Mengapa imitasi merupakan faktor yang mendasari terbentuknya interaksi sosial?

Lihat Foto

FREEPIK/RAWPIXEL.COM

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Interaksi sosial terjadi hampir setiap hari dalam hidup kita. Mulai dari interaksi di rumah dengan anggota keluarga, di sekolah, di tempat umum, hingga interaksi yang terjadi di dunia maya.

Tahukah kamu apa yang mendorong interaksi terjadi?

Menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang mendasari interaksi sosial. 

Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah, maupun dalam keadaan tergabung.

Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, Jenis, dan Faktornya

Faktor imitasi

Imitasi adalah proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] mengimitasi adalah meniru.

Contoh, seorang anak perempuan bermain masak-masakan dengan peralatan masak mainan karena melihat ibunya memasak di dapur.

Faktor sugesti

Sugesti adalah pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang.

Menurut KBBI, sugesti adalah pengaruh, dorongan, dan sebagainya yang dapat menggerakkan hati orang dan seabgainya.

Contoh, seorang pasien yang berobat ke dokter akan cepat mengalami penyembuhan, salah satunya disebabkan adanya sugesti pada dokter tersebut.

Baca juga: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Faktor identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

Dalam sebuah kehidupan sosial, ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor-faktor tersebut ada karena inti dalam interaksi sosial adalah untuk saling mempengaruhi satu sama lain, baik yang bersifat individu maupun kelompok.

Dawson dan Gettys menyampaikan bahwa interaksi sosial merupakan proses dimana orang saling merasuk pikiran satu sama lain dengan beberapa faktor pendukung. Faktor pendukung interaksi sosial tersebut dipelajari dalam ilmu sosial untuk mengetahui bagaimana manusia menjalin hubungan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai secara bersama-sama.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Ada enam jenis faktor terjadinya proses interaksi sosial. Keenam faktor tersebut adalah faktor sugesti, imajinasi, identifikasi, simpati, empati dan motivasi. Kesemuanya membentuk proses sosial yang menjadi cikal bakal kehidupan bermasyarakat yang berpedoman dengan norma dan aturan yang telah disepakati. Berikut ini penjelasan mengenai faktor pendorong interaksi sosial :

1. Sugesti

Sugesti adalah keinginan yang timbul pada seseorang untuk terpengaruh/mempengaruhi orang lain dalam kehidupan sosial. Biasanya orang yang menjadi pemberi sugesti adalah orang yang memiliki wibawa lebih tinggi dan dihormati oleh masyarakat sekitar.

Sugesti biasanya terjadi karena dorongan emosional yang tinggi. Ada juga orang yang mudah tersugesti karena kondisi emosionalnya sedang tidak stabil. Sugesti merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dengan beberapa latar belakang penyebabnya, diantaranya:

  • Otoritas, sugesti dapat terjadi apabila seseorang mengidolakan seseorang yang memiliki keahlian yang ingin dicapainya. Biasanya orang akan mengikuti bagaimana seseorang memiliki otoritas pada bidangnya itu berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mayoritas, adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang dikarenakan oleh kondisi dimana mayoritas orang melakukan hal tersebut. Seseorang akan dengan mudah membuat keputusan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh mayoritas kelompoknya.
  • Kondisi emosional, pikiran yang tidak fokus/terpecah belah akan dengan mudah disugesti/ menerima sugesti dari orang lain. Terkadang orang akan dengan mudah terpengaruh oleh orang lain.

2. Imitasi

Secara harfiah imitasi berarti tiruan atau meniru. Imitasi merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial karena seseorang akan mencoba untuk meniru orang lain yang menjadi idolanya.

Imitasi berperan dalam menentukan arah seseorang berperilaku. Ketertarikan untuk mempunyai / memiliki apa yang dianggap menarik akan dia pelajari dan kemudian ia terapkan sebagai proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Imitasi biasanya terjadi dalam kehidupan sosial apabila melihat individu/kelompok lain lebih sukses dari dirinya.

3. Identifikasi

Identifikasi adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai akibat adanya imitasi dan sugesti. Pada identifikasi, sifat ingin menjadi sama dengan orang lain akan membentuk kepribadian yang melekat pada seseorang. Seseorang akan membentuk identifikasi baik dengan sadar maupun tanpa sengaja.

Contoh identifikasi adalah anak gadis yang mengidolakan karakter boneka lucu, kemudian dia membentuk kepribadiannya seperti karakter boneka tersebut baik dari penampilan, model rambut maupun keinginan mengenai apa yang orang perlakukan terhadap boneka tersebut. Dia bangga akan dirinya yang disebut mirip boneka dan dia selalu mencoba untuk merepresentasikan karakter boneka tersebut sebagai dirinya.

4. Empati

Mungkin Anda tidak asing dengan istilah ini, empati merupakan kondisi dimana Anda merasakan perasaan orang lain untuk diri sendiri. Perasaan empati biasanya muncul ketika seseorang memiliki pandangan bahwa setiap orang harus memiliki kesamaan derajat kehidupan.

Contoh empati yang mendukung terjadinya interaksi sosial adalah ketika Anda merasa seolah-olah Anda mengalami bencana saat melihat tanyangan televisi dan Anda ingin membantu mereka karena Anda merasa akan membutuhkan hal yang sama ketika Anda di posisi mereka.

5. Simpati

Mungkinkah Anda masih bingung untuk membedakan antara empati dengan simpati? Simpati adalah perasaan rasa hormat/respek/belas kasih kepada orang lain namun tidak merasa seolah-olah menjadi orang yang mengalami hal itu. Simpati lebih bersifat umum di masyarakat dan dapat terjadi karena beberapa penyebab atau sudut pandang yang tidak beresonasi dengan Anda.

Contoh simpati adalah merasa kasihan setelah melihat kecelakaan dan menolong orang tersebut, namun dia tidak merasakan seolah-olah itu menimpanya. Setelah selesai menolongnya dia akan kembali ke aktivitas seperti biasanya.

6. Motivasi

Apa yang memotivasi Anda hari ini kuliah atau kerja? motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Dengan adanya motivasi orang akan melakukan dan berjuang bersama dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Motivasi adalah bentuk dorongan yang diberikan untuk seseorang agar dia ingat kembali mengenai visi-misi yang akan dicapai.

Kesimpulannya, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial diatas merupakan dasar mengapa manusia saling berbicara, saling berhubungan dan saling mengidolakan. Itulah proses sosial yang membentuk sebuah kehidupan masyarakat yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Pembahasan ini untuk melengkapi pembahasan tentan pengertian interaksi sosial, contoh interaksi sosial, ciri-ciri interaksi sosial, pola-pola interaksi sosial dan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial.

Yaitu pembahasan tentang faktor-faktor yang mendasari terbentuknya proses interaksi sosial. Interaksi sosial biasanya didasari oleh berbagai faktor, yaitu sebagai berikut.

1] Sugesti

Sugesti adalah rangsangan yang diberikan oleh seorang individu kepada individu lain, sehingga yang menerimanya menuruti atau melakukan apa yang disugestikan tanpa berpikir lagi. Proses sugesti dapat diberikan antarindividu dan antarkelompok.

Sugesti dapat berupa berbagai bentuk sikap atau tindakan, pendapat, saran, dan pertanyaan. Iklan di televisi atau reklame yang biasanya dipasang di jalan-jalan untuk mempromosikan produk merupakan salah satu contoh bentuk sugesti produsen kepada konsumen.

Contoh:
a] Seorang ayah yang penuh kasih sayang dan bijaksana kepada anak dan istrinya merupakan tokoh panutan yang disegani bagi seluruh anggota keluarganya. Apa yang dilakukan ayahnya akan ditiru dan menjadi panutan anak dan istrinya.


b] Seorang kepala desa yang berwibawa akan diturut oleh warganya, ketika beliau menyerukan kepada warganya untuk melakukan pembersihan lingkungan.

Gambar: Contoh Bentuk Interaksi Sosial

2] Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang diberikan oleh seorang individu kepada individu yang lain, sehingga orang yang diberi motivasi akan menuruti dan melaksanakan apa yang dimotivasikan. Motivasi dapat berupa berbagai bentuk sikap atau tindakan, perilaku, pendapat, saran, dan pertanyaan.

Contohnya dukungan dari para suporter sepak bola untuk mendukung kemenangan tim kesayangannya. Bentuk dukungan ini tentu akan membantu timbulnya semangat bagi kesebelasan tersebut.

3] Imitasi

Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain baik sikap, penampilan, maupun gaya hidup. Proses imitasi kali pertama kali berlangsung dalam lingkungan keluarga.

Misalnya, seorang anak akan meniru semua perilaku orang tuanya. Dari lingkungan keluarga, proses imitasi berkembang ke lingkungan yang lebih luas, yaitu masyarakat. Berbagai media yang ada seperti media elektronik maupun cetak akan semakin mempercepat terjadinya proses imitasi.

Proses imitasi memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Proses imitasi memiliki sisi positif apabila seseorang meniru perilaku yang dapat membangun dirinya menuju ke arah yang lebih baik. Sisi negatif terjadi, apabila proses imitasi meniru berbagai perilaku yang akan menjadi bumerang bagi dirinya.

Misalnya, penayangan adegan smack down di televisi yang ditiru oleh anak-anak, akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

4] Identifikasi

Identifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama dengan individu yang ditirunya. Oleh sebab itu, identifikasi erat kaitannya dengan imitasi.

Contohnya karena kegandrungannya pada Britney Spears, Ana meniru semua yang dikenakan dan dilakukan oleh pujaannya, bahkan Ana mengumpulkan semua pernak-pernik yang berhubungan dengan Britney Spears. Tindakan seperti ini tidak salah, tetapi tidak perlu dilakukan.

5] Simpati

Simpati adalah suatu proses kejiwaan yang merasa tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, perilaku, wibawa, atau perbuatannya. Dalam proses ini, perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati terletak pada keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk kerja sama dengannya.

Hal inilah yang membedakan simpati dengan identifikasi yang di dalamnya terdapat dorongan keinginan belajar ke pihak lain yang dianggap memiliki kelebihan yang bisa dijadikan contoh. Proses simpati akan dapat berkembang pada suatu keadaan di mana faktor saling mengerti terjamin.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề