perbedaan bebek peking dan lokal

Beda Bebek Lokal, Bebek Peking, dan Bebek Hibrida - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang JENIS PERBEDAAN ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Beda Bebek Lokal, Bebek Peking, dan Bebek Hibrida, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Binatang, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Beda Bebek Lokal, Bebek Peking, dan Bebek Hibrida


link : Beda Bebek Lokal, Bebek Peking, dan Bebek Hibrida

Apakah perbedaan antara bebek lokal, bebek peking, dengan bebek hibrida? Bebek termasuk spesies burung dalam famili Anatidae di ordo Anseriformes. Itulah kenapa, bebek masih berkerabat dekat dengan angsa. Di habitat alaminya, bebek tinggal di wilayah perairan air tawar hingga air laut.

Bebek memiliki tubuh yang berlekuk dan lebar serta lehernya berukuran cukup panjang. Postur tubuh umumnya berbentuk membulat dengan paruh yang lebar untuk menyaring makanan. Kaki-kakinya pun berukuran panjang, berkulit sangat kuat, dan terbentuk baik di belakang tubuh. Walaupun sayapnya terbilang sangat kuat, tetapi ukurannya yang pendek mengakibatkan sebagian besar bebek tidak mampu untuk terbang ke angkasa.

Bebek merupakan binatang omnivora. Ia memakan tanaman air, rumput, ikan, cacing, amfibi, serangga, dan moluska. Bebek juga mempunyai kemampuan untuk menyelam hingga jauh ke dasar air. Kemampuan ini tidak lain berkat paruh bebek yang berbentuk pipih, lebar, dan mengandung lamellae.

Ada tiga jenis bebek yang biasa dibudidayakan oleh manusia yaitu bebek lokal, bebek peking, dan bebek hibrida. Perbedaan mengenai bebek-bebek tersebut adalah sebagai berikut :

Bebek Lokal

Bebek lokal adalah istilah untuk menyebutkan bebek yang berasal dari Indonesia. Bebek ini biasanya dipelihara untuk diambil dagingnya, terutama untuk bebek jantan. Sedangkan bebek betina lebih diutamakan untuk diambil telurnya. Bebek jantan akan dibudidayakan selama 50-60 hari sampai bobotnya sesuai permintaan pasar yakni berkisar antara 1,2-1,3 kg. Berbeda dengan bebek betina yang akan dirawat sampai usia 5 bulan. Setelah usia tersebut, tingkat produktivitas bebek dalam menghasilkan telur akan menurun drastis sehingga prioritasnya berubah menjadi bebek potong.

Bebek Peking

Bebek peking pada mulanya dikembangbiakkan di Daratan China. Karena kualitasnya yang bagus, bebek ini pun menarik perhatian banyak orang sehingga pamornya menyebar ke seluruh dunia. Keunggulan utama dari bebek peking ialah tingkat pertumbuhannya yang cepat sekali. Bayangkan dalam waktu pemeliharaan sekitar 40 hari, bobot tubuh dari bebek ini sudah mencapai lebih dari 2 kg. Selain itu, bebek peking juga mempunyai daya tahan tubuh yang sangat baik sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Bebek Hibrida

Bebek hibrida adalah bebek keturunan dari perkawinan silang antara bebek lokal dan bebek peking. Sama seperti kedua induknya, budidaya bebek hibrida juga bertujuan untuk diambil dagingnya. Karena merupakan keturunan dari bebek peking, tingkat pertumbuhan bebek hibrida ini lebih cepat daripada bebek lokal tetapi lebih lambat daripada bebek peking. Meskipun begitu, daging bebek hibrida lebih disukai oleh kebanyakan orang di Indonesia ketimbang bebek peking.

Demikianlah Artikel Beda Bebek Lokal, Bebek Peking, dan Bebek Hibrida

Sekianlah artikel Beda Bebek Lokal, Bebek Peking, dan Bebek Hibrida kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.



Sejak dulu, orang Indonesia gemar sekali menyantap makanan olahan unggas. Selain ayam, bebek merupakan salah satu jenis unggas favorit sebagian besar orang Indonesia. Lantaran pasarnya besar, banyak orang tertarik untuk terjun ke usaha budidaya bebek. Kendati sudah banyak pemain, budidya bebek masih sangat menjanjikan karena permintaannya masih lebih tinggi dibanding pasokan. Selain bebek lokal, bebek peking khas China juga diminati. Bahkan, permintaannya terus meningkat seiring maraknya warung dan restoran yang menyajikan bebek sebagai menu utama. Agus Harianto, pemilik Sentral Ternak di Malang, Jawa Timur bilang, permintan bebek peking terus meningkat. Selain permintaan tinggi, budidaya peking lebih cepat dari bebek lokal. Hanya dalam usia 2,5 bulan, bobot bebek peking sudah mencapai 2,5 kilogram [kg]-3 kg per ekor. Sementara bebek lokal, pada usia yang sama, bobotnya hanya 1,3 kg-1,5 kg. Karena kelebihannya ini banyak orang memilih membudidayakan bebek peking. "Budidaya bebek ini telah berkembang dalam lima tahun terakhir," kata Agus. Agus sendiri fokus menyediakan bibit bebek peking yang berusia 1-2 hari [day of duck/DOD]. Agus mengaku, permintaan DOD peking terus meningkat seiring maraknya usaha budidaya bebek jenis ini. Ia menjual DOD dengan harga Rp 9.600 per ekor. Ia biasa memasok 500 ekor - 600 ekor DOD per minggu atau 2.000 DOD per bulan. Omzetnya, Rp 20 juta per bulan. "Pelanggan saya di Jawa, Makassar, Palembang dan Manado," ujar Agus. Agus bilang, tingginya permintaan DOD bebek peking ini memicu munculnya peredaran bibit bebek peking palsu, dengan harga lebih murah.Disebut bibit palsu karena salah satu indukannya bebek lokal. "Biasanya mereka pilih yang semuanya putih, lalu dijual sebagai peking dengan harga miring," ujar Agus. Pada usia satu hingga dua minggu, biasanya terlihat perbedaannya. Bebek peking asli memiliki leher pendek, sementara yang palsu lehernya lebih panjang. Selain itu, bebek peking palsu, pertumbuhannya akan lebih lama karena mereka setengah bebek lokal. Budi Santoso, pemilik CV Berkah Meri, juga menyediakan DOD bebek peking. Dalam sebulan ia bisa menjual minimal 4.000 ekor bebek peking yang baru menetas. Setiap ekor dihargai Rp 8.500. Dari usaha ini, dalam sebulan ia bisa meraup omzet Rp 40 juta. Namun, diakui Budi, tidak semua telur bebek yang dierami di peternakannya berhasil menetas. “Dari 100 telur biasanya yang menetas hanya sekitar 70 telur,” ujarnya. Menurut Budi, faktor suhu dan kualitas mesin penetas menjadi penentu keberhasilan penetasan telur bebek peking. [Bersambung] Editor: Havid Vebri


Lihat Foto

PIXABAY/PAVEL IVANOV

Ilustrasi bebek.

KOMPAS.com - Babak akhir MasterChef Indonesia season 9 dalam episode Minggu [20/2/2022] menampilkan tantangan mengolah bebek peking untuk empat orang peserta.

Chef Arnold Poernomo mengatakan, bebek peking berbeda dari bebek biasa atau bebek lokal yang banyak digunakan.

Apa saja bedanya bebek peking dan bebek biasa? Simak tiga perbedaan dua jenis bebek tersebut berikut ini.

Baca juga:

1. Ukuran

Arnold menyampaikan, ukuran bebek peking lebih besar dibandingkan dengan bebek biasa.

Buku "Bebek Mania" [2013] oleh Tim Dian Rakyat terbitan Dian Rakyat juga menulis hal yang sama.

Bebek peking umumnya berukuran satu setengah hingga tiga kilogram, sementara bebek lokal berbobot satu hingga 1,2 kilogram.

Baca juga:

2. Tekstur

Lihat Foto

DOK.SHUTTERSTOCK/Mochiendut

Ilustrasi bebek panggang.

Tekstur bebek peking dan bebek biasa juga berbeda. Arnold mengatakan, bebek peking memiliki tekstur yang lebih juicy.

Bebek biasa memiliki tekstur daging yang lebih kering dan tidak berlemak, sementara daging bebek peking lebih tebal dan berminyak.

Baca juga: Resep Sop Bebek Bumbu Jahe, Hasilnya Empuk dan Tidak Amis

/ FORUM / All / Food & Travel / Cooking & Resto Guide

Kenali Perbedaan Bebek Peking dan Hibrida Sebelum Beternak

Dalam dunia peternakan, khususnya ternak bebek, ada banyak jenis bebek yang biasa diternak oleh masyarakat di Indonesia. Ade kategori bebek lokal dan ada pula yang kategori bebek import varian baru, yaitu bebek peking dan hibrida yang ternyata cukup banyak peminatnya. Untuk itulah, kamu perlu tahu perbedaan bebek peking dan hibrida. Mengapa bebek import tergolong jenis yang populer di antara sekian banyak peternak bebek di Indonesia? Karena pada dasarnya bebek import memiliki postur fisik yang lebih besar, sehingga memiliki daging yang lebih banyak. Selain itu, dagingnya pun lebih empuk serta bergizi tinggi. Untuk mengetahui informasi langsung mengenai perbedaan bebek peking dan hibrida, kamu wajib banget simak ulasan artikel di bawah ini! Perbedaan Bebek Peking dan Hibrida Kedua jenis bebek import ini pada dasarnya sama-sama termasuk golongan bebek pedaging. Lalu apa saja perbedaan di antara keduanya? 1.    Bebek Peking

Perbedaan bebek peking dan hibrida yang pertama adalah dari asalnya. Bebek peking merupakan bebek import yang asalnya dari Daratan Cina. Meski bukan berasal dari tanah air, habitat maupun ekosistemnya sangat cocok untuk menernak jenis unggas yang satu ini.

Itulah mengapa bebek peking termasuk salah satu primadona unggas, karena pemeliharaannya tergolong mudah dan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada jenis bebek lokal. Bebek peking banyak menarik perhatian kalangan peternak bebek, karena memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya adalah tingkat pertumbuhannya yang bisa dibilang sangat cepat. Satu ekor bebek peking digadang-gadang bisa mencapai berat maksimal hingga 3 kilogram dalam jangka waktu pemeliharaan sekitar 40 hari saja. Tak hanya itu, daya tahan tubuh bebek peking juga sangat tangguh sehingga tidak mudah terjangkiti oleh penyakit unggas. Bebek peking umumnya mempunyai bulu berwarna putih dengan paruh kuning yang khas dan mudah untuk dikenali. Jenis bebek ini juga mampu menghasilkan telur dengan komposisi betina dan pejantan. Umumnya peternak unggas lebih memanfaatkan dagingnya daripada telur. Itu karena kembali lagi pada ciri fisik bebek peking yang lebih besar daripada jenis bebek lainnya. 2.    Bebek Hibrida Jika bebek peking lebih dimanfaatkan dagingnya, maka pemanfaatan bebek hibrida lebih kepada telurnya. Di sinilah letak perbedaan bebek peking dan hibrida yang utama. Itu karena bebek hibrida mampu menghasilkan telur tetas yang lebih unggul. Perkembangannya juga tergolong cepat, tidak secepat bebek peking namun lebih cepat daripada jenis bebek lokal. Kemudian, pekannya juga tidak memakan banyak biaya, sehingga dari sisi modal pun juga lebih efisien. Bebek hibrida merupakan hasil persilangan antara jenis bebek lokal dengan bebek peking. Lebih tepatnya bebek lokal jenis Mojosar dengan bebek peking jenis Alabio. Bebek pejantan dijadikan bebek potong, sedangkan bebek betina dijadikan sebagai bebek petelur. Meskipun telur bebek hibrida lebih unggul dari bebek peking, namun masyarakat Indonesia juga memanfaatkan dagingnya. Oleh sebab itulah, sebagian besar orang Indonesia lebih menyukai bebek hibrida daripada bebek peking maupun lokal. Untuk posturnya mirip seperti botol, bulunya berwarna hitam kombinasi coklat. Paruh dan kakinya pun berwarna hitam. Sudah Tahu Perbedaan Bebek Peking dan Hibrida?

Nah, begitulah informasi terkait perbedaan bebek peking dan hibrida yang perlu kamu ketahui karena dengan mengenali jenis bebek yang tepat kamu dapat mengolah menu bebek yang enak. Temukan tempat Jual Bebek Peking Murah, namun mengedepankan kualitas di bebekpeking.id!


© 2022 KASKUS, PT Darta Media Indonesia.
All rights reserved.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề