Jika penawaran ditolak apakah teks tersebut masih disebut teks negosiasi

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Saat pergi ke pasar, kita pasti akan melihat penjual dan pembeli melakukan tawar menawar. Kegiatan tersebut juga merupakan sebuah negosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika tawar menawar tersebut dituliskan di atas kertas, maka bisa dikatakan sebagai teks negosiasi.

Dalam buku “Bahasa Indonesia Paket C Tingkatan V Modul Tema 4” dijelaskan bahwa pengertian teks negosiasi adalah teks atau tulisan yang berisi proses untuk mencapai perjanjian atau kesepakatan antar kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut harus memenuhi kepuasaan seluruh pihak yang terlibat dalam elemen tertentu misalnya kerja sama atau kompetisi.

Penulisan teks kesepakatan ternyata ada beberapa tujuan. Dalam hal bisnis, berikut tujuan teks negosiasi.

  1. Mencapai kesepakatan dengan persamaan persepsi, pengertian, dan pesetujuan.
  2. Menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama.
  3. Mencapai kondisi saling menguntungkan atau win-win solution.

Ciri Ciri Teks Negosiasi

Jenis teks ini memiliki karakteristik dan ciri berbeda dengan bentuk tulisan lain. Mengutip dari buku “Bahasa Indonesia Paket C Tingkatan V Modul Tema 4”, berikut ciri ciri teks negosiasi.

  1. Tujuannya untuk menentukan solusi dan menjadi media untuk menyelesaikan masalah bersama.
  2. Mendapatkan kesepakatan bersama.
  3. Menghasilkan penyelesaikan yang menguntungkan kedua belah pihak.
  4. Teks yang memprioritaskan kepentingan bersama.
  5. Mempunyai tujuan praktis yaitu media untuk menghasilkan kesepakatan yang bisa diterima semua pihak yang berkepentingan.

Baca Juga

Sama halnya dengan karya tulis lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur khusus. Mengutip dari “Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia”, berikut stuktur wajib yang harus ada dalam teks tawar menawar.

1. Orientasi

Orientasi merupakan struktur pertama dari teks ini. Bagian ini merupakan pengenalan topik atau masalah ke pihak yang bersengketa.

Advertising

Advertising

Bagian kedua yaitu pengajuan. Pada bagian ini pihak pertama mulai memberikan pernyataan untuk meminta atau mengajak pihak lain menanggapi tuntutannya.

3. Penawaran

Bagian ini merupakan saat pihak kedua melakukan tawar menawar atas penolakan masing-masing.

4. Kesepatan

Struktur yang terakhir yaitu kesepakatan. Bagian ini merupakan keputusan akhir dari seluruh pihak yang terlibat dalam tawar menawar tersebut.

Baca Juga

Selain empat struktur tersebut. Teks negosiasi juga memiliki jenis struktur lain. Berikut penjelasannya.

Struktur Sederhana

  • Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka dan penjabaran masalah yang akan dinegosiasikan.
  • Isi: proses tawar menawar dari pihak yang telibat dalam peristiwa tersebut.
  • Penutup: berisi hasil negosiasi dan penutup.

Struktur negosiasi antara Penjual dengan Pembeli

  • Orientasi: berisi salam pembuka dan pertanyaan kepentingan pembeli.
  • Permintaan: berisi permintaan dari pembeli kepada penjual.
  • Pemenuhan: merupakan bagian saat penjual memenuhi permintaan pembeli.
  • Penawaran: bagian saat penjual dan pembeli melakukan negosiasi.
  • Persetujuan: kesepakatan yang terjadi antara penjual dan pembeli.
  • Penutup: berisi salam penutup.

Struktur negosiasi antara Nasabah dengan Pihak Bank

  • Orientasi: salam pembuka dan penyampaian kepentingan.
  • Pengajuan: saat nasabah mulai memberikan permintaan tertentu. Misalnya pengajuan kredit.
  • Penawaran: bagian negosiasi antar nasabah dengan pihak bank.
  • Persetujuan: hasil negosiasi oleh kedua belah pihak.
  • Penutup: berisi salam penutup.

Baca Juga

Untuk lebih memahami tentang teks tawar menawar, berikut beberapa contoh teks negosiasi yang dikutip dari “Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia”.

1. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar

Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak langganannya.

  • Penjual : Selamat pagi Bu Heri, Wah sudah belanja macam-macam, ya?
  • Bu Heri : Iya pak. Nanti sore akan ada arisa Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan biasanya.
  • Penjual : Ini kebetulan dagingnya segar-segar Bu. Baru sampai subuh tadi, belum kena freezer. Ibu Heri mau daging apa? Kambing apa sapi?
  • Bu Heri : Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang naik tensinya, bisa gawat kalau makan daging kambing.
  • Penjual : Oh, tensinya sering naik, ya Bu? Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan ketimun, melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!
  • Bu Heri : Ikhlas, bagaimana pak?
  • Penjual : Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi, tensinya
  • tidak akan naik.
  • Bu Heri : Betul juga Bapak ini.
  • Penjual : Nah, ini! Ibu, silakan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?
  • Bu Heri : Kalau paha sekilonya berapa pak?
  • Penjual : Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu.
  • Bu Heri : Kalau iga?
  • Penjual : Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.
  • Bu Heri : Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga ½ kg, tetapi harganya boleh kurang, ya? Kan, saya sudah beli banyak.
  • Penjual : Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja.
  • Bu Heri : Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat k
  • Penjual : Siap Bu Heri. Pokoknya beres. [penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri]
  • Bu Heri : Terima kasih pak.
  • Penjual : Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu.
  • Bu Heri : Terima kasih, Pak. Ini
  • Penjual : Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?
  • Bu Heri : Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?
  • Penjual : Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu dulu saja, sisanya besok ketika ibu belanja di sini.
  • Bu Heri : Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, P
  • Penjual : Iya Bu, tidak usah dipikirkan.
  • Bu Heri : Terima kasih, Pak.
  • Penjual : Ya bu. Salam untuk Pak Heri.
  • Bu Heri : Ya Pak.

Baca Juga

  • Anak : Permisi, selamat siang!
  • Penjaga : Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Nak?
  • Anak : Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah ada, Pak?
  • Penjaga : Sudahkah mencari di rak novel?
  • Anak : Sudah Pak, tetapi tidak ada.
  • Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu di ruang tunggu, ya!
  • Anak : Baik Pak, terima kasih.
  • Tak berapa lama kemudian.
  • Penjaga : Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya”.
  • Anak : Berapa harga buku ini, Pak?
  • Penjaga : 58.000 saja, Nak.
  • Anak : Harga itu terlalu mahal untukku, Pak, bolehkan saya menawar?
  • Penjaga : Boleh, silakan saja.
  • Anak : Rp 45.000 saja Pak?
  • Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
  • Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap Bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya.
  • Penjaga : Kalau harga serendah itu belum bisa, Nak. Bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi.
  • Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000.
  • Pejaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?
  • Anak : Baiklah Pak! Saya beli bukunya.
  • Penjaga : Ini bukunya.
  • Anak : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
  • Penjaga : Iya, sama- Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
  • Anak : Selamat siang, Pak.
  • Penjaga : Selamat siang.

Pada artikel ini, kamu akan belajar mengenai teks negosiasi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, contoh, hingga cara membuat teks negosiasi. Yuk, belajar bersama!

--

Kamu pernah pergi ke toko alat-alat musik? Ada banyak banget alat musik yang dijual di sana. Mulai dari gitar, piano, bass, hingga drum. Sayangnya, alat-alat musik biasanya harganya mahal guys, jadi ketika membeli alat musik di toko musik, nggak jarang kita akan melakukan tawar-menawar harga dengan penjualnya.

Selain di toko musik, tawar-menawar juga sering terjadi di pasar tradisional. Siapa yang suka nemenin ibu ke pasar tradisional? Kira-kira skill tawar-menawar kamu udah sejago ibumu nggak, tuh?

Hayoo, siapa yang pernah kaya gini waktu negosiasi? [Sumber: today.line.me]

Saat kita melakukan tawar-menawar harga dalam proses jual beli barang, tandanya kita sedang melakukan yang namanya negosiasi. Nah, dalam materi Bahasa Indonesia kali ini, kita akan membahas tentang teks negosiasi. Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Untuk lebih memahami tentang teks negosiasi, perhatikan ciri-ciri teks negosiasi berikut, ya!

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Teks negosiasi memiliki beberapa ciri umum yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa membedakan antara teks negosiasi dengan teks lain yang bukan tergolong teks negosiasi. Ciri-ciri teks negosiasi antara lain:

Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Strukturnya

Struktur Teks Negosiasi

Seperti teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur yang perlu kamu perhatikan, terutama ketika nanti kamu ingin membuat suatu teks negosiasi. Struktur teks negosiasi adalah sebagai berikut:

Contoh Teks Negosiasi

Teks negosiasi contohnya seperti apa, sih? Nah, berikut ini adalah salah satu contoh teks negosiasi yang bertemakan kegiatan jual beli. Coba kamu perhatikan dengan seksama, ya!

Pembeli: "Permisi Pak, saya mau beli gitar ini. Berapa harganya, ya?"

Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, Nak."

Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, Pak?"

Penjual: "Hmmm, boleh. Mau nawar berapa, Nak?"

Pembeli: "600 ribu aja Pak, gimana?"

Penjual: "Wah! Harga segitu rasanya tidak bisa, Nak."

Pembeli: "Kalau 625 ribu?"

Penjual: "Naikin dikit Nak, 650 ribu Bapak lepas gitar ini."

Pembeli: "Oke deh Pak, saya setuju. Ini uangnya, ya."

Penjual: "Terima kasih, Nak. Ini gitarnya."

Pembeli: "Terima kasih, Pak."

Sampai sini sudah paham ya, seperti apa contoh teks negosiasi? Sekarang, lanjut ke cara membuat teks negosiasi, yuk!

Baca juga: Pengertian, Nilai-Nilai, dan Karakteristik Hikayat

Cara Membuat Teks Negosiasi

Sekarang kita coba membuat teks negosiasi, yuk! Gimana ya, caranya? Nah, caranya adalah dengan mengikuti langkah-langkah membuat teks negosiasi berikut ini. Check it out! 

1. Persiapan dan perencanaan

Pada tahap ini, kamu bisa menentukan tema kegiatan negosiasi. Misalnya, temanya adalah kegiatan jual beli. Atau bisa juga kegiatan negosiasi untuk menentukan kebijakan tertentu di suatu perusahaan, dan sebagainya.

2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan

Pada kegiatan negosiasi, perlu ditetapkan pihak-pihak yang berkaitan. Misalnya temanya tentang jual beli, maka tentukan siapa yang berperan sebagai penjual dan siapa yang berperan sebagai pembeli.

3. Menentukan hal yang dinegosiasikan

Kamu perlu menentukan apa yang ingin dinegosiasikan dalam teks tersebut. Misalnya temanya jual beli, lalu apa yang diperjualbelikan? Apakah berupa barang atau berupa jasa? Lalu, tentukan juga waktu dan tempat negosiasi.

4. Menyiapkan penyampaian argumen

Pada tahap ini, masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan secara bijaksana.

5. Merancang kegiatan tawar menawar dan penyelesaian masalah

Pada kegiatan ini, dilakukan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai sebuah kesepakatan. Misalnya temanya adalah jual beli, maka tawar-menawarnya bisa berupa kesepakatan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.

6. Menentukan penutup

Tahap ini merupakan tahap terakhir yang menutup proses negosiasi. Misalnya, antara kedua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam. Selain itu, jika negosiasi yang dilakukan bersifat formal, maka bisa juga ditutup dengan kesepakatan tertulis dan penandatanganan dokumen tertentu antara pihak yang terlibat. 

7. Menulis struktur teks negosiasi

Nah, langkah-langkah di atas tadi kan masih berupa outline atau kerangka. Di tahap ini, kamu bisa menuliskan struktur teks negosiasi, kemudian sesuaikan kerangka tadi dengan struktur teks negosiasi ini. Seperti yang tadi sudah dibahas, struktur teks negosiasi terdiri atas orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup.

8. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks

Setelah menyesuaikan kerangka dengan struktur, kamu tinggal mengembangkannya menjadi sebuah teks utuh. Jangan lupa, ya! Saat proses mengembangkan kerangka menjadi teks, kamu harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang digunakan agar teks negosiasi mudah diterima dan dimengerti oleh pembaca.

Itulah tadi pengertian, ciri-ciri, struktur, contoh, dan cara membuat teks negosiasi. Sudah semakin paham, kan? Jika belum, yuk lihat penjelasan lengkapnya di ruangbelajar! Kamu bisa belajar lewat video beranimasi yang dilengkapi juga dengan latihan soal dan rangkuman, lho. Pasti makin paham, deh!

Referensi:

Zabadi, Fairul, dan Sutejo. [2015]. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sumber Gambar:

Gambar ‘Jual Beli di Pasar’ [Daring]. Tautan://obs.line-scdn.net/0hsq205GzQLF4PSTqKMDlTCTUfLzE8JT9da399QF8ncmkjKmkKMCxlbS4bezxxK2sAZi9kOC5NN293LTwMOy9l/w580 [Diakses: 19 Januari 2022]

Artikel ini telah diperbarui pada 19 Januari 2022.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề