Fungsi tema dalam menulis puisi adalah untuk memberikan acuan atau gambaran terhadap puisi yang akan dibuat, sekaligus pokok dari hal-hal yang ingin diungkapkan oleh penulis [penyair]. Apa yang dimaksud dengan tema dalam puisi?
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan.
Tema dalam puisi adalah landasan atau dasar pijakan bagi penyair dalam mengembangkan karya puisinya.
98.34. 00 Anna Noer Jannah
Tema dalam puisi bisa beraneka ragam. Berikut ini contoh tema-tema dalam penulisan puisi. 1. Kasih sayang
2. Keindahan Alam
3. Bencana
4. Kemanusiaan
5. Kesedihan
6. Perjuangan
7. Cinta
8. Ketuhanan
9. Sosial Kemasyarakatan
10. Persahabatan
11. Perdamaian
12. Keagamaan Tentunya masih banyak lagi tema-tema lainnya. Taufik Ismail. Salah satu penyair hebat Indonesia.
Tema adalah gagasan pokok dari keseluruhan puisi. Sedangkan judul adalah perincian spesifik dari tema atau topik. Contoh tema dan judul.
Untuk memahami hubungan antara tema, judul, dan isi puisi, di bawah ini contoh beberapa puisi berdasarkan temanya.
TEMA JUDUL
Keagamaan Padamu Aku Kembali
Kemanusiaan Lolong Lapar Saudara
Cinta Cinta di Senja Indah
Alam Bromo Indahmu
Keluarga Rinduku Pada Ibu
Patriotisme Diponegoro Pahlawanku
Tema: Ketuhanan
Judul : Pada-Mu Aku Kembali Jauh sudah kaki melangkah
Mengejar dunia yang tak pernah sudah. Kusangka dunia membawa bahagia
Rupanya hati makin sengsara. Hanya menambah gelisah
Semakin lama semakin resah. Kini padaMU aku kembali
Berharap jadi hamba berbakti
Ikhlas ibadah sepenuh hati
Agar mendapat bahagia hakiki.
Tema: Ketuhaan
Judul: Indahnya Menyembah-Mu Hari demi hari
Kuhabiskan untuk mencari
Ilmu agama warisan Nabi. Quran kutadaburi
Sunnah kupelajari Makin kupahami
Betapa indah Islam ini. Betapa indah rencana-Mu
Betapa megah ilmu-Mu Hati terpaut kepada-Mu
Disertai cinta yang hadir selalu.
Tema: Ketuhanan
Judul: Ampuni Aku
Sedih hatiku
Betapa dosa menggunung Akankah kudapatkan ampunan-Mu? Dosa ini sesakan dada
Menetes pula air mata
Hanya ampunan-Mu yang kuminta
Agar terhindar diri dari neraka.
Tema : Keluarga
Judul : Ibu Ibu,
Hari ini aku rindu
Pada masakan yang kau masak
Pada dongeng yang kau ceritakan
Pada perhatian yang kau berikan. Ibu,
Ke manapun aku pergi
Namamu selalu di hati
Terukir indah tak terperi Ibu,
Ingin kuberikan bahagia
Kelak bila aku dewasa Moga tergapai cita-cita
Melihatmu tersenyum bahagia.
Tema : Keluarga
Judul : Hari Bahagia Hari Bahagia
Inilah hari yang bahagia
Ayah Ibu tidak bekerja
Hari libur telah tiba
Mengajak kami bertamasya Ibu sayang kepada kami
Apapun selalu diberi
Moga bisa membalas jasa
Kasih sayang ayah dan bunda.
Tema : Keluarga
Judul : Adiku Lucu Adikku Lucu
Lihat adikku,
Tersenyum manis selalu
Memakai baju biru
Membuat kami selalu rindu. Adikku yang manis,
Cepat besar cepat berlari
Nanti main bersama kami
Tentu akan riang hati.
Tema: Keindahan Alam
Judul : Nyanyian Ombak Duduk di senja kala
menatap pantai dengan deburan
alangkah syahdu nyanyian alam. Termenung hatiku
Mengenangkan kebesaran Tuhan
Tersirat di seluruh alam
Betapa agung betapa besar.
Bila senja telah tiba
Kupandangi langit membentang
Indah warna birunya dengan sapuan
Awan-awan tipis bagaikan lukisan. Burung-burung terbang pulang
Menghiasi langit mulai temaram
Betapa hati begitu tentram
Menatap suguhan di alam. Kupuisikan indahnya senja
Dirangkai dalam kata-kata
Agar terkenang seluruh rasa
yang bergemuruh di dalam dada. Sekarang kamu sudah paham kan apa fungsi tema dalam menulis puisi?
Puisi Anak
Secara umum puisi dapat didefinisikan sebagai sebuah karya sastra yang berbentuk rangkaian kata yang indah. Masih bingung? Yuk, kita simak beberapa pendapat para ahli mengenai puisi.
Pengertian menulis Puisi menurut para ahli
- Waluyo [2005: 1] menyatakan bahwa puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, disingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias [imajinatif].
- Schmitt dan Viala [1982: 116] menyatakan bahwa masyarakat Yunani puisi sebagai seni menciptakan bahasa yang berbeda dari pemakaian bahasa sehari-hari.
- Pradopo [2007: 314] menyatakan bahwa puisi adalah ucapan atau ekspresi tidak langsung. Puisi juga merupakan ucapan ke inti masalah, peristiwa, atau narasi [cerita, penceritaan].
- Dresden [dalam Sayuti, 1998: 237] menyatakan bahwa puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang terkandung di dalamnya merupakan cerminan pengalaman, pengetahuan, dan perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi.
- Lescelles Abercrombie [dalam Situmorang, 1980] menyatakan bahwa puisi merupakan ekspresi dari pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta berlaku dalam pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang menggunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat.
Sebenarnya masih banyak pendapat para ahli yang lain. Tapi, kita sampai di sini saja, ya? Yang penting kita dapat menyimpulkannya. Oke, dari beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa puisi adalah karya sastra yang menyajikan ekspresi yang disampaikan dalam bentuk bahasa yang tidak dipakai dalam percakapan sehari-hari, yaitu menggunakan bahasa kiasan yang berirama indah. Sobat ingin tidak puas dan ingin menyimpulkan sendiri? Dengan senang hati saya menyilakan.
Aturan Menulis Puisi
Baca juga : Penerbit Anggota IKAPI
Manfaat Menulis Puisi
Sebenarnya banyak sekali manfaat menulis puisi. Di sini akan kita bahas beberapa poin saja.
- Sarana mengungkapkan diri. Puisi adalah sarana bagi kita untuk mengekspresikan diri atau mencurahkan isi hati dengan bahasa kiasan atau bahasa yang indah. Bukan dengan bahasa yang vulgar dan apa adanya. Bukan pula dengan bahasa ilmiah.
- Melibatkan diri aktif dalam kegiatan sastra. Sangat jelas, menulis puisi merupakan salah satu jalan bagi kita untuk bersastra.
- Meningkatkan kreatifitas diri. Kegiatan menulis, termasuk menulis puisi, merupakan kegiatan kreatif. Karena di dalamnya menuntut kreativitas seseorang untuk menuangkan ide-idenya dalam bentuk kata-kata yang berbeda atau kata-kata yang indah. Atau lebih tepatnya, kata-kata kiasan yang dirangkai menjadi sebuah puisi.
Adapun manfaat lain seperti terkenal, berpenghasilan, dan beberapa manfaat lain yang sejalan dengan kedua hal itu kita anggap sebagai efek dari menulis puisi. Karena hakikat dari menulis puisi bukan untuk kedua hal itu. Lalu, bagaimana kalau karena kita menulis puisi lantas kita menjadi terkenal dan kaya? Ya, tidak masalah. Anggap saja rezeki. Berarti orang menghargai karya kita.
Tujuan Menulis Puisi
Hakikatnya tujuan utama menulis puisi adalah mengekspresikan atau menyampaikan isi hati dalam bentuk tulisan dengan bahasa yang indah. Namun, mengenai tujuan yang lain tidak perlu kita bahas. Karena setiap penulis memiliki tujuan masing-masing dan kita tidak bisa menyalahkan atau meluruskan tujuan mereka. Setiap puisi yang ditujukan kepada siapa saja dan untuk apa saja itu hak mutlak penulis. Tidak bisa diganggu gugat! Seperti keputusan juri dalam perlombaan. Hehe.
Hanya saja, saya sedikit saran dengan kita semua. Pastikan niat kita baik atau lurus. Bukankah kalau niat kita baik, maka akan dicatat sebagai kebaikan? Dan ketika kita melakukan kebaikan, maka hakikatnya kita sedang melakukan kebaikan untuk diri kita sendiri. Betul ga?
Syarat Menulis Puisi
Tidak berbeda dengan karya sastra yang lain, menulis puisi pun ada syarat-syaratnya. Syaratnya apa saja? Yuk, simak.
- Menentukan tema. Sudah menjadi hal mutlak bahwa karya sastra harus memiliki tema. Tema adalah pondasi dari sebuah tulisan, baik karya sastra maupun nonsastra. Dan puisi, yang termasuk dalam deretan karya sastra, jelas-jelas mengharuskan hadirnya tema di dalamnya.
- Pemilihan diksi. Ini yang sedikit membedakan dengan karya tulis yang lain. Dalam menulis puisi kita harus sangat memerhatikan diksinya. Hal itu akan sangat berpengaruh terhadap pembaca. Bila diksinya bagus, maka akan enak dibaca atau diperdengarkan. Namun, bila sebaliknya, pembaca atau pendengar tidak akan nyaman.
- Memaksimalkan majas. Penggunaan majas akan membuat kalimat dalam puisi sarat makna. Dengan begitu pembaca tidak perlu terkekang dengan makna yang dikehendaki penulis, tetapi bisa memaknai dengan makna yang lain.
- Kita harus mampu mengimajinasikan yang seluruh indera kita rasakan menjadi kalimat-kalimat.
Teori Menulis Puisi
Metode Menulis Puisi
Seperti yang sudah kita bahas di atas, puisi merupakan karya sastra yang bebas. Tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Hal itu sudah jelas meniscayakan metode menulis puisi juga bebas. Dalam artian, sangat banyak metode yang dapat digunakan dalam menulis puisi.
Ada salah satu metode yang menarik dalam menulis puisi, yaitu metode akrostik. Kelanjutan dari metode ini adalah lahirnya puisi akrostik. Puisi akrostik adalah puisi yang menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai setiap baris dalam puisi. Semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik berbeda dengan puisi yang lain, karena huruf-huruf pertama setiap baris mengeja sebuah kata atau kalimat secara vertikal.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh puisi berikut.
Terang Bulan
Tersingkap seuntai cahaya
Entah hendak disampaikan ke siapa
Riak-riak ombak bumi menebas gundukan pasir
Anggun terbangun istana berakhir getir
Nanar mata menatap seberkas syair
Gundah gulana berteman kilat dan petir
Bah! Setan-setan kau pelihara
Ungkapkan bait-bait terkesima
Lantunkan dosa tak lagi terjamah
Arak-arakan menggiring manusia
Neraka Jahannam telah lama menyala
Perhatikan setiap awal kalimatnya dan bacalah dari atas ke bawah. Terbaca bukan? Itu hanya contoh. Boleh dicoba.
Tata Cara Menulis Puisi
Sudah paham teori-teori tentang puisi? Kita lanjutkan ke tata cara menulis puisi.
- Ide merupakan ruh dalam dunia kepenulisan, termasuk puisi. Kita harus peka dan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari mana saja untuk mendapatkan ide.
- Kita menyaring segenap informasi atau ide yang kita dapatkan lalu mulai kita menentukan ide yang mana yang layak atau mampu kita tuliskan.
- Langkah yang sangat penting dalam menulis puisi yaitu melakukan. Tulis saja puisi sesukanya.
- Setelah usai menulis, alangkah bijak bila kita mengoreksi atau merevisi tulisan kita. Di sinilah kita mulai mengganti diksi-diksi yang kurang baik dengan diksi-diksi yang baik dan tepat, sehingga lebih memperindah puisi kita.
Langkah-langkah Menulis Puisi
- Menentukan ide. Seperti sudah kita bahas, ide merupakan ruh dalam dunia kepenulisan, termasuk menulis puisi. Maka hal pertama yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah mencari ide.
- Memasukkan imajinasi. Imajinasi yang baik akan menghasilkan puisi yang baik pula. Imajinasi identik dengan pencitraan alat indera kita.
- Tema yang tepat. Laksana ide, tema juga merupakan ruh dalam menulis puisi. Maka, menentukan tema yang tepat sebelum menulis puisi adalah hal yang mutlak.
- Buat judul yang menarik. Tidak bisa dipungkiri bila judul sangat memengaruhi minat baca. Semakin menarik judul, maka minat pembaca untuk membaca karya [puisi] kita semakin besar.
- Menggunakan kata-kata indah. Hakikatnya puisi adalah rangkaian kata-kata yang indah. Maka, menulis puisi harus menggunakan kata-kata yang indah. Caranya? Perbanyak membaca, perbanyak kosakata. Dan yang paling penting, perbanyak berlatih.
- Buat lirik yang menarik. Bila sekilas memandang, puisi hampir mirip dengan syair. Lirik yang menarik akan menghasilkan suasana puisi yang menenangkan hati.
- Perwajahan atau topografi. Perwajahan dalam puisi tidak berbentuk paragraf, seperti prosa. Perwajahan dalam puisi berbentuk bait. Yang mana bait-bait itu mengandung makna dari penulisnya sendiri.
- Gunakan majas. Sangat penting bagi kita untuk pandai-pandai menggunakan majas dalam menulis puisi. Penggunaan majas akan lebih memperindah puisi kita.
Yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi
Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi.
- Persamaan konsonan.
- Persamaan vokal.
- Persamaan bunyi pada awal larik.
- Persamaan bunyi pada tengah larik.
- Persamaan bunyi pada akhir larik.
Mengubah Puisi menjadi Prosa
Mengubah puisi menjadi prosa? Bisakah? Bisa. Dan ini sudah terjadi. Dalam dunia sastra perubahan puisi menjadi prosa atau bentuk sastra lain dinamakan parafrase. Atau lebih mudah dengan sebutan memprosakan puisi.
Ada dua metode parafrase puisi, yaitu:
- Parafrase terikat, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrase tersebut.
- Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan. Setelah kita membaca puisi tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Tips Menulis Puisi
Berikut kita sajikan tips menulis puisi.
- Memilih tema yang diminati. Sebelum menulis, pilihlah tema yang paling diminati. Karena dengan meminati tema itu, kita akan lebih menikmati menulis puisi.
- Memilih diksi yang tepat. Puisi adalah rangkaian kalimat yang indah, maka harus dipilih kata-kata yang indah.
- Membangun suasana. Maksudnya, kita membuat suasana yang akan kita tuangkan dalam bentuk puisi. Semakin baik suasana yang kita bangun, maka semakin baik pula puisi yang dilahirkan.
- Baper [bawa perasaan]. Puisi hakikatnya adalah ungkapan perasaan. Maka, salah satu hal penting dalam menulis puisi adalah membawa perasaan dalam menulisnya.
Demikian sekilas pandang tentang puisi. Langkah yang bijak untuk dilakukan selanjutnya adalah mengaplikasikannya. Siap???
Baca juga : Penyakit Yang menghambat Keberhasilan Penulis Pemula