Pembuatan judul puisi harus dapat titik-titik keseluruhan isi puisi

Fungsi tema dalam menulis puisi adalah untuk memberikan acuan atau gambaran terhadap puisi yang akan dibuat, sekaligus pokok dari hal-hal yang ingin diungkapkan oleh penulis [penyair]. Apa yang dimaksud dengan tema dalam puisi?

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan.

Tema dalam puisi adalah landasan atau dasar pijakan bagi penyair dalam mengembangkan karya puisinya.

Taufik Ismail. Salah satu penyair hebat Indonesia. 
Tema dalam puisi bisa beraneka ragam. Berikut ini contoh tema-tema dalam penulisan puisi. 1. Kasih sayang 2. Keindahan Alam 3. Bencana 4. Kemanusiaan 5. Kesedihan 6. Perjuangan 7. Cinta 8. Ketuhanan 9. Sosial Kemasyarakatan 10. Persahabatan 11. Perdamaian 12. Keagamaan Tentunya masih banyak lagi tema-tema lainnya.
Tema adalah gagasan pokok dari keseluruhan puisi. Sedangkan judul adalah perincian spesifik dari tema atau topik. Contoh tema dan judul.
TEMA JUDUL
Keagamaan Padamu Aku Kembali
Kemanusiaan Lolong Lapar Saudara
Cinta Cinta di Senja Indah
Alam Bromo Indahmu
Keluarga Rinduku Pada Ibu
Patriotisme Diponegoro Pahlawanku
Untuk memahami hubungan antara tema, judul, dan isi puisi, di bawah ini contoh beberapa puisi berdasarkan temanya.
Tema: Ketuhanan
Judul : Pada-Mu Aku Kembali Jauh sudah kaki melangkah Mengejar dunia yang tak pernah sudah. Kusangka dunia membawa bahagia Rupanya hati makin sengsara. Hanya menambah gelisah Semakin lama semakin resah. Kini padaMU aku kembali Berharap jadi hamba berbakti Ikhlas ibadah sepenuh hati Agar mendapat bahagia hakiki.
Tema: Ketuhaan
Judul: Indahnya Menyembah-Mu Hari demi hari Kuhabiskan untuk mencari Ilmu agama warisan Nabi. Quran kutadaburi Sunnah kupelajari Makin kupahami Betapa indah Islam ini. Betapa indah rencana-Mu Betapa megah ilmu-Mu Hati terpaut kepada-Mu Disertai cinta yang hadir selalu.
Tema: Ketuhanan
Judul: Ampuni Aku
Sedih hatiku Betapa dosa menggunung Akankah kudapatkan ampunan-Mu? Dosa ini sesakan dada Menetes pula air mata Hanya ampunan-Mu yang kuminta Agar terhindar diri dari neraka.
Tema : Keluarga
Judul : Ibu Ibu, Hari ini aku rindu Pada masakan yang kau masak Pada dongeng yang kau ceritakan Pada perhatian yang kau berikan. Ibu, Ke manapun aku pergi Namamu selalu di hati Terukir indah tak terperi Ibu, Ingin kuberikan bahagia Kelak bila aku dewasa Moga tergapai cita-cita Melihatmu tersenyum bahagia.
Tema : Keluarga
Judul : Hari Bahagia Hari Bahagia Inilah hari yang bahagia Ayah Ibu tidak bekerja Hari libur telah tiba Mengajak kami bertamasya Ibu sayang kepada kami Apapun selalu diberi Moga bisa membalas jasa Kasih sayang ayah dan bunda.
Tema : Keluarga
Judul : Adiku Lucu Adikku Lucu Lihat adikku, Tersenyum manis selalu Memakai baju biru Membuat kami selalu rindu. Adikku yang manis, Cepat besar cepat berlari Nanti main bersama kami Tentu akan riang hati.
Tema: Keindahan Alam
Judul : Nyanyian Ombak Duduk di senja kala menatap pantai dengan deburan alangkah syahdu nyanyian alam. Termenung hatiku Mengenangkan kebesaran Tuhan Tersirat di seluruh alam Betapa agung betapa besar.
Bila senja telah tiba Kupandangi langit membentang Indah warna birunya dengan sapuan Awan-awan tipis bagaikan lukisan. Burung-burung terbang pulang Menghiasi langit mulai temaram Betapa hati begitu tentram Menatap suguhan di alam. Kupuisikan indahnya senja Dirangkai dalam kata-kata Agar terkenang seluruh rasa yang bergemuruh di dalam dada. Sekarang kamu sudah paham kan apa fungsi tema dalam menulis puisi?

98.34. 00 Anna Noer Jannah

Puisi Anak

Secara umum puisi dapat didefinisikan sebagai sebuah karya sastra yang berbentuk rangkaian kata yang indah. Masih bingung? Yuk, kita simak beberapa pendapat para ahli mengenai puisi.

Pengertian menulis Puisi menurut para ahli

  • Waluyo [2005: 1] menyatakan bahwa puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, disingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias [imajinatif].
  • Schmitt dan Viala [1982: 116] menyatakan bahwa masyarakat Yunani puisi sebagai seni menciptakan bahasa yang berbeda dari pemakaian bahasa sehari-hari.
  • Pradopo [2007: 314] menyatakan bahwa puisi adalah ucapan atau ekspresi tidak langsung. Puisi juga merupakan ucapan ke inti masalah, peristiwa, atau narasi [cerita, penceritaan].
  • Dresden [dalam Sayuti, 1998: 237] menyatakan bahwa puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang terkandung di dalamnya merupakan cerminan pengalaman, pengetahuan, dan perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi.
  • Lescelles Abercrombie [dalam Situmorang, 1980] menyatakan bahwa puisi merupakan ekspresi dari pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta berlaku dalam pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa yang menggunakan setiap rencana yang matang dan bermanfaat.

Sebenarnya masih banyak pendapat para ahli yang lain. Tapi, kita sampai di sini saja, ya? Yang penting kita dapat menyimpulkannya. Oke, dari beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa puisi adalah karya sastra yang menyajikan ekspresi yang disampaikan dalam bentuk bahasa yang tidak dipakai dalam percakapan sehari-hari, yaitu menggunakan bahasa kiasan yang berirama indah. Sobat ingin tidak puas dan ingin menyimpulkan sendiri? Dengan senang hati saya menyilakan.

Aturan Menulis Puisi

Dalam puisi modern, hampir tidak ada aturan baku dalam penulisan puisi. Tidak seperti puisi-puisi lama. Pantun misahnya. Setiap bait terdiri dari empat baris, bersajak AB AB atau AA AA, baris pertama kedua sampiran dan baris ketiga keempat isi. Puisi modern merupakan puisi yang bebas. Tidak terikat oleh aturan. Hanya saja, sejalan dengan pengertian yang kita bahas tadi, kalimat atau kata-kata dalam puisi harus dipadatkan dan disingkat. Ya, kalau panjang nanti bisa jadi cerpen. Hehe.

Baca juga : Penerbit Anggota IKAPI

Manfaat Menulis Puisi

Sebenarnya banyak sekali manfaat menulis puisi. Di sini akan kita bahas beberapa poin saja.

  1. Sarana mengungkapkan diri. Puisi adalah sarana bagi kita untuk mengekspresikan diri atau mencurahkan isi hati dengan bahasa kiasan atau bahasa yang indah. Bukan dengan bahasa yang vulgar dan apa adanya. Bukan pula dengan bahasa ilmiah.
  2. Melibatkan diri aktif dalam kegiatan sastra. Sangat jelas, menulis puisi merupakan salah satu jalan bagi kita untuk bersastra.
  3. Meningkatkan kreatifitas diri. Kegiatan menulis, termasuk menulis puisi, merupakan kegiatan kreatif. Karena di dalamnya menuntut kreativitas seseorang untuk menuangkan ide-idenya dalam bentuk kata-kata yang berbeda atau kata-kata yang indah. Atau lebih tepatnya, kata-kata kiasan yang dirangkai menjadi sebuah puisi.

Adapun manfaat lain seperti terkenal, berpenghasilan, dan beberapa manfaat lain yang sejalan dengan kedua hal itu kita anggap sebagai efek dari menulis puisi. Karena hakikat dari menulis puisi bukan untuk kedua hal itu. Lalu, bagaimana kalau karena kita menulis puisi lantas kita menjadi terkenal dan kaya? Ya, tidak masalah. Anggap saja rezeki. Berarti orang menghargai karya kita.

Tujuan Menulis Puisi

Hakikatnya tujuan utama menulis puisi adalah mengekspresikan atau menyampaikan isi hati dalam bentuk tulisan dengan bahasa yang indah. Namun, mengenai tujuan yang lain tidak perlu kita bahas. Karena setiap penulis memiliki tujuan masing-masing dan kita tidak bisa menyalahkan atau meluruskan tujuan mereka. Setiap puisi yang ditujukan kepada siapa saja dan untuk apa saja itu hak mutlak penulis. Tidak bisa diganggu gugat! Seperti keputusan juri dalam perlombaan. Hehe.

Hanya saja, saya sedikit saran dengan kita semua. Pastikan niat kita baik atau lurus. Bukankah kalau niat kita baik, maka akan dicatat sebagai kebaikan? Dan ketika kita melakukan kebaikan, maka hakikatnya kita sedang melakukan kebaikan untuk diri kita sendiri. Betul ga?

Syarat Menulis Puisi

Tidak berbeda dengan karya sastra yang lain, menulis puisi pun ada syarat-syaratnya. Syaratnya apa saja? Yuk, simak.

  1. Menentukan tema. Sudah menjadi hal mutlak bahwa karya sastra harus memiliki tema. Tema adalah pondasi dari sebuah tulisan, baik karya sastra maupun nonsastra. Dan puisi, yang termasuk dalam deretan karya sastra, jelas-jelas mengharuskan hadirnya tema di dalamnya.
  2. Pemilihan diksi. Ini yang sedikit membedakan dengan karya tulis yang lain. Dalam menulis puisi kita harus sangat memerhatikan diksinya. Hal itu akan sangat berpengaruh terhadap pembaca. Bila diksinya bagus, maka akan enak dibaca atau diperdengarkan. Namun, bila sebaliknya, pembaca atau pendengar tidak akan nyaman.
  3. Memaksimalkan majas. Penggunaan majas akan membuat kalimat dalam puisi sarat makna. Dengan begitu pembaca tidak perlu terkekang dengan makna yang dikehendaki penulis, tetapi bisa memaknai dengan makna yang lain.
  4. Kita harus mampu mengimajinasikan yang seluruh indera kita rasakan menjadi kalimat-kalimat.

Teori Menulis Puisi

Menulis puisi adalah suatu keterampilan berbahasa dalam menuangkan ide, gagasan, dan pikirannya dalam bentuk bahasa tulis dengan memerhatikan keterikatan pada unsur-unsur puisi. Menulis puisi juga merupakan kegiatan produktif yang menghasilkan karya sastra.

Metode Menulis Puisi

Seperti yang sudah kita bahas di atas, puisi merupakan karya sastra yang bebas. Tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Hal itu sudah jelas meniscayakan metode menulis puisi juga bebas. Dalam artian, sangat banyak metode yang dapat digunakan dalam menulis puisi.

Ada salah satu metode yang menarik dalam menulis puisi, yaitu metode akrostik. Kelanjutan dari metode ini adalah lahirnya puisi akrostik. Puisi akrostik adalah puisi yang menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai setiap baris dalam puisi. Semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik berbeda dengan puisi yang lain, karena huruf-huruf pertama setiap baris mengeja sebuah kata atau kalimat secara vertikal.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh puisi berikut.

Terang Bulan

Tersingkap seuntai cahaya

Entah hendak disampaikan ke siapa

Riak-riak ombak bumi menebas gundukan pasir

Anggun terbangun istana berakhir getir

Nanar mata menatap seberkas syair

Gundah gulana berteman kilat dan petir

Bah! Setan-setan kau pelihara

Ungkapkan bait-bait terkesima

Lantunkan dosa tak lagi terjamah

Arak-arakan menggiring manusia

Neraka Jahannam telah lama menyala

Perhatikan setiap awal kalimatnya dan bacalah dari atas ke bawah. Terbaca bukan? Itu hanya contoh. Boleh dicoba.

Tata Cara Menulis Puisi

Sudah paham teori-teori tentang puisi? Kita lanjutkan ke tata cara menulis puisi.

  1. Ide merupakan ruh dalam dunia kepenulisan, termasuk puisi. Kita harus peka dan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari mana saja untuk mendapatkan ide.
  2. Kita menyaring segenap informasi atau ide yang kita dapatkan lalu mulai kita menentukan ide yang mana yang layak atau mampu kita tuliskan.
  3. Langkah yang sangat penting dalam menulis puisi yaitu melakukan. Tulis saja puisi sesukanya.
  4. Setelah usai menulis, alangkah bijak bila kita mengoreksi atau merevisi tulisan kita. Di sinilah kita mulai mengganti diksi-diksi yang kurang baik dengan diksi-diksi yang baik dan tepat, sehingga lebih memperindah puisi kita.

Langkah-langkah Menulis Puisi

  1. Menentukan ide. Seperti sudah kita bahas, ide merupakan ruh dalam dunia kepenulisan, termasuk menulis puisi. Maka hal pertama yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah mencari ide.
  2. Memasukkan imajinasi. Imajinasi yang baik akan menghasilkan puisi yang baik pula. Imajinasi identik dengan pencitraan alat indera kita.
  3. Tema yang tepat. Laksana ide, tema juga merupakan ruh dalam menulis puisi. Maka, menentukan tema yang tepat sebelum menulis puisi adalah hal yang mutlak.
  4. Buat judul yang menarik. Tidak bisa dipungkiri bila judul sangat memengaruhi minat baca. Semakin menarik judul, maka minat pembaca untuk membaca karya [puisi] kita semakin besar.
  5. Menggunakan kata-kata indah. Hakikatnya puisi adalah rangkaian kata-kata yang indah. Maka, menulis puisi harus menggunakan kata-kata yang indah. Caranya? Perbanyak membaca, perbanyak kosakata. Dan yang paling penting, perbanyak berlatih.
  6. Buat lirik yang menarik. Bila sekilas memandang, puisi hampir mirip dengan syair. Lirik yang menarik akan menghasilkan suasana puisi yang menenangkan hati.
  7. Perwajahan atau topografi. Perwajahan dalam puisi tidak berbentuk paragraf, seperti prosa. Perwajahan dalam puisi berbentuk bait. Yang mana bait-bait itu mengandung makna dari penulisnya sendiri.
  8. Gunakan majas. Sangat penting bagi kita untuk pandai-pandai menggunakan majas dalam menulis puisi. Penggunaan majas akan lebih memperindah puisi kita.

Yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi.

  1. Persamaan konsonan.
  2. Persamaan vokal.
  3. Persamaan bunyi pada awal larik.
  4. Persamaan bunyi pada tengah larik.
  5. Persamaan bunyi pada akhir larik.

Mengubah Puisi menjadi Prosa

Mengubah puisi menjadi prosa? Bisakah? Bisa. Dan ini sudah terjadi. Dalam dunia sastra perubahan puisi menjadi prosa atau bentuk sastra lain dinamakan parafrase. Atau lebih mudah dengan sebutan memprosakan puisi.

Ada dua metode parafrase puisi, yaitu:

  1. Parafrase terikat, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrase tersebut.
  2. Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan. Setelah kita membaca puisi tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.

Tips Menulis Puisi

Berikut kita sajikan tips menulis puisi.

  1. Memilih tema yang diminati. Sebelum menulis, pilihlah tema yang paling diminati. Karena dengan meminati tema itu, kita akan lebih menikmati menulis puisi.
  2. Memilih diksi yang tepat. Puisi adalah rangkaian kalimat yang indah, maka harus dipilih kata-kata yang indah.
  3. Membangun suasana. Maksudnya, kita membuat suasana yang akan kita tuangkan dalam bentuk puisi. Semakin baik suasana yang kita bangun, maka semakin baik pula puisi yang dilahirkan.
  4. Baper [bawa perasaan]. Puisi hakikatnya adalah ungkapan perasaan. Maka, salah satu hal penting dalam menulis puisi adalah membawa perasaan dalam menulisnya.

Demikian sekilas pandang tentang puisi. Langkah yang bijak untuk dilakukan selanjutnya adalah mengaplikasikannya. Siap???

Baca juga : Penyakit Yang menghambat Keberhasilan Penulis Pemula

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề