Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan merupakan kegiatan yang termasuk pada tahap

Nama : Sevila Nisya Kusmayadi

NPM : 0216104080

Kelas : B – Reguler B2/ Manajemen

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M.

Project Selection

Project Selection merupakan proses yang digunakan untuk memilih proyek yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif. Pada tahapan ini proyek hanya sebatas saran dan ide untuk perbaikan masalah atau meningkatkan kinerja. Proses pemilihan proyek ini akan menyaring proyek yang bermutu, yaitu proyek yang mampu memberikan dampak besar, tingkat kesuksesan yang tinggi, dan menggunakan effort yang masih terjangkau oleh Organisasi. Effort dalam hal ini adalah waktu dan biaya.

Project selection dibutuhkan untuk membantu para project leader menaikkan kepercayaan diri [confidence] dalam memutuskan proyek sehingga tepat untuk dieksekusi ketika perusahaan memiliki banyak project yang menantang untuk dikerjakan.

Tujuan project selection adalah untuk mengetahui resiko-resiko yang akan terjadi dalan proyek, seperti:

  • Technical Risk
  • Financial Risk
  • Safety Risk
  • Quality Risk
  • Legal Exposure

Selain itu untuk mengetahui keuntungan yang didapat, seperti:

  • Diharapkan adanya ROI
  • Payback Period
  • Potential Market Share
  • Long-term market dominance

Project Evaluation [Evaluasi Proyek]

Dikenal juga sebagai studi kelayakan proyek [atau studi kelayakan bisnis pada proyek bisnis], merupakan pengkajian suatu usulan proyek [atau bisnis], apakah dapat dilaksanakan [go project] atau tidak [no go project], dengan berdasarkan berbagai aspek kajian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran investasi modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Dilihat dari kapan evaluasi dilakukan pada proyek, dapat dibedakan 4 jenis evaluasi proyek:

  • Evaluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan [pre-project evaluation];
  • Evaluasi terhadap proyek yang sedang dibangun [on-construction project evaluation];
  • Evaluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan [on-going project evaluation].
  • Evaluasi terhadap proyek yang telah berakhir [post-project evalution study].

Hal-Hal yang Perlu Diketahui dalam Evaluasi Proyek Sebelum dilakukan suatu evaluasi proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:

  • Ruang Lingkup Kegiatan Proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi [mission statement of business].
  • Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh [beberapa] pihak lain?
  • Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
  • Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti: material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
  • Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
  • Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
  • Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.

Tahapan-Tahapan Evaluasi Proyek Evaluasi Proyek dapat dibagi menjadi beberapa tahap:

  • Tahap Penemuan ide, yakni penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek. Jika terdapat lebih dari satu ide, maka biasanya pengambil keputusan akan dipengaruhi oleh tiga faktor:

[1] intuisi bisnis dari pengambil keputusan;

[2] pengambil keputusan memahami teknis dari proyek;

[3] keyakinan bahwa proyek mampu menghasilkan laba.

  • Tahapan Penelitian; yakni meneliti beberapa alternatif proyek dengan berbagai metode ilmiah. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan metode yang relevan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai; menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian.
  • Tahap Evaluasi [Evaluasi Pendahuluan dan Evaluasi Kelayakan Proyek]. Evaluasi berarti membandingkan sesuatu berdasarkan satu atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Hal yang diperbandingkan dalam evaluasi kelayakan proyek biasanya adalah manfaat [benefit] dengan seluruh biaya yang akan timbul.
  • Tahap Pengurutan Usulan yang Layak. Apabila terdapat lebih dari satu usulan rencana proyek yang dianggap layak, dan bila manajemen memiliki keterbatasan dalam menjalankan proyek-proyek tersebut, maka manajemen dapat menentukan prioritas usulan yang layak berdasarkan kriteria-kriteria pengurutan [ranking] yang telah ditentukan.
  • Tahap Rencana Pelaksanaan. Setelah ditentukan rencana proyek mana yang akan dijalankan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan [konstruksi] proyek; mulai dari penentuan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan; jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana; ketersediaan dana dan sumberdaya lainnya; kesiapan manajemen, dll.
  • Tahapan Pelaksanaan, yakni tahap merealisasikan konstruksi proyek tersebut. Jika proyek selesai dikonstruksi, maka proyek dioperasionalisasikan. Dalam operasionalisasi ini, diperlukan juga kajian-kajian untuk mengevaluasi operasionalisasi proyek. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ualng proyek secara terus-menerus.

Scoring Model

Scoring model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap kriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya. Scoring model ini dilakukan dengan cara memberikan nilai [score] terhadap komponen-komponen yang telah ditentukan sesuai dengan bobot kepentingannya.

Model penilaian Membutuhkan

  • kesepakatan tentang kriteria
  • kesepakatan tentang bobot untuk kriteria
  • skor yang ditetapkan untuk setiap kriteria

contoh scoring model

[A] [B] [A]X[B]
Project Criteria Importance Weight Score Weighted Score
Project A Cost 1 3 3
Profit potential 2 1 2
Development Risk 2 1 2
Time to Market 3 2 6
Total Score 13
Project B Cost 1 2 2
Profit Potential 2 2 4
Development Risk 2 2 4
Time to Market 3 3 9
Total Score 19

Checklist Model

Merupakan pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubugan dengan pilihan proyek atau daftar kriteria yang diterapkan untuk proyek-proyek yang mungkin. Meode ini membutuhkan kesepakatan tentang kriteria dan menganggap semua kriteria sama pentingnya. Metode cheklist ini  berfungsi untuk mencatat opini dan mendorong diskusi.

Contoh checklist model

Performance on Criteria  
Project Criteria High Medium Low  
Project A Cost V  
Profit Potential v  
Time to market v  
Development Risk v  
Project B Cost v  
Profit Potential v  
Time to market V  
Development Risk v  
Project C Cost V  
Profit Potential V  
Time to market v  
Development Risk V  
Project D Cost v  
Profit to potential v  
Time to market V  
Development risk v  
[A] [B] [A]X[B]
Project Criteria Importance Weight Score Weighted Score
Project A Cost 1 3 3
Profit potential 2 1 2
Development Risk 2 1 2
Time to Market 3 2 6
Total Score 13
Project B Cost 1 2 2
Profit Potential 2 2 4
Development Risk 2 2 4
Time to Market 3 3 9
Total Score 19

Pohon keputusan [Decision Tree]

Merupakan model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki, dan salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi.

Tujuan pohon keputusan atau decision tree, yaitu :

  • Memahamu kasus dan seluruh aspek yang terkait
  • Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis
  • Menggambarkan struktur pengambilan keputusan yang dilakukan desicion maker sepanjang tahapan atau urutan waktu termasuk seluruh kemungkinan keputusan dan outcome

Asumsi dasar decision tree, yaitu :

  • Decision maker hanya mengambil satu keputusan
  • Setiap keputusan hanya mempunyai outcomes tertentu
  • Semua proses menunjukan tahapan waktu [time sequence]

Contoh soal pohon keputusan

  • Asumsikan anda mempunyai sejumlah dana untuk diinvestasikan pada dua alternatif proyek, yaitu proyek A dan B.
  • Peluang proyek A akan memberikan keuntungan adalah 20% dengan nilai keuntungan 50 juta.  Probability gagal 80%.
  • Peluang proyek B akan memberikan keuntungan adalah 45% dengan nilai keuntungan 10 juta. Probability gagal 55%.
  • Buatlah pohon keputusan untuk membantu anda dalam mengambil keputusan
  • Expected Monetary Value :
  • Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai ekonomi yang diharapkan [tertinggi].
  • Formula EMV : EMV = [Probability x nilai payoff yang diharapkan] + [Probability x nilai payoff yang diharapkan]
  • EMVA =  [0.20x 50.000.000 ] + [0.80×0] = 10.000.000
  • EMVB = [0.45x 10.000.000 ] + [0.55×0] = 4.500.00

 Kesimpulan : Pilih proyek A

Sumber

//staff.ui.ac.id/system/files/users/guido.benny29/material/evapro02evaprodesaindangagasan.pdf

Presentasi Kelompok 2 [Fahmi & Agung]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề