Mengapa pondok pesantren memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di Nusantara

Jakarta - Pesantren memiliki peranan penting dalam dakwah Islam di penjuru dunia. Termasuk soal seni budaya Islam di era milenial, khususnya di negara mayoritas Muslim.

Perkembangan Islam yang semakin luas mendorong munculnya para ulama dan mubalig. Mereka menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Di pondok pesantren, para santri yang datang dari berbagai daerah menimba ilmu keislaman. Setelah lulus pesantren, mereka kemudian menyebarkan Islam di daerah asal mereka. Saluran ini sangat efektif untuk memperluas penyebaran Islam hingga daerah terpencil. Contoh pesantren tersebut, antara lain Pesantren Sunan Giri [Surabaya] yang didirikan oleh Sunan Giri. Santri pesantren ini banyak yang berasal dari Maluku.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Oleh | Aji Setiawan

LADUNI.ID, Jakarta - Hasil penyebaran Islam tahap awal selanjutnya dimantapkan dengan proses pemahaman dan pengamalan ajaran Islam, antara lain melalui jalur pendidikan yang kemudian dikenal dengan nama pesantren.

Istilah pesantren sendiri berasal dari kata India shastri, yang berarti orang yang mengetahui kitab suci [Hindu]. Dalam hubungan ini kata Jawa pesantren yang diturunkan dari kata santri dengan dibubuhi awalan pe- dan akhiran – an, memberi makna sebuah pusat pendidikan Islam tradisional atau sebuah pondok untuk para siswa sebagai model sekolah agama di Jawa.

Sejak zaman pra-Islam, menurut Gus Dur, di Jawa sudah berkembang desa-desa perdikan dengan tokoh agama yang kharismatis dan keramat. Ketika para penduduk masuk Islam, desa-desa perdikan Islam terbentuk dengan pesantren-pesantren yang ada di dalamnya, dan mereka dibebaskan dari pajak. Istilah yang hampir sama juga sudah ada di daerah lain bahkan mungkin lebih dahulu dari istilah pesantren itu sendiri. Di Aceh, daerah pertama yang mengenal Islam, pesantren disebut dengan dayah atau rangkang, meunasah. Di Pasundan ada pondok, dan di Minangkabau ada surau. Dalam pesantren para santri melakukan telaah agama, dan di sana pula mereka mendapatkan bermacam-macam pendidikan rohani, mental, dan sedikit banyak pendidikan jasmani. [Muchtarom, 1988: 6-7].

Secara historis, pesantren sebagai lembaga pendidikan tempat pengajaran tekstual baru muncul pada akhir abad ke-18, namun sudah terdapat cerita tentang pendirian pesantren pada masa awal Islam, terutama di Jawa. Tokoh yang pertama kali mendirikan pesantren adalah Maulana Malik Ibrahim [w. 1419M]. Maulana Malik Ibrahim menggunakan masjid dan pesantren bagi pengajaran ilmu-ilmu agama Islam, yang pada gilirannya melahirkan tokoh-tokoh Wali Sanga. Dari situlah kemudian Raden Rahmat atau Sunan Ampel mendirikan pesantren pertama kali di Kembang Kuning, Surabaya pada tahun 1619 M.

Selanjutnya ia mendirikan Pesantren Ampel Denta. Pesantren ini semakin lama semakin terkenal dan berpengaruh luas di Jawa Timur. Pada tahap selanjutnya bermunculan pesantren baru seperti Pesantren Sunan Giri di Gresik, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Paciran, Lamongan, Raden Fatah di Demak. [Mastuki dan Ishom El-Saha [ed.]: 8]. Bahkan, tercatat kemudian, murid-murid pesantren Giri sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Madura, Kangean, hingga Maluku.

Menurut catatan Martin Van Brunessen, belum ada lembaga semacam pesantren di Kalimantan, Sulawesi dan Lombok sebelum abad ke-20. Transmisi ilmu-ilmu keislaman di sana masih sangat informal. Anak-anak dan orang-orang desa belajar membaca dan menghafal Al-Quran dari orang-orang kampung yang terlebih dahulu menguasainya. Kalau ada seorang haji atau pedagang Arab yang singgah di desa, dia diminta singgah beberapa hari di sana dan mengajarkan kitab agama Islam. Ulama setempat di beberapa daerah juga memberikan pengajian umum kepada masyarakat di masjid. Murid yang sangat berminat akan mendatanginya untuk belajar dan bahkan tinggal di rumahnya. Murid-murid yang ingin belajar lebih lanjut pergi mondok ke Jawa, atau bila memungkinkan pergi ke Mekah. Itulah situasi yang ada di Jawa dan Sumatera pada abad-abad pertama penyebaran Islam. [Brunessen, 1999: 25]

Di Sulawesi Selatan, masjid difungsikan sebagai pesantren sekaligus. Masjid yang didirikan di Kallukobodae [Goa-Talllo] juga berfungsi sebagi pusat pengajian di daerah itu. Ajaran yang diberikan adalah syariat Islam, rukun Islam, rukun iman, hukum perkawinan, warisan, dan upacara hari besar Islam. Sejak pengembangan Islam di Sulawesi Selatan, orang Melayu yang tinggal di Makassar dan sekitarnya mempunyai peranan penting dalam penulisan dan penyalinan kitab-kitab agama Islam dari bahasa Melayu ke bahasa Makassar. Berbagai lontar yang ditemukan dari bahasa Melayu zaman permulaan Islam di Sulawesi Selatan pada abad ke-17 sampai dengan abad ke-18. [Abdullah [ed.], 2002: 22].

Sedang sejarah pesantren di Jawa, Serat Centini pernah menceritakan adanya sebuah pesantren yang bernama Karang di Banten, yang terletak di sekitar Gunung Karang, Pandeglang, Banten. Salah satu tokohnya adalah Danadarma yang mengaku telah belajar 3 tahun kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, tokoh sufi yang wafat di Baghdad. Tokoh utama lainnya adalah Jayengresmi alias Among Raga. Ia belajar di Paguron Karang di bawah bimbingan seorang Arab bernama Syekh Ibrahim bin Abu Bakar yang dikenal dengan julukan Ki Ageng Karang. Selanjutnya Jayengresmi berguru lagi kepada Ki Baji Panutra di desa Wanamarta. Di sini ia menunjukkan pengetahuannya yang sangat mendalam tentang kitab-kitab ortodoks. [Abdullah [ed.], 2002: 22]

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pendidikan pesantren memang luar biasa. Pendidikan pesantren  membekali santrinya dengan ilmu hidup,  mengajari mereka berinteraksi dengan berbagai budaya, dan bahkan belajar tentang perbedaan. Dari pesantren, mantan Menag mengaku memahami  peran nilai-nalai agama dalam menyatukan keragaman. Hal ini penting sebagai modal hidup di Indonesia yang sangat beragam. “Sesungguhnya esensi dari semua agama itu bertemu pada satu titik temu yakni memanusiakan manusia,” ujarnya.

Demikianlah, pesantren menjadi pusat penyebaran agama Islam yang efektif di Indonesia. Kesuksesan ini ditunjang oleh posisi penting para kiai, ajengan, tengku, tuan guru, atau tokoh agama lainnya di tengah masyarakat. Mereka bukan hanya dipandang sebagai penasehat di bidang spiritual saja, kiai juga dianggap tokoh kharismatik bagi santri dan masyarakat sekitarnya. Kharisma kiai ini didasarkan kepada kekuatan spritual dan kemampuan memberi berkah karena kedekatannya dengan alam gaib.

Ziarah ke kuburan para kiai dan wali dipandang sebagai bagian integral dari wasilah, keperantaraan spiritual. Mata rantai yang terus bersambung melalui guru-guru terdahulu dan wali sampai dengan nabi, dianggap penting untuk keselamatan dan kedamaian hidup di dunia dan akhirat. [Brunessen, 1999:20].

*] Penulis adalah Mantan Sekretaris PMII Komisariat KH Wachid Hasyim UII Yogyakarta. Tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

kesimpulan yang mencerminkan pelestarian tradisi islam di nusantarabantu jawab​

sebutkan 4 sahabat nabi beserta bio data nya​

Berilah Tanggapan Pada Pertanyaan Berikut Ini Dengan Memberi Tanda Centang [✓] DILENGKAPI DENGAN ALASANNYA !!!Tolong di bantu ya kakterima kasih ​

Jelaskan peristiwa yang mendasari kaum kafir Quraisy melanggar perjanjian hudaibiyah​

tolong bantu ya kak ski kelas 7​

tolong bantuannya kak ​

mohon bantuannya kak ​

1]. sebutkan 4 kitab Allah SWT. berserta kitab tersebut diberikan kepada siapa? 2]. tulis berserta arti Qur'an Surah Al-Mu'minun ayat 49! 3]. tulis be … rserta arti Qur'an Surah Al-isra' ayat 55! 4]. tulis berserta arti Qur'an Surah Al-Maryam ayat 30! 5]. tulis berserta arti Qur'an Surah Ali 'imran ayat 3! ​

4. apa yang di mohonkan Yesus di tempat Getsemani ? ​

cara mengetahui Titi Laras slendro dan pelog gimana? tolong plss​

cara mengetahui Titi Laras slendro dan pelog gimana? tolong plss​

Carilah 2 kuliner khas Indonesia beserta asal daerah nya, bahan dasarnya, teknik pengolahan dan cara mengolah nyaMohon Bantuannya..​

Quis. mudah__________1.siapa kah paman nabi Muhammad Saw ?2.dimana kah nabi Muhammad Saw di lahirkan?RULES ✍︎ : • no copas dari web atau lainnya• no n … gasal / ngasal ➪ auto report• jawaban harus rapi • no bahasa alien [ jsjsjaksjjs] ⠀⠀╱▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▏⠀╱╭▏╮╭┻┻╮╭┻┻╮╭▏▕╮╰▏╯┃╭╮┃┃╭╮┃╰▏▕╯⠀▏⠀┗┻┻┛┗┻┻┻╮▏▕╭╮▏╮⠀⠀⠀⠀┏━━━╯▏▕╰╯▏╯╰┳┳┳┳┳┳╯╭▏▕⠀╭▏╭╮┃┗┛┗┛┃⠀╰▏▕⠀╰▏╰╯╰━━━━╯⠀⠀▏​​nt: aku Maret: pandai[•‿•]​​

Piagam yang disebut sebagai undang-undang dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama. Isinya mencakup : perikemanusiaan, keadilan sosial, tolera … nsi beragama, dangotong royong. Dibuat oleh... *a.abu bakarb.ibnu hisyamc.ibnu sina d.utsman bin affan tolong yaaaaa ​

5. Masyarakat praaksara hidup secara nomaden. Nomaden artinya ....

jelaskan sumber hukum humaniter yang merupakan sumber hukum internasional

tulislah kalimat pemberitahuan yang biasa ditemui di kebun binatang

bagaimanakah masyarakat tempatan memanfaatkan kekayaan hasil bumi dan hasil alam

Apakah kepentingan kepulauan melayu sebagai pusat pengumpulan berang ?

Pada masa pemerintahan Orde Baru [1966-1998] bertekad mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dilandasi semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 19 … 45. Salah satu kebijakan politik pemerintah Orde Baru adalah penerapan dwifungsi ABRI. Dwi fungsi ABRI merupakan konsep dasar militer dalam menjalankan peran sosial-politik di Indonesia. Dampak dikeluarkannya kebijakan tersebut adalah…

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề