Mengapa rasulullah menganjurkan umatnya menyayangi anak-anak yatim

Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muharram merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Islam. Selain dikenal sebagai momentum hijrah, Muharram lekat dengan anak yatim.

Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan, menjamu anak yatim dan keluarganya pada tanggal 10 Muharram merupakan sunah Nabi SAW dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh.

Pada kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin, Rasulullah SAW disebut bersabda, "Barang siapa berpuasa para hari Asyura [tang gal 10] Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10 ribu syuhada. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya."

Ketua Komisi Dakwah dan Pengem bangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia [MUI] KH Cholis Nafis menyebut hadis ini oleh sebagian ulama dianggap lemah atau dhaif, bahkan ada yang menyebut hadis ini palsu. Meski begitu, ada beberapa ulama yang berpendapat hadis ini untuk akhlak saja.

"Hari Asyura merupakan hari yang baik bagi umat Islam. Jadi kan ini sebagai momentum untuk mengenang dan mengikuti jejak Rasulullah menyayangi anak ya tim," ujarnya belum lama ini.

Rasulullah sangat menyayangi anak yatim. Hari baik Asyura hendak nya dipakai sebagai momentum untuk menyantuni anak yatim. Hadis itu lalu digunakan untuk mengasah akhlak senantiasa memberi kasih sayang kepada anak yatim.

  • teladan rasulullah saw
  • rasulullah saw
  • anak yatim

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Muharram merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam kalender islam, hal itu dikarenakan bulan ini termasuk kedalam bulan-bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah swt. selain Ramadhan. Selain dikenal dengan momentum hijrahnya, bulan ini juga lekat kaitannya dengan Anak yatim.

Pada bulan Muharram ini terdapat hari Asyura, dimana kita semua dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa pada tanggal 10 muharram dan dibarengi dengan puasa sehari baik sebelum maupun sesudah tanggal 10. Selain itu, berpuasa dibulan Muharram juga merupakan puasa terbaik setelah puasa di bulan Ramadhan.

Pada tanggal 10 Muharram, selain dianjurkan berpuasa, kita semua juga dianjurkan untuk membahagiakan keluarga dan anak-anak yatim, Baik dengan cara melakukan santunan maupun hal lain yang bermanfaat dan bisa membahagiakan semuanya.

Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan bahwa menjamu anak yatim dan keluarganya pada tanggal 10 Muharram merupakan salah satu sunnah nabi saw. dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh.

Pada kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin, Rasulullah SAW disebut bersabda, “Barang siapa berpuasa para hari Asyura [tang gal 10] Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10 ribu syuhada. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.”

Meskipun pada hadits diatas terdapat perbedaan pendapat dari masing-masing ulama, serta ada juga yang mengatakan hadits tersebut merupakan hadits yang lemah serta palsu. Tentunya kita bisa mengambil hikmah tentang bagaimana Akhlak kita sebagai seorang muslim untuk mencontohi rasulullah saw. dalam mencintai dan menyayangi anak-anak yatim.

Hari Asyura merupakan hari yang baik bagi umat Islam. Untuk itu mari kita jadikan hari ini sebagai momentum untuk mengenang serta mengikuti jejak Rasulullah saw. dalam menyayangi anak yatim.

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Dalam islam, “Anak Yatim” memiliki posisi yang sangat istimewa. Bahkan, Islam menjajikan posisi yang sangat mulia bagi siapa saja mereka yang menyayangi anak-anak yatim. Banyak Ayat dan Hadits yang menegarkan begitu berartinya posisi anak yatim, sehingga sudah seharusnya umat islam memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim.

Memberikan perhatian atau menyantuni anak yatim merupakan salah satu perwujudan dari rasa kemanusiaan yang wajib dimiliki oleh seorang muslim. Bahkan, Nabi Muhammad saw mengatakan bagi mereka yang mau menanggung anak yatim kelak akan  berada dekat bersamanya di surga.

Seperti diketahui bersama, anak yatim merupakan seorang anak yang ayahnya telah meninggal, sehingga ia kehilangan sosok yang menyayanginya, melindungi dan menafkahinya serta juga sosok yang menjadi tauladannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sudah menjadi tanggung jawab orang-orang muslim untuk menggantikan sosok ayah bagi anak-anak yatim yang menyayanginya, melindungi serta menafkahinya baik untuk kehidupan sehari-hari maupun biaya pendidikannya sampai anak yatim tersebut dewasa dan mandiri.

Menyantuni anak-anak yatim  merupakan salah satu amal shaleh yang memiliki keutamaan-keutaman didalamnya. Berikut adalah keutamaan-keutamaan menyantuni dan menyayangi anak-anak yatim.

  • Berada disamping/dekat dengan rasulullah saw. disurga
  • Melunakan kerasnya hari manusia
  • Memperoleh perlindungan Allah di Hari Kiamat
  • Mensucikan jiwa
  • Memperbaiki urusan akhirat dan dunia

Sahabat, Hari Asyura merupakan hari yang baik bagi seorang muslim terlebih jika menyantuni anak-anak yatim. Akan tetapi, menyantuni anak-anak yatim tidak hanya saja dilakukan pada hari asyura, melainkan pada hari-hari lainpun kita tetap dianjurkan untuk menyantuni serta menyayangi mereka. Dimana hal tersebut insyaallah akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan bagi kita semuanya.

Yuk bergabung bersama Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur dalam menyantuni anak-anak yatim. Insyaallah dibulan muharram ini akan dilaksanakan santunan kepada 1000 anak yatim binaan yayasan yang bisa sahabat saksikan langsung melalui aplikasi Zoom.

Donasikan segera donasi terbaik sahabat untuk menyantuni anak-anak Yatim. Kami do’akan sahabat semua diberikan kesehatan yang paripurna dan diberikan kelancaran dalam setiap aktivitasnya sehingga bisa membersamai kami dalam menyantuni anak-anak yatim.

Hikmah Ramadan Hari Ke 18.

ADADIMALANG – Rasulullah Muhammad Shallallahu’Alaihi Wassalam bersabda : ”Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” [HR. Bukhari].

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa semua orang harus mengasihi dan menyayangi anak yatim.

“Dengan kasih sayang yang kita berikan berarti kita termasuk orang yang peduli terhadap anak-anak yatim, karena salah satu sifat akhlak mulia adalah menyantuni anak yatim dengan penuh keikhlasan,” ungkap Pengasuh PPIQ Darul Hidayah Kota Malang, Gus Hisa Al Ayyubi.

Menurut Gus Hisa, pada hakekatnya menyantuni anak yatim adalah suatu kewajiban bagi umat Islam sebagaimana firman Allah SAW : “Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak dan kaum kerabat serta anak-anak yatim dan orang –orang miskin.”[QS. Al-Baqarah : 83].

Menyantuni anak yatim karena anak-anak yatim itu membutuhkan pertolongan dan kasih sayang dari umat Islam yang lainnya.

Menurut pria yang juga mengasuh Majelis Hikmah Islam ini, dalam menjalani kehidupan dunia manusia selalu merasakan keadaan yang bahagia maupun kedaan yang menderita.

“Apapun yang terjadi dalam menjalani kehidupan dunia ini, jika kita sabar menghadapinya maka roda kehidupan akan berjalan dengan baik. Banyak anak yang saat terlahir di dunia ini sudah kehilangan ayahnya sehingga menjadi yatim,” ungkap Gus Hisa.

Menurit Gus Hisa, Islam selalu mengajarkan agar selalu bersikap kasih sayang terhadap sesama manusia, apalagi terhadap anak yatim. Sesungguhnya anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang.

“Jika kita melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka. Maka berarti dia adalah orang yang berbudi dan berakhlak mulia. Maka ada beberapa amal perbuatan yang baik untuk menyantuni anak yatim seperti memenuhi kebutuhan pokoknya, memberikan kasih sayang, memberikan Pendidikan dan menjaga hartanya,” ujar Gus Hisa Al Ayyubi.

Anak yatim memiliki posisi yang istimewa dalam Islam, sehingga jika ada yang menyantuni anak yatim maka santunilah dengan penuh keikhlasan, karena sesungguhnya menyantuni anak yatim tidak perlu mempunyai harta yang melimpah atau kekayaan yang kaya raya. [A.Y]

Ilustrasi anak yatim. Foto: pixabay

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama, termasuk pada anak yatim dan piatu. Yatim adalah sebutan untuk seseorang yang ayahnya telah meninggal dunia. Sedangkan piatu adalah sebutan untuk seseorang yang ibunya telah meninggal dunia.

Anak yatim termasuk ke dalam golongan orang yang dimuliakan. Bahkan Allah menganjurkan hamba-Nya untuk senantiasa berbuat baik kepada mereka. Anjuran ini tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 8 berikut:

وَاِذَا حَضَرَ الۡقِسۡمَةَ اُولُوا الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنُ فَارۡزُقُوۡهُمۡ مِّنۡهُ وَقُوۡلُوۡا لَهُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوۡفًا

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu [sekedarnya] dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”

Apa saja keutamaan menyayangi anak yatim? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Keutamaan Menyayangi Anak Yatim

Menyayangi anak yatim memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah. Mengutip buku buku Alquran dan Hadist MTs Kelas VIII oleh Muhaemin, arti menyayangi di sini bukan berarti membantu dari segi materi saja, namun juga membantu dari segi moril dan rohaninya.

Sebab mereka tetap membutuhkan pengarahan, bimbingan, dan pendidikan yang baik dari orang terdekatnya. Berikut beberapa keutamaan menyayangi anak yatim yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadistnya:

Ilustrasi anak yatim. Foto: pixabay

  1. Sangat Dekat dengan Rasulullah di Surga Kelak

Di surga kelak, kedekatan Rasulullah dengan seorang hamba yang menyayangi anak yatim diibaratkan dengan dua jari [jari telunjuk dan jari tengah]. Itu artinya sangat dekat jarak di antara keduanya.

Dari Sahl bin Saad r.a. dari Nabi SAW, beliau mengatakan, "Aku dan orang yang mencukupi kehidupan [memberi nafkah hidup] anak yatim [akan] berada di surga seperti ini." Sahl berkata, Rasulullah memberi isyarat dengan jari yang menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya. [H.R. Bukhari]

  1. Mendapat Berkah Rumah Baik dari Allah SWT

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam Alquran dan Hadist MTs Kelas VIII oleh Drs. Abdul Wadud, MA., keutamaan lain bagi orang yang menyayangi anak yatim yaitu berkah rumah yang baik dari Allah SWT. Dijelaskan oleh Rasulullah bahwa rumah orang Islam yang baik adalah yang di dalamnya terdapat yatim. Tentunya anak yatim tersebut harus diperlakukan baik oleh penghuninya.

’Sebaik-baik rumah kaum Muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan [diasuh] dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum Muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk.’’ [HR Ibnu Majah]

  1. Tidak Mendapat Siksaan di Hari Kiamat

Allah membebaskan siksaan bagi hamba-Nya yang menyayangi anak yatim. Rasulullah SAW bersabda:

"Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya." [HR. Thabrani dari Abu Hurairah]. [Imam Ath-Thabrani, Al-Mu'jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828].

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề