Mengapa suhu di sebut drajat panas atau dingin suatu benda

Derajat panas sebuah benda menunjukkan besaran suhu benda tersebut, yang dinyatakan dengan angka dan satuan Celcius, Reaumur, Fahrenheit, dan Kelvin.

Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang derajat panas suatu benda.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua pasti berhubungan dengan aneka jenis benda yang terdapat di lingkungan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Selain keragaman dalam hal jenis, bentuk, dan ukuran, benda-benda itu juga bisa beragam dalam hal panas atau dingin.

Misalnya, air yang baru saja dididihkan di atas kompor akan terasa sangat panas dibandingkan dengan air yang berada di dalam kulkas.

Apa makna dari perbedaan tersebut? Mengapa ada benda yang lebih panas dari benda lainnya?

Nah, hal inilah yang akan diuraikan secara lengkap pada kesempatan kali ini.

Baiklah, kita mulai saja pembahasannya...

Dalam ilmu fisika, derajat panas suatu benda memiliki makna tersendiri, yaitu menyatakan atau menunjukkan besaran suhu [temperatur] dari benda tersebut.

Jadi, suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat atau tingkatan panas dan dinginnya sebuah benda.  

Benda yang panas berarti memiliki suhu yang tinggi dan benda yang dingin berarti memiliki suhu yang rendah.

Namun, untuk kepentingan ilmiah, tidak cukup memadai jika derajat tersebut hanya dibedakan berdasarkan kata "panas" atau "dingin".

Sangat penting untuk menyatakannya dalam bentuk angka dan satuan.

Oleh karena itulah, kita membutuhkan sebuah alat ukur yang bernama termometer.

Jadi, termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat panas [suhu] sebuah benda. Di bawah ini gambar alatnya:

Hasil pengukuran menggunakan termometer akan memberikan kita ukuran panas sebuah benda dalam bentuk angka dan satuan.

Berdasarkan skalanya, maka termometer dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

  1. Termometer Celcius, menggunakan skala atau satuan Celcius.
  2. Termometer Reaumur, menggunakan skala atau satuan Reaumur.
  3. Termometer Fahrenheit, menggunakan skala atau satuan Fahrenheit.
  4. Termometer Kelvin, menggunakan skala atau satuan Kelvin.

Jadi, derajat panas suatu benda disebut suhu, yang dinyatakan dengan angka dan satuan Celcius, Reaumur, Fahrenheit, dan Kelvin. 

Gimana adik-adik, udah paham kan materi di atas? Jangan lupa lagi yah.

Sekian dulu pembahasan kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Derajat Panas suatu Benda [Penjelasan] 2020-12-07T21:46:00-08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika

Panas merupakan suatu bentuk energi. Panas dari sinar matahari, misalnya, dapat meningkatkan suhu tubuh kita dan membuat kita berkeringat. Untuk mengukur perubahan suhu, kita dapat menggunakan termometer. Termometer sendiri terdiri dari beberapa jenis. Termometer klinis, misalnya, digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia, sementara termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu benda selain tubuh manusia. Tapi, pengertian suhu itu apa sih? Dan apa yang dimaksud dengan perubahan suhu?

Suhu merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan derajat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Suhu dapat mengakibatkan benda memuai, baik itu pemuaian panjang, pemuaian luas, hingga pemuaian volume.

Secara garis besar, kita dapat mengelompokkan benda berdasarkan suhunya menjadi benda panas dan benda dingin. Keduanya tentu sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Benda panas misalnya air mendidih atau panci aluminium di kompor yang menyala. Sementara itu, benda dingin yang sering kita temukan adalah es krim dan es batu. Apa sih yang menyebabkan benda memiliki suhu panas atau dingin?

Ternyata suhu benda dipengaruhi oleh kalor. Kalor adalah bentuk energi yang disalurkan antara dua atau lebih sistem atau sistem dengan lingkungannya berdasarkan perbedaan suhu di antara keduanya. Pengaruh kalor dapat menyebabkan perubahan suhu, perubahan ukuran, perubahan wujud benda, dan perubahan kimia.

Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor terdiri dari konduksi, konveksi, dan radiasi.

Konduksi merupakan proses perpindahan kalor di mana kalor ditransfer dari ujung yang lebih panas ke ujung yang lebih dingin dari suatu benda tanpa gerakan dari molekulnya. Perpindahan kalor dalam benda padat terjadi melalui konduksi.

[Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Suhu dan Kalor]

Salah satu contohnya adalah ketika kita meletakkan sendok aluminium pada air mendidih. Walaupun bagian penyendok dari sendok yang tercelup air, kita dapat merasakan panasnya di gagangnya. Bahan-bahan yang mampu menghantarkan panas seperti besi dan aluminium disebut dengan konduktor. Sementara itu, konduktor yang buruk tidak mampu menghantarkan energi panas dengan baik, contohnya kaca dan plastik. Bahan-bahan tersebut dinamakan sebagai isolator.

Konveksi merupakan perpindahan kalor dalam fluida dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah karena pergerakan fluida. Konveksi dapat terjadi pada cairan dan gas. Perpindahan secara konveksi disertai perpindahan partikel, sehingga tidak mungkin terjadi pada zat padat.

Konveksi dapat terjadi karena adanya perbedaan massa jenis akibat pemanasan. Massa jenis benda yang dingin lebih besar dibandingkan massa jenis benda yang panas. Contoh perpindahan kalor dengan konveksi adalah ketika kita sedang merebus air. Air yang berada di bagian bawah akan memanas lebih dulu, kemudian berpindah ke bagian atas. Air di bagian atas yang lebih dingin memiliki massa benda yang lebih besar dengan air yang panas, sehingga ia turun ke bawah karena gravitasi.

Terakhir, perpindahan kalor dapat terjadi dengan radiasi. Radiasi terjadi ketika perpindahan kalor tidak memerlukan medium apa pun, contohnya sinar matahari yang mencapai bumi. Antara matahari dan bumi hanya terdapat ruang hampa, tapi kita tetap dapat merasakan energi panas matahari.

Alat Pengukur Suhu

Ada banyak alat yang digunakan untuk mengukur perubahan suhu, salah satunya adalah termometer. Suhu ditentukan dengan membaca tingkat cairan dalam termometer dengan bantuan skala derajat yang terdapat pada termometer. Tapi, sekarang sudah banyak termometer digital yang langsung menunjukkan angka derajat dari suhu yang diukur. Termometer tradisional menggunakan prinsip pemuaian zat akibat energi kalor.

Terdapat tiga jenis termometer untuk mengukur suhu, yaitu termometer klinis, termometer laboratorium, dan termometer maksimum-minimum.

Termometer klinis biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia dan memiliki kisaran terbatas. Pada suhu tinggi, kaca dan merkuri dalam termometer akan memuai ke tingkat yang mengarah pada pecahnya termometer. Termometer klinis tidak dapat digunakan untuk mengukur panas yang ekstrem, seperti daerah api, karena kacanya dapat meleleh.

Termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu benda selain tubuh manusia. Kisaran suhunya dari -10oC hingga 110oC. Jenis termometer yang terakhir adalah termometer maksimum-minimum yang digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum di hari itu. Biasanya digunakan untuk mengukur cuaca.

Lihat Foto

freepik.com/rawpixel.com

Ilustrasi suhu

KOMPAS.com – Ketika musim kemarau suhu relatif panas, sedangkan ketika musim hujan suhu biasanya dingin.

Ketika sedang kepanasan atau mengalami demam, suhu tubuh seseorang menjadi tinggi hingga badannya terasa panas. Adapun ketika seseorang kedinginan, tubuhnya suhu tubuhnya rendah sehingga badannyapun terasa dingin.

Namun sebenarnya apakah itu suhu?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, suhu adalah ukuran panas atau dingin yang dinyatakan dalam beberapa skala sembarang dan menunjukkan arah di mana energi panas akan mengalir secara spontan [energi mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah].

Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu adalah ukuran kualitatif [dapat diukur] seberapa panas atau dinginnya sesuatu. Suhu disebabkan oleh energi kinetik dalam suatu benda yang diukur. Semakin besar energi kinetiknya, maka akan semakin tinggi pula suhunya.

Baca juga: Suhu dan Termometer: Arti dan Jenisnya

Alat ukur suhu

Tangan manusia dapat mendeteksi perubahan suhu, namun hal tersebut bersifat kuantitatif dan bukannya kualitatif. Rasa panas yang dirasakan seseorang, akan beda dengan orang lain.

Sehingga diperlukan alat ukur suhu yang bisa mendeteksi suhu secara kualitatif dengan persepsi yang sama bagi semua pemakainya.

Termometer laboratorium adalah alat ukur suhu yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk mendukung suatu percobaan atau eksperimen.

Termometer laboratorium biasanya berisi cairan raksa maupun alkohol dengan rentang suhu bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

Termometer klinis adalah thermometer yang biasa digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề