Media yang tidak digunakan dalam tanaman hidroponik adalah

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pekerja memanen tanaman dengan sistem hidroponik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak [RPTRA] Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat [16/10/2020]. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan [urban farming] dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam tanaman dengan cara hidroponik kini menjadi alternatif bagi pencinta tanaman yang tidak memiliki lahan luas di rumah. Selain dapat menghemat ruang, menanam dengan cara hidroponik juga lebih praktis.

Dilansir dari Epic Gardening, Sabtu [12/12/2020], ada beberapa media tanam hidroponik untuk membantu mendukung akarnya dan mempertahankan rasio air atau oksigen yang baik.

Cara menanam dengan hidroponik adalah menanam dengan tidak menggunakan tanah, namun dengan media lain, seperti berikut ini.

Baca juga: 9 Tanaman Obat yang Bisa Ditanam di Rumah

1. Sabut kelapa

Sabut kelapa menjadi media tanam hidroponik paling favorit di kalangan pencinta tanaman.

Mengapa sabut kelapa begitu populer? Sebab, kelapa ditanam di daerah tropis dan seringkali jatuh ke laut saat sudah matang.

Sekam atau sabut kelapa melindungi benih dan daging dari kerusakan akibat sinar matahari dan garam. Hal ini menunjukkan jika sekam berfungsi sebagai media tumbuh yang bagus untuk kelapa berkecambah dan menciptakan pohon baru.

Sabut kelapa yang digiling akan bertindak sebagai media kaya hormon dan bebas jamur bagi tanaman.

Baca juga: 9 Tanaman Hias yang Mampu Membersihkan Udara di Kamar

Dengan cara yang sama seperti membantu perkecambahan kelapa, dan akan membantu semua benih serta bibit untuk lebih kuat.

Sabut kelapa memiliki rasio udara dan air yang bagus, sehingga akar tanaman tidak akan kelebihan air. Selain itu, sabut kelapa umumnya akan menjadi limbah atau menjadi kompos jika tidak digunakan dalam aplikasi hidroponik.

2. Hydroton

Selain sabut kelapa, pelet tanah liat atau yang biasa disebut hydroton juga menjadi media yang populer di pencinta tanaman. Seperti namanya, hydroton dibuat dari tanah liat yang membentuk bola bundar dari bahan berpori.

Yang menjadi kelebihan hydroton adalah dapat melepaskan nutrisi ke aliran air dan pH netral. Selain itu, bentuknya yang bulat dapat membantu memastikan keseimbangan oksigen atau air sehingga tidak terlalu kering atau terlalu banyak air.

Namun, kekurangan menggunakan hydroton ini adalah bobotnya yang berat.

Baca juga: Mengenal Tanaman Hortikultura, Cocok untuk yang Suka Berkebun

3. Rockwool

Rockwool adalah sekumpulan serat berbentuk busa yang terbuat dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basalt. Selain itu, media tanam ini ramah lingkungan.

Kelemahan media tanam ini adalah memiliki pH tinggi dan perlu direndam. Serat dan debu yang tercipta dalam proses pembuatan rockwool dapat berbahaya bagi mata, hidung, dan paru-paru.

Anda bisa mencegah debu dengan merendam rockwool di air setelah dikeluarkan dari kemasannya.

4. Oasis Cubes

Oasis cubes mirip dengan kubus rockwool, namun perbedaannya adalah pada warna hijau yang dimiliki oleh oasis cubes. Kelebihan oasis cubes adalah harga yang terjangkau dan dapat digunakan untuk fase perkecambahan dan pembibitan.

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pekerja menyemprot tanaman di Lombok Farmhouse, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat [16/10/2020]. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan [urban farming] dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.

5. Perlit

Perlit adalah kaca vulkanis yang relatif banyak mengandung air. Perlit umumnya terbentuk dari hidrasi batuan obsidian.

Perlit merupakan media tanam bebas tanah yang memiliki tingkat retensi oksigen terbaik dari semua media tanam. Namun biasanya perlit harus dikombinasikan dengan sabut kelapa, tanah, atau vermikulit.

6. Kerikil

Kerikil dapat dipakai untuk media hidroponik bagi pemula, dengan mencucinya sebelum dipakai. Anda bisa memakai jenis kerikil apa saja.

7. Serat kayu

Serat kayu menjadi media yang bagus serta efesien untuk media hidroponik. Menurut beberapa penelitian, serat kayu dapat mengurangi efek pengatur tumbuh, yang berarti tanaman Anda mungkin tumbuh sedikit lebih besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Lihat Foto

PIXABAY/SIPPAKORN

Ada berbagai jenis media tanm hidroponik yang bisa dipilih sesuai kebutuhan,seperti rockool, cocopeat, perlite, dan lainnya.

KOMPAS.com - Selain pemilihan benih dan jenis tanaman yang tepat, pemilihan media tanam hidroponik juga tak kalah penting.

Adapun hidroponik adalah teknik bertani yang menggunakan air sebagai media tanamnya atau media suplai nutrisi.

Metode penanaman hidroponik sangat cocok untuk warga perkotaan yang kebanyakan tak punya lahan terlalu luas untuk berkebun dan lingkungan yang gersang.

Baca juga: Jangan Bingung, Ini 5 Cara Memilih Tanaman Hidroponik untuk Pemula

Menurut buku Hidroponik Sayuran: untuk Hobi dan Bisnis yang ditulis oleh Kunto Heribowo dan NS Budiana [2014], ada berbagai macam media tanam hidroponik yang dapat kita pilih, di antaranya:

1. Rockwool

Media tanam ini dibuat dari batu apung yang dipanaskan dan dibentuk serat serta wafer dengan spesifikasi khusus untuk tanaman sayuran maupun tanaman hias.

Awalnya, bahan ini digunakan sebagai pelengkap konstruksi pabrik, industri, kantor, dan lainnya.

Rockwool memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah banyak, baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman.

2. Hidroton

Ini merupakan produk dari tanah liat yang diproses melalui pemanasan dengan suhu tinggi lebih dari 1.000 derajat Celcius.

Hidroton memiliki pori-pori kecil seperti spons, sehingga sangat baik untuk mengatasi masalah kelebihan air dan mencegah overwatering atau penyiraman terlalu banyak.

Hidroton sanat inert atau tidak memiliki kandungan hara.

Baca juga: Menanam Hidroponik Tak Harus Mahal yang Penting Konsisten

Zeolit dibedakan menjadi dua jenis, yakni zeolit sintesis dan zeolit alam.

Zeolit sintesis adalah jenis material yang dibuat dari rekayasa ilmiah melalui tahapan-tahapan prosedur yang cukup rumit dengan menggunakan bahan alumina, silika, dan fosfat, serta bahan tambahan lain.

Sementara zeolit alam adalah jenis mineral zeolit yang diperoleh langsung dari alam.

4. Arang sekam

Sekam padi mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.

Arang sekam padi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang. Sekam ini bisa diperoleh di tempat penggilingan padi.

Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian.

Baca juga: Pengenalan Awal Cara Bertanam Hidroponik bagi Pemula

5. Cocopeat

Cococpeat blok [serbuk sabut kelapa] adalah serbuk sisa pengolahan penguraian sabut kelapa yang dicetak berbentuk kubus dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Pengolahannya sederhana, tetapi dapat mengangkat harga cocopeat.

Cocopeat blok sering digunakan perusahaan pembuat karbon baterai atau sebagai media tanam.

Di dalam negeri, cocopeat banyak digunakan sebagai pengganti tanah atau sebagai campuran pembuatan pupuk organik.

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pekerja memanen tanaman dengan sistem hidroponik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak [RPTRA] Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat [16/10/2020]. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan [urban farming] dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.

Kerikil memiliki pori-pori makro yang lebih banyak daripada pasir.

Ini sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara hidroponik.

Penggunaan media kerikil akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara tidak menekan pertumbuhan akar.

Namun, kemampuan mengikat air yang dimiliki kerikil relatif rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.

Baca juga: 5 Tanaman Hidroponik Rumahan agar Bisa Panen Sayur Sendiri

7. Pecahan genteng atau batu bata

Seperti halnya bahan organik lainnya, media tanam ini juga berfungsi untuk melekatkan akar.

Sebaiknya ukuran batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat kecil seperti kerikil dengan ukurang sekitar 2 cm hingga 3 cm.

Semakin kecil ukurannya, maka semakin baik kemampuan daya serapnya terhadap air maupun unsur hara.

Selain itu, ukuran yang lebih kecil juga dapat membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung lebih baik.

8. Hidrogel

Ini merupakan kristal-kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hidroponik.

Penggunaan media tanam ini sangat praktis dan efisien karena tidak perlu diganti dengan yang baru, disiram, atau dipupuk.

Selain itu, media tanam hidrogel juga punya berbagai macam warna sehingga bisa disesuaikan dengan selera.

Hal ini tentu penting terutama untuk orang-orang yang sangat memerhatikan estetika kebun atau ruangan.

Baca juga: Semangat Berkebun Hidroponik dengan Sampah Botol Plastik

9. Perlite dan vermikulit

Ini merupakan media tanam dengan kapasitas tukar kation yang tinggi, terutama dalam keadaan padar dan saat basah.

Vermikulit dapat menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air jika digunakan sebagai campuran media tanam.

Selain itu vermikulit juga dapat meningkatkan daya penyerapan air sehingga tanaman bisa lebih mudah mendapatkan air.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Editor: Nabilla Tashandra

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề