Salah satu masalah yang muncul pada masa awal kemerdekaan adalah hiperinflasi apa penyebab terjadinya hiperinflasi pada masa awal kemerdekaan?

Inflasi pada awal ekonomi terjadi disebabkan oleh: – Mata uang Jepang yang beredar di masyarakat tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah. – Sedang pada saat bersamaan, Republik yang masih muda itu, yakni Indonesia, belum memiliki mata uang resmi mereka sendiri.

Apa yang menyebabkan terjadinya hiperinflasi?

Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara drastis. Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, depresi ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau sosial suatu negara.

1 Apa yg dimaksud dengan hiperinflasi?

Hiperinflasi, dalam ilmu ekonomi, adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan.

1 Salah satu masalah ekonomi yang muncul pada awal kemerdekaan adalah hiperinflasi apa penyebab terjadinya hiperinflasi?

Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya hiperinflasi tersebut adalah karena adanya dekrit presiden 5 Juli 1959.

Mengapa inflasi besar besaran terjadi pada masa Orde Lama?

Puncak inflasi berada di atas 100% [year-on-year] pada tahun 1962-1965 karena pemerintah dengan mudahnya mencetak uang untuk membayar hutang dan mendanai proyek-proyek megah [seperti pembangunan Monas]. Politik Konfrontasi yang mahal terhadap Malaysia juga menyerap porsi signifikan dari pengeluaran pemerintah.

Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia mengalami hiperinflasi Apa yang dimaksud dengan hiperinflasi?

Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia mengalami inflasi yang terlalu tinggi [hiperinflasi]. Inflasi terjadi karena mata uang Jepang beredar secara tak terkendali, Pada saat itu, pemerintah masih memakai mata uang Jepang karena belum memiliki mata uang sendiri.

Apa yang dimaksud dengan inflation tax?

Inflation tax adalah jumlah uang nominal yang dibutuhkan masyarakat untuk membentuk dan menjaga nilai riil stock uang. Seignorage adalah penghasilan pemerintah dalam penciptaan uang akibat inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Jelaskan yang dimaksud dengan hiperinflasi dan faktor apa saja yang menyebabkan?

Hiperinflasi adalah inflasi yang tidak terkendali, dimana terjadi lonjakan harga yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba, tanpa adanya kenaikan pendapatan secara umum, sehingga jumlah uang yang beredar terlalu banyak, namun nilai mata uang turun secara drastis.

KOMPAS.com - Keadaan ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan sangatlah buruk. Salah satu buktinya ialah inflasi besar-besaran atau hiperinflasi setelah proklamasi kemerdekaan.

Saat inflasi terjadi pada 1950, biaya hidup masyarakat meningkat sebesar 100 persen. Bahan pangan juga mengalami kenaikan harga dan upah yang diterima para pegawai dan buruh pun ikut terdampak.

Menurut M.C. Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern [2007], penyebab utama terjadinya inflasi setelah proklamasi kemerdekaan ialah karena ada tiga jenis mata uang yang beredar di pasaran secara tidak terkendali.

Kala itu, Pemerintah Indonesia menyatakan jika tiga jenis mata uang tersebut berlaku di Indonesia dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

Dilansir dari situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia [Kemenkeu RI], berikut merupakan mata uang yang berlaku saat awal kemerdekaan, berdasarkan Maklumat Presiden Republik Indonesia pada 3 Oktober 1945:

  1. Uang kertas De Javasche Bank yang merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda.
  2. Uang kertas dan logam milik Pemerintah Hindia Belanda yang telah disiapkan Jepang, yakni De Japansche Regering dengan satuan gulden.
  3. Uang kertas milik Jepang yang menggunakan Bahasa Indonesia, yakni Dai Nippon emisi 1943 dan Dai Nippon Teikoku Seibu emisi 1943 bergabmbar Wayang Orang Satria Gatot Kaca.

Baca juga: Pengertian Inflasi: Indikator, dan Pengelompokan

Selain karena adanya tiga jenis mata uang yang berlaku, inflasi di Indonesia saat awal kemerdekaan juga disebabkan oleh beberapa hal lainnya.

Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Universitas Negeri Yogyakarta [UNY]:

  1. Indonesia belum memiliki mata uang resmi sebagai alat pembayaran. Sehingga akhirnya pemerintah memberlakukan tiga jenis mata uang tersebut.
  2. Keadaan kas negara kosong sehingga negara tidak memiliki penghasilan atau pendapatan sama sekali. Sebaliknya jumlah pengeluarannya terus meningkat.
  3. Mata uang Jepang beredar secara tidak terkendali. Karena saat itu Indonesia baru saja terbebas dari penjajahan Jepang. Dalam hal ini, petani Indonesia paling dirugikan karena mereka paling banyak memiliki atau menyimpan mata uang tersebut.
  4. Pemerintah tidak sanggup mengendalikan peredaran tiga jenis mata uang tersebut di pasaran, khususnya mata uang Jepang dan Belanda.

Dalam perekonomian, Indonesia pernah mengalami hiperinflasi. Hal ini terjadi di masa orde lama, tepatnya di era demokrasi terpimpin [1963-1965]. Tingkatan inflasi saat itu bahkan menyentuh angka 600 persen lebih.

Hal ini memaksa Pemerintah Indonesia melakukan pemotongan nilai Rupiah atau Sanering. Jika semula nilai uangnya sebesar Rp 1000. Namun, karena adanya hiperinflasi, nilainya merosot menjadi Rp 1.

Pada 1960, tingkat inflasi di Indonesia sebesar 20 persen. Kemudian tiap tahunnya, angka inflasi di Indonesia terus meningkat. Pada 1961, inflansi di Indonesia meningkat jadi 95 persen.

Kemudian pada 1962, inflansi di Indonesia mencapai 156 persen. Pada tahun berikutnya, tingkatan inflansi menurun jadi 129 persen. Inflansi meningkat kembali pada 1964 menjadi 135 persen. Inflansi di Indonesia meningkat tajam pada tahun berikutnya, yakni menjadi 594 persen.

Sebelum hiperinflasi di Indonesia pada 1963 hingga 1965, tingkat inflasi Indonesia masih berada dalam tingkatan 10 hingga 20 persen. Begitu pula dengan tahun 1969 hingga 1971, tingkat inflasi Indonesia berada di bawah 10 persen.

Pada 1998, tingkat inflasi di Indonesia kembali tinggi, yakni berada di sekitar 77 persen. Hal ini merupakan imbas dari krisis moneter pada tahun tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Pada proklamasi kemerdekaan presiden dan wakil presiden yang terpilih ialah Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Pada awal kemerdekaan Indonesia berbentuk republic. Presiden Soekarno menerapkan demokrasi terpimpin. Masa demokrasi terpimpin berlangsung dari tahun 1959 hingga tahun 1965.Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya:

1. Membubarkan konstituante

2. Tidak berlakunya UUDS dan kembali berlakunya UUD 1945

3. Akan segera dibentuk MPR Sementara dan DPAS [Dewan Pertimbangan Agung Sementara]

Pembahasan

Pada awal kemerdekaan perekonomian indonesia mengalami hiperinflasi.  Perkembangan situasi ekonomi pada masa demokrasi terpimpin yaitu kondisi perekonomian Negara dan keuangan Indonesia mengalami kondisi yang memprihatinkan. Untuk mengatasi kondisi ekonomi tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan di bidang ekonomi dan keuangan.

Faktor penyebab terjadinya hiperinflasi yaitu

1. Adanya kekacauan politik pada masa demokrasi liberal.

2. Soekarno menolak pembentukan Federasi Malaysia sehingga IMF tidak memberikan pinjaman dana kepada Indonesia.

3. Adanya kebijakan dari menteri DJUANDA yang mengurangi subsidi dan memangkas anggaran dana pemerintah.

4. Adanya kebijakan Soekarno yang lebih menguntungkan golongan komunis dan menolak segala hal yang berhubungan dengan dunia barat.

Indonesia menjurus pada sistem etatisme [segala-galanya diatur oleh pemerintah]. Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa padakemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi [Mazhab Sosialisme]. Namun kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masatersebut belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.

Pergantian kabinet pada masa Demokrasi Terpimpin menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara maksimal, sehingga menghambat pembangunan ekonomi.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya hiperinflasi tersebut adalah karena adanya dekrit presiden 5 Juli 1959.

Pelajari Lebih Lanjut

1. Penyebab krisis ekonomi pada masa demokrasi terpimpin: brainly.co.id/tugas/14604770  

2. kebijakan presiden soekarno pada masa demokrasi terpimpin: brainly.co.id/tugas/14727160  

3. Perkembangan situasi ekonomi pada masa demokrasi terpimpin: brainly.co.id/tugas/14892289

Detil Jawaban

Kelas: 9

Mapel: sejarah

Bab: perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Kode: 9.10.3


Kata Kunci : awal kemerdekaan, perekonomian, hiperinflasi, faktor penyebab

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề