Pemantulan cahaya dibedakan menjadi 2 yaitu pemantulan

Qsebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan pada sudut elevasi 600 dan kecepatan 40 m.s, jika gesekan dengan udara diabaikan, maka energi kinetik … peluru pada titik tertinggi adalah ....besok push!​

Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan adalah materi-materi ilmu fisika yang dapat dibahas pada cabang ilmu...

KuisMengapa air di dalam termos masih panas meskipun sudah di diamkan selama berjam jam?[2 alasan lebih bagus]​

sebuah gaya 20 N bekerja pada sebuah benda. Jika di ketahui perubahan momentum benda adalah 200 kg m/s, maka lama gaya tersebut beraksi adalah...a. 10 … sb. jika jawaban berbeda​

Sebuah gaya 200 N bekerja pada sebuah benda. Perubahan momentum yang terjadi pada benda adalah 80 kg m/s,maka hitunglah gaya tersebut bekerja​

Pertanyaan Ezzzzz_______________Sebutkan nama nama planet! minimal 6​

Sekelompok mahasiswa melakukan simulasi di laboratorium mengamati suatu peristiwa perpindahan suatu zat dari kompartemen yang berisi larutan pekat ke … kompartemen yang berisi pelarut tanpa zat. Peristiwa yang diamati oleh kelompok mahasiswa tersebut adalah.

Hitung laju transfer data [dalam gbps] jika suatu system memiliki bus data selebar 256 bit dan kecepatan 66 mhz ?.

• sebutkan dua hal baru yang bapak/ibu pelajari terkait capaian pembelajaran !.

Apakah air tetap sama berat/massanya saat ia membeku/menjadi es batu?​

HOME FISIKA SMA OPTIKA GEOMETRIS

Edutasfi.com - Pemantulan Cahaya dan Cermin Datar. Salah satu karakteristik cahaya adalah dapat mengalami refleksi atau pemantulan. Kita dapat melihat bayangan saat bercermin karena cermin yang kita gunakan dapat memantulkan cahaya yang diterimanya. Cermin yang digunakan sehari-hari umumnya terbuat dari sebidang kaca yang sisi belakangnya telah dilapisi dengan cat logam. Cahaya yang datang pada kaca akan dipantulkan oleh lapisan cat logam yang ada pada sisi belakang cermin sehingga kita dapat melihat bayangan yang dihasilkan. Lalu bagaimana sifat pemantulan cahaya pada cermin datar? Pada kesempatan ini, edutasfi akan memaparkan hukum pemantulan cahaya dan sifat bayangan yang terbentuk oleh cermin datar.
Pemantulan cahaya dapat terjadi karena cahaya mengenai permukaan yang bersifat memantulkan cahaya. Ketika berkas cahaya mengenai suatu permukaan pantul, maka berkas cahaya tersebut akan dipantulkan kembali dengan sudut pantul yang sama dengan sudut datangnya. Pada hukum pemantulan cahaya terdapat beberapa istilah umum yang digunakan, yaitu sinar datang, sinar pantul, garis normal, sudut datang, dan sudut pantul. Sinar datang dan sinar pantul digambarkan sebagai garis lurus dengan anak panah untuk menunjukkan arah pantulan. Garis normal merupakan sebuah garis yang tegak lurus dengan permukaan pantul. Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan garis normal sedangkan sudut pantul adalah besar sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dan garis normal.

Pada pemantulan cahaya berlaku hukum Snellius. Dua butir utama hukum Snellius yaitu : 1]. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotogan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar. 2]. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul [i = r]. Berdasarkan sifat pemantulannya, pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.

#1 Pemantulan Teratur

Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya oleh permukaan-permukaan pantul yang halus dan rata misalnya cermin datar. Pada pemantulan teratur, berkas-berkas sinar sejajar yang mengenai permukaan datar dipantulkan juga sebagai berkas-berkas sinar sejajar.

Baca juga : Pembahasan Contoh Soal Pemantulan Cahaya.

#2 Pemantulan Baur

Pemantulan baur adalah pemantulan yang cahaya oleh permukaan-permukaan pantul yang kasar dan tidak rata misalnya kertas HVS. Pada pemantulan baur, berkas-berkas sinar sejajar yang mengenai permukaan kasar dipantulkan ke segala arah. Dalam hal ini, berkas-berkas tidak sejajar satu sama lain. Salah satu perbedaan antara pemantulan teratur dan pemantulan baur adalah sifat cahayanya. Pada pemantulan teratur, berkas cahayanya bersifat menyilaukan sedangkan pada pemantulan baur berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan. Sinar matahari mengalami pemantulan baur oleh permukaan rata dan oleh partikel-partikel debu di udara sehingga kita dapat melihat benda-benda di sekeliling kita meskipun benda tersebut tidak secara langsung terkena sinar matahari. Untuk melukiskan bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin datar, kita dapat menggunakan sinar-sinar penting yang berasal dari benda. Sinar yang digunakan biasanya hanya sinar yang dihasilkan oleh ujung-ujung benda. Cara menentukan bayangan benda pada cermin datar dapat dilakukan dengan cara berikut: 1]. Pilih sinar yang dihasilkan ujung benda 2]. Sinar yang jatuh tegak lurus cermin dipantulkan dalam arah berlawanan 3]. Sinar yang jatuh dengan sudut datang i dipantulkan dengan sudut pantul r [dimana i = r] 4]. Tarik perpanjangan sinar-sinar pantul ke belakang 5]. Perpotongan perpanjangan sinar pantul membentuk bayangan benda. Berikut beberapa sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar : 1]. Bersifat maya [tidak dapat ditangkap oleh layar] 2]. Bayangan tegak seperti benda 3]. Sama besar dengan benda [m = 1] 4]. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin 5]. Tinggi bayangan sama dengan tinggi benda 6]. Pertukaran sisi [bayangan menghadap berlawanan benda]. Pada pembahasan ini kita sudah mempelajari bagaimana sifat pemantulan cahaya pada cermin datar. Lalu bagaimana sifat pemantula cahaya pada cermin lengkung? Bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung atau cermin cembung? Untuk mempelajari pemantulan cahaya pada cermin lengkung, anda dapat melihatnya melalui link di bawah ini.

Baca juga : Ciri-ciri dan Sifat Pemantulan pada Cermin Cekung.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai pemantulan cahaya dan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar. Jika pembahasan ini bermanfaat, bantu kami membagikannya kepada teman anda melalui tombol share yang tersedia di bawah ini.

MENU FISIKA SMA OPTIKA GEOMETRIS

Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.

Hukum Pemantulan Cahaya – Pengertian, Datar, Teratur & Rumus – Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat proses pemantulan cahaya seperti kita berdiri didepan cermin, maka kita akan melihat bayangan pada cermin tersebut hal ini dikarenakan adanya pemantulan cahaya. Tidak hanya cermin tetapi juga sepion, pada sepion cermin yang kita gunakan adalah cermin cembung, dengan menggunakan cermin cembung bayangan lebih diperbesar sehingga kita bisa melihat benda yang berada jauh dibelakang kita.

Hal itu terjadi karena karena adanya pemantulan cahaya. Pada cermin terdapat pemantulan pada bidang datar dan pada sepion merupakan pemantulan cahaya pada cermin cembung. Dalam dunia elektromedik juga terdapat alat-alat yang menggunakan prinsip pemantulan cahya. Disini kami akan membahas tentang pemantulan cahaya dan aplikasinya dalam alat elektromedik.

Pengertian Cahaya

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium.Cahaya yang biasa kita lihat merupakan kelompok-kelompok sinar cahaya atau disebut berkas cahaya.

Berkas cahaya dapat digolongkan atas :

  • Berkas cahaya menyebar [divergen], yaitu berkas cahaya yang berasal dari satu titik kemudian menyebar ke segala arah.
  • Berkas cahaya sejajar, yaitu berkas cahaya yang arahnya sejajar satu sama lain.
  • Berkas cahaya mengumpul, yaitu berkas cahaya yang menuju ke satu titik tertentu.

Sifat- Sifat Cahaya

  1. Cahaya dapat merambat lurus

Perlu kalian ketahui bahwa sinat lampu, sinar matahari, sinar bulan, dan sinar lilin merupakan sumbercahaya. Cahaya yang dihasilkan tersebut akan merambat lurus. Cahaya akan merambat dengan lurus jika memang dia akan melewati 1 medium perantara saja. Peristiwa ini juga bisa dibuktikan dengan baik, nyalanya lampu senter yang berjalan atau merambat dengan lurus.

  1. Cahaya dapat dipantulkan.

Apabila suatu benda terkena cahaya, maka cahaya tersebut akan dipantulkan. Pemantulan atau refleksi atau pencerminan merupakan proses kembali terpancarnya cahaya dari permukaan benda yang memang terkena oleh cahaya. Pemantulan cahaya bisa dibedakan menjadi 2, yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur [difus] atau tak teratur.

  1. Cahaya dapat menembus benda bening.

Benda bening merupakan benda yang bisa ditembus dengan mudah oleh adanya cahaya. Berdasar dari kemampuan cahaya dalam menembus benda, bisa dibedakan sebanyak 3 contoh, yakni :

  1. Benda bening atau transparan, yakni benda-benda yang bisa ditembus dan dilewati oleh cahaya. Benda bening akan meneruskan semua cahaya yang datang dan mengenainya. Contoh benda bening seperti kaca yang bening dan air jernih.
  2. Benda translusens, yakni benda-benda yang hanya bisa meneruskan sebagian cahaya saja yang telah diterima. Contoh benda ini seperti air yang keruh, bohlam susu dan kaca dop.
  3. Opaqueatau benda yang tak bisa ditembus oleh cahaya, yakni benda gelap yang sama sekali tak bisa ditembus oleh adanya cahaya yang datang. Opaque ini sendiri hanya akan memantulkan semua cahaya yang akan mengenai benda tersebut. Contoh bendanya seperti buku yang tebal, tembok, kayu, hingga besi.
  4. Cahaya dapat dibiaskan.

Baca Juga: 1 Kg Berapa Gram

Pembiasan cahaya merupakan pembelokan arah rambat cahaya pada saat melewati sebanyak 2 medium yang memiliki kerapatan berbeda. Pembiasan cahaya ini sendiri biasanya digunakan oleh manusia dalam berbagai pembuatan alat optik. Seperti yang ada pada pemantulan cahaya, di dalam pembiasan cahaya juga berlaku dalam hukum pembiasan cahaya yang bisa diuraikan sebagai berikut :

  • Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang memiliki kerapatan lebih, cahaya akan dibiaskan mendekati garis yang normal. Semisal, cahaya akan merambat dari udara ke air.
  • Apabila cahaya merambat dari zat yang jauh lebih rapat ke zat yang memiliki kerapatan kurang, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Semisal, cahaya merambat dari air ke udara.

Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai macam cahaya berwarna. Cahaya matahari yang kita lihat berwana putih, padahal sebenarnya cahaya matahari terseusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk pelangi. Pelangi itu terdiri atas beberapa warna, mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Sebenarnya, warna-warna tersebut berasal dari 1 warna saja, yakni warna putih yang dihasilkan dari cahaya matahari.

Akan tetapi, karena cahaya matahari yang datang tersebut dibiaskan oleh adanya titik air hujan, maka hal tersebut berakibat jika cahaya putih akan diuraikan menjadi beberapa macam warna yang menarik, sehingga terjadilah warna-warna yang indah di dalam pelangi tersebut.

Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai hukum pemantulan cahaya pada cermin datar yang dimana dalam hal ini meliputi definisi, percobaan dan bunyi dari cermin datar, nah agar lebih dimengerti dan dipahami kalau begitu simak saja ulasan berikut ini.

Telah diketahui bahwa cermin datar memantulkan cahaya yang datang padanyam dibawah ini ialah gambar pemantulan sinar oleh cermin datar. Sinar dari kotak cahaya yang ditutup dengan celah tunggal diarahkan ke cermin datar, sinar mangalami pemantulan seperti gambar dibawah ini.

Baca Juga: Definisi Atom Menurut Para Ahli Lengkap

Percobaan Dalam Pemantulan Cahaya

Dalam hal ini dengan melakukan kegiatan menggunakan kotak cahaya, cermin datar dan busur derajat didapat data sebagai berikut.

“Tanda x tempat jarum ditancapkan untuk menyatakan sinar datang dan sinar pantul, kemudian dibuat normal sehingga sudut datang dan sudut pantul dapat diukur. Bila sudut datang diubah dengan cara mengubah posisi kotak cahaya, sudut pantul juga berubah”.

Lihat tabel dibawah ini


Dari tabel diatas, kita dapat mengetahui ada beberapa data yang sudut datang dengan sudut pantulanya berbeda sangat kecil ini dapat terjadi karena kekurang sempurnaan alat dan pengamatan “kesalahan pengamat”, jika kesalahan dapat kita perkecil serendah mungkin tentunya kita dapatkan:

“Sudut datang [i] = Sudut pantul [r]”

Selain itu ternyata sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

Bunyi Hukum Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar

  • Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
  • Sudut datang, sama besar dengan sudut pantul.

Apabila seberkas cahaya sejajar mengenai permukaan bidang datar yang rata maka berkas cahaya yang jatuh pada berbagai titik sudut memiliki sudut datang yang sama [karena arah garis normal semuanya sama] dan semua berkas cahaya tersebut dipantulkan dengan sudut yang sama pula. Akibatnya cahaya yang dipantulkan berupa berkas sinar sejajar dengan jumlah berkas sinar pantul hampir sama dengan berkas sinar datang. Sehingga permukaan benda yang mengalami pemantulan teratur akan tampak mengkilap.

Baca Juga: Pemantulan Cahaya

Apabila seberkas cahaya mengenai permukaan benda yang tidak rata [berlekuk-lekuk] maka cahaya tersebut akan dipantulkan secara tidak beraturan ke segala arah. Akibatnya intensitas berkas cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terlalu besar karena tidak semua sinar pantul menuju mata.

  • Pemantulan Pada Cermin
  • Pemantulan Pada Cermin Datar

Cermin datar merupakan salah satu cermin memiliki permukaan yang rata, datar dan tidak melengkung pada bidang pantulnya.  Pada gambar diabawah adalah gambar pemantulan sinar oleh cermin datar.

  1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
  2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan cahaya [sinar].

Untuk cermin datar biasanya memiliki sifat-sifat khusus yang ditunjukkan pada bayangan hasil dari cermin datar antara lain:

  1. Tinggi bayangan akan sama dengan ukuran tinggi benda.
  2. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
  3. Posisi hasil bayangan pada cermin datar akan berlawanan dengan bendanya.
  4. Sifat bayangan tegak sama seperti bendanya.
  5. Bayangan yang terbentuk bersifat semu atau maya, yaitu: bayangan dapat dilihat dalam cermin, akan tetapi bayangan tersebut tidak dapat ditangkap oleh sebuah layar.
  6. Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip

Baca Juga: 16 Pengertian Tanah Menurut Para Ahli Lengkap

Jika  dua cermin datar yang membentuk sudut lancip [θ] maka jumlah bayangan benda [n] yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan

  • Pemantulan Pada Cermin Cembung

Cermin cembung merupakan salah satu cermin memiliki permukaan bidang pantul melengkung ke arah luar. Cermin cembung pada umumnya digunakan untuk spion kendaraan bermotor supaya didapatkan bayangan yang lebih lebar sudut pandangnya. Untuk cermin cembung memiliki sifat bayangan yang dihasilkan sebagai berikut:

  1. Bayangan yang dihasilkan cermin cembung bersifat maya dan tegak.
  2. Ukuran bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari ukuran benda sesungguhnya atau memiliki sifat diperkecil, sehingga memungkinkan sudut pandang yang dihasilkan pada cermin cembung bisa lebih lebar.

Sifat Sinar yang dipantulkan cermin cembung

  • Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari fokus.

  • Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R

  • Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama

Baca Juga: Pengertian Teleskop

Rumus Cermin Cembung

Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya saja nilai fokusnya [F] negatif. Untuk rumus perbesaran cermin cembung sama

  • Pemantulan Pada Cermin Cekung

Cermin cekung merupakan sakah satu cermin memiliki permukaan bidang pantul melengkung ke dalam. Cermin cekung pada umumnya digunakan untuk reflektor pada lampu utama kendaraan bermotor dan lampu senter. Untuk cermin cekung memiliki sifat bayangan yang bergantung pada letak dan posisi benda terhadap cermin. Sebagai contoh, yaitu:

  1. Apabila suatu benda diletakkan dekat dengan cermin cekung, maka sifat bayangan yang dibentuk adalah tegak, lebih besar, dan semu [maya].
  2. Apabila suatu benda diletakkan jauh dari cermin cekung,maka sifat bayangan yang dibentuk adalah  nyata [sejati] dan terbalik.

Oleh karena itu pada cermin cekung dapat dibuat suatu pengelompokan yang bergantung dengan posisi benda pada masing-masing ruang.

  1. Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.
  2. Benda di ruang II :  nyata, terbalik, diperbesar.
  3. Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.
  4. Benda tepat di pusat kelengkungan : nyata, terbalik, sama besar.

Baca Juga: “Magnet” Pengertian & [ Macam – Jenis – Bentuk – Sifat ]

Sifat Cahaya [sinar] yg dipantulkan Cermin Cekung

  • Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus

  • Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu utama.

  • Sinar datang yang melalui titik lengkung [R] akan dipantulkan kembali ke arah yang sama

Rumus Cermin Cekung

Cermin Cekung berfokus positif. Jika sobat mempunyai benda dengan jarak S dari cermin maka untuk mencari jarak bayangannya menggunakan rumus :

Baca Juga: “Intesitas” Definisi & [ Penerapan Gelombang Bunyi ]

Demikianlah pembahasan mengenai Hukum Pemantulan Cahaya – Pengertian, Datar, Teratur & Rumus semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề