Mengungkit-ungkit sedekah yang pernah kita berikan dapat titik titik pahala?

August 5, 2018 at 5:14 pm | Posted in Nasehat | Leave a comment

JANGAN MENGUNGKIT-UNGKIT SEDEKAH YANG SUDAH DIBERIKAN

Allah Subhanahu wa taala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰى ۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti [perasaan penerima], seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya [pamer] kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya [orang itu] seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. [QS. Al-Baqarah 2: Ayat 264]
* Via Al-Quran Indonesia //quran-id.com

Imam adh-Dhahak rahimahullah ketika menafsirkan ayat diatas beliau berkata :
ﻣﻦ ﺃﻧﻔﻖ ﻧﻔﻘﺔ ﺛﻢ ﻣﻦّ ﺑﻬﺎ ﺃﻭ ﺁﺫﻯ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻋﻄﺎﻩ ﺍﻟﻨﻔﻘﺔ ﺣﺒﻂ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺟﺮﻩ ﻓﻀﺮﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺜﻠﻪ ﺻﻔﻮﺍﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺗﺮﺍﺏ ﻓﺄﺻﺎﺑﻪ ﻭﺍﺑﻞ ﻓﻠﻢ ﻳﺪﻉ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ ﺷﻴﺌﺎً , ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻳﻤﺤﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺟﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻌﻄﻲ ﺻﺪﻗﺔ ﺛﻢ ﻳﻤﻦ ﺑﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻳﻤﺤﻖ ﺍﻟﻤﻄﺮ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ
Orang yang menginfakkah hartanya lalu mengungkit-ungkit atau menyakiti orang yang telah diberinya infak, maka akan hangus pahalanya, Allah Taala mengumpamakannya dengan batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Demikianlah Allah menghilangkan pahala orang yang memberi sedekah lalu mengungkit-ungkitnya, sebagaimana hujan menghilangkan debu diatas batu tersebut.

Orang-orang yang mengungkit-ungkit pemberian ini kondisinya sama seperti orang yang berinfak karena riya alias pamer yang mana infaknya ini tidak ikhlas karena Allah. Orang-orang yang melakukan al-manna berarti ia telah kehilangan perasaan merendahkan dirinya di hadapan Allah, lagi pula sebenarnya Allah telah menyiapkan pengganti yang berlipat-lipat ganda atas infak yang dikeluarkannya, namun ia lebih memilih menyakiti dan menzhalimi penerima infaknya, sehingga pahala yang telah disiapkan batal untuknya plus ancama berat siap menantinya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
ﻭَﺛَﻠَﺎﺛَﺔٌ ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ : ﺍﻟْﻌَﺎﻕُّ ﻟِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻪِ، ﻭَﺍﻟْﻤُﺪْﻣِﻦُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ، ﻭَﺍﻟْﻤَﻨَّﺎﻥُ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻋْﻄَﻰ
Tiga orang yang tidak akan masuk surga: anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, pecandu khamr [minuman keras], dan orang yang menyebut-nyebut apa yang dia berikan .
[HR. An-Nasai, no. 2562; Ahmad, no. 6180; dan lain-lain. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui adz-Dzahabi].

Ayat ini juga menunjukkan bahwa perbuatan jelek dapat menghapus pahala amalan baik sebelumnya, sebagaimana perbuatan baik dapat menghapus dosa amalan kejelekan sebelumnya.

Semoga kita semua dihindarkan dari sifat jelek ini yang layak dimiliki bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir.

Abu Said Neno Triyono

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề