Jelaskan makna yang terkandung dalam ayat ke-5 surat al-kafirun

Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Di dalamnya terkandung 114 surat, salah satunya adalah surat Al Kafirun.

Surat Al Kafirun terdiri dari enam ayat dan merupakan urutan surat yang ke-109 di dalam Al-Qur’an. Kata “Al Kafirun” berarti orang-orang kafir. Surat Al Kafirun termasuk golongan surat makkiyah, karena diturunkan oleh Allah Swt. ketika Nabi Muhammad saw. tinggal di Kota Mekah atau sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah.

Bersumber dari Qur’an Kementerian Agama, berikut bacaan surat Al Kafirun beserta artinya.

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١

Qul yaa ayyuhal kaafiruun

1. Katakanlah [Muhammad], “Wahai orang-orang kafir!”

Advertising

Advertising

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢

Laa a'budu maa ta' buduun

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣

Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud

3. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤

Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥

Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud

5. dan kamu tidak pernah [pula] menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦

Lakum diinukum wa liya diin

6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Kandungan Surat Al Kafirun

Menurut publikasi Kementerian Agama dalam buku "Al-Qur'an Hadis", turunnya surat Al Kafirun memiliki latar belakang ajakan kaum musyrikin Quraisy yang dipimpin Walid Ibnu Mughirah, Al-‘Ash bin Wa’il, Al-Aswad Ibnu Muththalib, dan Umayyah bin Khalaf untuk menghalangi dakwah Rasulullah saw. dengan bujukan hingga penyiksaan dan intimidasi.

Pada akhirnya, kaum musyrikin Quraisy mengajak Rasulullah saw. untuk berkompromi dan menyembah Tuhan mereka selama satu tahun. Sebagai gantinya, kaum Quraisy akan menyembah Allah Swt. dengan tuntunan Rasulullah saw.

Baca Juga

Mereka berkata, “Hai Muhammad! Mari kita bersama-sama menyembah apa yang kami sembah, dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah, dan kita akan bersekutu [bekerja sama] dalam segala hal, dan engkaulah yang memimpin kami.”

Atas peristiwa tersebut, Allah Swt. menurunkan surat Al Kafirun kepada Rasulullah saw. sebagai respon dari ajakan kaum musyrikin Quraisy. Isi surat Al Kafirun menjelaskan bahwa Rasulullah saw. dengan tegas menolak dan mengatakan, "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah."

Rasulullah juga mengatakan bahwa kaum musyrikin Quraisy tidak akan ikhlas dan sepenuh hati menyembah Allah sebagaimana yang mereka janjikan. Pada ayat terakhir, Rasulullah saw. menunjukan sikap bahwa ibadah dapat dilaksanakan sesuai ajaran dan tuntunan agama.

Surat Al Kafirun merupakan ajaran sikap toleransi dalam agama islam. Pada ayat terakhir dijelaskan, agama islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebebasan dalam memeluk suatu agama.

Baca Juga

Suparno Achmad dalam “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD” menyimpulkan kandungan dari surah Al Kafirun sebagai berikut:

  • Sikap tegas terhadap orang kafir bahwa kita tidak menyembah apa yang mereka sembah.
  • Sikap toleran terhadap orang yang berbeda agama, dengan saling menghormati dalam hubungan sosial, tetapi tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok.
  • Sikap tegas kebebasan beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

Penerapan Surat Al Kafirun dalam Kehidupan Sehari-hari

Surat Al Kafirun mengajarkan sikap toleransi dan keteguhan dalam memeluk agama. Dalam kehidupan sehari-hari, Suparno Achmad menjelaskan penerapan surat Al Kafirun sebagai berikut.

  • Saling mengharagai antar pemeluk agama dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
  • Saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
  • Saling menghargai dan tidak memaksakan keyakinan kepada orang yang telah beragama.
  • Saling menghargai dan setia kawan kepada semua teman tanpa membedakan agama, suku, dan ras.
  • Saling berbagi dan tolong menolong dalam kegiatan sosial antar pemeluk agama.
  • Saling menghargai dan memberi maaf atas kesalahan orang lain.
  • Menumbuhkan semangat gotong royong.

Baca Juga

Pancasila sebagai pandangan hidup mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan teladan untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa." menegaskan bahwa bangsa Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Hal tersebut serupa dengan ajaran agama islam dalam surat Al Kafirun yang menyatakan toleransi dalam memeluk agama masing-masing seperti yang terkandung dalam ayat terakhir, yaitu, “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Lebih lanjut, Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945. Dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat [2] dijelaskan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.”

Dengan demikian, hubungan surat Al Kafirun dan Pancasila adalah sikap toleransi dalam memeluk agama dan beribadah. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah aspek kehidupan yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga

Oleh sebab itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Suara.com - Surat Al Kafirun adalah surat ke-109 dalam Alquran. Surat ini terdiri dari 6 ayat dan diturunkan di Kota Makkah sebelum Nabi Muhammad berhijrah ke Madina.

Arti Surat Al Kafirun adalah 'orang-orang kafir', di dalamnya menceritakan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Surat Al Kafirun adalah salah satu surat yang paling sering dibaca oleh nabi ketika melaksanakan salat dua rakaat setelah tawaf.  Berikut isi surat Al Kafirun ayat 1-6 beserta artinya.

  1. Qul y ayyuhal-kfirn
    Artinya: Katakanlah [Muhammad], "Wahai orang-orang kafir!
  2. L a'budu m ta'budn
    Artinya: aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
  3. Wa l antum 'bidna m a'bud
    Artinya: dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah
  4. Wa l ana 'bidum m 'abattum
    Artinya: dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
  5. Wa l antum 'bidna m a'bud
    Artinya: dan kamu tidak pernah [pula] menjadi penyembah apa yang aku sembah.
  6. Lakum dnukum wa liya dn
    Artinya: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Surat Al Kafirun ayat 1 menjelaskan tentang bagaimana Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengajarkan dan menyampaikan ajaran Islam.

Baca Juga: Surat Al Waqiah Latin, Terjemahan dan Keutamaan Membacanya

Bahwa: Katakanlah kepada kaum musyrik yang datang kepadamu dan mengusulkan kompromi bahwa aku sekarang hingga masa datang tidak akan menyembah apa yang sedang kamu sembah dan tidak juga kamu akan menjadi penyembah-penyembah apa yang sedang aku sembah.

Selanjutnya, pada ayat 2-5 menjelaskan bahwa aktu tidak akan pernah menyembah dengan apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak akan menjadi penyembah dengan caraku menyembah.

Pada ayat 6 dijelaskan tentang bagimu agamamu bagiku agamaku. Agama itu tidak akan memengaruhi atau menyentuhku sedikit pun. Kamu bebas mengamalkan apapun yang kamu percayai dan harus mempertanggungjawabkan dan bagiku secara khusus agamaku. Aku bersedia mempertanggung jawabkannya serta menerima ganjaran dari Allah SWT. 

Demikian isi Surat Al Kafirun, lengkap dengan bacaan latin, arti dan makna pada masing-masing ayatnya. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua.

Kontributor : Lolita Valda Claudia

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surat Al Ashr: Saling Menasihati dalam Kebenaran

SURAT Al Kafirun merupakan surat ke-109 di dalam Alquran dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah. Nama Al Kafirun [Arab: الكافرون] diambil dari bagian akhir ayat pertama surat ini. Dinamakan Al Kafirun karena surat ini berkaitan dengan seruan kepada orang-orang kafir. Al Kafirun artinya orang-orang kafir.

Berikut bacaan dan arti dari surat Al Kafirun;

1. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ Arab-latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: "Katakanlah [Muhammad], "Wahai orang-orang kafir!"

2. لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ Arab-latin: lā a'budu mā ta'budụn

Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah"

3. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"

4. وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ Arab-latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum

Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"

5. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: "dan kamu tidak pernah [pula] menjadi penyembah apa yang aku sembah."

6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ Arab-latin: lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Berikut beberapa keutamaan dari membaca surat Al Kafirun :

1. Memperkuat keimanan
Karena surat Al Kafirun berisikan tentang ketundukan dan kepatuhan umat muslim kepada Allah, maka dengan membaca dan mengamalkannya setiap hari dapat memperkuat fondasi keimanan seorang muslim. Di dalam ayat-ayat Al Kafirun menunjukkan bahwa seorang itu adalah orang yang berikrar dan bersaksi hanya kepada Allah SWT.

2. Ditakuti iblis
Surat Al Kafirun adalah surat yang ditakuti oleh iblis. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat ditakuti iblis kecuali surat Al Kafirun. "Tidak ada dalam Al Quran yang lebih menakutkan bagi iblis daripada Qul Ya Ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan."

3. Mendapat pahala seperti seperempat Alquran
Menurut Syeikh Ibnu 'Abbaz membaca empat kali surat Al Kafirun sama dengan mengkhatam Al Quran. Hanya saja, bukan berarti tidak perlu lagi membaca Al Quran, sebab seorang muslim hendaknya membaca Alquran setiap hari.

4. Terbebas dari kemusyrikan Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun terutama saat sebelum tidur maka dirinya akan terbebas dari kemusyrikan. Seperti dalam suatu hadis, Rasulullah bersabda:

"Bacalah Qul ya Ayyuhal-kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan." [HR Abu Dawud dari Farwah bin Naufal].

5. Mengajarkan toleransi
Dalam kehidupan pasti terdapat perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi di antara masyarakat. Namun, surat Al Kafirun ayat ke-6 menjelaskan bahwa 'Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku", artinya dengan keyakinan terhadap Allah, umat Islam harus menjalankan kehidupan toleransi yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu hanya menyembah kepada Allah.

6. Membangun keberanian menghadapi orang kafir
Di dalam surat Al Kafirun terdapat makna bahwa umat muslim harus siap melawan dan menentang orang-orang kafir, bahwa agama Islam tidak bisa disamakan dengan agama mereka. Orang-orang Islam dan orang-orang kafir tentunya berbeda dan hal ini ditunjukkan dalam surat Al Kafirun.

7. Pembela antara Islam dan kafir
Surat Al Kafirun menjadi pembeda antara Islam dan kafir. Hal ini ditunjukkan oleh ayat tersebut bahwa apa yang disembah, diikuti dan apapun yang menjadi aturan Islam tidak sama dengan apa yang mereka [orang kafir] yakini. Mereka tidak dapat menjadi seorang muslim dan muslim tidak bisa menjadi mereka. Inilah keutamaan ayat ini sehingga menjadi identitas dan pembeda antara muslim dan bukan.

8. Membangun keoptimisan Islam
Surat Al Kafirun dalam sejarah dulu juga menjadi suatu penyemangat dan pembangun optimisme agar umat Islam tidak takut dan gentar dalam melawan kekafiran. Semuanya dilakukan agar Islam menang dan dapat memberikan rahmatan lil alamin bagi semesta alam.

Itulah isi surat Al Kafirun beserta dengan arti dan juga keutamannya. Semoga semua hal tentang pembahasan surat Al Kafirun di atas dapat bermanfaat untuk kalian semua.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề