Pengaruh pola hidup yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf

Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah gangguan saraf memburuk dan mengurangi risiko komplikasi. Jadi, konsultasikan pada dokter sesegera mungkin jika Anda mengalami satu pun tanda atau gejala yang disebutkan di atas.

Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu diskusikan dengan dokter untuk solusi terbaik sesuai kondisi Anda.

Penyebab penyakit saraf

Apa penyebab penyakit saraf?

Penyakit saraf dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan sistem saraf:

  • Faktor keturunan atau genetik.
  • Masalah pasokan darah [gangguan vaskuler].
  • Cedera atau trauma, terutama pada kepala [cedera otak] dan sumsum tulang belakang [cedera tulang belakang].
  • Masalah yang muncul pada saat lahir [kongenital].
  • Masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau psikosis.
  • Paparan zat beracun, seperti karbon monoksida, arsenik, atau timah.
  • Rusak atau matinya sel saraf yang menyebabkan hilangnya fungsi secara bertahap [degeneratif], seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis [MS], Amyotrophic lateral sclerosis [ALS], penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, dan neuropati perifer.
  • Infeksi, seperti penyakit abses otak.
  • Penggunaan berlebihan atau penarikan obat-obatan resep dan nonbebas, obat-obatan terlarang, atau alkohol.
  • Jaringan sel yang abnormal [tumor atau kanker].

Kondisi gagal organ yang bisa menyebabkan penyakit saraf

Tak hanya itu, beberapa kondisi atau kegagalan yang terjadi di organ lainnya juga bisa menjadi penyebab gangguan sistem saraf. Sebagai contoh gagal jantung, gagal hati, atau gagal ginjal. Selain itu, kondisi lain yang bisa menyebabkan kelainan sistem saraf, yaitu:

  • Disfungsi tiroid, baik tiroid terlalu aktif maupun kurang aktif.
  • Gula darah tinggi [diabetes] atau gula darah rendah [hipoglikemia].
  • Masalah elektrolit.
  • Kekurangan nutrisi, seperti vitamin B1 [tiamin] atau defisiensi vitamin B12.
  • Sindrom Guillain-Barre’.

Faktor risiko penyakit saraf

Setiap jenis penyakit saraf mungkin memiliki faktor risiko yang berbeda. Namun, secara umum, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kelainan pada sistem saraf, yaitu:

  • Usia lanjut, karena efek penuaan terhadap sistem saraf, terutama pada kelainan degeneratif seperti penyakit Alzheimer, parkinson, dan lainnya.
  • Riwayat penyakit sistem saraf dalam keluarga.
  • Sistem kekebalan yang lemah, termasuk pengidap HIV/AIDS.
  • Pola makan buruk yang berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi, seperti vitamin B1 dan B12.
  • Konsumsi alkohol.
  • Kebiasaan merokok.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas. [Anda bisa mengecek kalkulator BMI ini untuk mengetahui apakah berat Anda berlebih dan berisiko].
  • Kurang aktivitas fisik, termasuk olahraga.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat-obatan terlarang karena efek buruk narkoba pada otak.

Perlu diketahui pula, memiliki faktor risiko di atas bukan berarti Anda akan terkena penyakit saraf. Sebaliknya, seseorang yang memiliki gangguan pada sistem saraf pun mungkin memiliki faktor risiko yang tidak diketahui. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan selalu dengan dokter Anda.

Diagnosis dan pengobatan penyakit saraf

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana gangguan sistem saraf didiagnosis?

Untuk mendiagnosis sakit saraf, dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan, riwayat medis yang Anda dan keluarga miliki, serta berbagai faktor lain yang mungkin menyebabkannya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis untuk mengevaluasi gejala tersebut.

Setelah itu, dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan beberapa tes pemeriksaan. Berikut beberapa tes yang umumnya perlu Anda jalani:

  • CT scan, untuk melihat gambar bagian tubuh Anda, seperti tulang, otot, atau organ tubuh tertentu.
  • Magnetic resonance imaging [MRI], untuk melihat struktur tubuh atau organ Anda secara lebih detail.
  • Elektroensefalografi [EEG], untuk mengukur aktivitas listrik di otak.
  • Tes elektrodiagnostik, seperti elektromiografi [EMG] dan studi konduksi saraf, untuk mendiagnosis gangguan otot dan neuron motorik.
  • Angiogram, untuk mendeteksi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah.
  • Positron emission tomography [PET], untuk mengukur aktivitas metabolisme sel.
  • Pungsi lumbal [spinal tap], dengan mengambil sampel cairan serebrospinal dari tulang belakang untuk mendeteksi infeksi atau masalah saraf lainnya.
  • Evoked potentials, untuk mencatat respons listrik otak terhadap rangsangan visual, pendengaran, dan sensorik.
  • Neurosonografi, untuk menganalisis aliran darah jika terjadi stroke.

Beberapa tes lainnya pun mungkin dibutuhkan, termasuk tes urine atau tes darah, untuk mengidentifikasi kondisi medis lainnya yang mungkin memengaruhi sistem saraf. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk jenis pemeriksaan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Apa saja pengobatan untuk penyakit saraf?

Pengobatan untuk gangguan sistem saraf disesuaikan dengan jenis penyakit dan kondisi yang menyebabkannya. Misalnya, pada gangguan saraf yang terjadi karena penggunaan obat tertentu, dokter mungkin akan mengganti obat atau menyesuaikan dosis obat yang Anda konsumsi.

Bila terjadi karena tumor atau kanker, dokter akan memberikan serangkaian pengobatan untuk kanker, seperti radioterapi, kemoterapi, atau bahkan operasi pengangkatan tumor.

Selain itu, obat-obatan pun mungkin saja diberikan untuk mengatasi berbagai gejala lain yang timbul, seperti obat pereda nyeri, antikonvulsan, atau antidepresan. Obat-obatan ini umumnya diberikan untuk mengatasi nyeri yang terkait dengan saraf [neuropati]. Namun, obat antikonvulsan juga merupakan pengobatan epilepsi yang utama untuk mengontrol kejang yang terjadi.

Pada kondisi tertentu, tindakan operasi atau pembedahan pun mungkin dilakukan. Selain itu, berbagai macam terapi atau rehabilitasi, seperti terapi fisik, okupasi, atau wicara, juga sering direkomendasikan untuk membantu Anda menjalani aktivitas sehari-hari. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk jenis pengobatan yang tepat.

Pencegahan penyakit saraf

Anda dapat mengikuti panduan pencegahan berikut untuk menjaga kesehatan sistem saraf, serta terhindar dari penyakit saraf:

  • Olahraga teratur, seperti berjalan atau jenis olahraga untuk kesehatan otak lainnya.
  • Berhenti merokok.
  • Istirahat yang cukup.
  • Tangani kondisi kesehatan yang dapat menurunkan fungsi sistem saraf, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang, dengan mengurangi lemak serta memperbanyak asupan vitamin B6, B12, dan folat.
  • Minum banyak air putih untuk membantu mencegah dehidrasi, yang dapat menyebabkan linglung dan masalah memori.
  • Hindari mengonsumsi alkohol dan narkoba.
  • Konsumsi obat-obatan sesuai dengan dosis dan ketentuan yang direkomendasikan dokter.
  • Lakukan perlindungan diri untuk mencegah cedera.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.

5 Makanan Bernutrisi Baik untuk Kesehatan Otak

Berikut bagian spesialisasi sel hewan :1.] Sel2.] Organ3.] Jaringan4.] Sistem organ5.] OrganismeSusunan tahapan pembentuk tub … uh hewan yang benar ialah ....Pilih salah satu:a. 1-5-4-3-2b. 1-3-2-4-5c. 1-2-3-4-5d. 5-4-3-2-1​

Perhatikan ciri-ciri fase berikut : [1] Membran nukleus kembali terlihat, berisi materi genetik yang persis induknya [2] Kromatid berkumpul di bidang … ekuator [3] Membran nukleus mulai terlihat memudar [4] Benang-benang kromatin memadat membentuk kromosom [5] Terjadi proses sitokinesis [6] Benang-benang spindel menarik kromosom ke kutub-kutubnya [7] Terbentuk dua sel anakan baru bersifat haploid [n] Tahapan manakah yang menunjukan  TELOFASE pada pembelahan mitosis? * A. 1-2-7 B. 2-4-5 C. 1-5-7 D. 3-4-6 ​

2. Pada persilangan intermediet. Kucing abu abu [Hh] disilangkan dengan Kucing abu abu [Hh]. Jika dalam persilangan tersebut dihasilkan 8 keturunan. M … aka jumlah kucing putih adalah.....

1. Ayah menyilangkan tanaman batang tinggi [TT ] disilangkan dng tanaman batang pendek [tt] Tentukan : parental , gamet , F1 , F2 , RG dan RF2. Bunga … mawar merah [Mm ] disilangkan dengan bunga mawar putih [mm ] dimana merah dominan terhadap putih. Tentukan : parental , gamet , F1 , RG dan RF3. Ayam putih disilangkan dengan ayam coklat , dimana coklat doninan terhadap putih .Tentukan : parental , gamet ,F1 ,F2 , RG dan RFtolong jwb sama caranya ​

1. Ayah menyilangkan tanaman batang tinggi [TT ] disilangkan dng tanaman batang pendek [tt] Tentukan : parental , gamet , F1 , F2 , RG dan RF2. Bunga … mawar merah [Mm ] disilangkan dengan bunga mawar putih [mm ] dimana merah dominan terhadap putih. Tentukan : parental , gamet , F1 , RG dan RF3. Ayam putih disilangkan dengan ayam coklat , dimana coklat doninan terhadap putih .Tentukan : parental , gamet ,F1 ,F2 , RG dan RF#tolongjwbkak​

Tempat Terjadinya Fertilisasi di tunjukkan oleh nomor...?Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam [Biologi]​

Bagaimana cara mengurangi dampak asap dari kebakaran hutan.

Hitunglah, berapa banyak laju darah di seluruh tubuh pernah detiknya pada saat beristirahat dan pada saat berolahraga! Tunjukkan cara kalian menghitun … g nya.

Jumlah spesies ikan air payau di papua maluku dan sulawesi.

Secara biologi Indonesia dapat di bagi manjadi dua kawasan peralihan sebutkan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề