Jelaskan tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya interaksi antar ruang

tirto.id - Interaksi antar ruang adalah hubungan suatu daerah dengan daerah-daerah lainnya yang saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi ini dapat terjadi karena sejumlah faktor, dan berpotensi memunculkan beberapa dampak bagi kehidupan.

Berdasarkan buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII [2017:28] karya Ganesha Operation, faktor penyebab interaksi antar ruang adalah hubungan ketergantungan suatu wilayah karena sumber daya alam berbeda.

Dengan perbedaan ini, maka masing-masing daerah akan sadar bahwa interaksi dibutuhkan untuk menyokong kebutuhan hidup. Biasanya, interaksi antar ruang ditandai dengan adanya perpindahan materi dari satu tempat ke tempat lain, mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, tradisi, pemikiran, dan kebutuhan konsumsi.

Bentuk Interaksi Antar Ruang

Interaksi ruang memiliki tiga bentuk yang berkaitan satu sama lain. Dalam Modul 5 Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya [2020:16] Sutarjo dan kawan-kawan menerangkan, bentuk interaksi ruang ada tiga, yakni mobilitas penduduk, komunikasi, dan transportasi.

  • Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk didefinisikan sebagai bentuk interaksi yang disimbolkan dengan pergerakan manusia ketika berpindah tempat dari satu ruang ke ruang atau daerah lainnya. Contohnya dapat dilihat dari peristiwa imigrasi, transmigrasi, dan urbanisasi.

  • Komunikasi

Komunikasi adalah perpindahan ide, gagasan, informasi, visi-misi, dan cita-cita suatu ruang yang akan menjadi bentuk interaksi ruang ketika daerah lain menerimanya, baik secara tidak langsung maupun langsung.

Berita televisi bisa disebut sebagai salah satu bentuk interaksi komunikasi antar ruang karena bisa menyajikan informasi yang jauh menjadi dekat.

  • Transfortasi

Bentuk terakhir adalah Transportasi. Dalam hal ini, interaksi antar ruang bisa digambarkan dengan perpindahan suatu material [barang, dagangan, dan sebagainya], dari suatu daerah ke tempat lain yang membutuhkan. Contohnya bisa dilihat dari ekspor dan impor yang biasa dilakukan oleh negara.

Dampak interaksi antar ruang

Masih menurut Sutarjo dan kawan-kawan [2020:17-20], setidaknya terdapat enam dampak yang terjadi akibat adanya interaksi antar ruang. Berikut ini daftarnya.

1. Berkembangnya titik pertumbuhan

Interaksi antar ruang berpotensi memunculkan titik pusat pertumbuhan [kota]. Hal ini terjadi karena manusia, barang, dan jasa berpindah ke suatu tempat hingga akhirnya menumpuk di sana. Ternyata, ini berdampak pada kecepatan perkembangan daerah tersebut.

2. Perubahan penggunaan lahan

Lahan kosong yang biasanya tidak digunakan bisa berubah menjadi sektor pergerakan manusia. Dari tempat padat misalnya, mereka pindah ke desa yang lebih sepi dan membangun perumahan sehingga lahan tersebut fungsinya ikut berubah.

3. Perubahan orientasi mata pencaharian

Suatu ruang yang menjadi tujuan biasanya akan lebih cepat berkembang. Informasi, pengetahuan, dan teknologi pun ikut serta dalam mengembangkan mata pencaharian. Akibatnya, keberagaman sektor orientasi ekonomi terbentuk.

4. Berkembangnya sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana suatu daerah juga berpotensi meningkat karena adanya interaksi ruang. Mulai dari transportasi, fasilitas umum, dan pusat perdagangan, akan muncul dan terus berkembang.

5. Perubahan komposisi penduduk

Penduduk dari ruang yang latar belakangnya berbeda akan berkumpul di suatu daerah yang menurutnya lebih baik. Oleh karena itu, maka keberagaman itu ikut serta dalam membangun komposisi penduduk di suatu tempat.

6. Perubahan sosial budaya

Norma, nilai, dan adat yang dibawa dari tempat lain tentu mempengaruhi terjadinya perubahan aturan sosial di sebuah daerah. Akibatnya, peraturan baru pun berpotensi muncul sebagai titik tengah perbedaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai interaksi ruang, maka perbedaan kondisi suatu daerah akan terlihat. Sebelum adanya interaksi, sebuah ruang cenderung monoton dan hidup serba kekurangan. Akan tetapi, setelah terjadi interaksi antar ruang, daerah tersebut terbantu dalam menyokong kehidupan dan melanjutkan perkembangannya.

Baca juga:

  • Pengertian Teori Konflik Klasik dan Modern Menurut Ahli Sosiologi
  • Perbedaan Culture Shock dan Culture Lag dalam Sosiologi & Contohnya
  • Definisi Masalah Sosial di Sosiologi, Penyebab dan Contoh Bentuknya

Baca juga artikel terkait ILMU SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
[tirto.id - prd/ale]


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

ilustrasi peta wilayah. Foto: Pixabay

Setiap ruang selalu melakukan interaksi dengan ruang lain demi memenuhi kebutuhannya. Dalam buku Seri Pedalaman Soal IPS Kelas 7,8, dan 9 [2020], interaksi antarruang adalah suatu cara dalam mengelola ruang-ruang dengan berdasarkan potensi, serta pemasalahan dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang disekitarnya.

Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang

Adapun beberapa kondisi saling bergantung atau ketergantungan yang diperlukan sebagai syarat terjadinya antarruang dikutip dari website respiratori.kemdikbud.go.id adalah sebagai berikut:

1. Saling melengkapi [Complementarity]

Ilustrasi Saling melengkapi. Foto: Kemendikbud

Sebuah kondisi saling melengkapi terjadi apabila ada wilayah-wilayah berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, Wilayah A ialah penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil buah-buahan.

Kemudian wilayah A membutuhkan buah-buahan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika pada masing-masing wilayah itu memiliki kelebihan [surplus], maka wilayah A dapat berinteraksi dengan wilayah B yaitu dengan melakukan aktivitas perdagangan atau disebut juga dengan jual beli.

Hal ini dikarenakan sayuran dan buah-buahan berpotensi busuk. Jadi tidak ada salahnya jika kedua wilayah menjadi saling melengkapi. Kondisi ini biasa disebut dengan istilah komplementer.

2. Kesempatan Antara [Intervening opportunity]

Ilustrasi syarat terjadinya interaksi antarruang kesempatan antara. Foto: Kemendikbud

Ini merupakan sebuah kondisi pada suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal atau pun tempat tujuan. Apabila seseorang membeli suatu produk, maka ia akan memerhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Wilayah yang berada di kesempatan antara memiliki kelebihan tersebut karena memiliki jarak yang lebih dekat di antara kedua wilayah yang mengapitnya.

Misal, wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B. Namun diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan.

Karena wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkosnya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.

3. Keadaan dapat diserahkan/ dipindahkan [Transferability]

Pengangkutan barang maupun orang memerlukan biaya. Dalam interaksi tersebut, biayanya harus lebih rendah jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan. Apabila biaya tersebut terlalu tinggi jika dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antarruang tersebut tidak akan terjadi.

Kemudahan transfer serta biaya yang diperlukan juga bergantung pada ketersediaan infrastruktur atau sarana dan prasarana yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Sarana dan prasarana yang kurang baik biasanya akan menghambat transportasi dan menyebabkan biaya tinggi.

Contohnya, seseorang yang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B. Namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut batal menjual sayuran ke wilayah B.

Aspek Interaksi Antarruang

Dalam buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VII [2016], interaksi antarruang meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai berikut:

1. Interaksi dalam Aspek Ekonomi

Interaksi antarruang dalam aspek ekonomi ditandai dengan adanya pertukaran barang dan jasa, seperti hasil industri, pertanian, atau hasil bumi, hasil pertambangan, dan tenaga kerja.

2. Interaksi dalam Aspek Sosial

Interaksi antarruang dalam aspek sosial ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, perkembangan lembaga-lembaga dan sebagainya.

3. Interaksi dalam Aspek Budaya

Interaksi antarruang dalam aspek budaya ditandai dengan masuknya tradisi baru atau berubahnya tradisi lama, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin kompleksnya keperluan hidup, perkembangan bahasa dan kesenian, dan sebagainya.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề