Pesan apa yang terdapat dalam teks Fiksi di Tengah Badai

Cara pandang lama yang beranggapan bahwa kombinasi pengetahuanpedagogi [P]dan pengetahuankonten [K]saja cukup dimiliki guru, sedikit demi sedikit mulai berubah. Pada tahun 1980-an dunia pendidikan mulai mengalami perubahan besar, dimana teknologi mulai menjadi bagian yang terdepan dalam pendidikan. Hal ini terjadi terutama terjadi karena berkembangnya inovasi teknologi digital yang menggabungkan perangkat keras dan lunak seperti komputer, game dan internet, serta aplikasi yang mendukungnya. Perkembangan teknologi ini kemudian dimanfaatkan dalam pembelajaran. Ini terlihat dengan munculnya berbagai game pendidikan.

Perubahan pendidikan yang dinamis mulai beralih pada integrasi pengetahuanpedagogi [P], pengetahuankonten [K], dan pengetahuanteknologi [T], yang mulai diterapkan dalam pembelajaran. Pengetahuan pedagogi merupakan pengetahuan mengenai proses dan praktik atau metode belajar-mengajar. Pengetahuan konten adalah pengetahuan mengenai mata pelajaran yang akan dipelajari. Sementara, pengetahuan teknologi adalah pengetahuan mengenai standar teknologi mulai dari buku, kapur dan papan tulis, atau teknologi yang lebih canggih seperti internet dan video digital.

Integrasi pengetahuanpedagogi [P], pengetahuankonten [K], dan pengetahuanteknologi [T]menciptakan pengetahuanKonten Pedagogis Teknologi [KPT].Pengetahuan ini:

  1. Merupakan dasar pembelajaran menggunakan teknologi.
  2. Memberikan pemahaman untuk menampilkan konsep menggunakan teknologi.
  3. Memberikan pemahaman mengenai bagaimana teknologi melibatkan cara-cara pedagogis yang konstruktif untuk mengajarkan konten.

Silakan pelajari ilustrasi berikut ini:

Jadi sesuai pula dengan pemaparan AECT:Association for Educational Communications and Technology[2004], mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan merupakan upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran [agar efektif, efisien dan menarik] serta meningkatkan kinerja.

Pertimbangan Pengalaman Belajar Siswa.

Untuk dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran secara maksimal, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal, terutama mengenai pengalaman belajar yang dialami siswa.

Sebelumnya melangkah lebih lanjut, mari kita pelajari piramida pengalaman belajar oleh Edgar Dale berikut ini.

Menurut penelitian Dale, metode yang paling tidak efektif berada di bagian teratas piramida dan metode yang paling efektif berada di bagian paling bawah. Pengalaman belajar diberikan dengan tujuan mewakili kenyataan atau hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang nyata. Semakin jauh Anda bergerak ke bawah piramida, semakin besar pengalaman pembelajarannya dan semakin banyak informasi yang mungkin disimpan siswa.

Hal ini juga menunjukan bahwa ketika memilih metode pembelajaran, penting untuk Bapak dan Ibu guru ingat bahwa pelibatan siswa dalam proses memperkuat retensi pengetahuan yang didapatkannya. Dengan melihat piramida pengalaman belajar Dale diatas, maka Bapak dan Ibu guru dapat menghubungkan keterkaitan antara tujuan pembelajaran, pengalaman belajar dengan pilihan metode pembelajaran, serta penggunaan teknologi dan media pembelajaran, serta berbagai sumber belajar.

Dari piramida tersebut, bagian mana yang paling sering Anda gunakan selama ini? Aktivitas apa yang sering Anda lakukan dalam pembelajaran di kelas? Jika Anda diminta memilih kegiatan yang baru di kelas, Apa yang Anda ingin lakukan?

Memilih Media Pembelajaran

Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam teknologi pembelajaran. Dalam menerapkan teknologi pembelajaran guru harus menggunakan media agar dapat menyampaikan pesan berupa konsep atau konten pembelajaran sehingga siswa dapat dengan menerimanya dengan baik. Teknologi pembelajaran tidak akan bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik tanpa adanya media yang dipilih dan digunakan.

Mari kita sama-sama mempelajari penjelasan mengenai media pembelajaran berikut ini

Kerucut pengalaman Dale akan membantu Bapak dan Ibu guru untuk mempertimbangkan pengalaman belajar seperti apa yang diharapkan dan memilih media yang sesuai berupa media audio, visual, audio visual, atau multimedia.

Pengelolaan sumber Belajar

Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber, baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.

Sumber belajar dapat memberikan informasi yang diperlukan murid dalam proses pembelajaran, serta memberikan kesempatan belajar seketika, dimana siswa dapat menerima informasi langsung. Selain itu sumber belajar juga dapat mengurangi kesenjangan antara informasi yang bersifat verbal dan abstrak dengan informasi yang konkrit dan sesuai realitas.

Sumber-sumber belajar dapat berupa:

  1. Pesan. Misalnya informasi, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya
  2. Orang. Misalnya guru, instruktur, siswa, ahli, narasumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya
  3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya
  4. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya
  5. Pendekatan/ metode/ teknik, seperti diskusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talkshow dan sejenisnya
  6. Lingkungan berupa; ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun atau pasar

Lalu bagaimana Anda mengelola Sumber belajar?

Sekarang Bapak dan Ibu guru sudah dapat menghubungkan bagaimana media dan sumber belajar terkait dengan teknologi dalam pembelajaran. Apakah anda akan merancang sumber belajar atau menggunakan sumber belajar yang telah tersedia ?. Semua tergantung pilihan bapak dan ibu guru.

Memilih Teknologi dan Media Pembelajaran

Pertimbangan apa lagi yang menjadi dasar pemilihan teknologi dan media pembelajaran? Silahkan membaca infografik berikut ini.

Integrasi teknologi dalam pembelajaran juga diharapkan dapat mengubah pola pembelajaran, yaitu:

  1. Pola pembelajaran siswa pasif menjadi pola pembelajaran siswa aktif
  2. Pola pembelajaran satu arah menjadi pola pembelajaran yang interaktif
  3. Pola pembelajaran terisolasi tekstual menjadi pola pembelajaran jejaring kontekstual
  4. Pola pembelajaran tanpa melibatkan orangtua menjadi pola pembelajaran dengan melibatkan orangtua.

Sekarang mari kita lihat bersama bagaimana memilih teknologi pembelajaran dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang sudah kita diskusikan. Silahkan pelajari Infografis Alur Memilih Teknologi untuk Pembelajaran Jarak Jauh.

Setelah mempelajarinya, silahkan bagikan pengalaman Bapak Ibu Guru dalam melakukan pemilihan teknologi untuk pembelajaran berdasarkan alur infografis tersebut.Hidup ini adalah pilihan. Semoga pilihan bapak dan ibu guru sesuai dengan karakteristik siswa.Semoga sukses

Sumber : gurubelajar.simpkb.id

Selama masa darurat pandemi Covid-19, Pembelajaran jarak jauh seringkali disalah artikan sebagai pembelajaran daring atauonline. Padahal Pembelajaran jarak jauh pada dasarnya tetap dapat dilaksanakan baik secara daring maupun luring [luar jaringan]. Sementara berbagai keragaman kondisi termasuk sosial ekonomi dan kondisi geografis di Indonesia, terkadang tidak memungkinkan dilaksanakannya metode pembelajaran jarak jauh secara daring sehingga pembelajaran jarak jauh tidak dapat berjalan dengan efektif. Melihat perbedaan peta sebaran Covid-19 yang berbeda di berbagai wilayah di Indonesia, pembelajaran jarak jauh juga tidak memungkinkan pelaksanaan PJJ dengan model yang sama.

Pada dasarnya berbagai model pembelajaran jarak jauh yang dapat diadaptasi selama masa pandemi, digolongkan ke dalam tiga kategori. Pembelajaran jarak jauh secara luring, pembelajaran jarak jauh secara daring, dan pembelajaran jarak jauh secara terpadu. Apa yang membedakan ketiganya? Silakan membaca infografik berikut ini:

Anda telah melihat penjelasan mengenai ketiga kategori pembelajaran jarak jauh. Lalu bagaimana memilih model pembelajaran yang paling efektif?

Untuk mengadaptasi sebuah model Pembelajaran Jarak Jauh yang efektif baik secara luring daring, ataupun terpadu, Bapak dan Ibu guru perlu sekali mengenali kebutuhan siswa. Anda dapat terlebih dahulu menggali informasi terkait kondisi awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan melakukan asesmen diagnostik awal. Misalnya mencari informasi mengenai cara belajar murid, kondisi daerah tempat tinggal terkait akses internet, fasilitas alat bantu berupa gawai yang dimiliki murid/ orang tua murid, jam belajar efektif, dan lain sebagainya. Hal ini terkait dengan cara 5M pembelajaran jarak jauh: Memanusiakan Hubungan.

Lalu bagaimana memilih model PJJ yang sesuai dengan kebutuhan siswa? Bagaimana asesmen diagnostik membantu guru mengambil tindak lanjut dan memutuskan model PJJ yang paling sesuai?

Bapak dan Ibu guru dapat mempelajari contoh panduan proses pemilihan model pembelajaran dengan memahami kondisi murid yang disusun guruRizqy Rahmat Haniberikut ini.

Bagaimana Bapak dan Ibu guru, apakah sekarang Anda sudah mendapatkan gambaran mengenai beragam model pembelajaran jauh dan bagaimana memilihnya sesuai dengan kebutuhan murid?

Cara 5M lain yang lain terkait dengan pemilihan model pembelajaran jarak jauh adalah cara Memberdayakan Konteks. Dimana kondisi murid, kondisi sosial ekonomi, dan geografis yang berbeda justru dilihat sebagai satu kekuatan untuk mengadaptasi model pembelajaran jarak jauh yang paling sesuai dan efektif.

Seperti guru praktik baik Guru Titis dari Sanggau. Terkait dengan keterbatasan akses internet ke daerahnya di pelosok Kalimantan Barat, Guru Titis tidak dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring. Untuk dapat menjangkau siswa-siswa nya secara luas, Guru Titis memilih menggunakan model pembelajaran menggunakan siaran radio daerah setempat. Siswa tetap mendapatkan hak belajar, terfasilitasi kebutuhannya dan tujuan belajar tetap bisa dicapai.

Bapak dan Ibu Guru, untuk mengetahui lebih jauh bagaimana guru-guru di berbagai daerah memilih model PJJ dan memandu murid melibatkan sumber daya dan kesempatan di dalam komunitas guru sebagai sumber belajar.

Silahkan unduh dan pelajariSurat Kabar Guru Belajar edisi Sekolah Lawan Corona.

Semoga bermanfaat bagi bapak dan ibu guru


Apa itu AKM?

Asesmen Kompetensi Minimum [AKM] merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua peserta didik untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Pada tahun 2021 terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM yaitu literasi membaca dan literasi matematika [numerasi]. Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.

Dalam AKM disajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Literasi membaca terdiri atas

  1. Literasi Teks Fiksi untukMenemukan Informasi, Memahami, Mengevaluasi dan merefleksiTeks Fiksi
  2. Literasi Teks Informasi untukMenemukan Informasi, Memahami, Mengevaluasi dan merefleksiTeks Informasi

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Numerasi mencakupBilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar, Data dan Ketidakpastian

Level

Asesmen Kompetensi Minimum [AKM]. Kata Minimum mengacu kepada tidak semua konten di dalam kurikulum diukur di dalam AKM.

AKM akan mengukur keterampilan dasar: literasi dan numerasi. Kemampuan bernalar tentang teks dan angka. Kompetensi tersebut dibangun dari jenjang dasar sampai menengah dalam suatu learning progression.

AKM berbentuk survey dengan sample siswa kelas pada 6 Level Pembelajran

level 1 kelas 1 dan 2
level 2 kelas 3 dan 4
level 3 kelas 5dan 6
level 4 kelas 7dan 8
level 5 kelas 9 dan 10
level 6 kelas 11 dan 12

AKM tidak melaporkan hasil individu siswa namun laporan agregat yang berfokus kepada peningkatan internal dari waktu ke waktu bukan komparasi antar kelompok.

AKM digunakan untuk memetakan sekolah- sekolah dan daerah- daerah berdasarkan kompetensi minimal

Tujuanutamanya mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik

Contoh Soal AKM dan levelnya

Literasi Teks Fiksi

Kompetensi yang diukur :
Menemukan informasi tersurat [siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana] pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya

Pilihan Ganda level 3

Pishi di Tengah Badai

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. Pishi dan teman-temannyasangat bahagia hidup di Samudra Hindia, bersama 500 jenis makhluk laut lainnya.

Pishi dan teman-temannya sedang bermain ketika kapal nelayan datang. Semua ikan berpencar menyelamatkan diri. Pishi jadi sendirian. Kemudian terjadi badai besar. Lautan menjadi gelap sehingga Pishi kehilangan arah. Ombak besar membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. Pishi membentur kapal, perutnya terluka.

Pishi harus segera mengobati lukanya. Pishi berenang mendekati pantai. Di sana ada rumah sakit alam. Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya yang besar. Berat tubuh Pishi 900 kilogram dan panjangnya 10 meter.

Setelah jauh berenang, Pishi sangat senang melihat lampu mercusuar. Itu tandanya Pishi sudah sampai di rumah sakit alam. Ikan-ikan kecil langsung mendekati Pishi. Mereka membersihkan luka di perut Pishi. Beberapa hari kemudian, luka Pishi pun sembuh. Pishi sangat berterima kasih kepada ikan-ikan kecil yang merawatnya.

Ikan-ikan kecil itu memakan parasit dan jaringan kulit mati di tubuh ikan pari. Hubungan antara Pishi dan ikan-ikan kecil adalah hubungan yang saling menguntungkan. Tubuh ikan pari menjadi bersih, ikan-ikan kecil pun menjadi kenyang.

Siapakah Pishidan di mana ia tinggal?

A

Pishi adalah seekor ikan pausyang hidup di Samudra Hindia.

B

Pishi adalah seekor ikan paus yang hidup di Samudra Atlantik.

C

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia.

D

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Atlantik.


Level 4

Aku dan Belimbing Wuluh

Aku tadi menawarkan bibit pohon belimbing kepada beberapa tetangga. Kalau mereka ikut menanam pohon, jalan kampung ini akan menjadi lebih teduh. Tidak seperti sekarang, ada bagian yang teduh, ada bagian yang panas, keluhku. Ada yang beralasan, air sedang susah didapat. Ada yang berkata, 'Nanti, ya, tunggu musim hujan datang lagi.' Aku kecewa, Yah.

Hmm... Mereka tidak ingin menggunakan air terlalu banyak. Saat ini, memang sebaiknya kita hemat air, kata Ayah. Tentu saja, aku semakin merengut. Kalau air tetap sukar didapat, tidak ada orang yang mau menanam pohon belimbing wuluh itu.

Tapi, jangan khawatir. Masalah air untuk menyiram tanaman sebentar lagi akan terbantu oleh proyek Pak RT, kata Ayah. Kampung kita akan punya Pandora L.

Pandora L? Apa itu, Yah?

Ini maket dari pengolahan limbah yang baru saja selesai dibangun di kampung kita. Bangunan ini ada di dalam tanah dan berguna untuk mengolah limbah rumah tangga saja, seperti air cucian, kata Ayah.

Air hasil pengolahan dari Pandora L digunakan untuk kegiatan menyiram tanaman dan mencuci kendaraan. Pemasangan Pandora L terletak di Kampung Genteng Candirejo di tengah kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur.

[Diadaptasi dariHijau Kampungku di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluhkarya Tyas KW]

Di bawah ini adalah hal-hal yang menjadi topik pembicaraan antara tokoh Aku dan Ayah, kecuali ....

A

kekurangan air di musim kemarau

B

alat untuk mengolah air

C

pengadaan biaya untuk pemasanganpandora

D

penanaman belimbing wuluh




Semoga bermanfaat

Sumber : AKM,Pusat Asesmen dan Pembelajaran.Badan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề