Mengapa gigitan nyamuk atau serangga lain tidak menyebabkan tertularnya penyakit aids?

       


HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya. Bahkan bila virus masuk ke dalam tubuh nyamuk atau serangga yang menggigit atau mengisap darah, virus tersebut tidak dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh serangga. Karena serangga tidak dapat terinfeksi HIV, serangga tidak dapat menularkannya ke tubuh manusia yang digigitnya. Tidak terdapat bukti bahwa HIV dapat ditularkan ketika seseorang melakukan olah raga. HIV tidak ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah, ataupun di tempat kerja. Anda tidak dapat terinfeksi lantaran anda berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet yang sama atau minum dari gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV, atau terpapar batuk atau bersin penyandang infeksi HIV. Tidak. Setiap orang yang melakukan hubungan seks yang tak terlindungi, berbagi penggunaan alat suntikan, atau diberi transfusi dengan darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV. Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibunya selama masa kehamilan, selama proses persalinan, atau setelah kelahiran melalui pemberian air susu ibu. Sebanyak 90% kasus HIV merupakan akibat dari penularan seksual dan 60-70%kasus HIV terjadi di kalangan heteroseksual. Kita tidak dapat mengetahui bahwa seseorang menyandang HIV atau AIDS hanya dengan melihat penampilan mereka. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja nampak sehat dan merasa baik-baik saja, namun mereka tetap dapat menularkan virus itu ke anda. Tes darah merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Ya. Anda dapat terkena lebih dari satu infeksi penyakit menular [IMS] pada saat yang bersamaan. Masing-masing infeksi memerlukan pengobatannya sendiri. Anda tidak dapat menjadi kebal terhadap IMS. Anda juga dapat terkena infeksi yang sama berkali-kali. Banyak pria dan wanita yang tidak merasa atau melihat gejala awal apapun ketika mereka pertama kali terinfeksi dengan IMS, kendatipun mereka masih bisa menulari pasangan seksualnya.
Terapi antiretroviral tidak dapat mencegah penularan virus ke orang lain. Terapi dapat membantu menurunkan jumlah virus ke tingkat yang tidak terdeteksi, namun HIV masih tetap ada dalam tubuh, dan dapat ditularkan ke orang lain melalui hubungan seksual, dengan bergantian memakai peralatan suntikan, atau melalui ibu yang menyusui bayinya.

Arsip



Pengunjung hari ini : 45


Total pengunjung : 102878

Hits hari ini : 110


Total Hits : 431126

Pengunjung Online: 1


Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar Jalan Melati No 21 Dangin Puri Kangin Denut Email:

Tlp. 0361.264471 - Fax. 0361 264478

02 12-2019


987


Penjelasan:

Telah beredar kabar di media sosial bahwa virus HIV dapat ditularkan oleh gigitan Nyamuk.

Faktanya setelah ditelusuri Virus HIV bukan disebabkan oleh gigitan nyamuk. "Nyamuk itu bukan resevoir yang baik untuk si virus, sehingga dia tidak akan bisa berkembang di situ. Dia akan mati. Kalau pun dia menggigit orang lain tidak akan menularkannya,” ungkap Ketua Umum Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia [KSIMSI], dr Hanny Nilasari SpKK[K].

KATEGORI: HOAKS

Link Counter:

//www.merdeka.com/sehat/11-hoaks-mengenai-penularan-hivadis-yang-perlu-diluruskan.html

//www.liputan6.com/health/read/4123360/cek-fakta-kesehatan-ciuman-dengan-orang-hiv-bisa-tertular-dan-jadi-aids

Halodoc, Jakarta - Mau tahu betapa seriusnya serangan human immunodeficiency virus [HIV] secara global? Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia [WHO], virus penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome [AIDS] ini telah merenggut hampir 33 juta nyawa. Pada akhir 2019, diperkirakan sekitar 38 juta orang hidup dengan HIV. Cukup mengkhawatirkan, bukan? 

Di samping dampaknya yang menakutkan, beberapa kabar angin mengenai HIV juga kerap membuat resah. Pernah mendengar desas-desus yang mengatakan kalau HIV bisa menular melalui gigitan nyamuk? Sebab ada saja yang mempercayai kalau virus ini bisa menular ke manusia lewat gigitan nyamuk. 

Lantas, benarkah HIV bisa menular melalui gigitan nyamuk? Atau hanya sekadar mitos belaka? 

Baca juga: Jarang Disadari, Inilah Penyebab & Gejala Terkena HIV

Bisa “Menyuntikkan” Darah Pengidap HIV, Benarkah?

Seperti apa ‘teori’ yang mengatakan penularan HIV bisa melalui gigitan nyamuk? Mereka yang percaya pendapat ini mengatakan, ketika nyamuk menggigit pengidap HIV, maka ada sebagian virus HIV yang dibawa oleh serangga ini.

Nah, ketika nyamuk menggigit orang lain, katanya virus ini bisa masuk atau menyebar ke dalam tubuh orang tersebut. Benarkah fakta medisnya demikian?

Jawaban para ahli tegas, sampai kini tak ada fakta atau studi yang mengatakan bahwa gigitan nyamuk bisa menularkan HIV. Bahkan, di daerah yang banyak nyamuk dan kasus HIV sekalipun, kondisi ini tak pernah terjadi.  

Serangga seperti nyamuk tak ‘menyuntikkan’ darah orang atau hewan yang mereka gigit sebelumnya. Di samping itu, meski virus HIV bisa berada di dalam tubuh nyamuk, tapi virus ini sangat rentan. Singkat kata, virus tersebut tak bisa bertahan lama dalam tubuh nyamuk, hanya mampu hidup dalam waktu singkat. 

Baca juga: Cari Tahu 5 Hal Mengenai HIV AIDS

Dari Kehamilan sampai Jarum Suntik

Terdapat beragam penularan HIV yang sudah terbukti kebenarannya. Nah, berikut beberapa contoh: 

1.Kehamilan atau ASI

Para ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus mengungkapkan, wanita hamil dapat menyebarkan virus HIV ke janinnya lewat sirkulasi darah.

Penularan HIV juga bisa terjadi lewat ASI yang diberikan ibu pada Si Kecil. Oleh sebab itu, para wanita disarankan untuk menjalani tes HIV, baik sebelum maupun saat hamil.

2.Hubungan Seks 

Penularan HIV juga bisa melalui sperma atau cairan vagina yang keluar saat hubungan seksual. Meski kasusnya jarang terjadi, HIV bisa ditularkan melalui oral seks. Namun, kondisi ini hanya terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut, seperti gusi berdarah atau sariawan. 

3.Transfusi Darah atau Organ

Darah adalah salah satu media yang bisa menularkan virus HIV. Menurut ahli di WHO, penularan HIV bisa melalui prosedur transfusi darah. Di samping itu, virus ini bisa menular melalui prosedur transplantasi organ. Penerima donor yang mendapatkan organ dari pendonor yang sudah terinfeksi virus HIV, bisa terinfeksi virus tersebut melalui pertukaran cairan di organ tersebut. 

Namun, risiko ini kecil karena bank darah dan program donor organ, secara menyeluruh memeriksa dan menyaring darah dan organ pendonor secara ketat.

Baca juga: Inilah 4 Cara untuk Cegah HIV/AIDS

4.Berbagi Jarum Suntik

Penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap HIV, merupakan penularan HIV yang terbilang umum. Contohnya, menggunakan jarum suntik saat menggunakan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif [NAPZA]. 

Di samping itu, orang yang menyuntikan obat, steroid, atau hormon juga dapat terinfeksi HIV, bila menggunakan jarum suntik secara bergantian. Kok bisa? Hal ini disebabkan ada darah yang masih menempel pada jarum suntik dari pengguna sebelumnya yang terinfeksi HIV. 

Mau tahu lebih jauh mengenai HIV dan penyakit AIDS? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. HIV/AIDS.National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. HIV/AIDSWHO. Diakses pada 2020. HIV/AIDS - Key FactsWebMD. Diakses pada 2020. 10 Common Myths About HIV and AIDS

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề