Reaksi reduksi dan oksidasi dalam kehidupan sehari-hari ada pada contoh

Kamu pasti pernah mengalami beberapa barang kesayangan yang dimiliki rusak karena berkarat. Seperti sepeda, hiasan, maupun mainan yang awalnya bersih menjadi rusak sehingga secara ekonomi sangat besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki atau bahkan menggantinya. Proses perkaratan tersebut, merupakan aplikasi reaksi redoks yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi atau suatu istilah yang menjelaskan suatu perubahan pada bilangan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Dimana reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut reaksi reduksi, sedangkan reaksi yang mengalami penambahan bilangan oksidasi disebut reaksi oksidasi.

Dalam perjalanannya, reaksi redoks mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Meskipun tak dimungkiri, reaksi ini banyak yang bersifat merugikan. Apapun itu, berikut beberapa contoh peristiwa yang melibatkan reaksi redoks didalamnya:

Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami. Dalam peristiwa fotosintesis ini, karbon dioksida direduksi menjadi karbohidrat dan air dioksidasi menjadi oksigen. Fotosintesis merupakan proses yang kompleks dan melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari [cahaya ultraviolet] melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula.

[Baca juga: Menyetarakan Reaksi Redoks, Kenali Dua Metode Ini]

Respirasi

Peristiwa lainnya yang merupakan contoh aplikasi reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah respirasi. Respirasi adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Pada proses respirasi umumnya glokosa dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, serta energi dilepaskan.

Oksidasi Bahan Bakar

Pembakaran dapat didefinisikan sebagai proses/reaksi oksidasi yang sangat cepat antara bahan bakar [fuel] dan oksidator dengan menimbulkan nyala dan panas. Bahan bakar yang berbeda dioksidasi menjadi CO2 dan H2O selama pembakaran dan energi dilepaskan.

Dalam Metalurgi

Dalam metalurgi banyak logam diperoleh dengan reduksi oksidasinya dengan zat pereduksi yang sesuai. Pada peristiwa perkaratan [korosi], logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen [udara] mengalami reduksi.

Sel Elektrokimia dan Baterai

Sel elektrokimia dan baterai biasanya digunakan di berbagai bidang kehidupan sehari-hari sebagai sumber listrik dan didasarkan pada reaksi redoks.

Dalam Industri Kimia

Pada industry kimia juga sebagian besar bahan kimia yang diproduksi secara komersial oleh reaksi redoks.

Jakarta -

Oksidasi adalah bagian dari fenomena kimia yang disebut dengan reaksi redoks. Ternyata, reaksi oksidasi dapat ditemukan di sekitar kita lho.

Tepatnya pada proses perkaratan besi yang menyebabkan kemunculan bintik merah atau karat pada besi. Bintik-bintik merah atau karat pada besi tersebut disebabkan oleh besi yang mengikat oksigen dari udara dan air.

Merujuk pada buku Reaksi Redoks karya Abdul Malik, hal itulah yang disebut dengan reaksi oksidasi. Pada reaksi oksidasi, oksigen bereaksi dengan banyak unsur yang membentuk senyawa. Untuk itulah, pengertian oksidasi dikaitkan dengan reaksi unsur atau senyawa dengan oksigen.

Oksidasi juga dapat diartikan sebagai penguraian mineral yang mengandung logam oleh oksigen dan menimbulkan karat yang merupakan satu bentuk pelapukan kimia, seperti yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI]. Adapun contoh lengkap dari reaksi oksidasi ini, dapat disimak pada penjelasan berikut.

Contoh reaksi oksidasi dalam kehidupan sehari-hari

1. Perkaratan logam besi, perkaratan besi terjadi reaksi oksidasi antara logam besi dengan oksigen dari udara.

2. Pembakaran bahan bakar [misalnya gas metana, minyak tanah, solar]. Pada reaksi pembakaran gas metana akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.

3. Oksidasi glukosa dalam tubuh, glukosa dioksidasi melalui peristiwa respirasi akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air dalam tubuh manusia.

4. Buah apel atau pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan.

Oksidasi juga termasuk reaksi kimia yang tidak dapat dipisahkan dari reaksi reduksi. Reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung bersamaan dan tidak dapat dipisahkan sehingga sering disebut reaksi redoks, seperti dikutip dari buku Redoks & Elektrokimia karya Wati Sukmawati

Reaksi redoks adalah singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada proses elektrokimia. Dalam artian, ada zat yang melepas elektron atau mengalami oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau mengalami reduksi.

Reduksi sendiri bermakna peristiwa pelepasan oksigen dari suatu zat. Jadi, reaksi oksidasi adalah bentuk reaksi kebalikan dari reduksi.

Bila reaksi oksidasi lebih dikenal dengan reaksi pengikatan oksigen dan pelepasan elektron. Bahkan pada reaksi oksidasi terjadi kenaikan bilangan oksidasi.

Maka sebaliknya, reduksi dikenal dengan pelepasan oksigen, pengikatan elektron dan terjadi penurunan bilangan oksidasi. Nah itulah pengertian dari reaksi reduksi oksidasi yang terjadi selalu bersama-sama, sehingga disebut dengan reaksi redoks. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



[rah/rah]

3. Pembakaran

Contoh reaksi redoks yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari adalah Pembakaran. Dalam pembakaran propana [C3H8-;] di udara [mengandung O2], atom karbon teroksidasi membentuk CO2 sementara atom oksigen tereduksi menjadi H2O.

Reaksi redoks dalam pembakaran:

3 Konsep Reaksi Redoks dan Contohnya

Dalam ilmu kimia, mengutip Modul Kimia terbitan Kemdikbud [2020], setidaknya dikenal ada tiga konsep reaksi redoks [reduksi-oksidasi].

Ketiga konsep itu adalah reaksi redoks berdasarkan keterlibatan atom oksigen, reaksi redoks berdasarkan transfer elektron, dan reaksi redoks berdasarkan konsep bilangan oksidasi. Berikut ini penjelasan don conoh dari 3 konsep reaksi redoks tersebut.

1. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Keterlibatan Atom Oksigen

Dalam konsep ini, proses Oksidasi berarti reaksi unsur yang mengikat oksigen. Adapun contohnya adalah di bawah ini.

a. Contoh 1: proses berkaratnya logam dan besi akibat unsur besi mengikat oksigen baik dari udara maupun dari air. Reaksinya adalah: 4 Fe [s] 3 O2[g] → 2 Fe2O3[s]

b. Contoh 2: pembakaran gas metana [CH4] menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Reaksinya adalah: CH4[g] O2[g] → CO2[g] 2H2O[g]

c. Contoh 3: oksidasi glukosa dalam tubuh manusia melalui proses respirasi. Glukosa dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air. Reaksinya adalah: C6H12O6[s] 6O2[g] → 6CO2[g] 6H2O[g]

d. Contoh 4: buah apel yang dikupas lalu dibiarkan di udara terbuka akan menjadi coklat warna dagingnya, sebab glukosanya bereaksi dengan oksigen.

Sementara itu, dalam konsep yang sama, Reduksi merupakan pelepasan oksigen akibat adanya reaksi suatu unsur [kebalikan oksidasi].

Contoh reduksi ada dalam pengolahan bijih besi [Fe2O3] menjadi besi dengan suhu tinggi, yang menggunakan CO [karbonmonoksida]. Dalam proses reduksi di pengolahan bijih besi menjadi besi reaksinya adalah: Fe2O3[s] 3 CO[g] → 2Fe[s] 3 CO2[g].

2. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Transfer Elektron

Di dalam reaksi redoks selalu terjadi reduksi [penerimaan elektron] dan oksidasi [pelepasan elektron], sehingga kedua reaksi ini terjadi bersamaan. Maksudnya, ada zat yang melepas elektron dan ada yang menerima elektron di dalam sebuah reaksi redoks. Karena itulah nama reaksinya adalah reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.

Rumus umum reaksi redoks berdasarkan transfer elektron adalah sebagai berikut:

  • A → An n e [oksidasi]
  • An n e → A [reduksi]
  • [n = jumlah elektron yang dilepas/diterima]

Contoh dalam proses berkaratnya besi terjadi reaksi:

  • 2 Fe → 2 Fe3 6 e [oksidasi] artinya 6 elektron dilepas oleh 2 atom ferum
  • 3 O2 6 e → 3 O2- [reduksi] artinya 3 atom oksigen membentuk senyawa Fe2O3

3. Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Konsep terakhir ini adalah pengecualian dari dua konsep di atas, yaitu adanya beberapa reaksi redoks yang tidak bisa dijelaskan walau menggunakan konsep keterlibatan oksigen ataupun transfer elektron.

Pakar kimia membuat konsep alternatif karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron. Konsep alternatif itu disebut perubahan bilangan oksidasi.

Penjabaran dari konsep ini adalah: jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat, atom tersebut mengalami oksidasi. Jika bilangan oksidasinya turun, atom mengalami reduksi.

Guna mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan, menurut konsep perubahan bilangan oksidasi, perlu diketahui bilangan oksidasi dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi.

Baca juga artikel terkait REAKSI KIMIA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
[tirto.id - cck/add]

Penulis: Cicik Novita Editor: Addi M Idhom Kontributor: Cicik Novita

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề