Jika dalam urine terdapat protein maka dapat diindikasikan bahwa pasien menderita

Lihat Foto

Shutterstock/Chamaiporn Naprom

Ilustrasi urine berbusa

KOMPAS.com - Tingginya kadar protein dalam urine bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

Kondisi kelebihan protein dalam tes urine ini dalam dunia medis dikenal dengan proteinuria.

Normalnya, kadar protein urine adalah rendah. Kadar protein urine sesekali meningkat saat seseorang berolahraga atau sakit.

Namun, kadar protein urine yang ajek tinggi bisa jadi tanda gangguan kesehatan, terutama penyakit ginjal.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Melansir Kidney Fund, setiap orang memiliki protein di dalam darahnya. Protein utama yang terdapat dalam darah adalah albumin.

Protein memiliki banyak tugas penting bagi tubuh. Di antaranya membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, sampai mengontrol cairan dalam darah.

Fungsi ginjal yang sehat utamanya mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah, serta menjaga protein dan nutrisi penting tetap berada di aliran darah.

Ketika ginjal bermasalah, beberapa protein seperti albumin bisa menembus filter ginjal dan merembes ke dalam urine.

Baca juga: 7 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal

Tanda protein urine tinggi

Ketika ginjal baru mulai bermasalah, protein urine biasanya belum melonjak.

Namun, saat hasil tes urine menunjukkan rasio kadar albumin dan jumlah kreatinin dalam urine [UACR] tinggi, atau lebih dari 30 miligram/gram, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit ginjal.

Melansir WebMD, beberapa tanda protein urine tinggi antara lain:

  • Kencing berbusa atau berbuih
  • Pembengkakan di tangan, kaki, perut, dan wajah
  • Sering kencing
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut dan muntah
  • Sering kram otot di malam hari

Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan

Penyebab protein dalam urine tinggi

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi ginjal, penyakit ginjal, kanker ginjal

Beberapa penyakit dan kondisi bisa menyebabkan protein urine meningkat, di antaranya:

  • Dehidrasi
  • Peradangan
  • Tekanan darah rendah
  • Demam
  • Aktivitas fisik berat
  • Tingkat stres tinggi
  • Penyakit batu ginjal
  • Efek samping sering minum obat aspirin
  • Suhu tubuh rendah

Baca juga: Ciri-ciri Sakit Pinggang Gejala Penyakit Ginjal

Selain itu, kondisi yang merusak ginjal juga bisa menyebabkan protein dalam urine melonjak. Biang utamanya yakni diabetes dan tekanan darah tinggi.

Kondisi serius yang bisa menyebabkan protein urine tinggi adalah:

  • Penyakit gangguan daya tahan tubuh seperti lupus
  • Peradangan ginjal
  • Kanker darah
  • Preeklamsia pada ibu hamil
  • Penumpukan protein di dalam organ tubuh atau amiloidosis
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Kanker ginjal
  • Gagal jantung

Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Ginjal Rusak yang Perlu Dihindari

Beberapa faktor juga meningkatkan risiko seseorang memiliki kadar protein urine tinggi, yakni:

  • Kegemukan
  • Usia di atas 65 tahun
  • Berasal dari keluarga penderita penyakit ginjal

Kadar protein urine seseorang normal atau tinggi bisa diketahui lewat tes urine.

Untuk memastikan kadar protein urine ajek tinggi, penderita perlu melakukan tes urine berulang kali.

Ahli juga akan melihat sampel urine dengan mikroskop untuk meneliti ada tidaknya indikator masalah ginjal lainnya.

Di antaranya lewat pengamatan sel darah merah dan putih, kristal, dan bakteri.

Jika dokter melihat ada tanda-tanda penyakit ginjal, dokter biasanya merekomendasikan tes darah, tes CT scan, USG, sampai biopsi ginjal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halodoc, Jakarta – Ada berbagai macam rangkaian tes medis yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, salah satunya tes urine. Dokter sering kali menganjurkan tes ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyakit yang menjangkiti seseorang. Melalui tes urine, berbagai komponen dalam urine dapat dievaluasi untuk menilai apakah urine masih normal atau menunjukkan adanya suatu gejala penyakit tertentu.

Tes urine bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, laboratorium, maupun di rumah sendiri. Yuk, ketahui penyakit apa saja yang bisa dideteksi melalui cek urine.

Urine atau air seni merupakan limbah yang diekskresikan atau dikeluarkan oleh ginjal sebagai hasil dari proses penyaringan zat-zat yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Normalnya, dalam urine seseorang biasanya terkandung berbagai zat, seperti air, urea, asam urat, amonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, dan beberapa zat yang berlebihan dalam darah, misalnya vitamin C serta obat-obatan.

Urine yang sehat akan berwarna jernih transparan dan sedikit kuning karena pengaruh dari zat warna empedu. Tapi, warna urine ini bisa berubah bila ternyata ada yang tidak beres dengan fungsi organ-organ tubuh tertentu. Sederhananya, hasil dari tes urine bisa menunjukkan gejala awal dari penyakit.

Baca juga: 6 Warna Urine Jadi Tanda Kesehatan

Tes urine ini dinilai berdasarkan penampilan fisiknya. Misalnya, dilihat dari warna, kejernihan, dan baunya. Selain itu, penilaiannya juga ditentukan dari pH [tingkat asam dan basa], adanya glukosa [gula], protein, nitrit, sel darah putih dan merah, bilirubin, bakteri dalam urine, dan lain-lain. Berikut penyakit yang bisa dideteksi melalui tes urine:

1. Penyakit Ginjal

Yang dimaksud penyakit ginjal adalah ketika adanya kelainan pada organ ginjal yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, tumor, kelainan bawaan, sampai penyakit metabolik. Gejala yang umumnya menandakan penyakit ginjal, antara lain rasa nyeri, napas berat saat melakukan pekerjaan berat, mudah sesak napas, dan adanya gangguan berkemih. Nah, melalui tes urine, dapat diketahui apakah seseorang mengidap penyakit ginjal atau tidak.

Orang yang mengidap penyakit ginjal akan mengeluarkan urine yang berwarna cokelat, oranye tua, atau kemerahan. Selain itu, urine juga bisa berbusa yang menunjukkan tingginya kandungan protein dalam urine.

Baca juga: 7 Tanda Awal Penyakit Ginjal

2. Diabetes Melitus

Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihi jumlah normal. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, serangkaian pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan, salah satunya tes urine. Ini karena kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih.

Pengidap diabetes biasanya memiliki kadar gula dalam urine yang tinggi. Selain itu, warna urine pengidap diabetes juga lebih transparan atau tidak memiliki warna sama sekali serta beraroma manis. Itulah mengapa diabetes sering disebut juga dengan istilah kencing manis.

Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

3. Hepatitis B

Urine yang berwarna cukup gelap juga cukup identik dengan masalah organ hati. Salah satunya hepatitis B. Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini seringkali tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya. Tapi, pada kasus yang hepatitis B akut, pengidapnya biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti sakit perut, mual, muntah, badan terasa lemah, flu, warna tinja menjadi pucat, mata dan kulit menguning, serta perubahan warna urine yang menjadi kuning gelap.

4. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih atau ISK merupakan penyakit di mana terdapat mikroorganisme dalam urine. Gejala umum penyakit ini adalah timbul rasa nyeri saat buang air kecil serta urine mengandung darah, sehingga warnanya menjadi kemerahan. Tapi, pada beberapa kasus ISK, urine yang dikeluarkan juga bisa berwarna hijau karena mengandung nanah di dalamnya.

Baca juga: Pentingnya Cek Urine untuk Kesehatan

Nah, itulah 4 penyakit yang bisa dideteksi melalui tes urine. Kamu juga bisa melakukan cek urine lewat aplikasi Halodoc, lho. Caranya sangat praktis, kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat di aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemuimu pada waktu yang sudah ditentukan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề