Mengapa dalam membaca puisi diperlukan ekspresi yang sesuai dengan isi puisi

Cara Membaca Puisi Yang Baik Dan Benar_ Puisi merupakan sebuah karya sastra berwujud tulisan yang didalamnya terkandung irama, rima, ritma, dan lirik setiap baitnya yang indah. Umumnya pengertian puisi tersebut juga mengungkapkan perasaan penyair yang dikemas dengan bahasa imajinatif untuk menambahkan kualitas estetis pada makna semantis. Karya sastra puisi mempunyai berbagai pengertian atau definisi. Ada bermacam definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang sala satunya yaitu, Herman J. Waluyo yang menyatakan bahwa, puisi yaitu suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan si penyair dengan cara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam pengonsentrasikan sebuah struktur fisik dan batinnya. Dari tahun 90an sampi sekarang ini baca puisi sangat sering diperlomabakan dari berbagai ajang, terbukti dalam lomba baca puisi banyak sekali yang antusias untuk membaca puisi dan juga termasuk ajang yang di nanti – nanti terutama bagi penyuka seni sastra. Dalam membaca puisi bilah ingin dikatakan berhasil, tidak hanya dengan kata - kata atau penulisanya yang baik dan menarik, tetapi bagaimana cara pembaca bisa menarik dan mampu membuat pendengar benar – benar merasakan ruh dari puisi tersebut. Maka dari itu untuk membaca puisi diperlukan latihan dan mengetahui tentang cara – cara bagaimana membaca puisi yang baik dan benar.

7 Cara Membaca Puisi Yang Baik Dan Benar. 

1. Kejelasan dalam artikulasi dan intonasi yang tepat

Artikulasi adalah cara pengucapan suatu kata atau kalimat yang dilakukan dengan jelas oleh mulut artinya suara kita dalam membaca suatu puisi harus jelas, misalnya dalam huru – huruf fokal harus jelas sehingga puisi akan terdengar diaudiens dengan baik. Sedangkan Intonasi sendiri yaitu, tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada kata – kata tertentu, seperti penakanan nada, penekanan dinamik serta penekanan tempo yang tepat. Jadi dalam membaca puisi artikulasi dan intonasi haru tepat agar kalimat puisi yang kita baca menjadi lebih jelas sehingga terdengar begitu nyata ditelinga para pendengar.

2. Ketepatan Ekspresi Atau Mimik

Ekspresi adalah suatu penjiwaan terhadap perasaan kita pada saat sedang membaca puisi, sedangkan mimik sendiri adalah raut wajah atau gerak muka yang menggambarkan isi dalam puisi. Keduanya sangat berperang penting dan termasuk unsur pendungkung pada saat membawakan sebuah karya puisi. Semuah pembaca dituntut untuk bisa dapat menyesuaikan ekspresi dan mimik wajah terhadap isi yang tekandung dalam puisi tersebut. Pada saat puisi yang dibawa mempunyai tema atau menceritakan suasan yang sedih makan anda harus memperlihatkan ekspresi dan mimik yang sedih, begitupun sebaliknya jika puisi yang dibawakan memiliki tema gembira maka yang harus diperlihatkan mimik wajah yang gembira atau senang. Semuahnya bisa disesuaikan tergantung isi yang terkandung dalam puisi. Kedengaranya memang mudah tapi hal ini butuh latihan berkali – kali, untuk bisa dipahami karena hal ini sangat berperang pentig pada saat membaca puisi apa lagi pada saat didepan umum arau diajang perlombaan.

3. Menggunakan Gerak Tubuh Yang Tepat 

Gerak tubuh juga tidak kalah penting sperti ekspresi dan mimik wajah yang telah dibahas sebelumnya. Saat membaca puisi gerak tubuh harus sesuai dengan irama, suasana pada saat membaca puisi. Contohya itu seperti, ketika isi dalam puisi menceritakan tentang perjuangan maka gerak tubuh harus kelihatan tegas, tegak sperti mengkepak telapak tangan dan telihat seperti sosok pemimpin. Sehingga penonton atau pendengar bisa terbawa suasana pada saat anda sedang membaca puisi. Maka dari itu gerak tubuh harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum memulai membaca puisi, agar bisa tampil sempurnah dan berhasil.

4. Menguasai Arena Panggung 

Selanjutnya adalah menguasai panggung, guna menghilangkan terjadinya demam panggung. Demam panggung disini maksudya ialah ketika anda sedang membaca puisi anda tidak dapat menguasai keadaan panggung, bisa menyebabkan loss kontrol atau tidak bisa berkata – kata dan hanya bisa diam pada saat didepan umum, maupun pada saat didepan kelas. Tentu itu sangat berbahaya, dan bisa membuat anda terlihat malu. Untuk itu diperlukan latihan supaya tidak terjadi hal demikian. Caranya agar anda bisa menguasai panggung, sering – seringlah latihan didepan teman – teman kalau diadakan didalam kelas tapi klau seandainya didepan umum atau didepan orang banyak, maka sesering mungkin latihan baca puisi ditempat terbuka. Agar anda bisa terbiasa dan bisa menguasai panggung dengan baik, serta mengantisipasi terjadinya demam panggung, maka yakin dan percaya anda akan berhasil dalam membacakan puisi dengan benar dan baik.

5. Kelancaran Dan Kecepatan 

Dalam Membaca Puisi. Kelancaran dan kecepatan sangat berpengaruh dalam pendengaran pada saat menikmati puisi yang dibawakan oleh pembaca puisi. Kedua hal ini harus benar – benar dipelajari dan dicermati dengan baik agar pendengar dapat menikmati puisi yang didengar. Kelancaran dalam membaca puisi tidak lepas dari latihan, karena hanya dengan latihan anda bisa mendapatkan kelancaran dengan baik. Selain kelancaran, kecepatan juga harus diperhatikan pada saat membaca puisi, apabila kecepatan membaca puisi secara terburu – buru maka pendengar akan sulit memahahi isi puisi dan jika terlalu lambat juga akan membuat pendengar malas sertah jenuh. Maka dari itu perhatikan kelancaran dan kecepatan dalam membaca puisi.

6. Mengatur Pernapasan 

Diperlukan juga dalam membaca puisi ialah mengatur nafas anda. Nafas yang dimaksud disini ialah cara anda mengtur nafas panjang, pendek dan datar pada saat membaca puisi. Karena napas ada kaitanya dengan nada atau vokal pada saat membaca puisi. ketika dapat mengatur pernafasan dengan baik maka vocal yang keluar atau suara yang keluar akan terdengan jelas . Selain itu pernafasan juga digunakan untuk situasi dalam isi yang terkandung dalam puisi. seperti ketika isi kandungan dalam puisi berceritah tentang kesedihan maka disitu nafas harus kendengara terengah - engah seakan – akan anda merasa tersiksa dan terbebani. Jadi disini pernapasan dugunakan sesui dengan puisi yang akan anda gunakan.

7. Memahami Makna Puisi. 

Yang terakhir adalah memahami makna puisi. membaca puisi jangan hanya sekedar baca tapi harus memahami makna dari isi puisi tersebut. Walaupun anda menguasai ekspresi, mimik, vokal, artikulasi dan intonasi yang baik, tapi anda tidak memahami makna dari isi puisi, maka anda belum bisa dikatakan sempurnah dala membaca puisi. Sudah kita ketahui bahwa dalam sebuah puisi memiliki makna berlapis dan bersifat subjektif. Makna berlapis ini maksudya adalah setiap puisi dalam satu katanya, kemungkinan memiliki makna yang jauh dari makna yang sebenarnya. Untuk itu diperlukan anda memahami makna suatu puisi dengan cara menganalisis makna dari suatu puisi itu sendiri. Terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menganalisis puisi, seperti anda harus mengetahui latar belakang dari penulis dan pada saat puisi itu diciptakan. Karena memahami puisi adalah kunci utama meraih kesuksesan dalam membacakan dalam sebuah puisi.

Demikian 7 cara agar anda bisa membaca puisi dengan baik dan benar di berbagai pentas atau diberbagai ajang perlombaan. Semoga bermanfaat dan penulis beharap kita bisa bersama - sama terus membudidayakan puisi karena itu termasuk dari sastra negeri kita.

Written By Rahmat Wahyudi Edit

Balerumah.com – Puisi merupakan karya sastra yang mengandung irama indah yang dihasilkan dari penyusunan kalimat. Puisi juga memiliki syarat tertentu untuk dikatakan sebagai puisi. Sebab, keindahan di dalamnya bukan hanya mencurahkan perasaan, namun juga memiliki unsur seni yang kuat dari penyusunan kalimatnya. Seperti majas-majas, misalnya.

Membaca puisi bukan hanya sekedar membaca, tapi ada ekspresi dan suara yang bisa kita mainkan untuk mendapatkan rasa yang berbeda.


Puisi kini terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan modern. Puisi lama masih terikat pada rima, bait, dan jumlah baris. Selain itu, puisi lama adalah pantun dan syair. Sedangkan puisi modern tidak terikat pada jumlah baris, bait atau rima di dalam penulisannya. Dengan kata lain bebas. Karya sastra puisi ini memang banyak sekali pengertian dan definisi dari para penyair. Namun tujuannya tetap sama, yaitu menunjukkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang harus menggunakan keindahan bahasa. Termasuk salah satunya metafora. Oke, langsung saja, berikut cara membaca puisiya:

1. Artikulasi dan Intonasi yang tepat

Artikulasi merupakan pengucapan kata secara jelas sehingga menghasilkan bunyi bahasa yang bisa didengar oleh penonton. Mengucap kata yang jelas pastinya dengan cara membuka mulut dan mengeluarkan suara agar suara terdengar jelas. Seperti misalnya ketika mengucapkan huruf-huruf vokal, ketika anda mengucap huruf “A” maka bukaan mulut melebar, sedangkan mengucap huruf “U” bukaan mulut sedikit dan bibir agak monyong ke depan. Intonasi, yaitu tinggi rendahnya nada pada kalimat yang menekankan pengucapan pada kata-kata tertentu, sehingga menghasilkan keindahan yang didengar oleh penonton. Seperti misalnya pada pengucapan puisi Wiji Thukul, “…maka hanya ada satu kata. Lawan!” Dalam pengucapan demikian, artikulasi dan intonasinya juga harus tepat, agar pengucapan tersebut membangunkan rasa semangat.

2. Ekspresi atau Mimik Setelah artikulasi dan intonasi, ada pula ekspresi. Ekspresi ini merupakan suatu bentuk penjiwaan perasaan ketika anda membaca puisi. Dan mimik adalah raut wajah yang menggambarkan isi dalam puisi beserta penjiwaannya. Kedua hal ini sangat penting bagi keindahan puisi ketika membacanya. Karena merupakan peran pendukung, agar puisi jadi makin matang ketika dibaca. Maka dari itu, pembaca puisi mesti bisa untuk mengekspresikan dan menyesuaikan mimik wajah dengan tulisan. Ketika puisi yang dibawakan memiliki ekspresi yang semangat, maka harus dibaca demikian. Begitu juga dengan puisi sedih, maka harus dibaca sedih agar penoton mendapatkan pesan yang pembaca sampaikan.

3. Gerak Tubuh

Nah, ini dia. Gerak tubuh merupakan pelengkap dari pembacaan puisi. Kenapa begitu? Ya, bayangkan saja, kalau hanya ekspresi tanpa gerak tubuh. Seperti bicara saja, anda bicara dengan orang lain pasti ada gerak tubuh, walaupun hanya sedikit. Itu merupakan reflek. Tapi kalau dalam puisi, anda harus menciptakan gerak tubuh yang sesuai dengan isi puisi. Contohnya adalah potongan puisi Wiji Thukul, “…maka hanya ada satu kata. Lawan!” Ketika anda membaca puisi ini di depan penonton, tubuh anda mesti bergerak. Paling tidak, mengangkat satu tangan, itu merupakan gerak tubuh.  Sehingga penonton akan mendapatkan suasana dari puisi yang anda bacakan.

4. Mental Setelah paham akan pergerakan tubuh dalam membaca puisi, selanjutnya kita menguatkan mental. Hal ini berguna agar ketika membaca puisi tidak terjadi demam panggung. Apa itu demam panggung? Maksudnya adalah kondisi dimana kita canggung dalam bicara, dalam beraktivitas di atas panggung, atau di depan penonton. Demam penggung memang terlihat sepele bagi kita, tapi sebetulnya itu bisa menurunkn kualitas anda dalam berpenampilan apa pun di depan. Tentu saja, ketika anda demam panggung kemudian melakukan hal yang salah, itu akan membuat anda malu. Maka dari itu diperlukan latihan sebelum tampil. Bagaimana caranya? Sering-seringlah berlatih membaca puisi di depan teman anda jika sedang berkumpul. Dengan begitu anda akan tidak akan kaget ketika berdiri di hadapan banyak orang.

5. Membaca

Dalam membaca puisi, penting bagi kita untuk lancar dan tepat tempo pembacaan, agar penonton menikmati puisi yang kita bacakan. Lancar dan tepat, kedua hal ini harus menyatu dalam penampilan anda. Untuk menjadi lancar membaca, anda harus sering membacanya berulang-ulang sampai lancar. Karena kalau tidak lancar, sulit pastinya mengekspresikan puisi tersebut. Begitu juga dengan ketepatan, diperlukan pengulangan agar paham pembacaan yang tepat.

6. Pengaturan Pernapasan Nah, terkadang kita lupa dengan hal yang satu ini. Pengaturan napas menjadi sangat penting terutama jika puisinya memiliki larik yang cukup panjang. Sebab ketika kita mengeluarkan gerak tubuh, otomatis menguras sedikit napas kita. Pengaturan napas ketika membaca puisi juga berkaitan dengan intonasi dan artikluasi. Karena dengan kaitannya itu, ketika kita dapat mengatur napas, maka bunyi yang keluar pun terdengar jelas.

Selain itu, pernapasan juga digunakan untuk membuat jeda berhenti sejenak, atau membuat napas menjadi terengah-engah. Misalnya dalam pembacaan puisi sedih, pasti anda sudah pernah lihat. Membuat napas terengah-engah dan tangan memegang dada, seperti itulah contohnya.


7. Makna Puisi Tak lupa yang terakhir ini, memahami makna puisi. Jika anda ingin membacakan puisi tertentu, anda harus memahami makna puisi tersebut. Paling tidak, anda paham kapan dan untuk apa puisi itu dibuat. Makna puisi berkaitan dengan keseluruhan poin yang ada di atas. Mengapa demikian? Karena puisi itu misterius. Kita bisa menebak artinya, tapi belum tentu itu yang dimaksud oleh penulis.

Puisi memiliki makna yang berlapis dan kadang bersifat imajinatif. Maksudnya adalah, dalam setiap frasa tentu memiliki makna yang luas, yang jauh dari dugaan kita. Maka dari itu kita mesti memahami makna sebuah puisi dengan cara membedah secara bahasa.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề