Otot lurik disebut juga dengan otot

Ilustrasi bergerak dengan otot lurik. Foto: Pexels.com

Apa saja contoh otot lurik yang terdapat dalam tubuh? Umumnya terdapat berbagai bentuk dan jenis otot di dalam tubuh. Fungsi dari otot pada dasarnya adalah untuk bisa membuat tubuh bergerak dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Otot adalah jaringan yang terdapat pada tubuh manusia maupun hewan. Jaringan kenyal ini diklasifikasikan menjadi tiga jenis, antara lain otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

Berdasarkan buku berjudul Pengantar Hidup Sehat Siram Jaman yang disusun oleh Gun Gun Gunansah, otot lurik adalah jaringan otot yang menempel pada rangka tubuh dan digerakkan sesuai keinginan, sehingga disebut otot motorik.

Otot-otot ini dapat menggerakkan tulang, karena dapat memendek [berkontraksi] ataupun memanjang [rileks]. Otot lurik disebut juga dengan otot rangka. Otot ini timbul karena adanya pergantian bagian gelap [aktin] dan terang apabila dilihat di bawah mikroskop.

Ilustrasi otot lurik. Foto: Freepik.com

Apa fungsi otot lurik bagi tubuh? Seperti otot lainnya, otot lurik memiliki peran khusus bagi kehidupan manusia. Menurut buku berjudul Buku Cerdas Biologi, Fisika, Kimia SMP Kelas 1, 2, dan 3: Ringkasan Materi, Pembahasan dan Rumus Lengkap karya Siti Nurhayati dan ‎Ikhsan Maulana, pada umumnya fungsi otot lurik adalah untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

Kontraksi otot rangka berlangsung cepat jika menerima rangsangan, berkontraksi sesuai kehendak, dan di bawah pengaruh saraf sadar.

Mengutip dari buku Pedoman Cerdas Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap [RPAL] yang ditulis Tim Civitas Academica, berikut adalah lima fungsi jaringan otot lurik:

  1. Menggerakkan rangka tubuh melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot yang menempel pada rangka.

  2. Menjadi pendukung jaringan lunak. Contohnya adalah dinding perut dan rongga panggul yang berfungsi menopang organ visceral dan tersusun dari otot rangka.

  3. Mengatur keluar masuknya zat. Contohnya adalah menelan makanan, minuman, melakukan buang air besar dan buang air kecil yang berlangsung melalui saluran pencernaan dan saluran pembuangan.

  4. Mempertahankan suhu tubuh melalui kontraksi yang membutuhkan energi dan menghasilkan panas.

Lalu, apa saja contoh otot lurik? Ada otot lurik yang bekerja secara mutual atau sinergis. Namun, ada juga otot yang bekerja dengan sifat berlawanan atau antagonis.

Berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama karya Djoko Arisworo dkk., gerakan otot yang bekerja secara sinergis terjadi ketika sekelompok otot berkontraksi atau berelaksasi dalam waktu yang bersamaan.

Contoh otot lurik yang bekerja secara sinergis adalah otot dada bagian atas dan otot dada bagian belakang. Kedua otot ini bekerja sama untuk menggerakkan bahu.

Kerja otot yang berlawanan terjadi ketika satu otot pada tulang berkontraksi, sedangkan otot yang lain berelaksasi. Contoh gerak antagonis adalah gerak siku.

Pada lengan atas terdapat dua otot yang bekerja berlawanan, yaitu bisep dan trisep. Bisep terletak di bagian depan lengan, sedangkan trisep berada di bagian belakang lengan. Saat seseorang mengangkat lengan ke atas, otot bisep mengencang [berkontraksi], sedangkan otot trisep berelaksasi [relaks].

Ilustrasi contoh otot lurik. Foto: Unsplash.com

Otot lurik memiliki tampilan warna yang gelap dan terang bergantian serta berserat atau silindris. Jumlah inti sel otot lurik atau otot rangka sangat banyak dan terletak di perifer. Reaksinya terhadap rangsangan cepat, tetapi resistensinya terhadap tindakan sangat rendah.

Menurut buku yang ditulis Djoko Arisworo dkk., otot lurik bekerja atas perintah otak dan bukan berasal dari gerak refleks. Artinya, otot ini digerakkan secara sadar.

Ciri dan karakteristik otot lurik selengkapnya antara lain sebagai berikut:

  • Posisinya ada di bingkai.

  • Inti sel berada di tepi sel.

  • Bekerja di bawah kesadaran. Otot rangka akan bekerja jika diperintahkan oleh otak.

  • Reaksi terhadap gerakan cepat.

  • Terlihat adanya garis melintang yang tersusun dari daerah gelap dan terang yang berselang-seling.

Ilustrasi cara kerja otot lurik. Foto: Pexels.com

Kerja otot lurik atau otot rangka dipengaruhi susunan saraf pusat, sehingga sering disebut otot volunter. Ada banyak inti sel otot ini dan terletak di perifer. Mengapa otot ini disebut otot lurik juga dilihat dari serabut ototnya yang panjang dan keberadaan garis terang [isotropi] serta garis gelap [anisotropi] secara bergantian.

Mengutip dari buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA karya Faidah Rachmawati dkk., serat otot lurik terdiri dari bundel serat halus yang disebut miofibril. Setiap miofilamen longitudinal terdiri dari sejumlah besar protein.

Terdapat dua macam miofilamen longitudinal, yaitu filamen tebal dan tipis. Filamen tipis terdiri dari monomer aktin globular yang terkait dengan kompleks tropomiosin dan troponin.

Filamen tebal terdiri dari ekor molekul miosin yang memanjang. Kepala molekul miosin menonjol ke arah filamen tipis sebagai jembatan silang potensial untuk menghubungkan filamen. Setiap kepala dan ekor disatukan oleh engsel. Filamen ini disusun sedemikian rupa sehingga satu filamen tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis.

Filamen yang lebih tebal dan padat terhubung satu sama lain dan membentuk pita A yang lebih gelap. Kemudian, filamen yang lebih tipis membentuk pita I yang lebih terang.

Kedua jenis filamen sebagian tumpang tindih, sehingga ada bagian yang lebih padat dan kurang padat dari pita A. Garis Z, tempat filamen tipis bergabung, melintasi miofibril di pusat pita I.

Bagian miofibril yang terletak di antara dua garis Z disebut sarkomer. Ketika otot lurik berkontraksi, pita I menyempit dan zona H dapat menghilang saat garis Z saling mendekat. Derajat penyempitan pita I tergantung pada kekuatan kontraksi.

Saat istirahat, tidak ada interaksi antara filamen. Sebab, situs aktif pada filamen aktin yang kepala miosinnya dapat mengikat diblokir oleh tropomiosin. Ketika serat otot dirangsang [impuls saraf mencapai ujung neuron], asetilkolin dilepaskan oleh ujung neuron lalu menyebabkan ion Ca++ dilepaskan dan bergabung dengan troponin dan mengubah konfigurasinya.

Hal ini menyebabkan serat otot kepala miosin untuk mengikat ke situs aktif dari filamen aktin di tempat tropomiosin memblokir situs aktif.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề