potensi apa saja yang dapat dikembangkan

PRODUK-PRODUK yang dikembangkan di dae­rah harus mampu bersaing dengan produk-produk yang berasal dari luar negeri. Kuncinya, para pengusaha di daerah harus mampu menghadirkan produk yang lebih bagus dengan harga yang murah dan pengerjaan yang lebih cepat.

Hal itu diutarakan Wakil Presiden [Wapres] Jusuf Kalla saat membuka acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia [Apkasi] International Trade and Investment Summit Series Week [AITIS] 2016 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis [5/5].

Produk yang bagus, harga murah, dan pengerjaan cepat. Kalau kita sudah memiliki tiga unsur itu, yakinlah produk-produk kita dapat bersaing dengan produk dari luar negeri, ujar Kalla.

Kalla mengapresiasi para bupati yang terus mengembangkan potensi sumber daya yang ada di daerah. Menurutnya, maju dan mundurnya negara amat bergantung pada unit-unit usaha yang dikembangkan di daerah. Karena itu, upaya pengembangan unit-unit itu harus terus didukung sehingga produk nasional bisa bersaing di tengah pasar ASEAN.

Selama ini kita menghasilkan kualitas padi atau jagung yang harus lebih baik jika dibandingkan dengan yang lain, tapi dengan harga tidak terlalu mahal. Tanpa itu, kita akan dikalahkan dengan banyak negara lain. Apalagi, dengan struktur persaingan pasar ASEAN, persaingan lebih besar lagi.

AITIS 2016 berlangsung pada 5 Mei-7 Mei 2016. Sekitar 200 stan yang didirikan di Jiexpo menawarkan produk unggulan dan sumber daya dari kabupa­ten-kabupaten di Indonesia.

Pusat Hortikultura
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, di Tanah Air, ada beberapa wilayah yang mempunyai iklim yang cocok untuk pertanian. Contohnya daerah Luwu Timur, Kecamat­an Angkona, Sulawesi Selatan [Sulsel], yang hampir tidak memiliki musim kering sepanjang tahun.

Ini sebuah keunggulan. Karakteristik di sini unik, sangat cocok untuk tanaman hortikiltura, ujar Amran selepas melakukan panen raya di Desa Balirejo, Angkona, Luwu Timur, Sulsel, Rabu [4/5].

Karena melihat potensi yang sangat luar biasa itu, Amran mendorong wilayah di Sulsel itu untuk menjadi pusat hortikultura Indonesia. Kita akan bangun kebun di wilayah ini.

Ia mengatakan, pemerintah menargetkan 100 ribu hektare dalam waktu tiga tahun ke depan. Lahan itu disiapkan untuk ditanami mangga, pisang, durian, manggis, dan tanaman hortikultura lain yang juga berorientasi ekspor.

Peluang usaha ini cukup besar karena permintaan ekspor saat ini tinggi, paparnya.

Pada 2015, ia mengatakan ekspor buah-buahan meningkat hingga 30%. Dengan semakin meningkatnya produksi dan kualitas produk buah, kita bisa menekan serbuan impor buah segar dari luar negeri, seperti pada 2015 lalu impor buah turun 13%.

Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorik Hustler, menyambut baik rencana itu. Semoga langkah ini bisa semakin meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah. [Pra/E-3]

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề