Komite ASEAN yang berkaitan dengan kebudayaan dan informasi adalah

Surabaya, Kemendikbud --- Kota Pahlawan, Surabaya, menjadi tuan rumah pelaksanaan The 50th Meeting of ASEAN Committee On Culture and Information [COCI]. ASEAN COCI merupakan komite bersama dalam organisasi ASEAN yang mengurus bidang kebudayaan dan informasi. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud mengatakan, pemilihan Surabaya sebagai lokasi pertemuan ASEAN COCI ke-50 sengaja dilakukan karena bertepatan dengan Hari Pahlawan.

"Kota Surabaya itu Kota Pahlawan. Semoga dengan semangat Kota Pahlawan,  kerja sama ASEAN di bidang kebudayaan dan informasi bisa berjalan dengan baik," ujar Kacung saat acara pembukaan The 50th Meeting of ASEAN COCI di Surabaya, Jawa Timur, [9/11/2015].

Pertemuan ASEAN COCI ke-50 dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, yang diwakili Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bidang Pembangunan, Agus Wahyudi. Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengucapkan selamat datang kepada para delegasi ASEAN COCI. 

Soekarwo mengatakan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak cagar budaya. Bahkan warisan budaya tertua ditemukan di Jawa Timur, yaitu fosil Homo Pithecanthropus yang ditemukan di Trinil Desa, Kabupaten Ngawi. Selain itu rumah prasejarah gua yang dilengkapi dengan kapak dan panah juga ditemukan di Pacitan.

"Menurut data arkeologi, pusat kerajaan Majapahit terletak di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kawasan cagar budaya ini memiliki sekitar 40 bangunan. Oleh karena itu, pada tahun 2013 Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Trowulan sebagai warisan budaya pada tingkat nasional," katanya. 

Menutup sambutannya, ia berharap pertemuan ASEAN COCI tidak hanya diisi dengan kegiatan budaya, tetapi juga dapat menjadi instrumen untuk menyatukan bangsa negara-negara ASEAN dengan pariwisata berbasis budaya.

Pertemuan ASEAN COCI ke-50 berlangsung mulai dari tanggal 8 hingga 12 November 2015 di Surabaya, Jawa Timur. Sebanyak 86 orang delegasi dari 10 negara ASEAN hadir sebagai peserta. Delegasi itu akan membahas berbagai proyek, strategi dan kegiatan di bidang kebudayaan dan informasi untuk tahun-tahun mendatang. Tujuan penyelenggaraan Pertemuan ASEAN COCI antara lain sebagai forum komunikasi negara anggota yang berkecimpung di bidang kebudayaan dan informasi, serta serta sarana diplomasi budaya Indonesia melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan. Pada kesempatan ini Indonesia akan memaparkan usulan kegiatan yang terkait dengan kuliner, tekstil dan belajar dari mastro kebudayaan. [Desliana Maulipaksi]

Sumber :

 

Penulis :Editor :

Dilihat 667 kali


Oleh:

/en.aectourismthai.com

Bisnis.com, NUSA DUA - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar pertemuan Asean Committee on Culture and Information [COCI] bersama dengan 10 delegasi dari masing-masing negara anggota Asean untuk memperkuat kerjasama sosial budaya dan informasi.

Freddy Tulung, mantan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo mengatakan, COCI ini adalah bagian dari Asean yang khusus bekerjasama di bidang budaya dan informasi dan dalam COCI ini ada dua sub komite, yakni sub komite kebudayaan dan subkomite informasi.

"Yang mengadakan pertemuan kali ini adalah sub komita informasi dengan agenda penting yang dibahas yakni program-program yang dibiayai oleh Asean di bidang informasi untuk anggaran 2016," tuturnya kepada media, Selasa [28/7/2015].

Dia menambahkan bahwa tema utama kali ini adalah lebih banyak mensosialisasikan kerjasama di bidang pertukaran informasi antar anggota Asean dalam rangka merealisasikan Asean Community 2015, dengan salah satu tulang punggungnya Masyarakat Ekonomi Asean [MEA].

"Program-program yang akan dibicarakan terutama program yang terkait informasi khususnya pertukaran informasi di bidang broadcast, IT, dan jurnalistik serta penguatan dalam konteks lebih mengenalkan budaya keanekaragaman Asean antar sesama anggota," paparnya.

Dia menyatakan hingga sekarang ini Asean Community di Indonesia belum begitu menyentuh. Oleh karena itu COCI penting untuk mengedukasi masyarakat. Kesiapan di level pemerintah, dan dunia swasta relatif lebih siap dibanding masyarakat kebanyakan.

Pihaknya berharap dengan pertemuan ini akan banyak usulan kerjasama yang dilanjutkan dalam bidang informasi dan kebudayaan, khususnya memberikan informasi tentang keberagaman budaya di negara-negara anggota Asean. []

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Ilustrasi Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya. Foto: Pixabay

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki sebuah organisasi bernama Association of Southeast Asian Nations [ASEAN]. Organisasi yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

Latar Belakang Pembentukan ASEAN

Menurut buku ASEAN Selayang Pandang: Satu Visi, Satu Identitas, Satu Masyarakat oleh Kementerian Luar Negeri, pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh keinginan kuat dari para pendiri ASEAN guna menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.

Di awal pembentukannya, ASEAN diwakili oleh lima negara dengan masing-masing perwakilan. Di antaranya Menteri Luar Negeri Filipina [Narciso R. Ramos], Menteri Luar Negeri Indonesia [Adam Malik], Menteri Luar Negeri Thailand [Thanat Khoman], Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia [Tun Abdul Razak], dan Menteri Luar Negeri Singapura [S. Rajaratnam].

Seiring berjalannya waktu, kelima negara di Asia Tenggara lainnya ikut bergabung ke dalam ASEAN antara lain:

  1. Brunei Darussalam bergabung pada 8 Januari 1984.

  2. Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995.

  3. Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997.

  4. Kamboja bergabung pada 30 April 1999.

Melansir laman kemlu.go.id, tujuan dibentuknya ASEAN salah satunya untuk membina kerja sama di berbagai sektor. Misalnya, sektor sosial, budaya, politik, pendidikan, dan pengembangan. Berikut penjelasan selengkapnya.

Kerja Sama Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN

Menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII oleh Mukminan, dkk., kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung baik secara bilateral, regional, dan multilateral.

Kerja sama bilateral pada umumnya terjadi pada sektor ekonomi seperti kegiatan ekspor dan impor. Sementara kerja sama Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN merupakan jenis kerja sama regional. Hal ini karena kesamaan kawasan negara yang terletak di Asia Tenggara.

Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan dengan negara-negara anggota ASEAN mencakup bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan.

Berdasarkan buku PKN Jilid 6 oleh Dyah Sriwilujeng, kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya salah satunya diwujudkan dengan pembentukan komite budaya dan informasi [Committee on Culture and Information/COCI].

Komite tersebut bertugas untuk meningkatkan kesadaran ASEAN dan memajukan identitas regional. Tidak hanya itu, pembentukan komite ini juga ditujukan untuk memupuk solidaritas di antara penduduk negara di kawasan Asia Tenggara.

Program-program yang dicanangkan oleh komite tersebut berupa pertukaran kebudayaan antarnegara anggota ASEAN dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.

Selain itu, terdapat pembentukan komite di bidang pengembangan sosial yang disebut dengan Committee on Social Development [COSD]. Tugasnya, melaksanakan kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya .

Beberapa bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya antara lain:

  1. Pengembangan sumber daya manusia.

  2. Peningkatan kesejahteraan sosial.

  3. Penanggulangan masalah pengembangan penduduk melalui kerja sama dengan badan-badan internasional.

  4. Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata.

  5. Penyelenggaraan SEA-Games.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề