Pengertian adil bukan hanya ditujukan pada perwujudan hukum yang benar, melainkan ditujukan kepada……

Written By Ekker Saogo Thursday, January 23, 2020

Keadilan Sebagai Wujud Hidup Orang Beriman Bahan Alkitab: Mazmur 145:17

Pengantar

Keadilan menjadi landasan utama dalam mewujudkan demokrasi dan HAM. Prinsip-prinsip dasar mengenai keadilan perlu dipelajari, khususnya mengenai Allah yang adil yang menuntut umat-Nya untuk bertindak adil. Praktik hidup yang menghargai dan menjalankan keadilan amat penting sehingga manusia tidak akan merampas hak sesamanya, manusia tidak dapat bertindak semaunya. Sadar atau tidak terkadang manusia melakukan tindakan tidak adil terhadap sesamanya. Hal itu terjadi misalnya lewat prasangka ataupun sikap yang membeda-bedakan seseorang berdasarkan latar belakang suku, bangsa, budaya maupun geografi dan agama. Ketidakadilan juga dapat terjadi melalui perbedaan kepentingan. Mempelajari keadilan dalam perspektif Alkitab akan membekali kamu dalam bersikap dan bertindak terhadap orang lain.

Menurutmu apa itu keadilan? Dan apa maknanya? Berikan satu contoh Alkitab mengenai keadilan? Keadilan Menurut Alkitab.  

Menurut  Baker,  dalam  Perjanjian  Lama  ada  dua  kata  yang  menggambarkan pengertian mengenai “adil”  yaitu: “tsedeq” dan “mishpat”,  keadilan yang dimaksudkan itu tidak berdiri sendiri namun berkaitan dengan kebenaran dan hukum. Artinya, keadilan itu tidak terlepas dari kebenaran dan penerapan hukum yang benar, yang sesuai. 

Dalam bahasa Yunani keadilan disebut dengan kata: dikaiosyne. Kata-kata tersebut dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dipakai untuk melukiskan suatu penerapan hukum yang benar, memakai timbangan yang benar, perilaku yang adil, jujur, dan benar. 

Keadilan artinya, apa yang benar dan sesuai [dengan kenyataan], misalnya, hukuman terhadap seseorang ditetapkan berdasarkan kebenaran yang ada. Terutama dalam kaitannya dengan mereka yang miskin, tertindas dan tersingkir dari kehidupan masyarakat. 

Allah menyatakan diri sebagai Allah yang adil, Allah yang berada di pihak mereka yang benar, mereka yang tertindas dan hak-haknya dirampas, mereka yang miskin, janda anak yatim piatu. Dalam pengertian ini, Allah yang adil itu adalah Allah yang “membebaskan”. 

Jadi, pengertian adil tidak hanya ditujukan pada perwujudan hukum yang benar namun pada “pembebasan” atau kemerdekaan. Allah yang adil itu adalah Allah yang membebaskan. Melalui tindakan yang adil, maka shalom Allah dinyatakan   dan   diwujudkan. 

Dengan   demikian,   keadilan   juga   mengandung   makna memperbaiki atau merestorasi apa yang telah rusak menjadi normal kembali. Keadilan memiliki makna yang luas dan dalam, keadilan merupakan ibadah yang berkenan kepada Allah [Kitab Amos 5:713; 21-27, dan Yeremia 9:24]. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah itu adil. Ayatayat berikut ini menunjukkan kebenaran tersebut: Mazmur 145:17: “Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Zefanya 3:5: “Tetapi Tuhan adil di tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!”. 

Dari berbagai pemaparan tersebut di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa adil  berarti bertindak dengan benar sesuai dengan standar kebenaran atau ketetapan hukum yang berlaku. Allah itu adil, artinya, Allah akan selalu berlaku benar sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya. Dia tidak akan pernah melanggar ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya. 

Keadilan Allah dapat kita rasakan dalam berbagai cara, antara lain:  1. Allah mencintai kebenaran dan menolak kejahatan, Allah mencintai mereka yang taat dan setia pada jalan-Nya.   2. Allah menghukum orang-orang yang tidak hidup dalam jalan-Nya, mereka yang tidak taat pada perintah-Nya. Menghukum tidak berarti Allah adalah Allah penghukum, Ia menghukum karena keadilan-Nya. Keadilan Allah dinyatakan dengan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. Dia tidak akan membiarkan pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Dia akan mengganjarnya dengan hukuman 3. Allah memberikan tempat bagi mereka yang taat dan setia pada perintahNya. Semua yang dilakukan oleh manusia tidak luput dari penilaian Allah. Jika setiap kejahatan  memperoleh ganjaran atau hukuman, maka setiap kebaikan dan pekerjaan baik yang kita lakukan dihargai oleh-Nya.

Tugas/Latihan:

1. Menurutmu apa itu keadilan? Dan apa maknanya?  2. Berikan satu contoh Alkitab mengenai keadilan? 3. Apa kaitan antara keadilan, demokrasi dan HAM?. Coba lakukan curah pendapat dengan teman-temanmu. Apakah dalam kehidupan sehari-hari kamu menyaksikan hal-hal yang berkaitan dengan keadilan, demokrasi dan HAM? [Sebagai peserta didik yang duduk di kelas XII kamu sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk memberikan penilaian terhadap realitas yang berkaitan dengan keadilan, demokrasi dan HAM. Kamu juga sudah belajar mengenai keadilan menurut Alkitab, maka kamu dapat memperbandingkan antara keadilan menurut Alkitab dengan realitas demokrasi  dan  HAM  di  Indonesia  maupun  di  tempat  kamu  masing-masing].

Menurut Baker, dalam Perjanjian Lama ada dua kata yang menggambarkan pengertian mengenai “adil” yaitu: “tsedeq” dan “mishpat”, keadilan yang dimaksudkan itu tidak berdiri sendiri namun berkaitan dengan kebenaran dan hukum. 

Artinya, keadilan itu tidak terlepas dari kebenaran dan penerapan hukum yang benar, yang sesuai. Dalam bahasa Yunani keadilan disebut dengan kata: dikaiosyne. Kata-kata tersebut dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dipakai untuk melukiskan suatu penerapan hukum yang benar, memakai timbangan yang benar, perilaku yang adil, jujur, dan benar.

Keadilan artinya, apa yang benar dan sesuai [dengan kenyataan], misalnya, hukuman terhadap seseorang ditetapkan berdasarkan kebenaran yang ada. Terutama dalam kaitannya dengan mereka yang miskin, tertindas dan tersingkir dari kehidupan masyarakat. Allah menyatakan diri sebagai Allah yang adil, Allah yang berada di pihak mereka yang benar, mereka yang tertindas dan hak-haknya dirampas, mereka yang miskin, janda anak yatim piatu. 

Dalam pengertian ini, Allah yang adil itu adalah Allah yang “membebaskan”. Jadi, pengertian adil tidak hanya ditujukan pada perwujudan hukum yang benar namun pada “pembebasan” atau kemerdekaan. Allah yang adil itu adalah Allah yang membebaskan. Melalui tindakan yang adil, maka shalom Allah dinyatakan dan diwujudkan. 

Dengan demikian, keadilan juga mengandung makna memperbaiki atau merestorasi apa yang telah rusak menjadi normal kembali. Keadilan memiliki makna yang luas dan dalam, keadilan merupakan ibadah yang berkenan kepada Allah [Kitab Amos 5:7-13; 21-27, dan Yeremia 9:24].

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah itu adil. Ayat-ayat berikut ini menunjukkan kebenaran tersebut: Mazmur 145:17: “Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Zefanya 3:5: “Tetapi Tuhan adil di tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!”. 

Dari berbagai pemaparan tersebut di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa adil berarti bertindak dengan benar sesuai dengan standar kebenaran atau ketetapan hukum yang berlaku. Allah itu adil, artinya, Allah akan selalu berlaku benar sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya. Dia tidak akan pernah melanggar ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya. Keadilan Allah dapat kita rasakan dalam berbagai cara, antara lain :

  • Allah mencintai kebenaran dan menolak kejahatan, Allah mencintai mereka yang taat dan setia pada jalan-Nya.
  • Allah menghukum orang-orang yang tidak hidup dalam jalan-Nya, mereka yang tidak taat pada perintah-Nya. Menghukum tidak berarti Allah adalah Allah penghukum, Ia menghukum karena keadilan-Nya. keadilan Allah dinyatakan dengan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. Dia tidak akan membiarkan pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Dia akan mengganjarnya dengan hukuman. 
  • Allah memberikan tempat bagi mereka yang taat dan setia pada perintahNya. Semua yang dilakukan oleh manusia tidak luput dari penilaian Allah. Jika setiap kejahatan memperoleh ganjaran atau hukuman, maka setiap kebaikan dan pekerjaan baik yang kita lakukan dihargai oleh-Nya.  

Page 2

All the information on this website is published in good faith and for general information purpose only. www.studentterpelajar.com does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website [www.studentterpelajar.com], is strictly at your own risk. www.studentterpelajar.com will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website.

From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone 'bad'.

Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their "Terms of Service" before engaging in any business or uploading any information.

By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms.

This site disclaimer was last updated on: Thursday, July 25th, 2019

· Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề