Kenapa seo disebut pencarian organik

SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization, yaitu langkah optimasi yang dilakukan agar website berada di hasil teratas mesin pencari [Google].

Jadi, kalau SEO website Anda bagus, nantinya website Anda akan langsung muncul di halaman pertama hasil pencarian ketika calon pengunjung mencari kata kunci [keyword] tertentu di Google. Dengan demikian, website Anda pun bisa lebih ramai pengunjung.

Selain itu, SEO juga bisa menjadi strategi digital marketing yang efektif dan hemat untuk membantu Anda meningkatkan traffic website dan konversi. Nah, dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian SEO, cara kerja SEO, serta hubungan SEO dan kecepatan website. Selamat membaca!

SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization, dan dalam bahasa Indonesia, arti Search Engine Optimization adalah Optimasi Mesin Pencari.

Jadi, seperti yang sudah kami uraikan di atas, pengertian SEO adalah langkah atau upaya yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan peringkat website Anda di search engine, khususnya Google. Dengan demikian, website Anda pun akan dikunjungi oleh lebih banyak orang, yang tentunya juga bisa turut meningkatkan penghasilan dari website.

Perbedaan SEO dan SEM

Nah, tadi, Anda sudah mempelajari apa itu SEO dan pengertiannya. Sekarang, kami akan membahas apa itu SEM atau Search Engine Marketing.

SEM adalah strategi pemasaran yang digunakan bisnis untuk menjangkau audiens mereka melalui hasil mesin pencari.

Perbedaan SEO vs SEM terletak pada strategi yang digunakan, SEO dilakukan secara alami [organik], sedangkan SEM menggunakan strategi berbayar agar website selalu muncul di halaman awal mesin pencari. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil juga berbeda, SEO umumnya lebih lama dan butuh konsistensi, sedangkan SEM bisa langsung terlihat.

Untuk lebih detailnya kira-kira seperti ini:

  • SEO mengandalkan traffic organik, yaitu jumlah kunjungan yang berasal dari mesin pencarian seperti Google atau Bing sehingga perlu waktu dan upaya yang konsisten.
  • SEM menggunakan traffic berbayar, yaitu dengan membayar sejumlah biaya untuk memasang iklan di Google Ads atau platform lain sehingga hasilnya bisa langsung muncul.

Meskipun keduanya berbeda, SEO dan SEM tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. SEO yang baik akan jadi dasar yang kuat untuk keberhasilan strategi SEM. Misalnya, optimasi dengan keyword yang tepat akan menaikkan Skor Kualitas Google dan visibilitas website.

Cara Kerja SEO

Ada tiga tahapan yang dilakukan search engine untuk mengumpulkan, mengelola, dan menampilkan informasi.

Berikut cara kerja SEO:

  1. Crawling.
    Mesin pencari memiliki web crawler, atau bisa juga disebut spiderbots atau bots, yang fungsinya untuk mencari dan mengumpulkan informasi agar halaman website bisa diindeks.
  2. Indexing.
    Tahapan ini membutuhkan informasi yang sudah dikumpulkan oleh web crawler. Misalnya, kata kunci dan apakah konten sudah diperbarui atau belum. Setelah itu, halaman website akan ditambahkan ke index pencarian. Nantinya ketika kata kunci diketikkan di browser, mesin pencari akan mengambil [fetch] website yang telah diindeks.
  3. Ranking.
    Hasil pencarian akan menampilkan website yang tersimpan di dalam index pencarian. Urutannya dimulai dari yang paling relevan ke yang tidak relevan.

Search Engine Optimization menentukan performa website di mesin pencari. Sebagai contoh, internal link yang terstruktur akan mempermudah web crawler dalam menganalisa landing page. Crawler akan bisa menjelajahi web dan mengindeks konten lebih mendalam.

Faktor lain yang memengaruhi cara kerja SEO dan juga algoritma mesin pencari adalah kesesuaian kata kunci, kualitas backlink, dan konten yang di-update.

Manfaat SEO

Sebanyak 53,3% traffic datang dari pencarian organik. Tak heran kalau faktor ini sangat diperhatikan dalam pemasaran online. Peluangnya tinggi untuk mengonversi pengunjung menjadi pembeli. 

Tapi, untuk mendatangkan traffic organik, Anda tidak cukup hanya dengan memahami apa itu SEO. Anda juga harus melakukan beberapa strategi dan mengoptimasi bagian-bagian website agar memenuhi kriteria algoritma pencarian yang terus-menerus berubah.

Search Engine Optimization terdiri atas beragam strategi yang berfokus pada visibilitas website di mesin pencari. Semakin naik peringkatnya, semakin banyak trafik yang datang.

Upaya ini sangat penting, apalagi untuk website bisnis. Brand Anda jadi lebih dikenal dan penjualan serta revenue juga akan ikut bertambah.

Algoritma Google juga memperhitungkan berbagai faktor SEO ketika menganalisa dan menampilkan website di hasil pencarian.

Jika website berhasil ada di puncak hasil pencarian, kredibilitas brand bisnis juga akan ikut naik.

Jenis-Jenis SEO

Nah, setelah membahas apa itu SEO dan pengertian dasarnya, sekarang kami akan membahas jenis-jenisnya yang ada saat ini. Jadi, Search Engine Optimization dibagi menjadi empat, yaitu On-page, Off-page, Technical, dan Local.

Berikut deskripsi singkat jenis-jenis SEO beserta fokus utamanya.

On-page SEOOff-page SEOTechnical SEOLocal SEO
KontenLink buildingKecepatan loadingKeyword lokal
Optimasi keywordInfluencer marketingSchema markupProfil bisnis
Title tagMedia sosialInternal linkUlasan pelanggan
Image alt textForumSertifikat SSLKonten lokal

Agar lebih jelas, kami akan bahas satu per satu.

1. On-page SEO

Pengertian SEO On-page adalah upaya optimasi yang dilakukan secara langsung di setiap halaman website untuk memaksimalkan kontennya agar bisa membantu menaikkan peringkat website. Fokus utamanya terletak pada konten dan HTML source code, seperti title tag, header tag, dan meta description. Informasi inilah yang akan ditampilkan di SERP.

Selain itu, diterapkannya on-page SEO juga akan mempermudah web crawler mengananlisis dan mengindeks konten.

Berikut hal-hal yang termasuk dalam SEO on-page:

  1. Konten
    Google menggunakan framework E-A-T [expertise, authoritativeness, dan trustworthiness] untuk menilai kualitas konten, halaman, dan website. Konten berkualitas yang dibuat oleh pihak [author] tepercaya dan dipublikasikan di website yang juga tepercaya lebih diprioritaskan. Jadi, kalau ingin website muncul di halaman pertama Google, Anda harus pastikan setiap kontennya memenuhi kriteria framework.
  2. Optimasi keyword
    Menambahkan kata kunci akan mempermudah algoritma mesin pencari dalam mengidentifikasi informasi yang tersedia. Kami sarankan untuk cari kata kunci target menggunakan tool SEO, seperti Ahrefs Keywords Explorer atau Google Keyword Planner. Lalu buatlah konten menggunakan kata kunci tersebut. Namun perlu diingat, penggunaannya harus senatural mungkin. Jika tidak, Google akan memberi pinalti dikarenakan keyword stuffing.
  3. Title tag
    Tulislah title tag atau judul halaman [page title] yang unik, menarik, dan beda dari yang lain. Dijamin website akan memanen lebih banyak klik. Traffic organik yang dihasilkan pun akan tinggi. Jangan lupa untuk sisipkan kata kunci di judul.
  4. Header tag
    Mudahkan pembaca dan web crawler dengan membagi segmen postingan menggunakan header. Tag ini nantinya membantu mesin pencari dalam menampilkan informasi yang sesuai dengan search intent. Jadi, header sangat berguna bukan hanya untuk membuat konten terlihat lebih rapi, tapi juga memperbaiki performa di Google.
  5. Image alt text
    Jangan kira deskripsi gambar tidak punya peran yang signifikan. Fungsi SEO ini akan menjelaskan isi gambar dan membantu orang-orang yang mengalami gangguan penglihatan. Dengan alt text, screen reader akan menginformasikan mesin pencari bahwa gambar yang dipakai adalah bagian dari konten Anda. Pemakaian image alt text juga akan memberi peluang untuk nangkring di posisi atas pada hasil pencarian gambar Google.
  6. Meta description
    Letaknya tepat di bawah page title dan singkat, hanya terdiri atas beberapa karakter saja serta mengandung kata kunci. Meta description yang bagus akan memancing lebih banyak klik dan mengurangi bounce rate, apalagi kalau informasinya sesuai dengan yang dicari pengguna internet. 

2. Off-page SEO

Off-page SEO adalah upaya optimasi yang dilakukan di luar website untuk menaikkan peringkat di mesin pencari. Aktivitas ini juga diperhitungkan Google sebagai indikator untuk mengetahui seberapa bagus website, bisnis, atau produk Anda di mata audiens.

Hasil penerapannya akan memperbaiki page authority dan juga ranking.

SEO off-page mencakup:

  1. Link building
    Upaya ini untuk mendapatkan link dari website lain ke website Anda. Setiap link yang diarahkan akan menaikkan kredibilitas situs. Tapi, jangan asal bangun link. Perhatikan juga kualitas blog dan website yang diajak kerja sama karena akan memengaruhi algoritma.
  2. Social media marketing
    Ada peran penting yang dimainkan media sosial untuk bisnis Buat akun dan bangun reputasi brand yang bagus di media sosial. Unggah postingan yang melibatkan netizen, misalnya bertanya soal warna favorit jika bisnis Anda seputar makeup atau pakaian. Posting juga konten terbaru yang diterbitkan di website atau blog Anda. Dengan begini, banyak orang yang akan mampir dan Google akan melihat kredibilitas situs.
  3. Influencer outreach
    Jalinlah kerja sama dengan brand atau influencer terkenal. Metode pemasaran ini dipercaya bisa membawa pelanggan baru untuk bisnis Anda.
  4. Forum
    Peluang lain untuk menjalankan kampanye off-page adalah dengan bergabung di forum. Quora, Reddit, dan Stack Overflow adalah contoh forum di mana Anda bisa memulai topik dan berdiskusi dengan audiens. Mereka bisa tahu sampai mana kredibilitas Anda bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, Anda juga bisa menyisipkan tautan untuk mendatangkan lebih banyak traffic organik.

Meskipun link building merupakan teknik SEO yang paling banyak dilakukan, tetap saja kegiatan lainnya juga turut menunjang performa situs web.

3. Technical SEO

Technical SEO adalah upaya untuk mengoptimasi aspek-aspek teknis pada website agar sesuai dengan kriteria algoritma mesin pencari. Aspek tersebut meliputi optimasi kecepatan loading, mobile-friendly, dan arsitektur website.

Apabila aspek teknisnya teroptimasi dengan baik, website akan muncul di halaman teratas pencarian.

Selain performa, technical SEO juga menjamin kenyamanan pengguna dalam menjelajahi website. Selalu utamakan keamanan dan kecepatan loading agar Google dan pengunjung tidak berpaling dari website Anda.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui ketika melakukan optimasi:

  • Kecepatan loading.
    Website yang butuh waktu lama untuk terbuka akan mengakibatkan bounce rate yang tinggi. Bounce rate adalah suatu kondisi di mana pengunjung akan langsung pergi dan tidak mau membuka halaman lainnya. Salah satu penyebabnya adalah loading yang lama. Mau tak mau, ranking di mesin pencari juga akan terpengaruh. Oleh karena itu, Anda perlu mengaktifkan cache website, mengompresi gambar, dan mengurangi jumlah halaman yang dialihkan. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang apa saja yang harus dioptimasi terkait kecepatan loading, Anda bisa menggunakan tool GTmetrix atau PageSpeed Insights
  • Schema markup.
    Tambahkan tag ini ke kode HTML untuk mempermudah mesin pencari dalam mengidentifikasi konten. Di samping itu, schema markup juga akan memperkuat tampilan snippet di hasil pencarian. Misalnya, penggunaan rating atau review. Dengan penambahan ini, orang-orang akan tertarik untuk berkunjung. Hasilnya, click-through rate [CTR] website akan meningkat.
  • Internal link.
    Teknik ini menggunakan hyperlink untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lainnya di website yang sama. Dengan adanya internal link, crawler akan lebih mudah dalam melakukan pencarian dan pengindeksan. Selain itu, page authority juga akan meningkat, navigasi jadi lebih gampang, dan pengunjung akan lebih lama menetap.
  • XML sitemap.
    Sederhananya, XML sitemap adalah kumpulan URL halaman website. Perannya sebagai roadmap atau peta untuk mempercepat crawler dalam menjangkau halaman-halaman yang penting. Jika Anda pengguna WordPress, install plugin Yoast SEO untuk membangun XML sitemap. Cara lain buat XML sitemap adalah dengan memakai tool gratis, seperti InSpyder atau Screaming Frog.
  • Accelerated Mobile Pages [AMP].
    Framework ini menampilkan versi lite halaman website sehingga lebih cepat terbuka di perangkat mobile. Jika AMP diaktifkan, Google akan memunculkan halaman melalui cache tertentu. Waktu loading-nya pun akan berkurang.
  • Sertifikat SSL.
    Website yang memasang sertifikat SSL akan memiliki HTTPS di awal URL-nya. Itu berarti perpindahan informasi antara website Anda dan browser pengunjung akan diamankan dan dienkripsi. Penggunaan SSL juga menjadi faktor yang dilihat Google. Jadi, kami sarankan untuk mengaktifkan SSL agar ranking bisa lebih bagus. Sertifikat SSL biasanya sudah disertakan di dalam paket hosting.

4. Local SEO

Local SEO adalah strategi untuk meningkatkan visibilitas bisnis Anda di search result lokal. Anda bisa mempromosikan brand, produk, dan layanan pada komunitas atau masyarakat setempat.

Sebagai contoh, Anda mengetikkan ‘kopi enak Jakarta’ atau ‘beli makanan kucing terdekat’. Nah, Google akan mengidentifikasi lokasi usaha atau toko melalui alamat IP mereka dan menampilkan hasil pencarian yang Anda inginkan. 

Tampilan pencarian berupa peta dan tiga top bisnis. Misalnya, untuk kata kunci “beli makanan kucing terdekat”, Google akan memunculkan tiga petshop terbaik beserta rating dan snippet lokasi di Google Maps.

Berikut empat poin yang perlu diperhatikan ketika Anda berencana menerapkan strategi ini:

  • Profil Google My Business [GMB]
    Peta yang ditunjukkan di search result lokal diambil dari profil GMB. Jadi, Anda harus buat akun terlebih dulu. Berikan data yang lengkap dan akurat, seperti nama, alamat, dan nomor telepon usaha. Data ini nantinya memengaruhi peringkat SEO. Di samping itu, peringkat profil GMB juga akan ditentukan dari jarak lokasi usaha Anda ke lokasi calon pembeli, keunggulan, dan kesesuaian kata kunci pencarian.
  • Lakukan riset kata kunci lokal
    Buatlah daftar kata kunci yang mendeskripsikan produk atau layanan yang ditawarkan, lalu tambahkan lokasi. Misalnya, kopi enak [kata kunci] + Jakarta [lokasi]. Supaya lebih mudah dan cepat, Anda bisa menggunakan SEO tool, seperti Ahrefs. Tool ini akan membantu Anda mengetahui seberapa bagus kata kunci yang ditargetkan berdasarkan volume pencarian [search volume] dan tingkat kesulitannya [difficulty].
  • Konten yang menyasar market lokal
    Kuasailah market lokal dengan membuat konten yang spesifik dan menjawab pertanyaan audiens. Misalnya, Anda menjalankan bisnis kopi. Buatlah konten yang membahas asal-usul kopi, minat masyarakat setempat terhadap kopi, cara memilih biji kopi terbaik, dan lain sebagainya.
  • Ulasan pelanggan
    Ulasan yang ditulis pelanggan memainkan peranan penting dalam meraih kepercayaan baik dari calon pelanggan maupun search engine. Mintalah pelanggan Anda untuk menulis komentar, review, feedback atas produk atau layanan yang diberikan. Ajakan bisa dilakukan melalui email atau dengan menyediakan halaman khusus review. Karena pelanggan tak hanya meninggalkan impresi di halaman Anda tapi juga di platform ulasan lain, dan ini juga dinilai oleh Google, luangkanlah waktu untuk memantau review online.

Faktor Utama Search Engine Optimization

Setiap harinya, ada lebih dari 6,5 miliar pencarian yang diterima dan diproses mesin pencari Google. Karenanya, bisa ranking satu atau setidaknya muncul di top 10 di halaman pertama akan mendatangkan lebih banyak traffic ke situs web Anda.

Naik turunnya peringkat ditentukan beberapa faktor SEO yang terus diperbarui seiring dengan pembaruan algoritma pencarian. Tujuannya, agar konten yang ditampilkan relevan dengan yang dicari pengunjung internet.

Berikut faktor ranking dan indikator utama SEO:

  1. Kecepatan loading [page speed]
    Mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan website sampai terbuka sempurna. Semakin cepat loadingnya, semakin tinggi pula peringkatnya di search engine. Maka dari itu, Anda wajib memantau performa situs secara berkala menggunakan tool PageSpeed Insights Google atau Pingdom Speed Test. 
  2. Mobile-friendly
    Website dikatakan mobile-friendly apabila ukurannya secara otomatis mengikuti ukuran layar perangkat yang digunakan untuk browsing, misalnya tablet atau smartphone. Untuk mengukur tingkat responsif desain, Anda bisa pakai Mobile-Friendly Test Google.
  3. Kualitas konten
    Buatlah konten yang relevan, spesifik, dan menjawab keingintahuan pembaca. Perhatikan juga panjangnya, struktur, kata kunci yang dimasukkan, dan informasi yang diberikan. Hal-hal ini yang nantinya dievaluasi oleh Google. Pun konten yang unik dan original akan menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan visibilitas website.
  4. Backlink
    Sering melihat artikel koran digital yang menyisipkan link, misalnya ke Wikipedia? Nah, link dari artikel yang mengarah ke Wikipedia inilah yang disebut backlink. Nama lainnya adalah inbound link. Apabila banyak blog dan website yang menyisipkan link website Anda di tengah-tengah konten mereka, itu berarti situs Anda dipercaya sebagai sumber yang relevan. Backlink yang berkualitas, dan tentu saja datang dari website tepercaya, akan memengaruhi performa situs di search engine.
  5. User experience
    Bounce rate dan waktu tinggal [dwell time] adalah dua dari sekian hal yang diukur Google dalam menilai kenyamanan pengunjung ketika berada di situs Anda. Jika tidak ada satu orang pun yang tinggal lebih lama, Google akan menganggap web Anda tidak relevan. Sebaliknya, jika mereka mau berlama-lama, Google akan menilai informasi di situs Anda relevan dan bermanfaat.
  6. Keamanan website
    Indikator ini mencakup semua tindakan untuk melindungi website dan pengunjung dari ancaman atau bahaya online. Selain itu, pemakaian HTTPS pada URL juga dijadikan standar keamanan. Website yang ada tanda Not Secure tidak akan dipercaya baik oleh search engine maupun pengunjung. Oleh karena itu, penting sekali bagi tiap webmaster untuk mengaktifkan sertifikat SSL.

Strategi SEO Terbaik Untuk Naikkan Ranking Website di Google

Setelah memahami apa itu SEO beserta faktor-faktornya, Anda sekarang pasti sudah mulai memiliki gambaran yang lebih jelas tentang strategi seperti apa yang akan Anda terapkan. Ya, Anda harus teliti dalam memilih strategi SEO. Kalau salah pilih atau malah memakai cara lama, bukan hanya ranking tapi traffic dan konversi juga akan menurun.

Baca teknik SEO ini agar Anda lebih mahir dan website lebih unggul dari kompetitor.

1. Gunakan Long-Tail Keyword

Dalam menerapkan strategi SEO, Anda perlu melakukan riset kata kunci. Nantinya Anda bisa tahu topik yang paling banyak dicari dan juga peringkat website kompetitor di kata kunci tertentu.

Sebelum melakukan riset, Anda harus tahu jenis-jenis kata kunci:

  • Seed menggambarkan niche bisnis atau website dan menjadi fondasi untuk memperluas topik konten Anda. Seed juga bisa disebut sebagai focus keyword. Bentuknya sederhana, misalnya ‘toko online’ atau ‘apa itu SEO’.
  • Synonym – memiliki arti yang sama dengan kata kunci utama. Misalnya, “cara mengatasi error 404” bisa diganti dengan “cara memperbaiki error 404”.
  • Long-tail – lebih panjang tapi juga lebih spesifik. Biasanya terdiri atas minimal tiga kata. Contoh, ‘jualan online paling laku’.
  • Semantically-related memiliki hubungan semantik dengan kata kunci lain. Misalnya, ‘wisata bandung’ berhubungan dengan ‘spot foto bandung’ atau ‘tempat healing di bandung’.

Ketika melakukan riset, carilah kata kunci yang sesuai dengan bisnis Anda. Selain itu, pertimbangkan juga dua metric ini:

  • Volume pencarian [search volume]. Metric yang melaporkan seberapa sering orang mencari topik menggunakan suatu kata kunci dalam kurun waktu tertentu. Data diambil di tingkat nasional [bukan masing-masing daerah atau area].
  • Tingkat kesulitan [keyword difficulty]. Metric yang juga dikenal dengan sebutan keyword competition ini akan mengukur seberapa sulit suatu kata kunci yang ditargetkan oleh website Anda.

Untuk mengetahui dua metric di atas, cukup gunakan SEO tool, seperti Ahrefs, SEMrush, dan Google Keyword Planner.

Sebagai contoh, Anda ingin menulis artikel cara membuat blog. Maka langkah pertamanya, cari kata kunci utama [focus keyword] untuk mengetahui tingkat persaingannya:

Apabila blog masih baru dan Anda menargetkan ‘cara membuat blog’, kesempatan untuk berada di posisi satu Google sangatlah mustahil. Saran kami, gunakan long tail keyword seperti ini:

Kata kunci dengan volume pencarian yang tinggi memang mendatangkan trafik yang juga tinggi, tapi juga berisiko. Persaingannya bisa dibilang ketat. Selain itu, menargetkan kata kunci ini harus didukung dengan kualitas dan authority website.

Sementara itu, menargetkan long tail keyword tidak akan membuat Anda khawatir karena harus bersaing dengan website populer. Anda punya peluang lebih besar untuk menghadirkan konten yang relevan.

Jangan ragu untuk mendulang traffic memakai long tail keyword. Bangun strategi SEO Anda mulai dari sini.

2. Buat Konten Sesuai Search Intent

Algoritma mesin pencari sudah lebih canggih. SERP yang ditampilkan benar-benar sesuai dengan yang diinginkan pengguna internet.

Misalnya, algoritma Google bukan lagi sekadar menghadirkan hasil pencarian yang relevan dengan kata kunci. Tapi juga menampilkan search intent yang lebih spesifik.

Katakanlah Anda mengetikkan ‘cara memasang hard disk di laptop’. Hasil pencarian Google akan memuat website dan video yang berisikan panduan pemasangannya.

Sebaliknya jika Anda mengetikkan ‘beli hard disk eksternal’, Google langsung menampilkan platform eCommerce.

Ini semua terjadi karena algoritma pencarian mampu mendeteksi empat search intent utama:

  • Informational
    Search intent ini menunjukkan kalau audiens ingin mempelajari atau mengetahui sesuatu. Biasanya judul artikel akan diawali dengan frasa ‘cara [how to]’, ‘siapa [who is]’, dan ‘apa itu [what is]’.
  • Navigational
    Umumnya audiens sudah tahu website yang akan dituju. Meskipun demikian, mereka akan tetap mengetikkan kata kunci di Google. Misalnya, ‘login Facebook’, ‘login cpanel hostinger’, dan lain sebagainya.
  • Commercial
    Audiens akan melakukan pencarian ini sebelum membeli sesuatu. Mereka akan mencari tahu bahkan membandingkan produk yang satu dengan lainnya atau brand yang satu dengan lainnya. Mereka ingin mendapatkan opsi terbaik. Contoh search intent commercial adalah ‘hosting terbaik 2022’ atau ‘makanan anjing murah’.
  • Transactional
    Audiens akan mencari informasi produk yang hendak dibeli. Format pencarian biasanya menyertakan nama brand, misalnya ‘beli lipstik wardah’ atau ‘sepatu nike terbaru’.

Misalnya, nih, Anda ingin menargetkan kata kunci ‘masker wajah alami’. Maka konten yang dibuat haruslah informational. Sediakan informasi tentang jenis masker alami, cara membuatnya, bahan-bahannya apa saja, serta manfaat dan kegunaannya.

Namun, lain halnya kalau Anda menargetkan kata kunci ‘iphone terbaik’. Maka jenis kontennya masuk dalam kategori commercial search intent dan tak jauh-jauh dari ulasan, perbandingan beberapa produk iPhone baik dari segi harga maupun spesifikasi.

Kesimpulannya, buatlah konten sesuai dengan tipe search intent. Dengan begini, strategi yang dijalankan makin optimal.

3. Sertakan Focus Keyword di Title Tag

Peran title tag tidak boleh disepelekan. Judul halaman mendeskripsikan informasi yang tersedia di website Anda.

Idealnya warga internet akan mengklik website yang judulnya paling sesuai dengan pencariannya. Oleh karena itu, buatlah judul dan snippet yang bagus.

Dengan menambahkan kata kunci di judul, mesin pencari seperti Google akan lebih mudah mengidentifikasi website dan mengantarkannya ke posisi atas.

Sebagai contoh, website yang muncul di halaman pertama untuk pencarian ‘cara membuat website’ menambahkan focus keyword di judulnya.

Tempatkanlah kata kunci di awal judul untuk menarik perhatian audiens dan membantu mesin pencari menganalisa konten Anda.

Selain title tag, buatlah juga meta description. Beri deskripsi singkat tentang website atau postingan blog Anda. 

Sedikit tips dari kami untuk penulisan deskripsi: maksimal 150 karakter, gunakan kalimat aktif, dan akhiri dengan ajakan, misalnya ‘cek harganya sekarang!’ atau ‘yuk, pelajari selengkapnya di sini’.

Jika Anda menggunakan WordPress, install plugin Yoast SEO. Plugin ini akan memberitahukan apa saja yang masih kurang atau perlu dimaksimalkan terkait judul dan deskripsi. Yoast SEO juga memiliki snippet editor di mana Anda bisa melihat tampilan halaman website di Google [sebelum dionlinekan].

Algoritma Google melihat backlink sebagai indikator dan nilai situs. Juga domain authority website sumber. Oleh karena itu, kumpulkanlah link dari website tepercaya.

Makin bagus kualitas link-nya, makin naik pula ranking situs Anda. Sebaliknya, makin jelek kualitas link, makin buruk performa SEO website Anda.

Berikut beberapa tips dalam menjalankan teknik SEO ini:

  • Tulis konten yang bagus
    Pastikan informasinya komprehensif, aktual, dan tepercaya. Dengan begini, website lain bisa menilai dan mengambil kesimpulan apakah situs Anda layak dicatut sebagai sumber atau tidak.
  • Guest blogging
    Dinamakan guest blogging karena nantinya Anda menuliskan konten untuk website lain. Imbalannya, si pemilik memperbolehkan penambahan link ke website Anda atau penggunaan biografi penulis [author]. Anda akan lebih dikenal dan website atau brand mampu menjangkau lebih banyak orang.
  • Menganalisa backlink kompetitor
    Dengan memantau strategi yang dilakukan kompetitor, Anda bisa tahu website apa saja yang bisa diajak kerja sama. Untuk mengetahui peluangnya, gunakan tool Monitor Backlinks dan Ahrefs Link Intersect. Setelah itu, kumpulkan daftar website, hubungi pemiliknya, dan sampaikan maksud Anda.
  • Cari broken link building
    Biasanya akan ada tautan yang mengarah ke halaman 404. Entah karena domainnya tidak lagi diperpanjang, konten dihapus atau diarsipkan. Broken link building ini memberikan peluang untuk Anda. Tawarkanlah blog post untuk mengganti link yang rusak tersebut. Untuk mencari daftar broken link building, Anda bisa menggunakan Ahrefs Broken Link Checker.

5. Pelajari Algoritma Baru

Baru-baru ini, Google memperkenalkan algoritma pencarian yang baru yang disebut page experience. Algoritma ini merupakan sekumpulan sinyal yang mengukur tingkat kenyamanan pengguna dalam berinteraksi dengan suatu website.

Page experience melibatkan indikator seperti seberapa mobile-friendly, aman, dan cepatnya sebuah website. Di sini, Core Web Vital juga terlibat, yang merupakan sekumpulan metrik untuk mengukur waktu loading, interaktivitas, dan stabilitas visual.

Metrik ini berupa:

  • Largest Contentful Paint [LCP] – melaporkan jumlah waktu yang dibutuhkan konten berukuran besar untuk terbuka sempurna, seperti gambar dan video. Waktu loading yang ideal adalah 2.5 detik.
  • First Input Delay [FID] –  mengukur waktu yang dimulai dari interaksi user pertama kali dengan halaman website, misalnya mengklik tautan atau menekan tombol, hingga browser memproses permintaan tersebut.  FID yang disarankan kurang dari 100 milidetik.
  • Cumulative Layout Shift [CLS] – menghitung jumlah layout shift yang tidak terduga saat loading berlangsung. Pengunjung diharapkan tidak mengklik elemen yang posisinya tiba-tiba berubah. Website sebaiknya memiliki skor CLS kurang dari 0.1 untuk memberikan user experience terbaik.

Setelah mengetahui komponen apa saja yang akan dilibatkan di pembaruan algoritma selanjutnya, berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan website guna menyambut algoritma terbaru:

  • Cari dan perbaiki masalah penggunaan [usability]
    Usability berarti kemudahan penggunaan website. Dengan tool web page heatmap, seperti Crazy Egg dan Hotjar, Anda bisa tahu bagian yang mendapatkan banyak kunjungan dan bagian yang minim interaksi. Hasil laporan akan membantu Anda memperbaiki struktur website dan memberikan user experience yang lebih baik.
  • Aktifkan safe browsing
    Google mengeliminasi situs berbahaya dari hasil pencarian. Jadinya, pengunjung akan terhindar dari konten yang mencurigakan atau mengandung penipuan. Buka Security Issues Report di Google Search Console dan pastikan halaman website Anda tidak memiliki masalah keamanan. Fitur ini mendeteksi konten yang diretas, malware, dan serangan phishing. 
  • Optimasi website untuk perangkat mobile
    Website dengan desain responsif akan otomatis mengikuti ukuran layar perangkat. User experience pun makin optimal dan nyaman. Mereka bebas mengakses website Anda dari berbagai perangkat, seperti komputer atau smartphone, tanpa terganggu tampilan yang error atau bermasalah. Beberapa website bahkan ada yang menerapkan fluid layout dan menghilangkan pop-up ketika membuka landing page di jendela baru.

Website Untuk Belajar SEO

Mempelajari semua hal tentang apa itu SEO dari awal membutuhkan waktu yang tak singkat. Selain pengertian SEO, Anda juga harus memahami dasar-dasar digital marketing dan cara kerja mesin pencari atau search engine.

Berikut daftar website yang sudah kami kumpulkan untuk Anda yang ingin mempelajari SEO:

  • Google Webmaster Central Blog. Blog ini selalu memuat informasi terbaru seputar perubahan algoritma Google. Tak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan informasi tentang faktor SEO terbaru, trend, praktik SEO, dan fitur terbaru di pencarian Google serta core update.
  • Ahrefs. Blog Ahrefs memiliki banyak sekali artikel dan panduan seputar SEO dan pemasaran. Kontennya sendiri selalu diperbarui dan ditulis oleh pakar SEO dan praktisi marketing.
  • MOZ. Selain menawarkan tool dan software SEO, Moz juga memiliki blog dan pusat pembelajaran yang menyediakan tips dan trik SEO, data market terkini, dan berbagai topik untuk mengasah skill marketing.
  • Search Engine Journal. Platform ini menyediakan informasi, analytics, dan panduan SEO terbaru. Kontennya beragam mulai dari tips SEO untuk pemula hingga strategi dan praktik SEO tingkat lanjut. Website ini juga menawarkan eBook, podcast, dan webinar.
  • Search Engine Roundtable. Website ini mengumpulkan berbagai thread dari forum SEO dan menghadirkan informasi terkait yang lebih mendetail. Alhasil, pengguna bisa belajar topik SEO terbaru dari banyak forum berbeda hanya di satu tempat saja.
  • Backlinko. Blog marketing ini cukup populer di kalangan praktisi SEO. Apalagi di dalamnya Anda bisa menemukan pelatihan SEO dan strategi link building. Tak hanya itu, konten Backlinko juga sangat membantu pengguna yang ingin mengembangkan bisnis onlinenya. Topiknya beragam, mulai dari tips dan teknik SEO, hingga studi kasus.

Kesimpulan

Selesai! Di artikel ini, Anda sudah mempelajari apa itu SEO beserta semua hal tentangnya. SEO adalah usaha yang harus terus dijalankan agar performa website tetap terjaga. Ada banyak faktor dan strategi yang perlu diperhatikan, dan tentunya diselaraskan dengan algoritma yang sepertinya akan terus diperbarui.

Website yang teroptimasi SEO akan mudah ditemukan. Trafik pun akan terus berdatangan.

Berikut kami ingatkan kembali jenis-jenis SEO:

  • On-page SEO – berfokus pada elemen konten di halaman website, seperti image-alt, title tag, dan meta description.
  • Off-page SEO – melibatkan upaya yang dilakukan di luar website, misalnya link building, outreach marketing, dan guest post. 
  • Technical SEO – meliputi aspek-aspek teknis untuk mengoptimalkan kecepatan loading, kompatibel tidaknya website dengan perangkat, keamanan, dan usability atau kemudahan penggunaan.
  • Local SEO – Strategi SEO untuk meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian lokal.

Untuk mendapatkan manfaat SEO jangka panjang, terapkanlah strategi, faktor, praktik terbaru dalam mengoptimasi website.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề