Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
LihatPola lantai menjadi salah satu bagian penting dalam seni tari. Bagian ini harus dikuasai oleh para penari agar tarian yang dipentaskan dapat berlangsung dengan indah dan menarik.
Sejatinya, pola lantai adalah garis di lantai yang dilalui oleh penari ketika melakukan gerak tari berupa perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Pola ini seringkali disebut sebagai garis imajiner.
Biasanya, pola lantai digunakan untuk tarian secara berpasangan atau berkelompok. Kendati demikian, pola lantai seni tari juga dapat diterapkan untuk para penari tunggal.
Fungsi Pola Lantai
Pola lantai memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Menjaga formasi penari agar tarian tetap rapi.
Memperindah tarian yang dipentaskan.
Menciptakan kekompakan para penari.
Memudahkan penataan gerakan tarian.
Mempermudah gerakan perpindahan.
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
LihatMacam-macam Pola Lantai
Pada dasarnya, pola lantai dalam seni tari terbagi menjadi empat jenis. Apa saja? Simak ulasannya berikut.
Pola Lantai Lurus Vertikal
Pola lantai lurus vertikal dapat diartikan sebagai pola lurus memanjang. Dalam pola ini, beberapa penari akan membentuk susunan formasi lurus dari depan ke belakang, ataupun sebaliknya.
Meskipun sederhana, pola lantai lurus vertikal mengandung makna yang mendalam. Pola ini mencerminkan ikatan manusia dengan tuhannya masing-masing.
Contoh: Tari Yospan, Tari Pasambahan, Tari Baris Cengkedan, Tari Serimpi
Pola Lantai Horizontal
Pola lantai horizontal cukup mirip dengan pola lantai lurus vertikal. Pola ini menampilkan susunan formasi yang bergaris lurus, namun bentuk barisannya berjejer dari kiri ke kanan, ataupun sebaliknya.
Seperti pola lurus vertikal, pola ini juga mengandung makna yang kuat. Pasalnya, pola lantai horizontal menggambarkan hubungan satu manusia dengan manusia lain, sebagai makhluk sosial.
Contoh: Tari Saman, Tari Indang.
Pola Lantai Diagonal
Pola lantai diagonal merupakan susunan formasi yang membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Formasi ini menunjukkan kesan yang dinamis, namun tetap kokoh.
Contoh: Tari Pendet, Tari Sekapur Sirih, Tari Gending Sriwijaya.
Pola Garis Melengkung
Pola garis melengkung menunjukan susunan yang membentuk lengkungan. Pola ini mencerminkan formasi yang lembut namun lemah. Pola garis melengkung terbagi menjadi beberapa jenis, yakni garis lingkaran, angka delapan, lengkung ular, dan huruf U.
Contoh: Tari Piring, Tari Mabadong, Tari Randai.
[GTT]