Kami perlihatkan kepadamu balasan yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa [muqtadir] atas mereka.

Tetapi bila kita menilik asal kata muqtadir, qadara, maka akan ditemukan lebih banyak ayat yang menyebut sifat yang menunjukkan ke-Maha Berkuasa-an Allah itu. Diantaranya terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 106, Ali Imran ayat 189, dan Al Isra ayat 30. [AA]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề