Mengetahui perilaku pergerakan stok item barang di rak maupun di rak gudang merupakan tujuan dari

109 Dalam pemasaran jasa terdapat persaingan diantara perkumpulan klub-klub jasa, oleh karena itu manajer perlu memperhatikan kualitas jasa yang dihasilkan. Untuk mengukur kualitas jasa perlu memperhatikan : yaitu bauran pemasaran jasa yang meliputi : 1 produk jasa, 2 harga, 3 tempat pemasaran, 4 promosi 5 dukungan fasilitas, 6 proses, dan 7 partisipasi pelanggan 8 alat fasilitas yang dimiliki, 9 kemudahan mengkonsumsi, 10 keajegan dalam pelayanan, 11 tanggap terhadap keluhan dari pelanggan member atau anak didik, dan 12 memberi jaminan keamanan dan keselamatan.Semakin kecil gap antara harapan yang diinginkan dengan kenyatan yang diperoleh dari pelanggan member atau anak didik, maka terjadilah kepuasan konsumen. Pada dasarnya perusahaan yang memperhatikan konsumen harus : a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi b. Memilih kelompok pembeli yang menjadi sasaran penjualan c. Menentukan produk dan program pemasarannya d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka D. Soal Latihan 1. Apa hubungan inti pemasaran dengan kepuasan pelanggan? 2. Permasalahan apa yang dihadapi pebisnis untuk memperoleh pelanggan yang memadai? 3. Buatkan dan jelaskan sketsa inti pemasaran yang terkait dengan kepuasan pelanggan? 110 BAB. 5. KEGIATAN BELAJAR 4 MENDOGKRAK JUMLAH PELANGGAN

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

1. Standar Kompetensi Menyiapkan Pemahaman Perilaku Konsumen 2. Kompetensi Dasar a. Menjelaskan Permasalahan Perilaku Konsumen b. Menganlisis Karakteristik Pelbagai Konsumen c. Menyiapkan pemecahan Permasalahanb Perilaku konsumen d. Langkah-langkah mendongkrak konsumen sebagai Pelanggan

B. Uraian Materi 1. Perilaku Konsumen

Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu: konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Misalnya membeli pakaian, makanan dan sebagainya. Konsumen organisasi antara lain adalah organisasi bisnis, kantor pemerintah, lembaga sosial, dan lembaga lain seperti rumah sakit dan sekolah Sumarwan, 2004. Menurut Mowen dan Minor 2001: “Perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian buying unit dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman dan ide-ide”. Setiadi 2003 menyatakan bahwa : “Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini”. Swastha dan Handoko 1987 berpendapat bahwa : “Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan- kegiatan tersebut”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua elemen penting dalam perilaku konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa. Selanjutnya dibawah ini divisulasasi elemen- elemen terkait dengan perilaku konsumen Rangsangan Pemasran Rangsangan Lain Ciri-ciri Pembeli Proses Kept. Membeli Keputusan Membeli -Produk - Harga - Distribusi - Promosi -Ekonomi - Teknologi - Kebudayaan - Politik -Budaya -Sosial -Individu -Psikologi Memahami masalah - Mencari informasi - Evaluasi -Keputusan -Perilaku pasca membeli -Pilihan produk -Pilihan Merk -Pilihan Penjual - WaktuPembelian -Jml.pembelian Gambar 5. 1 Model Perilaku Konsumen 111 Menurut Kotler 2002 titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam gambar 5.1. Model tersebut menunjukkan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi, secara bersama-sama dengan rangsangan pihak lain seperti keadaan ekonomi, teknologi, kebudayaan dan politik, mulai merasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli itu sendiri dibentuk oleh faktor budaya, sosial, individu dan psikologis. Proses keputusan pembelian dibuat konsumen dengan tahapan yang dimulai dari memahami masalah, mencari informasi, evaluasi alternatif keputusan sampai dengan perilaku setelah pembelian. Setelah tahapan-tahapan tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis produk, merek, penjual, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Perusahaan menyadari bahwa semua kegiatan perusahaan yang mempengaruhi pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Amstrong 2001 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis, seperti tertera dalam gambar berikut ini : Gambar 5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Menurut Kotler dan Amstrong Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat susunan utama karakteristik pembelian, yaitu : 1. Faktor budaya merupakan bentuk paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya meliputi nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan, dan perilaku yang dipelajari seseorang dari keluarga dan institusi penting lainnya. Sub kebudayaan adalah budaya di dalam suatu budaya yang memiliki nilai dan gaya hidup yang berbeda dan dapat berdasarkan apapun mulai dari unsur sampai etnis. 2. Faktor sosial juga mempengaruhi perilaku pembelian. Kelompok acuan seseorang seperti keluarga, rekan, organisasi sosial, asosiasi profesi dengan kuat mempengaruhi pemilihan produk dan merek. 3. Faktor pribadi mempengaruhi seorang pembeli dalam membuat keputusan. Karakteristik pribadi itu meliputi umur, tahap siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. 4. Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar dan keyakinan juga mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. 112 Selain itu, Basu Swastha dan Handoko 1987 berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perilaku konsumen, terdiri atas faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi, serta keluarga. 2. Faktor-faktor intern atau individu yang menentukan perilaku, terdiri atas faktor motivasi, persepsi, kepribadian dan konsep diri, belajar dan sikap dari individu. 3. Perusahaan menyadari bahwa semua kegiatan perusahaan yang mempengaruhi pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi Dasar pemikiran dari konsep pemasaran tersebut adalah : 1. Perusahaan menganggap sebagai tugasnya, pemuas keinginan kelompok pembeli tertentu 2. Perusahaan menyadari bahwa untuk dapat memuaskan keinginan pembeli, diperlukan program marketing research untuk mengetahui keinginan-keinginan tersebut 3. Perusahaan menyadari bahwa semua kegiatan perusahaan yang mempengaruhi pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi 4. Perusahaan percaya bahwa usaha memberi kepuasan kepada konsumen akan menimbulkan loyalitas, terciptanya langganan, dan kesan baik dari pembeli terhadap perusahaan. Hal tersebut sangat penting bagi perusahaan. 3. Proses Keputusan Pembelian Dibawah ini divisualisasi tentang Proses Keputusan Pembelian sebagai berikut Menurut Swastha dan Irawan 1990 proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri atas enam tahap. Tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan tersebut, antara lain : 1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan Tahap pertama ini merupakan awal dari proses pembelian yang bertujuan untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi sering diketahui secara tiba- tiba pada saat konsumen berjalan-jalan ke Toko atau memperoleh informasi dari iklan, tetangga maupun teman. 2. Menilai sumber-sumber Tahap ini berkaitan dengan waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli. Jika uang yang tersedia tidak mencukupi, sedangkan kebutuhannya cukup besar, maka konsumen lebih suka membeli secara kredit. 3. Menetapkan tujuan pembelian Tujuan pembelian konsumen berbeda-beda, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Misalnya untuk meningkatkan prestise pembelian mobil, untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek pembelian makanan atau untuk menambah pengetahuan pembelian buku. 4. Mengidentifikasi alternatif pembelian Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen mengidentifikasikan alternatif pembelian sesuai dengan sumber-sumber yang dimiliki waktu, uang dan informasi. 113 5. Keputusan membeli Pada tahap ini konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak. Jika memutuskan membeli maka konsumen harus membuat keputusan tentang jenis produk, bentuknya, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. 6. Perilaku sesudah pembelian Perasaan dan perilaku konsumen sesudah pembelian sangat penting bagi perusahaan. Karena perilaku tersebut dapat mempengaruhi penjualan produk yang dibeli dan mempengaruhi ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk tersebut. Jika konsumen merasa terpuaskan oleh produk yang dibeli maka ia akan kembali melakukan pembelian tersebut dan ia pasti akan mengatakan hal yang baik tentang produk tersebut. Sebaliknya jika produk tersebut tidak dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, maka ia tidak akan melakukan pembelian ulang dan ia akan mengatakan hal yang tidak baik tentang produk tersebut. Purnama 2002 berpendapat bahwa lingkungan adalah faktor yang ikut mempengaruhi konsumen karena sifatnya yang kompleks. Perilaku proses keputusan konsumen, biasanya dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: 1. Budaya Adalah seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sesbagai anggota masyarakat. Dan budaya merupakan sesuatu yang khas, budaya satu orang dengan lainnya berbeda. 2. Kelas sosial Kelas sosial merupakan pembagian dalam masyarakat yang terdiri dari individu- individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status, sosio-ekonomi yang berjajar dari yang rendah sampai yang tinggi. Kelas sosial dapat menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda-beda. 3. Pengaruh pribadi Sebagai konsumen, perilaku individu seringkali dipengaruhi oleh mereka yang erat hubungannya dengan individu yang bersangkutan. Tiap individu mungkin merespon terhadap tekanan yang dirasakan dan menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. 4. Keluarga Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah keturunan dan adopsi yang tinggal bersama dalam satu rumah. Keluarga menjadi fokus penelitian karena keluarga merupakan fungsi pengambilan keputusan utama, dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi. 5. Situasi Situasi sangat mempengaruhi perilaku pembelian, karena perilaku akan berubah ketika situasi berubah. Dan kadangkala perubahan tersebut tidak menentu dan tidak dapat diramalkan.

4. Kontribusi Marketing Mix dalam Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong 2001: “ marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran”. terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya, mencakup empat “Empat P”: Product produk, price harga, place distribusi, dan promotion promosi. 114 1. Product barang dan jasa Keputusan tentang produk meliputi jenis produk, mutu, rancangan, ciri-ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan servis setelah pembelian. 2. Price harga Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Keputusan tentang harga ini meliputi harga barang itu sendiri tercantum, adanya potongan harga, kemudahan dan waktu pembayaran. 3. Place distribusi Distribusi adalah aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya. Kegiatan ini meliputi pemilihan saluran distribusi, pemilihan lokasi, pengangkutan, dan persediaan produk. 4. Promotion promosi Promosi artinya aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk konsumen untuk membelinya. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan melalui media periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, dan publikasi atau menjalin hubungan dengan konsumen atau masyarakat. Unsur-unsur dari empat P dalam bauran pemasaran dapat dilihat pada gambar berikut ini: Informasi ini dapat diperoleh melalui beberapa sumber, antara lain : a. sumber pribadi dari keluarga, teman, tetangga, kenalan b. sumber komersial dari iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan c. sumber publik dari media massa d. sumber pengalaman dari menangani, memeriksa dan memakai suatu produk 5. Evaluasi alternatif Pada tahap ini konsumen mengevaluasi berbagai macam merek dari beberapa pilihan yang ada. Konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen adalah : a. konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan b. konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk c. konsumen beranggapan bahwa setiap produk memiliki kemampuan yang berbeda- beda dalam memberi manfaat 115

6. Hubungan Faktor Keluarga dan Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian a. Faktor keluarga

Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga menjadi daya tarik bagi para pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang besar kepada konsumen. Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian produk dan jasa. Sumarwan 2004 mengatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa dalam menganalisa perilaku konsumen perlu mempelajari faktor keluarga, yaitu: 1. Berbagai macam produk dan jasa dibeli oleh beberapa orang konsumen yang mengatasnamakan sebuah keluarga dipakai secara bersama-sama oleh semua anggota keluarga. Produk, jasa dan merek yang dibeli tersebut merupakan hasil interaksi dan saling mempengaruhi antara anggota keluarga. Seperti televisi, tempat tidur, dan peralatan dapur. 2. Produk dan jasa yang digunakan oleh keluarga seringkali dibeli oleh individu seorang anggota individu, namun pengambilan keputusan pembelian tersebut dipengaruhi atau diputuskan oleh anggota keluarga yang lain. Pembelian makanan dan minuman untuk kebutuhan keluarga mungkin akan dilakukan oleh ayah, ibu atau pembantu. Namun ibu dan ayah akan meminta pendapat anggota lainnya mengenai jenis makanan yang akan dibeli. Jadi keluarga merupakan lingkungan mikro yang menarik untuk dipelajari dalam kaitannya dengan pembelian produk dan jasa, karena keluarga adalah fungsi pengambilan keputusan yang utama. Menurut Setiadi 2003, keluarga sangat penting dalam mempelajari perilaku konsumen karena dua alasan. Pertama, keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian untuk banyak produk konsumen. Misal dalam pembelian rumah yang mengambil keputusan adalah kedua pasangan suami-istri, tetapi mungkin akan melibatkan anak, kakek nenek atau anggota keluarga lain dari keluarga besar. Kedua, keluarga adalah pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu. Contohnya, anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua.

b. Faktor marketing mix

Marketing mix merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Marketing mix adalah alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus untuk mempengaruhi permintaan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Alat pemasaran tersebut dikenal dengan 4P yaitu product produk, price harga, place distribusi, dan promotion promosi. Manfaat dari penggunaan strategi pemasaran tersebut bagi perusahaan adalah: 1. Strategi produk, yaitu untuk mengetahui produk apa yang saat ini digunakan konsumen dan keuntungan apa yang diharapkan konsumen dari produk tersebut. 2. Strategi harga, yaitu untuk mengetahui seberapa penting harga produk bagi konsumen dan apakah dampak dari perubahan harga terhadap perilaku konsumen 3. Strategi tempat, yaitu untuk mengetahui dimana konsumen membeli produk 4. Strategi promosi, yaitu untuk mengetahui sarana atau media promosi yang paling efektif dan efisien yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan menggunakan suatu produk. Pengembangan strategi pemasaran, khususnya yang dikembangkan dan diterapkan oleh perusahaan yang berhasil, memiliki kekuatan yang besar terhadap 116 konsumen dan masyarakat. Strategi ini tidak hanya disesuaikan dengan konsumen tetapi juga merubah apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen mengenai diri mereka sendiri, beragam produk yang ditawarkan dan situasi yang tepat untuk membeli dan menggunakan suatu produk. a. kopi. b. Quality or price positioning: Perusahaan berusaha menciptakan kesancitra berkualitas tinggi lewat harga premium atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. Contohnya, sepeda motor buatan RRC yang membanjini pasar Indonesia dengan fokus pada harga ekonomis. C. Soal Latihan 1. Apakah perilaku konsumen terkait dengan upaya kesetian pelanggan terhadap produk suatu bisnis? 2. Jelaskan ilustrasi seorang pelanggan mengambil keputusan bertraksaksi dengan pebisnis? 3. Kontribusi apakah yang diberikan marketing mix terhadap kepuasan pelanggan? 117 Daftar Pustaka Agung, I Gusti Ngurah. 1992. Metode Penelitian Sosial, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Anindita, Ratya.2004. Pemasaran Hasil Pertanian, Papyrus Surabaya id.shvoong.comPalimirna, 2012., business management accounting 2283268 -faktor-yang-mempengaruhi- tingkat persediaan ixzz 1zQbYwSfU, Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia Buffa, Elwood S. 1991. Manajemen ProduksiOperasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Fandy Tjiptono. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta; Andi Offset. Irawan, Faried Wijaya, dan Sudjoni. 2001. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2. Yogyakarta: PT BPFE Yogyakarta. Kolter, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo Kotler, Philips .1997. Manajemen Pemasaran Terjemahan Jilid I, PT.Prehallindo, Jakarta Kotler Philip, and Gary Armstrong. 1995. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and control. Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, Inc. Lovelock Christoper. H. 1991 Service Marketing. USA: Prentice Hall, Inc. Malhotra, Naresh K.,Marketing Research: An Applied Orientation with SPSS, Fourth Edition,Prentice-Hall, 2003 Parasuraman, A., Valarie A. Zeithaml, and Leonard L. Barry. 1995. “ A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research”. Journal of Marketing. Vol. 49, pp. 41-45. Schiffman B. and Watson K. 1997. Customer Behaviour. Asutralia Ltd.: Prentice Hall. Sucherly. 1999. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Pasca Unpad Yuyus Suryana. 1999. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Pasca Unpad. 118 MELAKSANAKAN PENATAAN PRODUK

1. Menginterprestasikan Perencanaan Visual Penataan Produk Tujuan Pelatihan :

Peserta pelatihan dapat : 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi penataan produk 2. Menjelaskan syarat-syarat penataan produk atau display 3. Menjelaskan pengertian desain produk 4. Menjelaskan tujuan menciptakan desain produk 5. Menjelaskan proses pembuatan desain produk 6. Menjelaskan elemen-elemen desain toko 7. Menjelaskan macam barang dan karakteristiknya 8. Menjelaskan jenis, kualitas, sifat, dan manfaat produk 9. Menggolongkan barang menurut tujuan pemakaian oleh pemakai 10. Menjelaskan klasifikasi produk, langkah-langkah klasifikasi barang 11. Menjelaskan pengetahuan dasar klasifikasi produk, warna, merk produk, dan macam-macam brand label Pendahuluan Mengembangkan usaha Perdagangan bukan pekerjaan mudah sebab majunya suatu usaha sangat berhubungan dengan manajemen bisnis, ketetapan pengembangan usaha bisnis tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti dalam usaha pengembangan produk baru, konsep penjualan sales concept dan konsep pemasaran marketing concept sangat menentukan laju pertumbuh suatu perusahaan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam sales concept dan marketingconcept tidak terlepas dari kegiatan promosi sales promotion dan kegiatan display.Hal ini menginat karena sales promotion merupakan kegiatan untuk mempromosikan barang secara langsung agar menarik minat calon pembeli terhadap produk yang dipromosikan. Ujung tombak keberhasilan usaha terletak pada keberhasilan bidang pemasaran dalam hal ini tingkat penjaualan optimum. Kondisi ini akan tercapai jika kegiatan sales promotion dan kegiatan display atau penataan produk direncanakan dan dilaksanakan dengan konsep perencanaan dan penataan produk yang tepat. Pengetahuan dan keterampilan tentang konsep penataan produk yang tepat merupakan bagian integral dalam konsep pengembangan usaha perdagangan dan tingkat penjaualan yang signifikan, sehingga penting untuk dipelajari dan dipahami khususnya oleh para praktisi di bidang pemasaran. Kegiatan display penataan produk merupakan kegiatan dari suatu perusahaan untuk memajangkan barang dagangan baik dalam ruangan maupun di ruangan maupun di luar ruangan untuk dapat memengaruhi calon konsumen secara langsung maupun tak langsung terhadap barang yang akan dijual, dengan demikian display merupakan suatu peragaan untuk memengaruhi konsumen melalui demontrasi pemanjangan barang sehingga memperoleh kesan tersendiri bagi konsumen semi personal

A. Pengertian dan Fungsi Penataan Produk

Display pemajangan barang merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri 119 swalayan seperti minimarket, supermarket maupun hypermarket. belakangan, display yang dilakukan oleh para peritel modern berkembang semakin inovatif, terutama sejak semakin banyaknya peritel yang memahami konsep dan pemanfaatan alat bantu display visual merchandising yang kini semakin popular. bentuk arsitektur sebuah toko menunjukkan status sosial, budaya dan perubahan dari ekonomi setempat. dahulu, bentuk ritel berupa toko-toko milik suatu keluaraga yang berdiri sendiri. Kini berubah menjadi toko-toko di dalam satu arcade atau suatu mall di mana arcade, promenade, gallery, sebagai satu area terlindung dengan suasana menyenangkan. Konsep ini menjadi gambaran makin besarnya kebutuhan ruang wisata belanja. Marc Gobe, penulis buku pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding mengungkapkan munculnya kecenderungan perdagangan eceran retail yang mampu menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri. Retailing has become advertising. Hal ini diperoleh lewat kekuatan ritel-ritel yang tak semata karena menawarkan harga produk yang murah. Melainkan lebih karena kecerdikan retailer menciptakan kesan nyaman kepada konsumen saat menghadai produk dalam sebuah pusat perbelanjaan. 1. Tujuan display a. Attention dan interest customer Attention dan interes custumer artinya menraik perhatian pembeli dilakkan dengan cara menggunakan warba-warna, lampu-lampu dan sebagaimya. b. Desire dan action custumer Desire dan action customer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di took tersebut, setelah masuk ke took kemudian melakukan pembelian.

2. Pengertian penataan produk display

Pemanjangan barang dagangan display adalah penataan barang dagangan di tempat tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Window display 2. Interior display 3. Eksterior display Window display Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan. Window display hanya memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih mudah. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia dipersilakan untuk masuk lebih memperjelas pengamatannya. Fungsi window display adalah: • Untuk menarik perhatian orang, • Memancing perhatian terhadap barang barang yang dijual di toko, • Menimbulkan impulse buying dorongan seketika, • Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko • Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut Interior Display Interior display adalah pemajangan barang dagangan di dalam toko Interior display banyak dipergunakan untuk barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Interior display terdiri dari: 1. Merchandise Display 120 lalah menempatkan barang dagangan di dalam toko terbagi menjadi tiga bagian yaitu; a Open Interior Display Adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan secara terbuka sehingga konsumen dapat melihat, dan mengamati tanpa bantuan petugas pramuniaga. Kebaikan dari open interior display antara lain; 1 Barang dagangan dapat dijual dengan cepat; 2 Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan pajangan bilamana sewaktu waktu diperlukan. 3 Alat-alat yang dipakai untuk memamerkan barang-barang sederhana, barang-barang yang dipajangkan biasa • Barang-barang yang lama lakunya, • Barang-barang yang ingin cepat habis terjual, • Barang-barang yang dibeli atas dorongan kata hati b Close Interior Display Adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha di mana barang diletakkan dalam tempat tertentu, sehingga konsumen hanya dapat mengamati saja. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk mengambilkannya.

1. Architectural Display

Yaitu menata gambar yang menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang diperdagangkan, misalnya ruang tamu, mebeler, di kamar tidur

2. Store Sign and Decoration

Merupakan simbul, tanda, poster, lambang, gambar, dan semboyan yang diletakkan di atas meja atau digantung dalam ruangan toko, store sign digunakan untuk memberi arah kepada calon pembeli ke arah barang dagangan dan memberi informasinya mengenai kegunaan barang tersebut, decoration pada umumnya digunakan dalam acara- acara khusus, seperti pada hari raya, natal, dan menyambut tahun baru

3. Dealer Display

Dealer display merupakan simbol, petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang dibuat oleh produsen, simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan kepada pramuniaga agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak benar. Eksterior Display Eksterior display adalah pemajangan barang dagangan di tempatj tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan. Pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk promosi barang, pengenalan produk bam, 1 penjualan istimewa seperti cuci gudang, discount dan sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini kurang optimal karena 1 kelemahan faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang dan sebagainya. Intinya, eksterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi penjualan tertentu.\ Fungsi Eksterior display adalah; • Memperkenalkan produk dengan cepat dan ekonomis. • Membantu mengoordinir advertising dan merchandising. • Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, seperti pawaktu hari raya, ulang tahun, dan sebagainya. • Mendistribusikan barang ke konsumen dengan cepat 121 Solari display Solari display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian DepartementStore sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk ke dalam toko, misalnya pakaian yang digunakan oleh boneka model menequin. Baik dengan open interior display, maupun dengan closed interior display, barang dagangan itu perlu diatur, ditata, disusun sedemikian rupa, agar para konsumen atau para pelanggan dapat tertarik dan berminat mau membelinya. Banyak cara yang dilakukan para pengusaha untuk memikat, merangsang agar barang dagangannya banyak diminati, disenangi para konsumen dan para pelanggan. Salah satu cara untuk memajukan barang dagangannya, di antaranya dengan ikut serta menyelenggarakan pameran. Pameran exhibition adalah salah satu cara promosi barang dagangan dengan melalui pameran khusus.

3. Syarat-Syarat Penataan Produk Display

Menyusun barang dagangan juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya, karena ini merupakan kesan pertama dari pengunjung toko tersebut, oleh karena itu barang-barang dagangan yang dipajang di dalam ruangan toko maupun di etalase harus ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi setiap orang terutama calon pembeli untuk penataan barang-barang ini diperlukan keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi jadi tidak setiap orang bisa menata sendiri, agar penataan terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang yang ahli dalam dekorasi dalam penataan barangpemajangan, dengan harapan, hal ini bisa dipakai sebagai dasar atau contoh atau acuan untuk penataan berikutnya, penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agartidak membosankan dan disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan ialah bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-perlengkapan lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa menarik pengunjungcalon pembelipelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni applied art dan merupakan unsur promosi yang cepat berkembang serta merup. unsur yang dirasakan sangat penting, terutama dilihat dari fungsinya yaitu untuk memperkenalkan barang dagangan, untuk menarik perhatian pengunjung dan untuk melihat dan memegang barang dagangan yang kita pajang. Menata barang dagangan display harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi. Semakin banyak barang yang ditampilkan, semakin mudah pula calon pembeli menentukan pilihannya, oleh karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang pembeli. Selain menata barang dagangan, yang perlu diperhatikan juga adalah penataan ruangan toko lay out sebagai sarana strategis yang dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata apik sehingga memberikan ruang gerak yang bebas bagi calon pembeli, dengan ruang gerak yang bebas, calon pembeli merasakan kenikmatan dalam berbelanja.disisi lain toko juga harus memberikan kemudahan calon pembeli untuk memilih barang-barang yang dibutuhkannya, maka letakkanlah barang dengan posisi mudah dilihat dan dijangkau.

4. Mengacu pada logika konsumen

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan para peritel dalam melakukan display, yang seharusnya mengacu pada logika konsumen Logika 122 konsumen dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliputi cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang memengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam took. Sebagai contoh, kebanyakan konsumen yang memiliki kebiasaan belanja secara bulanan biasanya sudah mengetahui secara persis barang-barang apa saja yang harus mereka beli pada saat berbelanja. Saat berada di dalam toko, konsumen seperti ini akan memulai perburuan mencari barang-barang yang ia butuhkan dengan berjalan dari lorong ke lorong secara teratur. Jika pada saat itu mereka membutuhkan barang-barang untuk keperluan mandi dan cud toiletries hampir dapat dipastikan mereka akan menyelesaikan perburuan atas barang-barang tersebutterlebih dahulu baru kemudian beralih untuk mencari barang-barang keperluan lainnya, sangat jarang terjadi seorang konsumen melakukan perburuannya secara acak kecuali si konsumen memang tidak mengidentifikasikan terlebih dahulu barang-barang apa saja yang ia butuhkan. Biasanya konsumen seperti ini tidak memiliki kebiasaan belanja bulanan. Berdasarkan kecenderungan di atas, para peritel dapat menyiasati displaynya tidak hanya dengan mengatur penempatan barang berdasarkan grouping pengelompokan barang melainkan juga memajangnya secara runtut berurut. Untuk contoh kasus, display produk-produk toiletries, peritel dapat melakukannya dengan mulai memajang produk-produk pasta gigi pada rakgondola pertama. Kemudian produk-produk sabun mandi pada rak kedua di sebelahnya. Dilanjutkan lagi dengan memajang produk-produk perawatan rambut atau sampo pada rak ketiga dan seterusnya, begitu juga saat mendisplay produk-produk konsumsi seperti mi instant. Jika mengacu pada logika konsumen, peritel sebaiknya memajang produk mi instantnya berdekatan dengan saos, sambal atau kecap, hal ini dikaitkan dengan kecenderungan konsumen saat mengonsumsi mi instant yang biasanya dilengkapi dengan saos, sambal dan kecap, saat memajang produk-produk kategori breakfast sarapan pagi seperti roti, selai, keju dan sereal, para peritel pun dapat memajang produk-produk tersebut dalam satu rak atau paling tidak berdekatan satu sama lain, kemudian tempatkan pula produk-produk seperti gula, teh, kopi termasuk SKM susu kental manis pada rak-rak tersebut karena produk-produk ini biasanya juga dikonsumsi oleh konsumen pada saat sarapan pagi. Masih banyak contoh-contoh siasat lain yang dapat diterapkan para peritel sehubungan dengan bagaimana beradaptasi dengan kecenderungan-kecenderungan konsumen ini, contoh lagi, apa yang selama ini dikenal dengan istilah customer eye level atau level pandangan mata konsumen. Level pandangan mata konsumen pengunjung saat berada di depan rak display biasanya tertuju pada salah satu shelve daun rak yang berada pada tingkat tertentu, basanya shelve yang tingginya antara pinggang dan dada pengunjung, tak heran jika banyak peritel yang jeli menyiasatinya dengan memajang barang-barang bermargin gemuk high profit pada shelve tersebut. Display yang mengacu dengan logika-logika konsumen tidak hanya melahirkan nilai tambah kemudahan yang dirasakan langsung oleh konsumen atau pengunjung toko tetapi juga membantu para peritel dalam hal pengaturan display secara keseluruhan, misal, dalam mensiasati display produk-produk impulse agar lebih efektif.

5. Syarat display yang baik

Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memerhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display yang baik, yaitu; 1. Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat 123 mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia. 2. Display harus memerhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelolatoko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung konsumen yang berada di dalam toko,berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung terutama anak-anak jikabarang tersebut terjatuh. 3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis point of purchase POPmaterials yang lain.

B. Desain

Desain berasal dari bahasa inggris yang artinya perancangan, rancang, desain, bangun, sedangkan merancang artinya mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu dan perancangan artinya proses, cara, berbuatan, perbuatan merancang. Desain suatu karya yang pada dasamya lahir dari berbagai pertimbangan pikir, gagasan, rasa, dan jiwa penclptanya internal, yang didukung oleh faktor ekstemal, hasil penemuan dari berbagai bidang ilmu, teknologi, ergonomi, lingkungan, sosial, budaya, estetika, ekonomi, dan politik, serta segala perkembangannya di masa depan.

1. Desain Produk

Produk desain adalah suatu gatra dan usaha-usaha untuk menentukan sejenis produk yang sesuai dengan keinginan para konsumen. Desain atau gatra adalah merupakan wujud lahiriah yang tampak mengenai garis line bentuk form dan warna colour. Tiga unsur tersebut yaitu line, form dan colour dari suatu produk perlu dibuat sedemikian rupa, sehingga akan diperoleh keindahan dan kesesuaian, serta keserasian daripada suatu produk. Produk desain dihadapkan pada tiga pilihan yaitu: a Produknya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran. b Produknya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut lebih banyak pasaran. Produknya dirancang dan dapat ditempatkan di tengah-tengah pasaran. Harapan yang terbaik bagi perusahaan dalam membuat produk desain adalah dengan mengadakan produk baru, rancangan baru, ukuran baru, desain baru, fungsi produk dan atribut khas lainnya. Di dalam membuat produk baru, maka style gaya, fashion model dan desain gatra sangat berhubungan erat sekali. Adapun tujuan perusahaan menciptakan produk desain, adalah sebagai berikut: a Menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan selera konsumen. b Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen. c Menciptakan produk yang mudah pemeliharannya. Sedangkan produk desain yang diciptakan perusahaan meliputi hal-hal sebagai berikut. a Bentuk, warna, corak, ukuran, model, jenis, mutu dan lain sebagainya. b Kuantitas produk. c Kuantitas bahan penolong. d Penelitian tes produk. 124

2. Tujuan Desain Produk

Adapun tujuan perusahaan menciptakan produk desain, adalah sebagai berikut: a Menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan selera konsumen. b Menciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumen. c Menciptakan produk yang mudah pemeliharannya. Selain tujuan menciptakan produk desain, maka produk desain yang diciptakan perusahaan meliputi hal-hal sebagai berikut.: a Bentuk, warna, corak, ukuran, model, jenis, mutu dan lain sebagainya. b Kuantitas produk. c Kuantitas bahan penolong. d Penelitian tes produk.

3. Proses Pembuatan Produk Desain Gatra Produk

Adapun proses pembuatan produk desain gatra produk adalah sebagai berikut:

a. Faktor teknis

Faktor teknis dapat menentukan: 1 Kualitas produk yang diinginkan, 2 Jumlah produk yang akan diproduser, 3 Bahan-bahan yang akan dipergunakan, 4 Struktur produksinya: Prosesnya harus berubah-ubah, Prosesnya harus fleksibel, Prosesnya harus permanen,

b. Faktor ekonomis

Biaya-biaya proses produksi harus seekonomis mungkin atau sehemat-hematnya. Artinya apakah benar produk desain itu disukai oleh para konsumen? apakah produk desain itu belum dirancang oleh perusahaan lainnya? untuk menjawab pertanyaan itu, tersedia 4 empat cara pendekatannya yaitu: 1 Dengan proses empiris Proses ini, tujuannya adalah untuk menemukan produk desain yang baru dengan mengadakan survai tentang keinginan dan kesukaan para konsumen terhadap produk desain. 2 Dengan proses intuisi Proses ini, tujuannya adalah untuk menemukan produk desain yang baru dengan cara mengandalkan firasat dan falsafat pribadi, tanpa adanya survai dengan keinginan dan selera terhadap konsumen. 3 Dengan proses dialektika Proses ini, tujuannya menemukan atribut produk desain baru yang mempunyai nilai tertentu dan yang sudah dikenal oleh para konsumen. 4 Dengan Proses tatatangga urutan kebutuhan Proses ini, adalah merupakan ukuran kebutuhan pasaran produk desain baru yang sudah siap untuk dipasarkan bagi kebutuhan dan keinginan para konsumen.

4. Elemen Desain Toko

Ada lima elemen di dalam desain ruang tokoretail yang penting untuk dikelola agar lingkungan belanja yang berkesan. Kelimanya adalah display, signage, graphics, merchandising, dan point of sale 125

a. Display

Sebuah display diharapkan dapat memicu resapan emosional tertentu dalam sekilas pandang. Display produk yang tertangkap langsung dari arah luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke toko, merasa nyaman di dalamnya, dan membeli produk. Untuk itu, display sebaiknya menghindari penampilan yang berlebihan, melainkan fokus pada item-item produk seperti item best seeryang diyakini paling memancing keinginan untuk membeli.

b. Signage

Elemen kedua signage. Elemen ini terkait dengan tampilan gambarlogo, warna, tulisan, dan pencahayaan. Kita biasa melihatnya sebagai media di bagian luar toko yang menampilkan nama perusahaan atau brand produk yang dijual di dalam toko tersebut. Untuk brand besaryang telah memiliki nama, terkadang cukup dengan penonjolan signage brand-nya yang identik di bagian luar, orang yang melihat pun akan terpancing masuk ke dalam.

c. Graphichs

Memerhatikan unsur grafis sebagai elemen ketiga sangatlah bermanfaat tujuannya agar suatu brand lebih mudah dan cepat diingat, karenanya, pihak desainer harus bekerja sama dengan pihak advertising atau desain grafis untuk menciptakan tampilan grafis di suatu toko sebagai kekuatan visual yang memikat sekaligus tetap informatif terhadap produk. Penonjolan produk-produk utama sebagai materi grafis diyakini akan semakin menegaskan daya tarik produk sebagi fokus setiap shop environment. Untuk menampilkan display yang langsung berkesan first impression dari sisi luar harus diperhatikan desain shop window jendela toko sebagai perantara visualnya. beberapa ritel memunculkan jendela yang memperlihatkan secuplik produk sebagai bagian dari isi yang ingin dikedepankan, sebagian lagi malah memunculkan keseluruhan isi merchandise yang didisplay

d. Merchandising

Elemen keempat pada desain ruang tokoretail adalah merchandising, pengelolaan barang dagangan, keputusan retailer untuk menjual barang tertentu, unik, khusus, atau bahkan barang umum di dalam tokonya akan amat berpengaruh pada konsep desain toko. Elemen terakhir, pentingnya keberadaan sistem point of sale POS sebagai satu sistem perangkat teknologi yang merespons tuntutan praktis dari setiap transaksi. Elemen yang berada di area kasir ini terdiri dari layar monitor, keyboard, scanner, cash drawer, tempat menggesekkan kartu kredit dan debet, dan Iain-lain.

e. Point of Sale

Hal yang paling sulit dalam desain toko adalah menarik minat konsumen baru, sambil tetap mempertahankan dan memerhatikan konsumen lama. Untuk itu, satu proses yang krusial dalam tahap pradesain adalah identifikasi pasar, siapa dan bagaimana konsumen itu sebenamya. tujuannya agar desain tetap up to date, tepat, sesuai target konsumen pengetahuan desainer tentang branding, serta strategi marketing yang diprogramkan menjadi keharusan yang lain. Harapannya, imej produk terkomunikasikan secara efektif lewat desain ruang retail yang tercipta. Atau sebaliknya, estetika desain ruang ritel tetap serasi dengan nilai dan karakter produk yang dijual di dalamnya. Tata interior toko sebagai lingkungan, tidak boleh mendominasi, melainkan secara keseluruhan tampil sebagai alat komunikasi informatif yang melengkapi dan mendukung promosi dan penjualan produk-produk yang dipajang. Di sini, penting menampilkan shop environment yang juga mendidik dan menghibur. Apalagi, persepsi berbelanja saat ini lebih mengarah pada entertainment. 126

C. Macam Barang dan Karakteristiknya

Sebagaimana diketahui bahwa objek daripada pasar konsumen adalah barang- barang dan jasa-jasa. Sering barang-barang dan jasa-jasa tersebut disebut sebagai kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba dalam bentuk yang nyata. Dalam tinjauan yang lebih mendalam, sebenamya barang itu tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga mencakup sifat-sifat nonfisik seperti harga, nama penjual, aturan pemakaian, nama penjual perusahaan tersebut. Kombinasi yang berbeda dari unsur itu akan memberikan kepuasan yang berbeda pula karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri. Dengan demikian pengertian tentang barang, akan lebih tepat didefinisikan dalam pengertian sempit dan luas oleh para ahli antara lain:

1. Menurut William J. Stanton

Barang produk adalah sekumpulan atribut yang nyata tangible dan tidak nyata in tangible di dalamnya sudah tercakup nama, harga, kemasan, prestise, pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin dapat diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

2. Menurut Philip Kotler

Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ini meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa gagasan pokok dari definisi tersebut ialah bahwa konsumen membeli tidak hanya sekadar atribut fisik, karena pada sasarannya mereka membayar untuk sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.

1. Jenis dan Spesifikasi Produk

Produk adalah sekumpulan atribut fisik yang nyata tangibel dan tidak nyata intangibel di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan prestive pabrik, dan pelayanan yang mungkin diterima konsumen sehingga konsumen merasa puas, pada dasarnya konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik saja, tetapi sasarannya mereka membayar sesuatu untuk memuaskan keinginan, dengan demikian perusahaan yang bijaksana bahwa menjual manfaat benefit produk tidak hanya produk saja manfaat intinya tetapi harus merupakan suatu sistem, dan dalam mengembangkan suatu produk perencana produk harus membagi produk menjadi tiga tingkatan, yaitu;

a. Produk inti core Product

Adalah produk sesungguhnya yang harus dibeli oleh konsumen karena memiliki manfaat sebenarnya contoh; Seorang wanita yang membeli lipstik pada hakekatnya bukanlah membeli seperangkat atribut kimiawi dan fisik itu sendiri tetapi yang dibelinya adalah; sebuah harapan untuk lebih cantik dan menarik

b. Produk berwujudproduk normal

Adalah produk yang ditawarkan secara nyata dan lengkap kepada konsumen yang terdiri dari pembungkus, nama merek, mutu, corak dan ciri khas dari produk yang ditawarkan, contohnya; TV, Radio.

c. Produk tambahan produk yang disempurnakan

Adalah produk yang ditawarkan yang mencakupi keseluruhan manfaat yang diterima atau dinikmati Pembeli, contoh; pembelian produk yang memberikan pemasangan, garansi pengajaran pemakaian diberikan penjual secara paket keseluruhan tanpa dipungut bayaran lagi. 127

2. Jenis dan Kualitas Produk

Setiap perusahaan di dalam mengembangkan produknya diharuskan menentukan dan mempertimbangkan kualitas produk. Dengan adanya kualitas produk yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan kan membewa perusahaan ke arah kemajuan dan menguntungkan. Kualitas produk ditentukan oleh daya tarik produk, teknik pembuatannya, keahlian dalam pembuatannya, bahan-bahan yang baik dan adanya spesifikasi. Untuk bisa menjamin kualitas produk, maka setiap perusahaan harus mengadakan pengujian dan pengawasan secara statistik dan inspeksi produk secara terpadu. Pengawasan dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dan standar produk melalui pengetesan di laboratorium perusahaan. Dengan perkataan lain bahwa salah satu faktor yang merupakan ciri di dalam menentukan kualitas produk adalah adanya gatra dan produk yang bersangkutan. Kualitas produk adalah merupakan salah satu dari alat utama untuk menentukan atau mencapai posisi produk yang bersangkutan. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk dalam melaksanakan fungsinya. Kualitas menunjukkan ukuran tahan lamanya produk yang bersangkutan, dan dapat dipercayainya produk tersebut. Ketetapan produk mudah dioperasikan dan pemeliharaannya, serta atribut lainnya. Kebanyakan produk disediakan dalam 4 empat kualitas yaitu kualitas rendah, kualitas sedang, kualitas baik, dan kualitas tinggi. Sedangkan menurut pertimbangan tingkat harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat maka strategi kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus mempertimbangkan konsumen yang dituju dan waktu penggunaan produknya. Di dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas produk, setiap perusahaan harus melaksanakan strategi, yaitu: a Penyempurnaan kualitas Penyempurnaan kualitas ditujukan untuk meningkatkan faedah fungsional produk dan termasuk masalah keawetan produk, kecepatan dan cita rasanya. b Penyempurnaan ciri khas produk Strategi penentu kualitas ini, ditujukan untuk menambah ciri khas produk tertentu yang dapat meningkatkan keserbagunaan, pendayagunaan, keselamatan, dan kenyamanan pemakainya produk. c Perteknikan Strategi perteknikan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk. Strategi ini dapat meningkatkan ciri keselamatan cara pemakaiannya produk yang bersangkutan d Keanekaragaman Strategi ini dapatdigunakan untuk keanekaragaman produk, pendayagunaan produk untuk kepentingan konsumen. e Penyempurnaan corak Strategi ini ditujukan untuk perbaikan corak style produk, agar mempunyai daya tarik estetika yang menarik bagi kepentingan konsumen. f Pernyataan kualitas produk Pernyataan kualitas produk dapat dinyatakan: 1. Keterangan produk yang sudah dikenal konsumen misalnya Prima dan Superior. 2. Menyebutkan istilah, misalnya untuk karet Smoked sheet dan untuk kopra Molukkeen mixed. 3. Dengan menyebutkan asalnya, misalnya Timah Bangka. 128 Cara pengklasifikasian produk berdasarkan jenis dan kualitas produk adalah cara pengklasifikasian yang lebih banyak dikenal orang. a. Jenis komoditi garmen bahan jadi • Kualitas I, sesuai standar ekspor • Kualitas II, memenuhi standar produksi dalam negeri b. Jenis komoditi tinta printer • Kualitas I, sesuai dengan standar pabrik komputerprinter Kualitas II, • Kualitas II subtitusi dari pabrik lain.

3. Sifat dan Manfaat Produk

Sifat barang merupakan karakter yang melekat pada barang itu sendiri secara fisik dapat dilihat, setiap penjual harus memahami sifat sifat yang ada pada barang dagangannya, karena sangatdiperlukan dalam mengatursirkulasi penggantian barang baik barang yang dipajang di toko maupun barang yang ada dalam persediaan, setiap barang dagangan harus diperlakukan berbeda karena setiap barang memiliki karakter yang berbeda pula, demikian juga dalam melakukan klasifikasi harus adanya penempatan dan penataan yang sesuai dengan sifatnya masing-masing untuk menghindari terjadinya dampak dari satu barang terhadap barang lainnya, selain itu memberikan kemudahan dalam pemeriksaan dan penggantian setiap barang. Sifat barang dipengaruhi oleh faktor-faktor: a. Bahan baku yang digunakan pada saat proses produksi, b. Proses pengolahannya, c. Daya tahan barang, d. Cara pemakaian dan pemeliharaan. Jika dalam proses produksi menggunakan bahan baku bermutu tinggi dan tepat ukurannya dengan pengolahan yang baik, mungkin akan menghasilkan barang yang memiliki daya tahan lama, jika dapat menghasilkan barang yang baik cara pemeliharaannyapun tidak memerlukan waktu dan tenaga yang relatif banyak atau tidak memerlukan penggantian barang dengan segera, sifat barang berpengaruh terhadap manfaat barang dalam pola kosumsi dan pola arus barang di toko. Manfaat barang merupakan faedah yang diberikan suatu barang kepada pemiliknya atau kepada yang membutuhkanya. Berdasarkan sifat dan tingkat konsumsinya, di mana barang dapat dikategorikandigolongkan menjadi:

a. Barang tahan lama Durable goods

lalah barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan dalam pemakaian berulang kali. Contoh: lemari es, pakaian dan sebagainya. Barang tahan lama memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, menguasai margin yang lebih tinggidan memerlukan jaminan-jaminan yang lebih besar dari penjual.

b. Barang tidak tahan lama non durable goods

lalah barang berwujud yang secara normal dapat dikomsumir sekali atau beberapa kali contoh: daging, sabun, mengingat barang- barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, maka barang tersebut tersedia diberbagai tempat, menguasai margin yang lebih kecil dan memupuk kesetiaan pada satu merek.

c. Barang yang bersifat klasikal

lalah barang yang digemari dan disukai konsumen sepanjang masa meskipun ada model dan produk baru, biasanya penggemar model ini merupakan fanatic terhadap merek barang tertentu karena dapat 129 memberikan kebanggaan dan kepuasan tertentu misalnya blue jeans merek Levis.

d. Barang yang bersifat kotemporer

Sifat barang yang kotemporer dipengaruhi trend dan kegemaran konsumen, barang semacam ini akan memberi manfaat ekonomis terhadap penjual jika selalu mengikuti perkembangan trend yang terjadi di masyarakat, dan manfaat yang diberikan barang kepada konsumen rasa percaya diri, karena mengikuti trend lingkungannya

e. Barang yang bersifat Adjustable

Adalah barang yang menyesuaikan dengan mengikuti perubahan iklim, dan barang semacam ini akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim, seperti musim penghujan dan kemarau. Misalnya paying

f. Barang yang bersifat luxirius

Adalah barang yang sifatnya mewah dan konsumennya dari golongan tertentu dan toko biasanya menyediakan ruang khusus dengan maksud untuk mempertahankan karakteristiknya, klasifikasi yang dilakukan toko biasanya terpisah dan relatif ketat dalam pengawasanya, manfaat yang dirasakan olehkonsumen adalah kemewahan dan kelas tersendiri karena memberikan gengsi tersendiri, contohnya berlian

g. Barang yang bersifat Prestisius

Adalah barang yang memberikan kedudukan tersendiri dalam kehidupan sosial seseorang dan biasanya | ditata dan dikelompokan secara eklusif di dalam toko, manfaat yang dirasakan konsumen adalah image tertentu jika menggunakan barang tersebut misalnya jika menggunakan dasi

h. Barang yang bersifat praktis

Adalah barang yang penggunaannya tidak rumit dan berkesan santai, manfaatyang dirasakan konsumen adalah kemudahan dalam pemakaiannya dan rasa santai dan biasanya digunakan dalam kegiatan keseharian di luar dinas misalnya memakai T Shirt, sandal atau jaket

e. Penggolongan Barang Menurut Tujuan Pemakaiannya Oleh Pemakai

Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya ini banyakdigunakan karena sangat praktis. Untuk keperluan analisa dan pembahasan selanjutnya kita akan menggunakan penggolongan yang kedua ini. Menurut tujuan pemakaiannya barang digolongkan ke dalam dua golongan yaitu:

a. Barang Industn Industrial Goods adalah barang yang dibeli untuk

diproses kembali atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga atau organisasi termasuk organisasi nonlaba, menurut golongannya barang industri dapat dibedakan dalam golongan besar, yaitu: 1. Peralatan besarutama Mayor equipment, 2. Peralatan ekstra Minor accessory equipment, 3. Komponenbarang setengah jadi [Fabricating or component parts, 4. Bahan-bahan proses, 5. Perlengkapan pengerak, 6. Bahan baku. 130 Ciri-ciri industrial goods 1. Pasarannya sempit sehingga pembeli tidak sebanyak consumer goods. 2. Dibeli atas dasar quality dan spesifikasi teknik yang menarik bukan atas dasar merek atau prestise pembeli biasanya mempunyai integritas yang tinggi. 3. Produsen lebih condong untuk membeli langsung dari penjual atau producer lainnya. Kontak langsung antara pembeli dan penjual perlu sekali karena hal ini memungkinkan untuk penjual membantu pembeli untuk membentuk, mengetahui spesifikasi, dan modifikasi yang langsung dibutuhkan. 4. Keputusan untuk membeli tidak dapat langsung diambil karena setiap keputusan harus diambil dari suatu rapat direksi. 5. Harganya relatif tinggi. 6. Harus ada after sales service

b. Barang Konsumsi Consumer Goods adalah barang-barang untuk

dikonsumsikan atau dipakai sendiri oleh anggota keluarganya. Pembelian didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi pembeli barang konsumsi ini adalah pembelikonsumen akhir, bukan pemakai industri, karena barang-barang tersebut hanya dipakai sendiri termasuk diberikan kepada orang lain tidak diproses lagi.Consumer goods dapat dibedakan menjadi 4 empat golongan, yaitu: • Convenience Goods Barang-barang kebutuhan sendiri • Shopping Goods Barang-barang yang dipilih-pilih • Specialy Goods Barang-barang istimewa • Unsought Goods Barang-barang yang tidak dicari 1. Convenience Goods, ialah barang-barang yang biasanya dibeli oleh konsumen secara sering kali atau kadang-kadang dan dengan pengorbanan pengorbananusaha-usaha yang minimum di dalam membandingkanmemilih dan membelinya. Contoh: rokok, sabun, gula, Koran dan sebagainya. Dalam melaksanakan distribusinya kita mengenal beberapa istilah, yaitu: Selling In : Adalah tindakan penjualan pertama untuk masuk ke dalam golongan pengecer dan saluran distribusi. Selling Out : Adalah suatu tindakan yang dilakukan setelah melihat keberhasilan selling in dengan membuat suatu kebijaksanaan baru agar barang-barang dapat keluar laku dijual dengan promotion berupa pemasaran iklan dan reklame yang baik dan Iain-Iain tergantung dari pada barang-barang yang kita masukkan. Selling Order : Adalah pemesanan kembali terhadap barang-barang yang telah pernah kita berikan kepada pengecer. Repeart order ini kita lakukan bila selling out terlaksana dengan baik 2. Shopping Goods, adalah produk-produk di mana langganan membandingkan dengan produk-produk lain yang bersaing, dalam membandingkan tadi langganan tersebut dalam menyediakan waktu 131 dan usahanya yang berharga Ciri-ciri daripada shopping goods adalah: a. Barang-barang yang sebelum dibeli dibandingkan satu sama lain atas dasar: 1. Suitability Kecocokan, 2. Quality Kualitasmutu, 3. Price Harga, 4. Style Gayamodel. b. Faktor-faktor yang menentukan barang tersebut dibeli adalah: 1. ukuran dan warna, 2. model dan design. c. Konsumen bersedia untuk membuang-buang waktunya hanya untuk memilih-milih dari macam-macam barang tersebut. Contoh:. Shopping goods pakaian jadi, tekstil, jeans, sepatu, tas, kacamata dan Iain-Iain. 3. Specialty Goods adalah barang yang memiliki karakteristik dan atau merek yang unik atau di mana sekelompok pembeli tertentu dalam melakukan pembelian, biasanya melakukan usaha khususnya. Ciri-ciri daripada barang-barang spesial adalah: a. Barang-barang yang dibeli atas dasar suatu merekbrand yang tertentu, konsumen biasanya terpengaruh atasoleh ciri-ciri khas daripada barang yang telah diiklankan sebelumnya. b. Harganya relatif lebih tinggi produsen dari kelompok ini tergantung sekali kepada dealer yang akan membeli. Contoh: Mobil Mercedes, radio, televisi, alat-alat kosmetik, alat-alat potret dan Iain-lain 4. Unsought Goods, adalah barang yang tidak diketahui atau diketahui oleh konsumen tetapi biasanya tidak terpikir untuk membelinya.produk baru seperti detektor asap dan proseccor makanan adalah barang yang tidak dicari sampai tiba saatnya konsumen mengenalnya melalui iklan. Karena sifatnya seperti tersebut di atas, barang yang tidak dicari memerlukan usaha pemasaran yang besar berupa iklan dan penjualan perorangan Produk dapat pula dikelompokkan berdasarkan sifat dan manfaatnya. Namun demikian, tentu saja pengelompokkan tidak akan terlepas dari orientasi terhadap jenis produknya. Sebagai contoh berikut ini diketengahkan penyusunan produk pada suatu toko obatapotik. Pertama-tama, dikelompokkan berdasarkan jenis produknya, apakah sebagai obat-obatan atau vitamin; Selanjutnya, dikelompokkan apakah jenis produk itu sifatnya cair liquid,tablet atau bubuk kapsul; Kemudian, dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, apakah sebagai obat batuk, obat sakit kepala, obat ashma dan sebagainya. Dalam hal vitamin, \dikelompokkan manfaatnya apakah sebagai penambah vitamin A, B, C atau sebagai suplemen makanan food supplement. Contoh lainnya, kita ketengahkan produk berupa alat pembersih • Jenisnama produk : sabun Sifat : cair, padat. Manfaat : pembersih badan • Jenisnama produk : disinfectant 132 Sifat : cair Manfaat : pembersih lantai

5. Menggolongkan Barang-Barang

Pengaturan barang perlu disusun dan ditata dengan sebaik- baiknya, serta serapi-rapinya. Kegiatan-kegiatan di dalam mengatur barang dagangan dapat dilakukan dengan menata barang, antara lain: Dalam menggolongkan barang-barang dagangan dapat dilakukan dengan cara: Pengelompokan berdasarkan penggunaannya barang, Pengelompokan berdasarkan merek barang yang sama, Pengelompokan berdasarkan ukuran barang, Pengelompokan barang-barang kebutuhan konsumen D. Klasifikasi Produk Klasifikasi asal kata dari Classification yang artinya mengatur, mengklasifikasikan barang berarti mengelompokkan barang dagangan ke dalam atau sesuai jenisnya masing masing dan ditata sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan kepada setiap yang memerlukannya. Kegiatan mengklasifikasi barang dagangan pada umumnya banyak dilakukan oleh toko-toko atau pedagang eceran retalier seperti Departement store, toko serba ada, dan pasar swalayan. Pengelolaan barangnya biasanya ditangani bagian khusus, yaitu Merchandising, kegiatan sehari-harinya meliputi menganalisa, merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan barang dagangan dengan memerhatikan hal- hal seperti: tepat tempat, posisi yang pantas, tepat kualitas, tepat kuantitas tepat harga, dan tepat Adapun standar bagi seorang Merchandiser yaitu: a. Harus mengenal jenis barang, b. Mengetahui letak barang di toko, c. Mengetahui cara display yang benar, d. Mengetahui posisi label rak, e. Bertanggung jawab, f. Menjaga kebersihan rak serta barang-barang yang ada dipajangan, g. Menghindari kekosongan barang yang dipajang, h. Memberi label pada semua barang yang ada dipajangan baik label rak maupun label barang. Merchandising dalam kegiatan sehari-harinya di bantu oleh bagian toko atau manajer floor. Bagian toko tugasnya menata dan menempatkan barang secara fisik sesuai klasifikasinya. Di bagian Merchandising kegiatan pengelompokan barang dagangan menjadi kegiatan rutin dan alur barang dengan sendirinya akan terklasifikasi karena telah ditunjuk bagianunit yang hams menangani barang sesuai klasifikasi barang, apalagi jika Departemen Store tersebut telah dibagi counter pada setiap lantai, setiap counter menjadi satu jenis kelompok barang kebutuhan misalnya: Lantai 1 ; Alat alat kosmetik Lantai 2 ; Kebutuhan pria Lantai 3 ; Kebutuhan wanita Lantai 4 ; Baju anak anakperlengkapan bayi Lantai 5 ; Alat alat elektronika Ada beberapa alternatif untuk penggolongan jenis barang di sebagai berikut: 1. Menurut bentuknya: a. benda padat contoh sabun mandi batangan, kursi, meja b. benda cair contoh hair shampoo, pembersih lantai, minyak goring, tinta 133 2. Menurut daya tahannya: a. barang tahan lama contoh kelompok peralatan rumah tangga b. barang tidak tahan lama bcontoh arang kelompok makanan 3. Menurut cara penyimpanannya: a. barang yang memerlukan penyimpanan khusus kelompok buah-buahan, daging b. barang yang tidak memerlukan penyimpanan khusus contoh kelompok barang kelontong 4 . Menurut jumlahnya: a. barang bebas misalnya air, udara, pasir di padang pasir b. barang ekonomis contohnya makanan, pakaian, perhiasan 5. Menurut kegunaannya: a. barang pokok contoh beras, gula, minyak goreng b. barang pembantupelengkap contohnya gula untuk teh dan kopi c. barang mewah contohnya mobil mahal, berlian, intan 6. Menurut sifatnya: a. barang nyata contohnya meja, kursi, makanan b. barang abstrak contohnya udara, angin, wewangian 7. Menurut cara pemakaiannya: a. barang substitusi contohnya gas dengan minyak tanah, beras dengan jagung b. barang komplementer contoh mobil dengan bensin, jarum dengan benang Setiap penjualmanajer sebuah toko bisa mengelompokkan jenis barang sesuai jengan keinginannya, dan juga tergantung dari jenis usahatoko yang akan didirikan. Beberapa contoh Setiap penjualmanajer sebuah toko bisa mengelompokkan jenis barang sesuai jengan keinginannya, dan juga tergantung dari jenis usahatoko yang akan didirikan. Beberapa contoh pengelompokan barang sebagai berikutpengelompokan barang sebagai berikut. Klasifikasi barang elektronik Televisi Berwarna Lemari Es Mesin Cusi 14” TB 14 18” TB 18 20” TB 20 29” TB 29 34” TB 34 3 liter DT 3 4 liter DT 4 5 liter DT 5 6 lietr DT 6 8 liter DT 8 3 kg DC 3 4 kg DC 4 5 kg DC 5 6 kg DC 6 8 kg DC 8 Catatan : TB ; Televisi Berwarna DT; Daya Tampung DC ; Daya Cuci Klasifikasi barang untuk pakaian Klasifikasi Jenis 1 Pakaian pria 2 Pakaian wanita Baju Hem Celana T-Shirt khusus pria Jacket Jin khusus pria Blus Rok Celana Pakaian tidur T-Shirt khusus wanita Jacket 134 3 Pakaian anak 4 Pakaian bayi Pria Wanita Aneka macam pakaian bayi Contoh spesifikasi produk pada Toko Pakaian Golongan Barang Sub GolonganKelompok Jenis Barang Merek Keterangan Spesifikasi Pakaian Dewasa Pakaian Anak-anak Pakaian Pria Pakaian Wanita Pakaian anak laki- laki Pakaian anak wanita Celana Baju Dasi Dan Seterusnya Blouse Rok bawah Terusan Celana Baju Kaus Blouse Van Hensen Arrow P Cardin Eva Gea Ono Dona Doni Bobo Wool, katun dan sebagainya. Tetoron, katun dan sebagainya Sifon, tetoron, katun Sifon, tetoron, Katun Sifon, tetoron katun 1. Pengelompokan dan pengklasifikasian produk Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk barang adalah untuk memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifikasian barang akan memudahkan dalam hal: a. Penyimpanan di gudang, b. Penataan di ruang pajang, c. Pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan, d. Pengawasan dan pemeliharaan. Bagi pihak pembeli, pengklasifikasian barang akan memudahkan untuk memilih atau menyebutkan pesanan. Pengelompokan dan pengklasifikasian barang pada suatu toko store disebut juga Merchant atau Point Of Sale POS biasanya disusun sebagai berikut: • Merek produk atau pabrik • Jenis produk • Spesifik teknis produk • Kualitas produk • Warna produk atau • Jenis produk • Merk atau pabrik produk • Spesifik produk • Kualitas produk • Warna produk Dalam penyusunan klasifikasi produk, yang paling dominan harus diperhatikan adalah jenis produk, baru memajang lainnya, dan tentu saja dengan tidak melupakan unsur estetika seni pada saat menata atau memajangnya, baik pada pajangan luar exterior display maupun pada pajangan dalam interior display. 135 Langkah-langkah klasifikasi barang Biasanya barang dagangan di Departement Store dikirim secara period oleh pemasok suplier berdasarkan rencana pengadaan barang yang diajukan oleh kepala merchandising dan selanjutnya dibuat data barang berdasarkan golongan barang yang ada di Departement Storecounter toko. Pada departement store yang memiliki gedung bertingkat, golongan barang tersebut dijadikan dasar dalam pembagian lantai, berdasarkan data kelompok barang disesuaikan dengan jenis barang masing-masing dan di departement store jenis barang ini didasarkan pada pembagian nama counter bagian penjualan di toko misalnya Kode Dept Kelompok Barang Departemen Kode Counter Jenis Barang Counter 02 03 Departemen Kemeja, dan Kebutuhan Pria Departemen Kebutuhan Remaja, Anak dan Bayi 05 06 07 08 18 19 20 Kemeja Kebutuhan Pria T. Shirt UnderWear Pakaian Anak Wanita Pakaian Anak Laki- laki Kebutuhan Bayi Dari pembagian macam-macam barang counter diklasifikasikan berdasarkan spesifikasi barang yang di jual di counter masing masing. Dalam kenyataannya kita dapat melihat pengelompokan barang di toko swalayan sebagai berikut. 1 Keperluan peralatan rumah tangga household ware. 2 Keperluan peralatan dapur kitchen utensil. 3 Pembersih rumah house cleaners. 4 Perlengkapan tuilet toileties. 5 Keperluan bayi baby need. 6 Kosmetik cosmetic. 7 Obat obatan medicine. 8 Kertas tisu papers good. 9 Barang barang kado gift set. 10 Susu dan makana bayi milk and baby foods. 11 Kuebiskuit cookies and biskuit. 12 Makanan kecil snack. 13 Gula gulacoklat candies. 14 Selaimadu jamhoney. 15 Keperluan memasak cooking needs. 16 Daging dan ikan meats and fish. Barang tersebut ditata di counter masing-masing berdasarkan ukuran, warna, kualitas, merek, model, dan harga. Setiap barang diberi kode yang telah ditentukan oleh departemen yang bersangkutan, dan masing-masing barang mempunyai kode yang berbeda untuk memudahkan pemeriksaan dalam satu barang terdiri dari kode misalnya; 02.05.205 berarti 02 = departemen 05 = kode counter 205 = kode jenis barang Selain kode kode tersebut dapat pula ditambahkan kode pemasok 136 barang suplier pramuniaga cukup menulis kode barang. Pihak-pihak terkait seperti kasir sudah dapat mengetahui jenis barang yang dijual, apalagi kode tersebut telah diprogramkan ke dalam cash register, kasir cukup menekan kode tersebut maka secara otomatis cash regieter dapat membacanya. Di departemen store biasanya daftar rincian klasifikasi barang dibuat hanya mengklasifikasi kelompok barang dan jenis barangnya saja, karena setiap counter sudah memahami tugas masing-masing dan mengetahui barang dagangan yang menjadi wewenangnya, daftar rincian biasanya dibuat seperti di bawah ini: Kode Dept Departement Kelompok Barang Kode Count Counter Jenis Brg Kode Specifikasi 02 07 Departemen Kemeja dan Kebutuhan Pria Departemen Kebutuhan Remaja Anak dan Bayi 05 06 07 08 18 19 20 21 Kemeja Kebutuhan pria T.Shirt Under Wear Pakaian Anak Wanita Pakaian Anak Laki-laki Kebutuhan Bayi Young Fashion 203 101 204 207 728 917 027 817 Kemeja Panjang Kemeja Pendek Dasi Parfum Saputangan T.Shirt Panjang T.Shirt Pendek Singket Celana dalam Rok Kaus Under Wear Kemeja Kaus Under Wear Popok Talk Botol Susu Selimut Jaket Sweater Untuk memudahkan pengecekan, pengawasan dan pembukuan setiap jenis barang diberi kode. Misalnya sebagai berikut a. Kode dengan menggunakan huruf A : Pakaian dewasa pria B : Pakaian dewasa wanita C : Pakaian anak-anak pria D : Pakaian anak-anak wanita E : Pakaian bayi b. Kode dengan menggunakan angka 1. : Pakaian dewasa pria 2. : Pakaian dewasa wanita 3. : Pakaian anak-anak pria 4. : Pakaian anak-anak wanita 5. : Pakaian bayi 137 c. Kode dengan menggunakan angka dan huruf A : Pakaian dewasa pria A.1 : Hem A.2 : Celana A.3 : T-Shirt, dan seterusnya. d. Kode dengan menggunakan angka sampai beberapa digit. 1. : Pakian dewasa wanita 1.1.1 : Hem 1.1.2 : Hem santai 1.1.3 : Hem kerja, dan seterusnya. Kode demikian, panjangnya angka tergantung banyaknya jenis barang No. Nama Departemen Kode Kode Jenis Barang Counter Barang I Lantai I 1. Departemen 01 307 Kosmetik Pria Kosmetik01 02 308 Kosmetik Wanita 03 309 Kosmetik Dewasa 04 102 Kosmetik Remaja 2. Dept. Kemeja 05 203 Kemeja Keb Pria 06 101 Kebutuhan Pria 02 07 205 T. Shirt 08 204 Under Wear 3. Dept. 09 410 Kebutuhan Wanita Kebutuhan 10 411 Tas Wanita dan Kado Wanita 03 11 206 Young Fashion II Lantai 2 4. Dept. Remaja, 18 718 Pakaian anak wanita Anak dan Bayi 19 719 Pakaian anak laki laki 07 20 720 Keperluan Bayi 21 718 Dept. Pakaian Wanita Under wear 08 22 23 24 822 823 824 Pakaian wanita Perlengkapan wanita Under wear Dept. Muslim Tekstil 09 25 26 616 926 Perlengkapan muslim Tekstil Ill Lantai 3 7. Dept. Perak, Kuningan, Kulit 10 34 35 36 555 556 557 Perak Kuningan Kulit Dept Kerajinan Patung, Tenun 11 37 38 655 656 Patung dan Kayu Tenun 138 Dept. Anyaman dan Keramik 12 39 40 41 755 756 758 Anyaman Keramik Hiasan dalam Rumah IV Lantai 4 10. Dept. Kemeja, Batik, Bahan 17 48 49 810 840 Kemeja Batik Bahan Batik . Dept. Butik Wanita 18 50 51 830 840 Batik Wanita Rok dan Blouse . Dept. Batik, Anak Keb Rumah 52 53 850 910 Batik Kebutuhan Rumah Tangc V. Lantai 5 13. Dept. Hobby, Rekreasi dan Peralatannya 22 58 59 920 930 Peralatan dan Pertukang Hobby dan Rekreasi . Dept. Koper dan Mainan 23 61 63 940 950 Tas dan Koper Perlengkapan Mainan

E. Warna dan Merek Produk

Salah satu pengetahuan dasar klasifikasi produk adalah pengenalan komposisi warna, hal ini diperlukan karena kadang-kadang perusahaanprodusen menggunakan simbol warna untuk membedakan kualitas dan merek dagangannya dengan barang produsen lain, seorang penjual dituntut untuk mengenal berbagai komposisi warna guna memudahkan dalam klasifikasi barang yang akan ditata dalam toko. Jika pembeli memasuki sebuah toko, yang pertama kali diperhatikan atau dilihat adalah warna dari produk yang akan dibelinya. Seorang pembeli wanita atau pria pada umumnya dapat membedakan warna kombinasi, dari suatu produk yang harmonis sebelum melakukan transaksi jual beli. Peranan warna dalam desain saat ini terasa semakin meningkat, ini dibuktikan dengan lahirnya beraneka ragam warna yang digunakan berbagai produk, namun warna semata tidak menjadikan barang menarik kecuali jika dipadukan secara serasi dengan jenis barang, bentuk dan pemakaiannya, wayang dinilai tepat dan serasi dengan produk, jika dapat memengaruhi omzet penjualan, sebaiknya warna yang keliru berdampak menurunnya penjualan, bahkan mungkin tidak akan laku. Dengan iahirnya aneka ragam warna produk memberikan pilihan bagi calon pembeli dan memotivasi untuk melakukan pembelian lebih dari satu produk dengan lebih dari satu warna Penjual harus hati-hati dalam menyediakan warna produk yang dijualnya termasuk dalam memilih kombinasinya, kombinasi warna terlalu banyak dalam suatu barang terkadang tidak disukai karena terlalu bervariasi, produk lebih menarik dengan variasi warna yang relatif sedikit tetapi desain dan fashion yang modis daripada kombinasi warna yang beraneka ragam. Warna asli dilihat melalui spectroscope prisma akan terbagi menjadi enam warna dengan panjang gelombang yang berbeda beda warna itu terdiri: merah, biru, kuning, orange, hijau ungu. Warna merah, biru dan kuning dinamakan warna primer, yang dimaksud dengan warna primer adalah warna dasar, dengan mencampurkan warna ini akan dihasilkan berbagai warna, sedangkan warna orange, hijau, dan ungu disebut warna sekunder, sebab warna orange adalah warna hasil campuran 139 antara warna primer merah dan kuning hijau campuran antara kuning dengan biru dan warna ungu hasil campuran warna dasar merah dengan warna biru. Warna produk apa pun pada umumnya mempunyai arti dan fungsi tersendiri bagi para pembeli. Maka dari itu perusahaan yang ingin berhasil di dalam usahanya, perlu memerhatikan tentang warna produk yang akan dibuatnya. Seperti kita ketahui warna produk itu banyak sekali pengaruhnya bagi kehidupan umat manusia dan dapat dibedakan seperti: 1. Warna terang kuning muda, nila, abu-abu, hijau muda, dan biru muda 2. Warna cerah hijau laut, hijau zamrut, kuning mas, merah bata, dan jingga 3. Warna gelap hitam, biru, hijau lumut, kopi, cokelat, dan merah hati Warna produk yang sangat menarik bagi para konsumen dan tepat dengan produknya akan meningkatkan volume penjualan. Pendayagunaan warna produk secara tepat dapat meningkatkan penjualan produk sesuatu perusahaan. Begitu pula bagi para karyawan perusahaan, warna itu dapat meningkatkan produktivitas kerja, karena warna yang serasi akan mengurangi kepenatan mata. Warna yang harmonis, akan membawa kenyamanan, ketenangan, kesehatan, kenangan, keindahan dan dapat memengaruhi emosional seseorang. Warna produk yang bermacam-macam selain berperan di dalam hal kecocokan, juga akan mendorong para konsumen untuk memilih dan membeli lebih dari satu macam produk yang wamanya berbeda-beda. Dengan perkataan lain dengan adanya beberapa macam warna sesuatu produk, maka para konsumen akan lebih terangsang untuk membeli atau memiliki beberapa produk. Selain itu, seorang penjual dapat dengan mudah melakukan penataan dan mengelompokkan barang dagangan dengan serasi dan mempunyai daya tarik tersendiri 1. Merek Produk dalam klasifikasi produk Merek dagang adalah sebuah nama, istilah, tanda simbol atau desain atau kombinasi dari semuanya ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seseorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing. Sebelum hal ini dibahas lebih lanjut ada baiknya kalau diketahui terlebih dahulu arti dari istilah-istilah di bawah ini: Nama Merek : Bagian dari suatu merek yang dapat dihafalkan atau diucapkan misalnya : Sunsilk, BMW, Honda dan sebagainya Tanda Mereklabel : Bagian dari suatu merek yang dapat dikenali tetapi tidak dapat dihafalkan suatu simbol, desain atau semacamnya. Misalnya: Singa untuk perusahaan film, kuda laut untuk Pertamina. Label merupakan suatu bagian dari sebuah kemasan atau dapat merupakan etiket lepas yang ditempelkan pada produk, dengan demikian, sudah sewajarnya kalau antara kemasan merek dan label terjalin satu hubungan yang erat sekali secara umum label dapat dibedakan atas beberapa bagian yaitu; a. label merek brand label adalah merupakan merek yang diletakkan pada produk atau kemasan, b. label tingkatan kualitas grade label adalah suatu tanda yang mengidentifi kasikan kualitas produk, apakah dalam bentuk huruf, atau tanda tanda lainnya, c. label diskritif deskritif label adalah merupakan informasi objektif tentang penggunaan, konstruksi, 140 pemeliharaan, penampilan, dan ciri-ciri lain produk. Merek Dagang : Merek atau bagian dari suatu merek yang mendapat perlindungan hukum karena mampu untuk memperoleh hak secara eksklusif. Sebuah merek melindungi eksklusif penjual untuk menggunakan nama merek atau tanda mereka Hak Cipta : Hak sah eksklusif untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual bahan bentuk tulisan, musik atau karya seni Menurut Alex Nitisemito BrandMerekCap adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas untuk suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata gambar atau kombinasi daripada itu. Brand name juga dapat digunakan sebagai senjata persaingan bagi produsen barang konsumsi. Tetapi untuk barang industri, faktor brand name ini kurang begitu penting; yang lebih penting adalah reputasi dan nama perusahaan. Ada faktor lain yang sangat penting bagi program pemasaran barang industri dan memerlukan biaya cukup banyak, yaitu garansi. Demikian pula aspek bantuan sesudah penjualan seperti pemasangan dan reparasi, juga perlu dipertimbangkan. Sering masalah ini juga perlu dipertimbangkan untuk barang konsumsi, seperti mobil dan lemari es. Selain aspek-aspek di muka, faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah faktor pembungkusan. Merek pada dasarnya mempunyai 2 dua fungsi yaitu sebagai berikut. a memberikan identitas terhadap suatu produk, b untuk menarik calon pembeli. Pemakaian merek dagang untuk suatu produk yang dipasarkan pada akhir-akhir ini, sangatlah penting sekali. Pentingnya merek terutama terdapatnya manfaat, baik untuk produsen, penyalur maupun untuk para konsumen. Adapun manfaatnya merek produk untuk produsen, di antaranya: a. Sebagai dasar melakukan identifikasi produk, b. Sebagai dasar untuk membedakan harga dari produknya, c. Untuk mencegah peniruan ciri khas produk, d. Untuk menunjukkan taraf mutu atas produk, e. Untuk mempermudah konsumen di dalam pencarian produk. Sedangkan manfaat penggunaan merek produk untuk para penyalur, di antaranya: a. Untuk membina preferensi pembeli, b. Untuk mempertahankan mutu produk c. Untuk mempermudah penanganan produknya, d. Untuk mempermudah mengetahui penawaran. Merek produk akan menolong para penjual di dalam mengendalikan pasar, karena pembeli tidak mau dibingungkan oleh produk yang satudengan produk yang lainnya. Sedangkan keuntungan daripada merek ada\ah merupakan sates promotion, memberikan dorongan untuk melakukan pembelian, melindungi adanya peniruan produk dan memudahkan jika di kemudian hari akan dikenalkan adanya produk baru. Pada saat kita mengklasifikasikan barang berdasarkan merek atau warna barang, pada awalnya tetap saja harus dimulai dari jenisproduknya. Misalkan, pada toko sepatu dapat dicontohkan sebagai berikut. Pertama-tama, dikelompokkan dahulu jenis sepatunya, apakah sepatu untuk laki-laki, wanita, anak laki- laki, atau anak perempuan? atau □ Melakukan pengelompokan sepatu kulit untuk: laki-laki, wanita, anak laki-laki, anak perempuan. 141 □ Melakukan pengelompokan sepatu canvas untuk: laki-laki, wanita, anak laki-laki, anak perempuan. Selanjutnya, dilakukan pengelompokan berdasarkan merek brand sepatu; Kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan warnanya, hitam, putih, merah, abu-abu, dan sebagainya. Dalam hal, model sepatu dijadikan acuan, maka pengelola took sepatu boleh juga menggunakan model sebagai kriteria dalam pengelompokan Susunannya, Jenisperuntukan, merek, model, warna. Contoh lainnya, kita pilih pengelompokan pada barang dagangan berupa kain tekstil. Pertama-tama, kain dikelompokkan berdasarkan jenisnya, apakah jenis kain wool, dacron, katun, tetoron, terylin, siphon, dan sebaganya. Selanjutnya, kain dikelompokkan berdasarkan merek atau pabriknya, apakah Nini Ricci, El Roro, Famatex, Signatex. dan sebagainya. Kemudian setelah penyusunan di atas, barulah kain tersebut dikelompokkan berdasarkan wamanya.Susunannya jenis kain, merek, warna. Berdasarkan kepada pengelompokan di atas biasanya Departement Store menyediakanmenyewakan stand khusus atau counter khusus untuk merek dagangan tertentu, terutama bagi merek kelompok, merek yang digunakan pada berbagai produk seperti pakaian anak, sepatu, dan lain lain, jika merek yang digunakan terkenal biasanya Departement Store menyediakan etalase sendiri. 2. Brand label Kesadaran konsumen terhadap produk yang akan dibeli makin lama makin tinggi, seiring dengan meningkatnya peran media dan proses edukasi produk oleh produsen. Kasus keracunan makanan, halal tidaknya makanan, keinginan untuk melakukan pemeliharaan makanan kesehatan atau diet mendorong konsumen harus lebih mengetahui kandungan nutrisi atau bahan baku lainnya yang ada, dalam suatu produk. hal itu telah menyadarkan konsumen untuk memerhatikan suatu produk lebih baik. Maka peran label sebagai bagian dari produk yang memberikan informasi tentang produk dan produsen menjadi sangat penting. Terdapat 3 tiga macam label menurut Stanton 1994, yaitu; 1. Brand Label. Label ini memuat merek, gambar, atau produsen dari produk yang dicantumkan dalam kemasan produk. Informasi tersebut penting bagi konsumen sehingga mereka dapat membedakan suatu produk dengan produk lainnya. 2. Descriptive Label. Label ini memberikan informasi mengenai bahan baku, persentase kandungan, nilai kalorigizi, cara penggunaankonsumsi, tanggai pembuatan, tanggal kedaluarsa, dll. 3. Grade Label. Label ini menginformasikan kepada konsumen tentang penilaian kualitas produk. Rangkuman • Pengertian display adalah penataan barang dagangan di tempat tertentu dengan tujuan agar menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. • Tujuan display adalah untuk memperkenalkan barang dagangan, menarik perhatian pengunjung untuk melihat, memegang barang dagangan yang kita pajang. • Display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: - window display 142 - interior display - eksterior display • Tujuan utama dari pengelompokan dan pengklasifikasian produk barang adalah untuk memudahkan pengelolaannya. • Merek dagang adalah sebuah nama, istilah, tanda simbol atau desain atau kombinasi dari semuanya ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seseorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing Latihan 1. Buatlah gambar di atas karton beberapa buah alat- alat penataan barang dan beri nama masing- masing alat tersebut? 2. Carilah berbagai gambar contoh barang berdasarkan jenisnya sebanyak 10 jenis barang kelompokanlahklasifikasikan dan tatalah pada sebuah karton 3. Carilah model atau contoh gambar berbagai teknik display dan tatalah pada sebuah karton 143

2. Memonitor Penataan atau Display Produk Tujuan Pelatihan :

1. Peserta dapat melakukan penataan produk sesuai perencanaan 2. Peserta dapat menjelaskan dasar-dasar dan sasaran desain toko 3. Peserta dapat menjelaskan pengertian dasar layout dan faktor-faktor yang mempengaruhi layout 4. Peserta dapat menjelaskan persiapan desain toko 5. Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah dalam penelitian kebutuhan ruangan 6. Peserta dapat menjelaskan kriteria penempatan barang, dan pesyaratan pemajangan barang 7. Peserta dapat menjelaskan tipe-tipe display 8. Peserta dapat menjelaskan peralatan display barang di supermarket 9. Peserta dapat menjelaskan konsep tehnik tatacahaya display 10. Peserta dapat menjelaskan konsep ketrampilan dalam memonitor penataan produk

A. Menata Produk Sesuai Perencanaan

Setiap barang yang datang dari gudang atau barang haw untuk dJua, seteah diadakanpemeriksaanjumlahnya, harganya, kartu harga, haruslah diatur dan ditata sebaik-baiknya. Di samping harus mengatur barang dagangan di toko dengan serapi-rapinya, seorang pengelola toko harus dapat mengatur ruangan layout. Mengatur ruangan toko merupakan persyaratan yang penting, sebab ruangan toko yang menarik, akan menimbulkan para pembelipengunjung toko merasa betah dan senang dalam berbelanja. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam mengatur dan menata ruangan toko adalah: 1 Mengatur Hiasan Ruangan Toko Di dalam mengatur hiasan ruangan toko dapat dilakukan, antara lain: - Meletakkan pot-pot bunga hiasan yang tepat letaknyaposisinya. - Menyusun barang-barang dagangan dalam lemari pajangan yang sangat menarik sekali, serasi dan harmonis. - Brosur-brosur perlu disusun dengan baik dan menarik konsumen. 2 Mengatur Peralatan Toko Di dalam ruangan toko perlu diatur peralatan toko. Di dalam menempatkan peralatan toko seorang pengelola toko perlu memerhatikan: - penerangan ruangan, - kesegaran udara dalam ruangan, - keindahan dalam ruangan, - keamanan barang dagangan, dan - kesehatan barang dagangan. Perencanaan toko dan tata letak layout toko merupakan seni pakai applied Art, atau seni murnipure art. Dalam mendesain toko menuntut koordinasi semua komponen dari mulai struktur ruang lantai, dinding, ceilingatap arsitektur dan interior desainnya dan konsumen. Mendesain toko merupakan investasi jangka panjang yang tujuannya untuk mencapai target penjualan.

1. Sasaran Desain Toko

Desain toko atau showroom adalah bagian dari strategi marketing. Karena itu kita harus mendefinisikan lebih dulu konsumen sasaran, status sosial atau ekonominya. Desain toko yang baik adalah desain yang menyesuaikan dengan 144 kondisi konsumen. Secara keseluruhan desain toko berfungsi mirip logo perusahaan. Ada ciri atau karaktertertentu. Contoh Time zone, Gramedia atau Mc.Donald. Karakter toko menjadi kata kunci yang harus dijabarkan seorang desainer karena desain interior toko berfungsi sebagai gimmick yaitu sesuatu yang special unik dan membuat toko tertentu menjadi lebih menonjol di banding toko sejenis. Pada dasarnya Fungsi desain toko adalah: a. Menciptakan citra toko - Penampilan luarExterior- Fascale Store - Pemilihan namalogo, Store Image - Pemilihan warnakarakter, Colour Image b. Memberikan fleksibilitas yang maksimal Peralatan-peralatan toko yang dipergunakan hendaknya cukup fleksibel sehingga memungkinkan diadakan perubahan-perubahan di masa yang akan datang. c. Memudahkan pemeliharaan toko Agartoko tetap bersih dan menarik, perlu dipikirkan cara pemeliharannya dengan usaha yang minimal. d. Mendukung pengamanan toko Desain toko harus mendukung pengamanan toko dari pencurian kemungkinan oleh pembeli maupun karyawan. e. Memberikan kenyamanan berbelanja Harus memberikan kemudahan bagi pembeli yang masuk dan keluartoko, dapat mengundang orang untuk berani masuk ke dalam toko.

2. Dasar-Dasar Desain Toko

a. Etalasedisplay window pajangan barang yang menghadap keluar Memberikan pengaruh besar pada konsumen sebelum memutuskan untuk masuk. b. Penerangan di luar toko Pencahayaan eksterior akan sangat penonjolan etalase maupun papan nama toko, khususnya pada malam hari. c. Penerangan di dalam toko - Mendukung penampilan barang-barang yang dipajang - Meningkatkan daya tarik took, barang dagangan, kesenangan berbelanja. - Meningkatkan produktivitas karyawan. - Mengurangi terjadinya pencurian. d. Perabotan dan peralatan tokoequipment dan fixtures Memilih perabot dan peralatan toko perlu memerhatikan: - Kesesuaian dengan jenis barang dagangan, - Kesesuaian dengan jenis pelayanan, - Kesesuaian dengan sasaran konsumen

3. Tata Letak TokoLay OutDenah

Pengertian dasar lay out adalah suatu situasi sirkulasiarus pengunjung yang memberikan kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk dapat melihat keseluruhan barang dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang □ Faktor-Faktor yang Memengaruhi Lay Out: a. Ukuran dan bentuk ruangan. b. Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan Iain-Iain. c. Jenis dan jumlah barang dagangan. d. Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service. 145 e. Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan. f. Sifat dan jumlah fixtures, counterIsland display □ Persiapan Desain Toko Sesudah memilih lokasi yang cocok, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan bangunanruangan yang akan dipakai, meliputi: a. Membangun peralatan gedung baru atau mengubah yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan b. Menyediakan peralatan penerangan yang memadai, mencat dinding dan flafon, dengan warna yang cerah, dan memberi karpetmemasang keramik yang sesuai. c. Mendapatkan perabot dan peralatanequipmentfixtures yang essensial sesuai untuk menyelenggarakan bisnis. d. Mengatur penempatan barang-barang di rak sedemikian rupa, sehingga pelanggan dapat dilayani dengan cepat dan memuaskan, dengan biaya-biaya serendah mungkin efektif, efisien dan ekonomis. Pengaturan barang dagangan yang serasi atau harmonis, akan menimbulkan suasana nyaman kepada lingkungan para pegawai toko dan para pembeli. Sebaiknya ruangan toko yang akan menyimpan barang dagangan terbagi menjadi beberapa ruangan berikut sasarannya yang menunjang di dalam pengaturan barang dagangan. Sebaiknya di dalam pengaturan barang dagangan di dalam ruangan toko, adalah sebagai berikut a. mempunyai kamar administrasi, b. mempunyai kamarruangan keamanan, c. selain serasi atau harmonis juga mempunyai ventilasi, d. mempunyai ruangan etalase yang cukup luas dan menarik. Tempatkanlah etalase, di mana setiap orang yang lewat bisa melihatnya. Etalase merupakan wajah dari toko, maka aturlah wajah sedemikian rupa supaya kelihatan menarik, supaya setiap orang yang lewat meliriknya dan akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam took e. sebaiknya di ruangan toko, mempunyai ruang informasi, advis dan tempat penitipan barang-barang, f. di ruangan toko, mempunyai ruang coba fitting room, g. di dalam ruangan toko, ada ruang tunggu yang menyenangkan pembeli, h. di ruangan toko, ada kamar kecil WCToiletRest room, i. mempunyai ruang pamer yang merupakan tempat untuk menata atau memamerkan barang dagangan, j. mempunyai ruang tempat penyimpanan barang running stock, k. pasanglah pengatur suhu udara AC dan diberikan pengharum ruanganserta Tape Recorder dengan lagu-lagu yang sesuai dengan situasi dan kondisi

4. Penelitian Kebutuhan Ruangan

Langkah ini memerlukan taksiran besarnya penjualan dalam jangka waktu pendek dan jangka panjang. Jika ramalan penjualan jangka pendek diperoleh, maka dapatlah ditentukan luas minimum took yang dibutuhkan yaitu dengan membagi jumlah hasil penjualan itu dengan suatu angka yang diperoleh dari pengalaman. 146 Jika ada kemungkinan peningkatan penjualan di masa depan, maka hendaklah diadakan cadangan perluasan ruangan. Pada umumnya pengelola toko haruslah menanyakan dirinya apakah iatelah menyediakan ruangan untuk kebutuhan berikut. a. Bagian barang dagangan termasuk ruang penyimpanan barang running stock dan tempat penjualan sales area yang sesuai. b. semua bagian penunjang penjualan Bagian pengiriman barang, penyimpanan, pengembalian barang dn Iain-Iain. c. Kemudahan bagi pelanggan dan karyawan d. Ruangan kantor, termasuk ruangan untuk pembelian barang. e. Pintu masuk dan keluar toko, tangga f. Gang-gang yang cukup lebar, yang memudahkan arus lalu lintas pelanggan. g. Ruangan etalase menurut bentuk dan jenis yang dikehendaki. h. Ruangan yang cocok untuk peralatan komputer dan keperluan lain dari teknologi baru. Luas area penjualan sales space dan nonarea penjualan tergantung dari tipe bisnis yang dilakukan: Supermarket : kurang lebih 60 : 40 Special store : kurang lebih 80 : 20 Department store : kurang lebih 70 : 30 Alokasi area penjualan berdasarkan pengalaman di toko dipadu dengan: a. Penjualan per m 2 meter persegi b. Laba kotor per m 2 meter persegi c. Perputaran stock barang Berikut ini contoh bagianarea yang ada di Supermarket: ENTRANCE ENTRANCE Gambar Supermarket Lay out Bagianarea yang ada di Supermarket 1. Area Kantor; yaitu tempat manajer toko dan staff melakukan kegiatan operasional toko. 147 2. Area Kasir, terdiri atas 1 kasir yang biasanya berjumlah 4 sampai 6 dan counter COC Contract Of Counter yaitu counter yang disewa secara khusus oleh supplier untuk menempatkan barang miliknya. Barang yang diletakkan di sini adalah barang-barang kecil yang sering dibeli oleh customer seperti batu batterai, permen, rokok, obat umum dan sejenisnya. Adapun mesin bisnisequipmen yang digunkanan di bagian kasir yaitu: - Mesin kasir disebut dengan mesin computer - Mesin debit digunakan apabila ada pembeli yang membayar dengan kartu kredit 2 deposit yaitu tempat menitipkan tas atau barang customer. 3. Area Perishable, terdiri atas: 1 area Fruit yaitu tempat aneka buah segar, 2 area vegetable yaitu tempat sayur dan bumbu segar serta makanan olahan beku diletakkan pada frezzer, 3 area Meat yaitu tempat daging, ikan, ayam dan olahannya serta makanan siap santap Ready to Eat Di area perisable terdapat equipment mesin-mesin toko seperti mesin timbangan barang dan mesin wraping untuk mengemas barang. 4. Area Merchandising, terdiri atas: 1 area tempat menyimpan barang persediaan gudang; barang- barang yang disimpan disini dikelompokkan menjadi kelompok food yaitu kelompok makanan sembako, makanan bayi, snackminuman dst; dan kelompok nonfood Seperti; sabun, shampo obat serangga, toolkit dst. 2 area rak shelvinggondola barang-barang yang dijual. Yaitu tempat meletakkan barang barang □ Bentuk-Bentuk Lay Out 1. Rak yang berbentuk gang-gang aisle lurus dengan gang kembar Keuntungannya: - Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang. - Mempermudah menangani kebersihan. - Mempermudah pengamanan. 2. Rakfixturesisland yang berbentuk bebas Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, di mana lalu lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang terlihatoleh pembeli. Di samping itu, para calon pembeli menjadi lebih betah berlama-lama di toko. Kerugian-kerugiannya: - Karena banyaknya ruangan yang diperuntukkan bagi arus lalu lintas konsumen, ruang yang tersedia untuk barang dagangan menjadi berkurang. - Pemeliharaan kebersihan dan penanganan keamanan menjadi lebih sulit. □ Tata Ruang di Rak Display Di dalam meletakkan barang di rak, perlu memerhatikan hal-hal berikut 1. Barang-barang hendaknya dikelompokkan menurut jenisnya. 148 2. Setiap kelompok barang hendaknya diberikan lokasi ruang space yang sesuai dengan banyak sedikitnya kelompok barang. 3. Untuk barang-barang kecil, barang yang mahal-mahal, yang mungkin akan mudah untuk dicuri, ditempatkan di rak kaca yang tertutup show window. Penjualan dengan pelayanan khusus. □ Persyaratan Pemajangan Barang Yang Baik 1. Mudah dilihat. Setiap barang harus dapat terlihat merek, ukuran, dan gambarnya menghadap ke depan. 2. Mudah dicari. Dengan pengelompokan barang yang baik akan mempermudah pembeli mencari barang. 3. Mudah diambil. Barang-barang yang paling atas harus mudah terjangkau oleh pembeli. 4. Menarik. Penempatan barang harus memperhatikan jenis, ukuran, warna dan bentuk barang, sehingga barang-barang yang dipajang seluruhnya dapat tampil dengan baik. Kombinasi harus diatur dengan baik dengan acuan kombinasi warna pelangi. 5. Aman. Barang-barang makanan dan minuman hendaknya dipisahkan dengan yang bukan makanan terutama yang mengandung racun maupun berbau tajam untuk menghindari kontaminasi. Adapun kriteria penempatan barang pada masing-masing jenis pajangan diatur sebagai berikut. 1. Wall gondola Islandrak regular selving Jenis item: Semua jenis barang Cara penyusunan : Kaleng : □ Depan ke belakang □ Kiri ke kanan □ Bawah ke atas □ FIFO □ Merek tampak di depan □ Label kiri produk Kotak : □ Tidak melebihi 1 shelvinf ke samping □ Label kiri produk 2. End Gondola a Tidak disewa □ Bukan sisa fraction □ 2 shelving 1 item □ Barang fast moving b Sewa Jenis item : □ Planogram di supplier □ Tidak melebihi 3 item 3. Wing Gondola Jenis item : □ High margin □ Cross merchandise □ Produk yan inngetrend 149 □ Produk impulse 4. Sales Strip Jenis item : □ High margin □ Produk baru □ Produk sewa 5. Front Top Jenis Item : □ Sewa □ Produk baru □ Produk impulse □ Hemat 6. Side capside Top Jenis Item: □ Produk yang rawan hilang □ Produk impulse 7. Dancing Up Jenis Item: □ High margin □ Sewa □ Barang fast moving □ Barang murah □ Barang expose Ukuran □ Tinggi min 75 cm mak 120 cm □ Ukuran mak 90 x 90 cm □ Tidak mengganggu traffic konsumen Barang-barang yang mudah pecah maupun bermacam jenis pisau yang berujung tajam perlundiperhatikan keamanannya □ Posisi Letak Barang 1. Pemajangan Menurut Kelompok Barang Barang yang dapat dikelompokkan menurut jenisnya, misalnya kelompok makanan, biskuit, susu, makanan ringan, makanan kecil, kopi, teh, dikelompokkan sendiri-sendiri. 2. Pemajangan Menurut Ukuran - Secara vertical - Secara vertikal - Paling atas paling kecil makin ke bawah makin besar untuk barang yang sama tetapi berbeda ukurannya Dengan menempatkan barang dagangan secara vertikal, kita dapat memamerkan barang dagangan lebih banyak dapat memanfaatkan setiap jengkal ruangan dan meningkatkan nilai jualnya serta dapat menghemat biaya. Pelanggan dapat dengan mudah melihat klasifikasi jenis barang secara langsung di hadapannya sebatas penglihatannya dan jangkauan tangan pelanggan dengan mudah menjangkau barang dagangan yang dibutuhkan, dengan penempatan barang vertikalpun pelanggan tidak mondar-mandir untuk mencari jenis jenis dan klasifikasi barang yang dijual di toko itu, penempatan barang secara vertikal berarti menempatkan dengan cara. 1 Menempatkan barang dari atas ke bawah secara sistematis. 2 Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya. 150 3 Barang disusun berdasarkan ukuran, dari jenis yang terkecil sampai ukuran besar atau sebaliknya. 4 Warna barang disusun dari warna termuda sampai warna tua, dan sebaliknya. 5 Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal. 6 Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya sesuai dengan jenisnya, kategorinya, serta bentuk dan sifatnya. Secara Horizontal Yaitu penataan barang dengan cara barang paling besar paling Penempatan barang secara vertikal maupun horizontal dapat dilakukan di berbagai peralatan display, di antaranya: a. Penempatan barang pada gantungan ganda Biasanya gantungan ganda ini dipergunakan untuk kelompok berbagai macam busana seperti pakaian wanita anak anak, bayi dan pakaian pria, alat ini praktis digunakan karena barang cukup digantungkan tidak perlu melipatnya, sehingga barang tetap bersih dan rapi. Keuntungan bagi pembeli adalah mudah melakukan memilih, praktis untuk menilai karakteristik barang dan langsung dapat dipegang. Untuk menarik perhatian, penjual tinggal menata secara apik tersusun serta tetap menjaga kerapiannya, menata barang sebaiknya mulai dari pengelompokan, misalnya pakaian pria, ditata mulai dari ukuran size besar ke ukuran kecil, dan warna muda ke warna yang lebih tua dan seterusnya, untuk menjaga kebersihan barang sebelum digantung terlebih dahulu dilapisi atau dibungkus oleh plastik transparan. b. Penempatan barang pada rak Rak barang biasanya digunakan untuk barang kebutuhan sehari-hari misalnya pasta gigi, sabun mandi, sahmpo dan lain- lain, susunan barang disusun mulai dari atas ke bawah sesuai dengan kelompok dan spesifikasinya, usahakan penataan memberikan kesan bahwa barang lengkap dan praktis bagi pembeli jagalah jangan sampat menempatkan barang terlalu bawah sehingga sulit dilihat pembeli dan perlakukanlah setiap barang dengan baik 3. Pemanjangan Menurut bentuk Untuk barang-barang yang sejenis beda merek tetapi bentuknya sama akan leboh menarik kalau dipajang berdekatan 4. Pemanjangan Menurut warna Untuk pemanjangan barang sejenis dengan ukuran dan bentuk yang samana bila dipajang berekatan hendaknya memperhitungkan kombinasi warna dari barang-barang tersebut sehingga tampak lebih menari. Kombinasi warna yang paling dianjurkan adalah kombinasi warna pelangi 5. Pemanjangan Menurut Desain dasar Posisi Penampilan Produk dari Produsen - Setiap barang yang diproduksi sudah didesain sedemikian rupa sehingga jelas posisinya ketika dipajang di took, baik dalam posisi berdiri vertical maupun dalam posisi tidur horizontal - Petugas pemanjangan barang display harus mempelajari posisi terbaik bagi setiap barang sebagaimana yang dikehendaki oleh produsen - Setiap barang hendaknya diberi kesempatan untuk tampil dan menunjukkan penampilannya yang terbaik 6. Pemanjangan barang Menurut Harga Barang - Barang-barang yang harganya mahal di rak paling atas 151 - Barang-barang yang cepat laku di rak bagian tengah eye level setinggi pandangan mata rata-rata orang - Barang-barang yang murah di rak yang paling bawah □ Tipe-tipe Panjangan Display 1. Wall Displayt panjangan di rak dinding Digunakan untukmegarahkan arus pengunjung 2. Floor Display pajangan barang di lantai Umumnya di bagian depan kasir atau gang tengah yang sering dilewati pengunjung 3. Sampling Display barang-barang pajangan untuk contoh Ideal untuk produk-produk baru yang umumnya berupa makanan untuk dicicipi, tujuannya untuk meningkatkan penjualan. 4. Showcase Display pajangan di lemari kaca Untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mahal 5. Theme Display pajangan untuk barang yang dipromosikan Untuk mempromosikan sekelompok produk tertentu di satu masa Event. 6. Rak bertrap Rak bertrap biasanya ditempatkan di tengah tengah ruang toko atau dalam etalase, dengan maksud untuk memberikan kesan kepada calon pembeli bahwa toko menjual barang yang bervariasi dan yang berprestise. Rak bertrap digunakan untuk barang-barang yang bermerekdan memberikan kesan mewah kepada pembelinya, seperti sepatu bermerek atau kacamata, alat ini bisa dibuat dari kaca dan kayu. Jika sepatu yang ditempatkan dalam rak bertrap maka tatalah sepatu sesuai dengan warnanya dan jangan menempatkan bagian dalam sepatu langsung menghadap pembeli tempatkanlah jenis-jenis sepatu yang sama pada rak yang sama, misalnya sepatu bertumit tinggi, tumit rendah, atau sandal. 7. Rak gantung Rak gantung di departemen store ditempelkan pada dinding dan terbuat dari kaca, cermin, kaca transparan, atau kayu yang diplitur. Raksemacam ini dipergunakan untuk tas, sepatu atau barang supenir lainnya jika rak ditempati tas susunlah tas-tas ukuran kecil di bagian atas dan ukuran yang lebih besar ditempatkan di bawah susunan barang disesuaikan dengan warnanya secara vertical 8. Gondola Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki 2 dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama, gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang berupa, makanan dan minuman dengan kemasan dapat berdiri seperti susu kaleng, susu cokelat dus, atau barang kemasan botol satu sisinya dapat digunakan alat alat kosmetik, seperti shampo, sabun mandi, barang dari kulit, hiasan rumah, supenir, mainan, dan lain lain. Ukuran gondola harus sejajar dengan tinggi manusia, sehingga mudah dilihat dan dijangkau tangan. Perhatikan gambar dibawah ini 9. Rak horizontal Penempatan barang secara horizontal jarang digunakan di Departemen Store karena penempatan horizontal sering dianggap cara penempatan barang yang salah dan tidak efisien, jika barang disusun secara horizontal sesuai dengan datangnya barang, belanjapun menjadi sulit, karena pelanggan tidak dapat melihat susunan yang lengkap sesuai dengan jangkauan penglihatan dan tangannya. Pelanggan hanya melihat sebagian barang, sedangkan sisanya hanya dapat dilihat oleh anak kecil, karena anak kecil bukan konsumen 152 yang memutuskan untuk melakukan pembelian maka kita harus menyusun barang dagangan secara vertikal agar pelanggan dapat melihat secara jelas. Kelemahan dari penempatan barang secara horizontal adalah; a. Pelanggan harus mondar mandir untuk mencari barang kebutuhannya. b. Memberi kesan terbatasnya barang dagangan yang dijual. c. Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas. d. Memberi kesan tidak beraturan. 10. Rak berlengan Rak berlengan merupakan alat seperti kastop, fungsinya untuk menggantung pakaian dan terdapat berbagai macam rak berlengan, seperti rak berlengan dua, tiga atau empat. Pada prinsipnya kegunaan rak berlengan untuk menggantung barang, seperti pakaian wanita atau pari, kaus kaki, sweater, setelan jas, dan Iain-Iain. Pada umumnya di Departemen Store banyak menggunakan rak berlengan empat, karena pada rak berlengan empat kita dapat menempatkan pakaian atasan dan bawahan secara bersamaan, selain itu tidak memerlukan tempatyang luas, dan kelihatannya rapi, penempatan pakaian atasan ditempatkan pada bagian lengan yang menurun, sementara pakaianbawahan celana panjang atau rok di tempatkan pada bagian lenganyang lurus karena biasanya pakaian bawah lebih panjang. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan gantungan adalah: a. Isi gantungan lebih dari 23 atau bagian, b. Apabila gantungan yang dipakai adalah gantungan lingkaran, bagian yang terisi 78 atau bagian, c. Bagian muka t-shirt blouse menghadap ke kiri dan kepala gantungan semua menghadap ke dalam, d. Salah satu contoh yang paling ingin dijual diletakkan di muka, e. Penyusunan warna sama dengan cara penyusunan warna penggunaan rak yaitu dari terang ke gelap □ Macam-macam Alat Display - Box display - Plat form - Meja kursi - Fascia - Self bracket - Back wall - Menequin dolls - Show case - Roack gondola - Hanger stand - Display prop 4. Peralatan display barang di supermarket Alat display yang dipergunakan dalam penataan produk di supermarket adalah sebagai berikut a. Gondola yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang secara utuh b. Chelving, yaitu alat pemajangan yang merupakan bagian dari gondola yang biasa disebut rak. c. Showcase, yaitu alat pajang berupa etalase untuk penjualan daging segar. 153 d. Showcase chiler, yaitu tempat pemajangan buah, daging, sayur, dairy, dan sebagainya e. Frozen island, adalah sarana pajang untuk produk beku seperti ice cream, chicken nugget, sayuran. f. Wagon, adalah boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon g. Single book, berupa gantungan biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi, snack, dan sosis. h. Hambalan, yaitu kayu yang letaknya di bawah sebagai dasar untuk peralatan display. i. End gondola yaitu gondola akhir yang paling ujung dan untuk disewakan.

B. Teknik Tata Cahaya Display

Di era 1980-an dan 1990-an, desain lighting utamanya lebih fokus pada pencahayaan merchandise barang yang ditawarkan. Eksistensi produk di suatu toko ditonjolkan melalui penerapan high level lighting tepat menyorot produk yang dipasajek sekitar yang dibuat redup, menegaskan figur manekin sebagai aksen. Sejalan dengan waktu dan perubahan gaya berbelanja, kini pencahayaan merchandise dituntut berkombinasi dengan pencahayaan ruang space illumination. Bukan sekadar keseimbangan produk dan ruang, lighting terutama ditujukan untuk penciptaan citra ruang. Space illumination tematik untuk memancarkan ambience tertentu pun didesain agar pencahayaan mengejutkan, menggoda, menstimulasi emosi. Penerangan ruang general lighting toko hendaknya hadir dalam kuat cahaya tinggi. Citra visual didapat dari tata cahaya pada elemen arsitektur misal, partisi, drop off, dan back drop dengan color rendering yang tepat. Elemen-elemen itu sendiri mampu meningkatkan kontras bidang-bidang dalam ruang sehingga ruang tak tampil kosong dan datar. Permainan maju mundur dinding, turun naik ceiling, profil garis, tekstur, warna dan pembayangannya semakin khas ditangkap mata bila diramu dengan pencahayaan dan efek yang tepat. Satu lagi, pencahyaan pada satu elemen besar pengaruhnya pada kesan ruang keseluruhan. Pada dinding akan membuat ruang terasa luas, pada ceiling akan membuatnya terasa tinggi. Perkembangan desain toko dengan permainan elemen estetis arsitektur, memudahkan kreativitas tata letak merchandise. Rak atau showcase bisa diintegrasikan dengan partisidinding. Di sela-sela ruang yang terbentuk antarkeduanya, perangkat lampu dapat diletakkan, dengan armature yang tak terekspos. Karena di luar yang tampak cuma berkas cahaya, maka bidang elemen dan ruang keseluruhan terlihat bersih. Untuk menciptakan ambience sekaligus tetap berpegang pada fungsi penerangan umum dan merchandise, dibutuhkan apiikasi lebih dari satu spesifikasi. Tak hanya seperti konsep spotlight untuk aksen dan down light untuk umum, melainkan sebuah sistem yang memuat berbagai fungsi. Dinamisasifleksibilitas sistem lighting yang mempertimbangkan perubahan warna display dan warna barang seiring waktu dan tren, lebih utama menyediakan altematif konsep pencahayaan yang cukup banyak dengan dana maksimal. Dinamis dan fleksibel bisa dengan penggunaan multitrack tidak dengan sirkuit tunggal, dengan memilih spotlight pada sebuah track atau titik posisi yang pasti yang arahnya dapat mudah diubah-ubah. Di samping dengan memilih fitting yang dapat dipakai oleh lampu-lampu yang berbeda agar tersedia kebutuhan rendering warna yang berbeda-beda. Sebagai catatan, tingkat rendering warna color rendering suatu lampu amat besar pengaruhnya terhadap kualitas visual ambience suatu objek. 154 Sistem kontrol pencahyaan pada satu area perbelanjaan sebaiknya menyediakan 2 altematif untuk siang dan malam dan mampu menciptakan ambience yang dapat berubah-ubah dengan distribusi dan warna cahaya yang berbeda beda. Ada empat model pencahayaan yang sepatutnya kita kenal, yaitu: 1. Ambient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang technically, ambient lighting artinya total sinaryang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. Sebuah lampu yang diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting. Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksible untuk berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin terjadi di ruangan. 2. Local lighting, atau pencahayaan lokal.pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas keseharian. 3. Accent lighting, atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain contoh di atas, pencahayaan jenis ini dapat dipakai untuk membuat sudut tertentu, barang tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang, atau koleksi tertentu. 4. Natural lighting alias sinar matahari bahkan cahaya bulan. Bila didesain sejak awal, pemanfaatan sinar matahari dapat membuat ruangan menjadi terang. 1. Pencahayaan Khusus Teknik highlighting dan silhouetting yang umum digunakan pada merchandise. Highlighting membuat kuat cahaya objek 5 kali lebih terang dibanding latar belakangnya. Silhouetting menekankan fitur khusus objek sekaligus menghilangkan glare. Pada manekin, misalnya, satu spotlight yang diinstal agak rendah mendekat ke model menciptakan kontras cahaya sangat kuat, yakni sebagian sisi begitu terang dan sebagian lain berbayang gelap. Sisi high brightness biasa pada sebagian wajah dan bahu model, agartercipta karakter dominan. Permainan kontras sejalan tujuan atraktif area window sebagai zona letak manekin pada umumnya. Ada pula teknik backlighting, meletakkan sumber cahaya di belakang objek untuk performa berkas cahaya impresifdari depan. Teknik ini umumnya digunakan untuk produk-produk kristal. Lain bila cahaya diletakkan dari arah lain, misalnya direct lighting dengan lampu halogen spots atau fluorescents dari depan. Arah ini lebih menghasilkan efek refleksi dan ekspos kilap. Kilap sparkle lebih keluar dengan halogen spots ketimbang fluorescents. Dengan halogen, bayangan shadow play pada latar belakang pun lebih elegan. Down lighting umumnya berupa teknik pencahayaan 180° dari langit-langit yang baik untuk penerangan area sirkulasi. Sedang up lighting berupa pencahayaan mengarah ke bidang atas, untuk menonjolkan ceiling atau menguatkan kesan ketinggian. Untuk cahaya pada elemen dinding bisa dengan teknik wall washing. Kegunaannya menonjolkan objek di dinding, memperjelas karakter fisik dinding sendiri wujud, tekstur, warna dan semacamnya, dan menciptakan kesan ruang. Penataan cahaya yang benar dan variasi warna yang indah akan menimbulkan kesan indah pada barang dan mewah. Pengaruhnya sangat besar dalam memikat minat konsumen untuk membeli. 2. Enticing Light Selain konsep yang berbasis pada upaya menyajikan pengalaman melalui ambience ruang enticing light, shop lighting diprediksi makin dalam merespons kebutuhan individual Sjef Cornelissen, International Lighting Review 002: Shop Seperti munculnya perhatian terhadap eksistensi figur individu dan interaksi 155 antarmereka humanising light, sampai peran makin dominan atas seluruh proses dan aktivitas dalam ruang retail light the process. Di masa depan, kenyamanan, mood dan interaksi pengunjung khususnya di ruang retail besar kontribusinya terhadap tren pencahayaan yang makin dinamis, mengombinasikan beragam spesifikasi terintegrasi, fleksibel dengan sistem kontrol yang mudah. Bahkan melahirkan keberanian konsep light as art seperti gaya pencahayaan orkestra dan semacamnya. 3. Keterampilan dalam Memonitor Penataan atau Display Produk Keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang pramuniaga dalam memonitor penataan produk adalah:

a. Mengevaluasi display produk sesuai perencanaan

Mengevaluasi display produk adalah dapat dilakukan dengan cara menilai ulang yang disesuaikan dengan perencanaan, perlengkapan, peralatan, tempat dan produk yang didisplay, dengan teknik yang digunakan yaitu: • Apakah sudah dilakukan pelabelan secara keseluruhan dengan baik dan benar sesuai cara pelabelan barang. • Apakah pendisplayan sudah sesuai dengan SOP dan teknik pemajangan berdasarkan warna, penggunaan, rak, dan penggunaan lemari kaca. • Apakah presentasi visual dan medianya sudah lengkap. • Apakah alat bantu display telah tersedia sesuai perencanaan dan kebutuhan. • Apakah sudah mengikuti prinsip-prinsip penataan barang.

b. Mengidentifikasi kerusakan atau perubahan pada display produk

Mengidentifikasi kerusakan atau perubahan pada display dapat dilakukan dengan cara menyusun dan mengelompokkan barang dari segi kerusakan atau perubahan, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. • Apakah pelabelan masih utuh dalam 2 sd 3 minggu. • Apakah tidak ada perubahan produk fashion dari segi warna. • Apakah ferdapaf kerusakan atau kekusutan pada produk fashion. Apakah terdapat kerusakan atau perubahan pada peralatan display.

c. Mengatasi setiap perubahan pada produk display

Mengatasi setiap perubahan pada display, dapat dilakukan dengan penataan ulang terhadap display yang rusak dan berubah dari perencanaan, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut: • Mengganti pelabelan dengan yang baru • Mengganti teknik pemajangan dengan teknik yang lainnya • Mengganti peralatan yang rusak • Membenahi peralatan display sesuai posisinya • Membersihkan barang fashion yang kotor • Mengganti barang fashion yang susut warna dengan yang baru.

d. Sikap-sikap yang harus dilakukan dalam memonitor pena taan display

produk Sikap-sikap yang harus dilakukan dalam memonoitor penataan display produk adalah: 1. Cermat Pramuniaga saat memonitor display produk haruslah cermat dan teliti misalnya: • Identifikasi barang dengan benar, • Berdiri, duduk, dan gerakan sesuai dengan kebutuhan, 156 • Berikan perhatian terhadap display produk, 2. Teliti Pramuniaga harus diteliti dalam memonitor penataan produk di antaranya harus: • Memerhatikan setiap proses yang dilaksanakan, • Mengamati dengan saksama barang yang telah ditata, • Periksa barang dan dokumen barang yang ditata apakah telah dipasangkan. 3. Bertanggung jawab Pramuniaga harus bertanggung jawab dalam memonitor produk sesuai dengan tingkat dan wewenangnya pada perusahaan tersebut, di antaranya dengan: • Menampung masukan mengenai penataan dari supervisor atau kolega, • Meneruskan kembali proses penataan dengan benar Hal tersebut di atas berkaitan dengan tugas seorang SPG atau pramuniaga, adapun tugas pramuniaga adalah: 1. Mendata barang yang ada di gondolarak Jika barang yang ada di rakgondola kosong maka SPGSPM Pramuniaga yang bersangkutan harus melaporkan pada staf gudang merchandiser untuk mengeluarkan barangstock dari gudangtoko, jika temyata stock di gudang minim, maka pramuniaga atau SPG melaporkan kepada pegawai merchandising, dan selanjutnya staf akan membuat PO purchase order, dalam hal ini seorang SPG haruslah memiliki jiwa leadership sebagai wakil perusahaan. 2. Mendisplay barang pada rakgondola Barang yang ada ditatadidisplay dengan rapi, jika gondola kosong atau stock minimdiisi kembali dengan barang yang sudah diminta dari merchandiser, dalam hal ini diperlukan keaktifan dan kreativitas SPG pramuniaga. 3. Mempromosikan barang dagangan Jika ada produk baru yang dikeluarkan oleh produsen atau sedang ada promosi maka mereka akan mempromosikanya kepada pembeli konsumen dalam hal ini seorang SPG haruslah memiliki ketrampilan berkomunikasi baik dengan kolega maupun dengan customer, bersikap ramah dan proaktif. 4. Mengepak produk kemasan kecil, membungkusmengemas hadiah pada produk menempelkan hadiah pada produk dalam hal ini SPG sebagai wakii perusahaan harus dapat menganalisa dan mengambil keputusan kapan harus menambah stock barang di counter yang menjadi tanggung jawabnya. 5. Membuat laporan tentang penjualan dalam hal ini seorang SPG harus pandai dan memiliki keterampilan menulis yang baik rapi dan bersih. Pengadaan barang di supermarket maupun Departement store dilakukan oleh bagian Merchandising, orang yang bertugas di bagian ini disebut merchandiser, sedangkan bagian dari merchandising yang 157 khusus bertugas sebagai penerima barang di gudang disebut receiving Tugas dan tanggung jawab merchandiser a. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan barang yang dipajang b. Menjaga kebersihan rakgondola serta barang-barang yang dipajang c. Menghindari kekosongan barang yang dipajang d. Memberi label pada semua barang yang ada dipajangan baik label maupun label barang e. Untuk barang yang kosong, harus mencetak label rak maaf barang kosong dan tempel pada rak barang tersebut walaupun rak tersebut diisi barang lain. Apabila seorang merchandiser harus mengisi rakgondola atau melakukan display barang maka harus memerhatikan hal hal sebagai berikut: • Mencatat item dan jumlah barang yang akan diambil dari gudang untuk pengisian gondolarak. • Mengumpulkan barang yang akan diambil untuk dipajang dalam troly dan dibawa ke ruangan display. • Mengeluarkan barang dari kardus dan memajang barang, kardus pembungkus dirapikandilipat dan dibawa keluar. • Jika barang di rakshelving kosong sedang stocknya minim ,maka yang harus dilakukan. - Mengisi barang dari floor displayend gondola, - Memajukan barang ke depan agar terlihat penuh, - Apabila barang di rak kosong, baik di rak shelvinggondola atau digudang maka: a. Rakgondola diisi dengan barang dari atas atau bawahnya, b. Rakgondola diisi dengan item barang dari kanan atau kirinya Apabila barang di rakgondola kosong sedangkan rak tersebut telah disewa oleh suplier maka rak tersebut diisi dengan barang lain dari supplier yang sama, selama barang tersebut tidak mengkontaminasi barang lain yang ada di rak tersebut. Dalam mendisplay barang petugas merchandiser harus mengikuti ketentuan sebagai berikut. 1. Vertikal blocking yaitu semua shelving di blok untuk 1 jenis barang produk. 2. Berdasarkan kesamaan rasa atau fungsi, misalnya susu kalsium dikelompokkan dengan susu kalsium dengan merek berbeda dan seterusnya. 3. Market leader challenger. 4. Produk untuk dikonsumsi anak-anak diletakkan di bawah. 5. Produk yang menguntungkan diletakkan pada area pandangan mata eye level. 6. Produk yang harganya mahal diletakkan di sebelah kanan. 7. Produk baru diletakkan di eye level. 8. Produk ukuran besar diletakkan di bawah. 9. Produk yang dikemas banded diletakkan di bawah. 10. Merubahmengganti display untuk meningkatkan penjualan. 11. Untuk barang hemat didisplay di floor display. Tugas Merchandisser bertanggung jawab terhadap barang-barang yang didisplay untuk itu maka seorang merchandiser harus: 158 a. Membersihkan setiap hari rakgondola dari atas ke bawah sampai ke kolong rakgondola tujuannya untuk membuat display tetap bersih dan sehat. b. Merapikan kembali barang pajangan dan menarik barang yang rusak expiredrusak kemasannya. Sedangkan tugas bagian Receiving adalah sebagai berikut. 1. Mencocokkan faktur dan PO purchase order, yang dicocokkan adalah: a. Nama toko yang tertera difaktur. b. Jumlah barang, jika barang yang datang kurang, maka harus diberi catatan difaktur dan jika barang lebih ditolak. 2. Mengecek kembalimenghitung jumlah barang yang ada dengan faktur 3. Memberi tanggal pada kartonkardus sesuai dengan tanggal penerimaan barang, hal ini untuk memudahkan petugas merchander saat mengeluarkan barang dagangan dari gudang, mana yang lebih dahulu harus didisplay dengan sistem FIFO first in first out artinya barang yang pertama masuk juga yang pertama dikeluarkan dari gudang. 4. Menyimpan barang di gudang sesuai dengan klasifikasinya. Rangkuman □ Pengertian Display adalah penataan barang dagangan di tempat tertentu dengan tujuan agar menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. □ Tujuan Display adalah untuk memperkenalkan barang dagangan, menari perhatian pengunjung untuk melihat, memegang barang dagangan yang kita pajang. □ Persyaratan pemajangan barang yang baik adalah: mudah dilihat, mudah dicari,mudah diambil, dan menarik serta aman. □ Tipe-tipe pajangan display: - Wall Display pajangan di rak dinding - Floor Display pajangan barang di lantai - Sampling Display barang-barang pajangan untuk contoh - Showcase Display pajangan di lemari kaca - Theme Latihan Gambarlah sebuah lay out tokomini market yang menyediakan produk yang dijual antara lain: 1. Macam Produk • Peralatan bayi, peralatan rumah tangga, sayur dan buah, makanan kecil, minuman ringan, mineral, mi instan, makanan kalengan, kecap, sambal, saos, teh, gula, kopi, susu kaleng, kue kering, wafer, permen, ice cream • Peralatan dapur • Obat anti serangga, pupuk • Sabun cuci, perlengkapan mandi 159

3. Menjaga Display Produk Sesuai de Standar Perusahaan dan Perencanaan Tujuan Pelatihan :

1. Peserta dapat menjelaskan konsep perawatan produk secara umum 2. Peserta dapat menjelaskan konsep merancang display produk sesuai perencanaan penataan produk 3. Peserta dapat menjelaskan penyusunan display sesuai standar perusahaan 4. Peserta dapat menjelaskan konsep pemeliharaan keamanan dan kebersihan tempat bekerja 5. Peserta dapat menjelaskan antisipasi kehilangan shrinkage dan pencurian

A. Perawatan Produk Secara Umum

Pada display produk hams disesuaikan antara perawatan dan penyimpanan barang dagangan sehingga memudahkan pegawai untuk hal-hal berikut; a. Melakukan pengecekan keadaan barang dan jumlah persediaan barang b. Pemilihan dan pencarian barang yang diperlukan c . Pengambilan barang persediaan d. Penambahan penataan barang persediaan e . Memelihara barang secara baik Dalam merawat display produk, khususnya departemen fresh harus memerhatikan keadaan sekelilingnya, perawatan ini tidak hanya perawatan produk saja tetapi meliputi semua kegiatan dalam perdagangan, misalnya perawatan counter, alat display, ruangan, dan sebagainya.

1. Perawatan counter secara umum

Perawatan counter yang baik dapat dilakukan dengan cara berikut. a. Lakukan penyemprotan secara rutin agar terhindar dari bau yang tidak sedap, debu, dan pencemaran lainnya, selain itu pada counter perlu adanya ventilasi yang cukup. b. mempunyai saluran pembuangan yang cukup,dan mudah dibersihkan, pengadaan air harus cukup dan c. Ruang display, ruang produksi dan ruang penyimpanan secara rutin dibersihkan setiap hari, dapat menggunakan detergen atau desinfektan. d. Tersedia tempat sampah. e. Lakukan daily cleaner untuk semua peralatan di counter fresh. f. Bersihkan showcase, cool strorage dan alat bantu lainnya sebagai penghias counter setiap minggu. Selain hal hal tersebut di atas, dalam merawat counter juga harus memerhatikan: a. Perawatan, air, udara, rotasi dan kebersihan, b. Sanitasi yaitu: pemahaman tentang bakteri, mencegah pertumbuhan bakteri, dan kebersihan pribadi, c. Receiving 1 Pengecekan di bagian penerimaan barang, 2 Perhatikan tanggal pengiriman yang tercantum pada PO, 3 Periksa kualitas barang yang dikirim dan jumlah baraang yang dikirim harus sama dengan faktur, 4 Barang yang dimasukkan ke gudang merupakan barang untuk stok sedangkan barang yang tidak di stok langsung dipajang setelah dilabel. d. Transfer atau retur 1 Kumpulkan barang yang akan diretur karena rusak atau tidak layak jual biasanya dairy produk. 2 Diinformasikan pada supplier saat datang. 160 3 Membuat bon retur. 4 Barang returan diserahkan kepada supplier. e. Shrinkage 1. Kumpulkan barang yang akan dimusnahkan atau diubah bentuk rusak dan busuk 1 Membuat bon pemusnahan yang berisi: a PLU d harga beli b nama barang e berat barang c harga jual 2. Barang tersebut segera dimusnahkan atau diolah kembali f. Survey 1 Lakukan survey minimal satu bulan sekali. 2 Analisa hasil survey. 3 Laporan hasil survey.

2. Merawat display produk agar rapi dan bersih

Cara menyimpan dan mengamankan barang-barang dagangan, adalah sebagai berikut. a. Menyimpan barang dagangan yang tidak memerlukan tempat khusus - tertib, aman, dan sehat, - tidak mudah dimasuki tikus atau binatang-binatang lainnya, dan - tidak kena debu atau kotoran. b. Menyimpan barang dagangan yang memerlukan tempat khusus - harus disimpan pada alat pendingin, - harus disimpan pada alat pemanas atau penghangat, dan - harus disimpan pada tempat dengan temperatur khusus Penyimpanan barang di dalam toko, tentunya tidak dilakukan dalam jumlah banyak kerena toko tidak mempunyai gudang tempat khusus yang cukup luas dan besar, menyimpan dan mengamankan barang-barang dalam toko hanya terbatas dalam jumlah yang dibutuhkan para konsumenpembeli saja. Pada prinsipnya barang dagangan harus disimpan sedemikian rupa dan di tata dengan rapi menurut jenisnya agar barang barang dagangan terpelihara keamanannya dan terjamin mutunya. Barang-barang sebelum dijual kembali, terlebih dahulu disimpan dan diamankan dalam: 1. Lemari khusus 2. Gudang khusus,milik toko sendiri 3. Ruangan took

B. Merancang Display Produk Agar Tetap Konsisten terhadap Perencanaan Penataan Produk

Setiap barang fresh yang akan didisplay harus diteliti terlebih dahulu,agar tidak terjadi penyimpangan dari standar prosedur perusahaan SOP, agar display produk tetap konsisten terhadap perencanaan penataan produk maka harus dilakukan hal hal sebagai berikut. Agar terhindar dari bau busuk debu dan pencemaran lainnya, seperti tikus, kecoa, dan serangga lainnya maka lakukanlah penyemprotan secara rutin pada display atau counter dan ventilasi haruslah cukup. a. Mempunyai saluran pembuangan yang cukup dan mudah dibersihkan.Persediaan air harus cukup dan memenuhi syarat air PAM. Selain itu, mempunyai water heater untuk membersihkan lemak daging. 161 b. Ruang display, ruang produksi dan ruang penyimpanan secara rutin dibersihkan setiap hari, dapat menggunakan detergen dan desinfektan. c. Tersedia tempat pembuangan sampah, gunakan plastik sampah untuk mempermudah. d. Lakukan daily cleanes untuk semua peralatan di counter fresh. e. Bersihkan showcase, cool storage, dan alat-alat bantu sebagai penghias counter setiap minggu. f. Kebersihan counter merupakan hal yang utama karena biasakan bekerja dimulai dengan tempat yang bersih. g. Lakukan pembersihan terhadap rak, nampan, tag harga dan sebagainya. h. Lakukan kebersihan mingguan terhadap showcase, chiller, kisi-kisi udara, dan kolong-kolongnya. i. Periksalah suhu showcase 2 sampai dengan 4 derajat celcius dan frozen island 17 sampai dengan 24 derajat celcius. j. Periksalah lampu jangan sampai ada yang tidak menyala.

C. Menyusun Display Mengikuti Standar Perusahaan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề