Kegiatan gotong royong kehidupan budaya daerah di Bali disebut

apa makna perisai dalam burung garuda​

apa makna nasionalisme​

berikan contoh wujud kerja sama antar sesama warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!plisss bntu jwab ya kka nanti ku jdikan jwaban terce … rdas dehhh ​

berikan Contoh prilaku toleran dalam menghadapi keberagaman ras di Indonesia!plissss bantuin jawabn ya kka nanti ku jdikan jwaban tercerdas dehhh ​

1. Wawancara. 2. Pemilihan informasi yang relevan. 3. Analisis karakteristik atau konteks sekolah. 4. Merumuskan misi sekolah. 5. Merumuskan visi seko … lah. Urutan yang tepat dalam menyusun visi dan misi sekolah adalah.... A 1-2-3-4-5. B 1-2-3-5-4. C 2-1-3-5-4. D 2-1-5-4-3. E 1-3-2-4-5. ​

Apa yang menjadi politik hukum nasional dalam pengujian undang-undang sebelum dan setelah perubahan ketiga uud tahun 1945?

Jelaskan pengertian pembangunan ber- kelanjutan!​

Bukti bahwa bangsa indonesia telah mengalami kemajuan dalam hal keragaman sosial budaya masyarakat !

Contoh gambaran penerapan mengenai bahwa pancasila dan uud 1945 merupakan hal mutlak yang harus diterapkan nilai-nilai dasar nya dikehidupan masyaraka … t indonesia dalam rangka menciptakan masyarakat yang bertanggung jawab

Contoh tuntutan perilaku yang terkait langsung antara konsep, nilai, norma dan moral

TEMPO.CO, Jakarta - Bali memiliki kearifan budaya yang sangat kaya secara fisik maupun sosiokultural. Salah satu keistimewaan yang dimiliki Bali adalah tradisi ngayah. Pada dasarnya ngayah adalah tradisi untuk saling bantu membantu satu sama lain. Ngayah merupakan sebuah kewajiban bagi masyarakat Hindu di Bali sebagai penerapan karma marga.

Dikutip dari jurnal Sena, G. M. W. [2017] bertajuk Implementasi Konsep “Ngayah” dalam Meningkatkan Toleransi Kehidupan Umat Beragama, menyebutkan berdasarkan Kamus Bali Indonesia, ngayah berarti melakukan pekerjaan tanpa mendapat upah. Hal ini selaras dengan pernyataan I Gusti Made Widya Sena, Dosen Fakultas Brahma Widya IHDN Denpasar, bahwa dalam penerapan ajaran karma marga yang dilakukan dengan gotong royong dilaksanakan dengan hati tulus dan ikhlas tanpa terikat pada hasil atau imbalannya.

Ngayah berasal dari kata “ayah, ayahan, pengayah, ngayahang” yang memiliki arti saling berkaitan dalam sebuah satu kesatuan. Ngayah memiliki skala yang lebih besar dari nguopin [hubungan antar sesama manusia], namun ngayah merupakan hubungan vertikal dengan Tuhan. Sejatinya, ngayah merupakan bentuk gotong royong agar dapat mempersatukan umat dengan latar belakang agama, budaya, dan tradisi yang berbeda. Selain itu juga, membangun kebersamaan dan menguatkan kesatuan umat Hindu di Bali.

Dalam kegiatan sehari-hari, ngayah dapat dibagi menjadi tiga jenis ngayah, yaitu ngayah yang berkaitan dengan loyalitas dan dedikasi, kegiatan sosiokultural, dan religius teritorial. Salah satu bentuk implementasi ngayah adalah mengajak umat beragama di Bali yang berlatar belakang berbeda untuk bahu membahu menjadi sebuah kesatuan dengan penuh rasa persaudaraan, keikhlasan, dan membangun kebersamaan dalam meningkatkan toleransi kehidupan antar umat beragama di Bali.

Contoh dari pelaksanaan tradisi ngayah adalah ketika bencana tanah longsor yang menerpa Desa Songan, Kintamani, Bangli pada Kamis, 9 Februari 2017 silam. Kemudian, masyarakat Bali saling gotong royong ke lokasi untuk melakukan ngayah berupa membantu dalam hal finansial, tenaga, waktu, hingga pikiran bagi para korban longsor. Selain itu, juga untuk memperbaiki infrastruktur dan fasilitas yang rusak bahkan hancur karena diterpa longsor.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Unik, Sistem Pemilihan Pemangku Adat Suku Andio di Banggai

Tradisi NgayahBaligotong royongToleransiDenpasarTanah Longsor

Sebagai desa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran mengikuti patokan adat.

Baca Selengkapnya

Gubernur Bali Wayan Koster menilai Pulau Dewata sudah berada pada posisi endemi, bukan lagi pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Simak informasi geliat kendaraan listrik di Bali jelang gelaran KTT G20.

Baca Selengkapnya

Rencana rute baru dari Senggigi - Gili Gede, Lombok, ke Nusa Penida, Bali, dan sebaliknya, ini dapat mengembangkan pariwisata NTB.

Baca Selengkapnya

Sandiaga menyebut Vespa World Days mendukung kebangkitan ekonomi dan mendorong terbukanya lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Atta Halilintar dilaporkan menjajal Vespa klasik bersama komunitas di ajang Vespa World Days Bali 2022. Simak selengkapnya di sini!

Baca Selengkapnya

Ajang Vespa World Days yang diselenggarakan di Bali pada 9-12 Juni 2022 merupakan sebuah bentuk dedikasi untuk komunitas Vespa.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengharapkan ekonomi Bali pada triwulan II 2022 bisa tumbuh di atas dua persen

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia mengharapkan ekonomi Bali pada triwulan II 2022 bisa tumbuh di atas dua persen, seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata.

Baca Selengkapnya

Museum Vespa di ajang Vespa World Days diharapkan dapat menyatukan para penggemar Vespa di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Tradisi Ngayah di Bali © Ketut Agus Suardika/Shutterstock

Gotong royong sudah bukan lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia, didefinisikan sebagai kegiatan atau pemahaman bekerja secara bersama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Gotong royong terbukti telah memberikan banyak manfaat dan dampak sosial positif sejak dulu, dan dipandang sebagai salah satu nilai kehidupan yang selalu dilestarikan hingga saat ini.

Saking dibanggakan, belum lama ini gotong royong bahkan didorong oleh sejumlah pihak agar dapat menjadi inspirasi internasional dalam merealisasikan kehidupan bernegara, dan menjadi inspirasi kebijakan kerja sama multilateral yang terjalin dalam Group of Twenty [G20], di mana pada tahun ini konferensi tingkat tingginya akan berlangsung di Indonesia, tepatnya Bali sebagai tuan rumah.

Meski jika ditelusuri istilah gotong royong sendiri ternyata diturunkan dari budaya masyarakat desa di Jawa yang saling menolong ketika melakukan berbagai hal, namun entah kebetulan atau tidak setiap daerah di Indonesia nyatanya juga memiliki tradisi dengan penyebutan nama berbeda atau istilah masing-masing, salah satunya di Bali yang lebih dikenal dengan sebutan Ngayah.

Bicara Makna G20, Makarim Wibisono: Kita Ingin Gotong Royong Jadi Inspirasi Internasional

Mengenal tradisi Ngayah

Dikenal sebagai sebuah kearifan lokal yang ada, tumbuh, dan berkembang di Bali, Ngayah di pulau ini dipandang sebagai istilah yang dialamatkan bagi seseorang ataupun kelompok yang bekerja dengan tulus dan ikhlas tanpa mendapatkan imbalan secara material.

Jika disetarakan dengan pemahaman secara umum, konsep Ngayah bisa dibilang sangat mirip dengan konsep relawan, bedanya tradisi satu ini tetap mengikuti kaidah adat dan aturan sosial yang hidup di tengah masyarakat Bali.

Bagi masyarakat Bali yang didominasi oleh penganut Agama Hindu, jika seseorang melakukan Ngayah maka orang tersebut sama saja telah menunaikan kewajiban sosial dan Agama Hindu.

Biasa dilakukan dengan bergotong royong melakukan aktivitas pembersihan, bantuan dalam menyelenggarakan acara bahkan membantu mempersiapkan peringatan hari besar agama lain yang dianut penduduk setempat, dalam pelaksanaannya Ngayah tidak pernah memandang latar belakang pendidikan, pekerjaan, ataupun status sosial.

Dalam arti kata, mereka yang memiliki hati dan niat yang tulus serta ikhlas dapat turut serta dalam melaksanakan tradisi Ngayah.

Ngayah Piodalan di Bali | Bali.kemenag.go.id

Sama halnya seperti tradisi gotong royong yang diyakini berasal dari Jawa, Ngayah juga diyakini sudah ada jauh sejak zaman dulu. Disebutkan bahwa pada zaman dulu masyarakat Bali banyak yang bekerja sebagai petani. Dari situ, tradisi Ngayah dilakukan dan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu jika bicara mengenai kaitannya dalam implementasi Ngayah pada kehidupan sehari-hari lainnya di masa kini, sejatinya ada tiga jenis bentuk tradisi Ngayah yang dapat dibedakan. Pertama, Ngayah yang berkaitan dengan loyalitas dan dedikasi di mana keinginan untuk melakukan ngayah berangkat dari kesetiaan serta pengorbanan.

Kesetiaan yang dilakukan dapat berupa kesetiaan fisik maupun non-fisik seperti perhatian dan pikiran. Sedangkan pengorbanan yang dilakukan dapat berupa pengorbanan waktu, tenaga, maupun uang demi mewujudkan sebuah tujuan.

Jika merujuk pada kehidupan masyarakat Pulau Bali di masa lampu terutama yang berkaitan dengan tradisi Hindu yang telah lama hidup, Ngayah yang berkaitan dengan loyalitas dan dedikasi adalah seseorang atau sekelompok komunitas sebagai pengayah yang melakukan Ngayah pada Raja di sebuah Puri--tempat suci atau tempat ibadah. Hal ini dilakukan karena tanah yang digunakan oleh masyarakat untuk tinggal adalah tanah pemberian Raja yang memerintah pada saat itu dan diperoleh atas penaklukan daerah atau kerajaan lain.

Sementara itu jenis Ngayah yang kedua diketahui berkaitan dengan kegiatan sosiokultural atau berkenaan dengan segi sosial dan budaya masyarakat, contohnya adalah pada saat bergotong-royong melakukan pembersihan di banjar adat.

Terakhir, Ngayah yang berkaitan dengan pemahaman religius territorial atau konsep yang terbentuk atas dasar persamaan keyakinan atau agama, Ngayah yang berkaitan dengan religius sosial ini dibangun atas dasar komunikasi dan kerja sama dalam satu wilayah, misalnya ngayah pada saat Piodalan atau hari jadi suatu tempat suci di Pura Kahyangan.

Terlepas dari berbagi jenis implementasi yang ada, Ngayah tetap menjadi salah satu kearifan lokal yang hingga kini masih terus lestari di Bali. Secara garis besar, implementasi konsep Ngayah mengajak umat beragama di Bali yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda baik suku, agama, ras antar golongan, budaya, bahasa, mata pencarian dan lainnya, untuk menjadi satu kesatuan yang penuh rasa persaudaraan, keikhlasan, dan membangun kebersamaan dalam meningkatkan toleransi kehidupan umat beragama di Bali.

Melihat Indahnya Wujud Toleransi Beragama di Kawasan Puja Mandala Bali

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề