Produk apa yang dapat dibuat dari potensi daerah yang ada?

Genta Nada
Kerajinan genta atau lonceng angin [wind chimes] adalah sebuah produk kerajinan yang biasanya terbuat dari bambu, kerang dan logam ringan. Produk kerajinan ini dipergunakan sebagai hiasan rumah/taman, dan bila terkena angin akan menimbulkan nada yang tak beraturan serta terkesan berisik.

  
  

Hal itu sangat berbeda dengan lonceng angin hasil tangan kreatif warga Sawangan Depok. Kerajinan yang dinamakan genta nada tersebut bila terkena angin dapat menghasilkan nada-nada etnik Jawa, Sunda, Bali, Batak, Mandarin, India, dan Jepang.
Abdul Madjid Gangga, sang kreator dan pembuat genta nada mengatakan, produknya terbuat dari bahan aluminium dengan ketebalan 2 mm, dengan panjang dan diameter sesuai dengan pesanan. Pemilihan bahan aluminium dikarenakan bahan tersebut mudah untuk diwarnai serta memiliki gaung/sustain yang sempurna. Sekarang produknya banyak dipajang dan dimiliki oleh masyarakat, mulai dari masyarakat biasa sampai istana Negara, bahkan sudah masuk pasar di Amerika Serikat.

  
  

Sejak tahun 1992 Madjid berprofesi sebagai tukang setem piano. Dari pengalaman itulah, ditahun 2002, dia mulai bereksperimen dengan membuat genta nada dari pipa-pipa air. Setelah melakukan uji coba berulang kali, maka di tahun 2007, mulailah Abdul Madjid membuat genta nada dengan bahan aluminium yang menghasilkan bunyi nada etnik tradisional dengan pitch frekuensi 440 Hertz. Produknya bermacam-macam, yang terkecil dengan 5 batang bisa berharga 300 ribu rupiah, sedangkan yang besar dengan 48 batang berharga 10 juta rupiah.
Meski tanpa seperangkat alat musik, namun produk genta nada karya Abdul Madjid ini bisa menjadi salah satu media untuk mengenalkan kekayaan melodi etnik bangsa Indonesia. Jika anda penasaran dan ingin tahu produk genta nada, anda bisa datangi UMKM Center ITC Depok Lantai dasar, atau di Sentra Genta Nada, Jl. Cinangka Gg. Madu RT 05/04 No. 8 Bojongsari, Depok Tlp. 021-74709929.

Curug Gentong
Curug gentong yang berarti miniatur air terjun di dalam gentong dibuat pasangan suami istri Ritta Apriyanti dan Rery Enrico memiliki keindahan tersendiri. Dengan sentuhan seni yang tinggin air terjun dipadu dengan nuansa alam pedesaan serta rumah tradisional Sunda itu seolah-olah terlihat nyata. Kesannya menyegarkan, suara gemericik air itu berasal dari gentong-gentong dari gerabah berbagai ukuran, yang berderet di ruang tamu itu. Gentong pun bukan gentong biasa, tetapi gentong “robek” berisi taman mini di rongganya. Penataan tamannya pun beraneka macam. Tata taman paling sederhana tampil dalam bentuk tebing batu sintetis, tutupan rerumputan sintetis, dan kolam dengan air mancur mini yang menimbulkan suara gemericik.

  
  

Keindahan curug dengan nuansa alam pedesaan itu juga ditampilkan ke dalam guci yang dilubangi dan juga disajikan di pot kembang terbuka, baik itu yang berukuran besar maupun kecil. Untuk harga buah tangan tersebut antara Rp200,000 hingga Rp800,000. Sedangkan untuk pesanan yang berukuran besar harganya bisa mencapai Rp1,8 juta.
Ritta memulai usahanya pada 2003. Ritta, yang mengakui memang tak pernah bisa diam, punya kegemaran membuat kerajinan. Kegemaran itu terus ia lakukan bahkan setelah ia diterima kerja di bidang ekspedisi muatan kapal laut [EMKL]. Sebelum membuat kerajinan gentong dengan hiasan taman mini dengan ciri khas aliran air di dalamnya, ia membuat rumah-rumahan dari sumpit dan sedotan plastik.
  

Perhatiannya mulai tertuju pada gentong ketika melihat gentong di sebuah rumah makan yang hanya dipakai sebagai tempat air untuk cuci tangan. Gentong-gentong gerabah itu merasuki angannya, bersenyawa dengan keluhan seorang teman yang tidak bisa membawa taman yang baru saja direnovasi ketika harus pindah rumah. “Teman itu mengaku baru saja menghabiskan uang Rp 7 juta untuk memperbaiki tamannya. Jadi, ketika harus pindah, ia begitu berat meninggalkan tamannya,” ujarnya.
  

Ide itu semakin mengganggunya ketika ia berkesempatan berekreasi bersama keluarga ke Curug Nangka. Ritta kemudian mulai mencoba-coba, dengan media barang-barang bekas. Melalui percobaan demi percobaan, ide itu semakin mengerucut, menemukan bentuknya.
Gentong dibelah dengan teknik khusus di satu sisi, hingga memperlihatkan rongga raksasa. Di dalam rongga itulah Ritta berkreasi membuat taman mini. Tebing buatan, tanaman artifisial, dan aliran air yang menimbulkan suara gemericik. Semua dari bahan daur ulang, kecuali tanaman yang terbuat dari plastik. Untuk pesanan dan ingin tahu produk Curug Gentong silahkan kunjungi di Jl. Sersan Aning Komplek Samudera Indonesia blok A5/1 Depan Pasar Segar Depok. Tlp.021-77824251

Makanan Olahan Belimbing Rasa Dewa
Belimbing, sebagai ikon Kota Depok, terus dikembangkan sebagai salah satu produk hortikultura unggulan Kota Depok. Berbagai sajian khas berbahan dasar belimbing seperti dodol belimbing, jus belimbing, dodol/jus jambu merah dapat Anda temui di Kota Depok.

  

Koperasi Usaha Bersama [KUB] Harapan Sejahtera Abadi adalah badan usaha yang fokus dalam membuat sajian atau pun souvenir khas kota Depok. Bermarkas di Sawangan Permai Blok A9 No 3 Sawangan Baru, Sawangan Depok, Anda dapat sesuka hati memilih apa saja yang akan Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Salah satu anggota dari KUB Harapan Sejahtera Abadi, Lejar Tri Ayunita alam sehari KUB ini dapat memperoduksi 5 kilogram dodol rasa dewa.
  

Handicraft Batik
Handyfraft Batik dari Mabella Bonafi yang terletak di Jl.Ampel Raya Blok D No.1 Depok Timur dikelola oleh ibu Dra.Hj.Mubasyiroh Hikam atau yang lebih dikenal dengan Ibu Ajeng memproduksi berbagai jenis produk berbahan batik, mulai dari sandal batik, tas laptop batik, sarung HP, sprei, pernak-pernik, tempat tissue, buku bersampul batik, tempat sertifikat dan lainnya. Total ada 30 item produk. Harga produk Handycraft Batik ini bervariatif berkisar antara Rp. 5.000 – Rp. 200.000. Desain produk selain didesain sendiri, untuk pesanan dari custumer tertentu biasanya memakai desain dari custumer tersebut. Bahan dasar didapat dari Kota Pekalongan, Jogja, Cirebon dan Sekitar Jawa Barat.

 

  

Bahan dasar pot batik ini berasal dari Pot Keramik atau Plastik yang kemudian ditempel Kain batik, didempul selanjutnya dicoating dan dipernis [Glossy/Dop]. Setelah jadi kalau kita lihat secara kasat mata, pot batik tersebut seperti pot yang dilukis dengan motif batik padahal sebenarnya hanya kain batik yang ditempel di pot dan diolah sedemikian rupa. Bahan baku batik didapat dari limbah potongan kain batik ataupun limbah sarung. Usaha ini telah digeluti Pak yono selama 2 tahun, berbekal karyawan sebanyak 4 orang, yang kadang apabila ada pesanan besar, untuk tambahan karyawan diambil dari warga sekitar. Pemasaran Pot batik ini untuk Domestik di sekitar Depok, Jakarta dan Bandung, sedangkan untuk mancanegara sudah mencapai Malaysia dan Australia.

Sulam Perca
UKM lainnya yaitu TAQQIA Craft yang dimiliki oleh Ibu Endah Sutjihati yang memproduksi Sulam Perca, beralamat di Komp. Dephankam Jl. Perjuangan No. 11 Kelapa Dua Depok. Produk dari sulam perca ini terdiri dari Baik, Tas, BedCover. Harga produk sulam perca ini variatif berkisar dari Rp. 15.000 s.d. 2.500.000. Bahan baku batik didapat dari sample garmen, limbah penjahit, limbah konpeksi. Usaha Sulam Perca ini telah digeluti oleh Ibu Endah Sutjihati selama lima tahun, berbekal karyawan sebanyak 30 orang. Pemasaran produk Sulam perca ini meliputi wilayah Jakarta, Depok, Aceh, Makasar dan Padang. Kain punca produksi TAQQIA Craft ini juga di pajang di Galery Koloni Mall of Indonesia, UKM Gallery dan Alun-alun Indonesia Grand Indonesia Shopping Mall Jakarta.

  

 

No.

Nama UMKM

Nama Pemilik

Jenis Usaha

Alamat

Kapasitas Produksi

1.

Say Gallery

Yono

Pot Batik

Jl. Tole Iskandar, Komp. Pondok Sukmajaya Permai, Blok D1 No. 9 RW 03/RT09 Depok.
say-galery.blogspot.com potbatik.blogspot.com HP. 087780232659

Tlp. 021-27059702

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề