Mengapa kamu tidak dapat menggunakan kulit sebagai alat pengukur suhu coba jelaskan

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/RossHelen

Ilustrasi pengukuran suhu tubuh dengan termometer inframerah atau thermo gun untuk cegah penularan virus corona penyebab Covid-19.

KOMPAS.com- Sebuah twit membicarakan pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun yang diarahkan ke tangan beredar di media sosial pada Selasa [20/10/2020].

Salah satunya, akun @indrayust menuliskan dirinya kaget dengan pengalaman dicek suhu di bagian tangannya.

"Selama ini aku pikir cek suhu tubuh lewat punggung tangan itu mitos. Ternyataaa itu nyata adanya. Mau masuk ke kawasan Banaran: permisi bapak, saya cek suhu dulu ya. Di tangan aja, pak. OH YHA BAIKLAAAAH!," tulis akun Twitter Bernardus Indra Y, @indrayust.

Baca juga: Suhu Tubuh Manusia Bisa Menunjukkan Adanya Infeksi hingga Kematian

Pernyataan serupa juga dituliskan oleh akun Twitter @ermaopis. Ia mengaku melihat satpam yang melakukan pengecekan suhu seseorang dengan mengarahkan alat cek suhu di tangan orang tersebut.

"Aku kira banyak orang yg udah pada tahu soal cek suhu di tangan itu sebenernya keliru, eh tahunya masih ada yg cek suhu di tangan & bukan di dahi. *Tadi pagi lewat depan salah satu kantor & nggak sengaja lihat pas satpamnya lg cek suhu orang yg mau masuk di tangan," tulis akun Twitter @ermaopis dalam twitnya, [13/10/2020].

Pengecekan suhu tubuh dilakukan untuk memeriksa apakah orang bersangkutan memiliki salah satu gejala virus corona, yakni demam dengan suhu lebih dari 37,3 derajat celsius.

Umumnya, pemeriksaan suhu dilakukan dengan mengarahkan alat pengecek suhu atau thermo gun ke dahi.

Baca juga: Inilah Smartphone Pertama yang Dibekali Termometer untuk Cek Suhu Tubuh

Efektifkah pengecekan suhu tubuh di tangan?

Epidemiolog sekaligus juru bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan bahwa tindakan pengecekan suhu di tangan kurang efektif.

"Kurang efektif, lebih efektif di dahi, karena lebih dekat dengan pusat pengatur suhu tubuh. Atau di pelipis juga baik," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Rabu [21/10/2020].

Hal serupa juga disampaikan Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Budi Santoso.

Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pekerja salon menggunakan masker dan pelindung wajah, melakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermo gun saat melayani pelanggan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Protokol kesehatan Covid-19 mengharuskan setiap orang diukur suhu tubuhnya saat berkunjung ke tempat umum, seperti mal, kantor, atau tempat ibadah. Salah satu yang paling sering digunakan adalah thermometer gun atau yang sering disebut thermo gun.

Thermogun adalah alat ukur suhu atau termometer dengan metode non kontak. Artinya, pengukuran suhu dilakukan tanpa menyentuh objek yang diukur.

Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia Badan Standardisasi Nasional [BSN], Ghufron Zaid menjelaskan, sebenarnya ada dua jenis thermo gun yang beredar di masyarakat, yaitu thermo gun klinik untuk mengukur suhu tubuh manusia dan thermo gun industri.

Baca juga: Ekonom Core Nilai Realisasi Belanja Bansos Lambat

“Pada dasarnya, kedua termometer non kontak ini memiliki prinsip yang sama, yaitu menangkap panas yang dipancarkan oleh obyek ukur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa [21/7/2020].

Ia menjelaskan, secara alami dan sesuai dengan hukum fisika, setiap benda akan memancarkan panas, termasuk tubuh manusia. Panas inilah yang kemudian ditangkap oleh sensor yang ada di dalam thermogun tersebut.

Tidak heran, thermo gun juga dikenal dengan nama infrared thermometer, karena panas yang dideteksi oleh sensor tersebut berada pada panjang gelombang cahaya infra merah [infrared].

Baca juga: Pemerintah Pastikan Gaji Ke-13 PNS Cair pada Agustus 2020

Meski demikian, thermo gun klinik dan thermo gun industri tetap memiliki perbedaan. Itu terletak dari rentang ukur dan jarak ukurnya. Thermo gun klinik mempunyai rentang ukur 32 - 42 derajat celsius, dengan akurasi sampai dengan 0,2 derajat celsius.

Sedangkan thermo gun industri mempunyai rentang ukur yang lebih besar, yakni sampai dengan 500 derajat celsius atau lebih, dengan akurasi sampai dengan 1,5 derajat celsius.

Maka agar deteksi suhu bisa akurat, jarak ukur thermo gun klinik tidak bisa terlalu jauh. Pada umumnya, produsen thermo gun sudah memberikan informasi tersebut di dalam petunjuk pemakaian, yakni berkisar antara 1-10 sentimeter.

Baca juga: Dilema Rencana Pembelian Pesawat Bekas Austria

Jakarta -

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], suhu merupakan ukuran kuantitatif terhadap temperatur panas dan dingin, diukur dengan termometer.

Suhu tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan. Makin tinggi suhu suatu benda, maka makin tinggi derajat panas yang dimilikinya. Suhu hanya dapat diketahui dari akibat yang ditimbulkannya pada benda lain. Seperti misalnya tubuh kita dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa panas.

Keadaan suhu sebuah benda dikatakan berubah apabila pada benda-benda tersebut terjadi perubahan-perubahan diantaranya; perubahan kimia, wujud, volume dan warna. Energi kinetik partikel-partikel pada suatu benda merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi suhu.

Alat pengukur suhu

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan termometer dipelopori oleh Galileo Galilei pada tahun 1595. Termometer dibuat untuk memanfaatkan gejala perubahan volume suatu zat cair yang ditempatkan di dalam pipa kapiler.

Manusia dapat merasakan suhu yang rendah maupun yang tinggi, tetapi berbagai percobaan menunjukkan bahwa perasaan manusia tidak dapat menentukan suhu dengan tepat. Selain tidak akurat, pengukuran suhu dengan menggunakan tangan bisa menimbulkan kerusakan pada tangan karena benda yang diukur terlalu dingin atau terlalu panas.

Alat pengukur suhu yang baik harus memenuhi dua hal berikut:

  1. Nilai suhu yang ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh nilai suhu sebelumnya.
  2. Memberikan pembacaan suhu dengan cepat. Misalnya alat ukur suhu sebelumnya digunakan untuk mengukur suhu rendah, setelah itu langsung digunakan untuk mengukur suhu tinggi. Maka alat ukur suhu harus secepatnya memberikan pengukuran suhu tinggi.

Skala Suhu

Skala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur pada suhu. Sampai saat ini, terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer diantaranya Celcius [ oC], Reamur [oR], Fahrenheit [oH] dan Kelvin [K]. Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari, sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin. Di Indonesia menggunakan satuan skala celcius [C]

Perbandingan Skala Suhu:Skala C: skala R: skala F : skala K = 100 : 80 : 180 : 100Skala C : skala R: skala F: skala K = 5 : 4 : 9 :5t C : tR : [tF - 32] : [tK - 273] = 5 : 4 : 9 : 5

Perbandingan di atas dapat digunakan untuk menentukan konversi skala suhu.

Demikian pembahasan mengenai suhu, alat ukur suhu dan skala suhu. Semoga mudah dipahami ya, detikers.

Simak Video "Rekor! Suhu Arktik Mencapai 38 Derajat Celcius"



[lus/lus]

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu badan. Ada termometer digital dan ada yang manual. Termometer manual alias termometer analog biasanya terdiri atas tabung, penanda, dan zat yang bisa bereaksi dengan suhu tubuh. Beberapa zat dalam termometer ada yang bisa berubah warna atau mengembang naik mengisi ruang kosong di dalam tabung ketika bereaksi dengan suhu tubuh.

Selain untuk mengukur suhu tubuh, alat ini umumnya juga digunakan di laboratorium atau untuk mengukur suhu udara atau suhu objek lain. Fungsi utamanya adalah sebagai alat pengukur suhu. Berikut ini merupakan beberapa jenis termometer yang digunakan untuk mengukur suhu badan:

1. Termometer digital

Alat pengukur suhu badan digital ini umumnya bisa menunjukkan hasil secara cepat dan akurat. Alat pengukur suhu tubuh ini memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Anda bisa mendapatkannya di apotek, toko obat, atau toko yang menjual alat-alat kesehatan.

Pada alat pengukur suhu tubuh digital ini, diujung alatnya terdapat sensor. Sensor inilah yang bekerja membaca suhu tubuh Anda ketika menyentuh tubuh selama beberapa detik.

Anda dapat menggunakan alat ini dengan 3 cara:

Ketika menggunakan termometer ini di mulut, Anda cukup meletakkan ujung sensornya di bawah lidah dengan bibir tertutup. Usahakan untuk tidak berbicara, menggigit atau menjilat alat ini. Bernapaslah secara normal melalui hidung. Tunggu hingga Anda mendengar bunyi “biiiip” atau sinyal lain yang menandakan bahwa hasil pengukuran suhu siap dibaca di layar alat.

Metode ini umumnya digunakan pada bayi karena mereka cenderung sulit untuk dapat diam beberapa saat ketika sebuah alat dimasukkan ke dalam mulutnya. Itu sebabnya, mengukur suhu tubuh bayi umumnya dilakukan lewat anus. Sebelumnya, cucilah terlebih dulu ujung alat pengukur suhu badan digital ini dengan sabun dan bilas dengan air dingin. Keringkan dengan lap bersih lalu basahi ujung termometer dengan pelumas, seperti petroleum jelly.

Pertama, Anda bisa menidurkan bayi di atas permukaan datar, seperti di atas kasur atau pangkuan paha Anda. Buat bayi berada di posisi tengkurap, lalu buka kedua kakinya dari belakang secara perlahan. Setelah menemukan lubang anus, Anda dapat memasukkan alat ini ke dalam anus perlahan dan diamkan selama 30 detik atau hingga sensor alat berbunyi.

Cara kedua, Anda juga bisa meletakkan bayi dengan posisi tidur menghadap ke atas alias telentang. Kemudian bukalah kedua kakinya secara perlahan dan masukkan ke dalam anus selama 30 detik atau sampai bunyi “biip” pada alat terdengar.

  • Gunakan di bawah lengan atau ketiak

Menggunakan alat di bawah lengan atau menghimpitnya di ketiak juga merupakan cara yang sudah umum diketahui. Caranya, lepas baju dan tempatkan setengah alat pengukur suhu tubuh digital ini di antara kedua lengan atau himpitkan di ketiak Anda. Pastikan bahwa sensor sudah terhimpit di ketiak Anda dan sensor mengenai kulit Anda, bukan baju. Setelah itu tahan selama 2 sampai 3 menit atau sampai sensor berbunyi. Lalu, Anda bisa melihat hasil ukur suhu tubuh di layar alat.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề