Salah satu persiapan yang penting dilakukan sebelum berpidato adalah

jennyjefan414 jennyjefan414

Jawaban:

Berikut persiapan yang harus dilakukan sebelum berpidato:

  1. Mempersiapkan mental dan menyesuaikan kondisi sebelum berpidato.
  2. Menentukan tujuan pidato.
  3. Menentukan pokok utama dalam berpidato.
  4. Menganalisis pendengar dan suasana dalam sebelum berpidato.
  5. Mengumpulkan bahan yang akan menjadi kata kunci dalam berpidato.
  6. Membuat kerangka saat persiapan pidato.
  7. Menguraikan secara mendetail isi pidato.
  8. Melatih dengan suara tegar untuk menghilangkan gugup dalam berpidato.

SEMOGA MEMBANTU!!! MAAF KALO SALAH!!! JADIKAN JAWABAN TERBAIK YA!!!

Ketika seseorang ingin menyampaikan pidato di khalayak umum tentunya harus mempunyai persiapan yang matang untuk mendukung keberhasilan nya tampil di depan, apalagi bagi orang yang baru pertamakali tampil di depan umum pastinya harus banyak-banyak berlatih dengan sangat serius apabila tidak ingin mendapatkan rasa malu karena tampil tidak bagus di depan. Sebagai seorang orator ada banyak hal yang harus dipelajari sebelum menjadi pembicara yang baik di depan, mereka harus mempunyai wawasan yang luas agar mendapatkan bahan bicara yang lebih banyak sehingga pada saat berpidato tidak akan kehabisan kata-kata ketika tampil. Oleh karena itu kita perlu membanyak membaca buku apapun itu agar bisa dijadikan bahan untuk sampaikan di depan. Selain banyaknya wawasan, sebagai orator haruslah mempunyai banyak kosa kata agar dapat mengolah pembicaraan didepan umum, untuk sebagian orang yang tidak terlalu pandai berbicara tetapi mempunyai wawasan yang luas tentunya ini juga sangat dikhawatirkan sekali jika tidak mempunyai banyak kosa kata yang banyak untuk menyampaikan nya dan pastinya akan terus membisu pada saat berpidato karena tidak tahu bagaimana cara menyampaikan nya walaupun mereka punya banyak hal yang bisa disampaikan

Baca juga : Cara menghilangkan gugup saat pidato

Berikut adalah persiapan yang harus dilakukan sebelum berpidato

Bahan materi merupakan hal yang terpenting untuk dijadikan topik pembahasan, karena dengan ini kita bisa membuat konsep apa saja yang akan disampaikan kepada khalayak umum dan bagaimana cara penyampaian nya Cara mencari topik ialah sangat mudah anda harus tau pada siapa saja yang menjadi audiens [pendengar pidato] anda  maka dari situlah kita bisa menentukan topik yang tepat. Misalkan audiens nya adalah anak-anak maka kita buat topik dengan tema "Gapailah Cita-cita setinggi langit" Jika audiens remaja buatlah dengan tema "Memerangi narkoba dan tawuran" Sangat mudah bukan? Dengan begitu kita tidak usah pusing-pusing memikirkan materi pidato.

Setelah anda menemukan materi pidato yang harus dilakukan ialah perdalam materi tersebut, hindari kata-kata yang sulit diartikan dan jelaskan dengan kata yang mudah dipahami oleh semua orang. 

Sebelum tampil di depan, alangkah baiknya kita berlatih terlebih dahulu di tempat yang sepi. Aturlah nafas anda dan nada bicaranya agar semua orang mendengarnya dan memahami apa yang anda ucapkan. Hati-hati dalam berbicara atur cara membaca anda dengan standar normal yang orang biasa ucapkan jangan berbicara terlalu cepat dan terlalu lama. Selama anda berlatih tetap fokus terhadap materi anda jangan sampai pikiran anda kemana-mana yang akan membuat pikiran anda menjadi buyar kemana-mana yang berakibat anda tidak mengetahui apa yang anda akan sampaikan selanjutnya.

Berlatih yang baik ialah berlatih di depan cermin sambil memandang diri kita sendiri ini sekaligus bisa menambah rasa percaya diri anda untuk tampil di depan lebih baik lagi.


3. Gunakan gestur yang sesuai dengan tema pidato anda

Gestur merupakan hal yang paling penting untuk mendukung pidato anda. dengan begitu penampilan pidato anda akan terlihat sangat bagus. Gunakan gestur sesuai dengan intonasi teks pidato anda. Misalkan pidato pada tema hari kemerdekaan " Rakyat indonesia telah berjuang selama 3,5 tahun melawan jepang sampai titik darah penghabisan oleh karena itu sebagai generasi penerus kita harus belajar dengan giat. hidup Indonesia MERDEKA"

Kata "MERDEKA" bisa diucapkan dengan suara keras dan juga tegas sambil mengangkatkan tangan agar lebih menjiwai isi pidato tersebut.


Dengan begitu para audiens dapat mengambil pelajaran dari apa yang sudah kita sampaikan tadi.


4. Mintalah teman atau keluarga untuk melihat cara berpidato anda

Untuk melihat bagaimana hasil latihan pidato, kita perlu bantuan orang lain untuk memberikan nilai apakah cara berpidato anda sudah benar apa belum. Mintalah orang tua atau teman anda untuk mendengarkan pidato anda dan berikan masukan bagaimana sikap kita ketika berpidato.

Jika ada yang perlu diperbaiki perbakilah dengan demikian kita sudah siap untuk berpidato

Sebelum tampil di depan alangkah baiknya kita persiapkan dulu isi perut kita agar bisa memberikan tenaga dan juga pikiran. ini sangat penting karena bisa membantu meningkatkan fokus anda. Apabila anda tampil dalam keadaan perut kosong bisa-bisa anda tidak dapat menyampaikan nya dengan baik dan lebih buruknya banyak kejadian yang pingsan karena tubuh kekurangan asupan makanan.

Makanlah makanan yang mengandung banyak protein untuk memperkuat daya ingat kita seperti ikan,ayam,susu dan buah-buahan.

Itulah persiapan yang harus dilakukan sebelum berpidato

Semoga dapat membantu anda meraih kesuksesan

Pidato / Freepik

Pidato adalah kata-kata yang disampaikan dan ditujukan kepada orang banyak. Pidato banyak jenisnya, di antaranya pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Agar pidato yang dilakukan berjalan lancar, hendaknya Anda terlebih dahulu menyusun naskah pidato.

Naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Sebelum menyusun naskah pidato hendaknya Anda menulis hal-hal penting mengenai acara, misalnya nama acara, para undangan yang hadir, serta tujuan dari penyelenggaraan acara.

Setelah itu, buatlah kerangka naskah pidato dengan memerhatikan bagian-bagian pidato. Hal-hal yang harus ada dalam naskah pidato adalah salam atau sapaan pembuka, pembuka pidato, isi pidato, penutup pidato, dan salam penutup.

Pidato merupakan suatu bentuk perbuatan berbicara dalam situasi tertentu dan dengan pendengar tertentu pula. Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan. Oleh şebab itu, unsur-unsur yang berupa intonasi [tempo, tekanan, dan panjang pendek ucapan], gerak-gerik, dan mimik merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pidato.

Pidato / Freepik

Ada beberapa macam tujuan pidato, yaitu sebagai berikut:

Informatif atau Instruktif

Pidato informatif bertujuan untuk menyampaikan informasi atau keterangan kepada pendengar. Topik yang tepat misalnya “cara bertanam secara hidroponik”.

Persuasif

Pidato persuasif bertujuan ingin mengajak atau membujuk kepada pendengar. Contohnya adalah pidato kampanye dan pidato keagamaan. Topik yang tepat misalnya “toleransi beragama kunci persatuan nasional” atau “menabung untuk masa depan”.

Argumentatif

Pidato argumentatif bertujuan ingin meyakinkan pendengar. Topik yang tepat misalnya “pentingnya perkembangan pariwisata” atau “pupuk buatan meningkatkan pendapatan petani”.

Deskriptif

Pidato deskriptif bertujuan ingin melukiskan/menggambarkan suatu keadaan. Tema yang tepat misalnya “suasana peringatan sumpah pemuda”.

Rekreatif

Pidato rekreatif bertujuan ingin menggembirakan atau menghibur pendengar. Biasanya terdapat dalamjamuanjamuan, pesta-pesta, perayaan-perayaan.

Baca Juga: Pahami Hal-hal Fundamental Berikut ini Agar Pidatomu Berjalan Lancar

Menyusun Naskah Pidato

Kerangka Pidato

Secara garis besar, kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

  • Pendahuluan atau Pembukaan

pendahuluan atau pembukaan bertujuan untuk mempersiapkan pendengar pada pokok permasalahan yang hendak dikemukakan. Pendahuluan berisi sapaan kepada pendengar, ucapan syukur, dan latar belakang masalah.

Bagłan isi berisi gagasan pokok atau materi yang hendak dłsampaikan.

Berłsi rangkuman, seruan, maupun penegasan kembali. Penutup berupa kesimpulan, saran, dan ucapan terima kasih.

Persiapan Sebelum Pidato

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum berpidato yang akan diurai sebagai berikut:

Tentukan Tema Pembicaraan

Pembicara perlu meyempitkan tema pembicaraan yang terlalu luas dan disesuaikan dengan kemampuan pembicara.

Tentukan Tujuan Pidato

Menyampaikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi pendengar.

Analisis Suasana Pendengar

Pembicara harus mengetahui suasana atau medan pidato, di dalam ruangan atau di lapangan, menggunakan pengeras suara atau tidak, dilaksanakan

– Pidato disampaikan dengan semangat dan berwibawa. – Bahasa harus baik dan benar. – Penyampaian dibatasi dengan waktu.

– Penampilan, misalnya cara berpakaian yang sopan, harus tenang dan simpatik.

Cara Menarik Perhatian Audiens

Ada beberapa cara menarik perhatian pendengar, antara Iain menguasai bahan pidato. Bahan pidato harus menarik sesuai dengan tingkat pendidikan dan kebudayaan pendengar dan situasi dan kondisi saat pidato.

Perhatikan penampilan lahiriyah dan penampilan ke dalam ilmu pengetahuan. Usahakan agar pendengar kagum dan yakin akan kemampuan berbicara. Perhatikan pula intonasi yang tidak monoton. Berpidatolah dengan penuh semangat dan sisipkan dengan humor. Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan berbelit-belit, tetapi gunakan kalimat yang efektif dan menarik. Pandangan harus menyebar keseluruh pendengar.

Faktor Pendukung Pidato

Bahasa harus sopan, tidak menyinggung orang Iain, komunikatif atau mudah dimengerti, dan sesuai dengan topik audiens.

Situasi atau Kondisi harus dipahami. Pada saat gembira, misal pada upacara pernikahan pidato yang disajikan dapat mengimbangi kegembiraan tanpa menghilangkan kegembiraan tersebut. Sementara

pada saat sedih atau duka, misalnya pada pidato kematian, pidato yang disajikan seharusnya dapat mengurangi beban atau duka pendengar serta memberikan solusi.

Pendengar menjadi faktor pendukung yang penting. Bila pendengar adalah orang dewasa, maka bahasa Yang digunakan sebaiknya bahasa yang baku dan sopan. Bila pendengar adalah remaja, dapat menggunakan bahasa-bahasa yang lazim digunakan oleh anak muda. Bila pendengar adalah ilmuwan, maka dapat menggunakan bahasa yang berbobot sesuai bidangnya.

Pakaian dalam berpidato haruslah sopan, rapi, dan sesuai dengan tema acara.

Demikian tips menyusun naskah pidato. Dengan memacalon audiens, prinsip-prinsip menyampaikan pidato, dan permasalahan yang akan disampaikan maka akan mudah Sagi Anda menyusun naskah pidato.

Baca Juga: Lagi Cari Kerja? 8 Aplikasi Ini Bisa Membantumu Mendapatkan Pekerjaan Impian  

Tips Menghadapi Grogi

Apa yang Anda rasakan sesaat sebelum tampil melakukan pidato atau membawakan acara di depan umum? pakah telapak tangan Anda berkeringat, keronkongan kering dan tercekat, wajah memerah, suara bergetar, jantung berdebar, dan perut mulas?

Penderitaan semacam itu tak hanya Anda alami saat berbicara di hadapan ratusan orang yang tidak Anda kenal. Tetapi juga saat rapat bersama rekan-rekan Anda sendiri.

Pada saat itu, Anda sebenarnya sedang mengalami sindrom tidak percaya diri. Penyebabnya, entah karena Anda memang tidak terbiasa berbicara di depan umum, atau tidak siap tampil. Hal ini tak hanya dialami oleh Anda yang baru pertama kali menjadi pembicara. Bahkan orang yang sudah sering tampil sebagai public speaker pun masih sering mengalaminya.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Bisa karena belum mempersiapkan diri dengan materi, bisa pula karena tidak tahu siapa hadirin yang di hadapi.

Menurut Alexander Sriewijono, seorang pembicara yang sukses selalu tahu cara membangkitkan kepercayaan

dirinya, sebaik ia tahu cara membawakan pidato atau ntasinya. Apalah artinya kata-kata yang hebat apabila disertai keyakinan pada saat menyampaikannya.

Untuk membangun kepercayaan diri, ada tiga strategi dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:

Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul dalam dirinya, dan menjadikan emosi itu sebagai pemacu untuk bertindak sesuai tujuan yang ingin dicapai.

Tampilkan Kematangan Usia

Dengan menampilkan kematangan usia maka Anda dapat menyampaikan gagasan dan perasaannya secara dewasa, asertif, dan profesional. Artinya, Anda tidak berbicara seperti remaja, menggunakan gaya bahasa remaja, kecuali saat berbicara di forum remaja, atau erpikir dangkal seperti remaja yang belum mampu berikir kritis.

Membangun Gambaran Positif enilaian orang lain terhadap diri kita [impression] sering empengaruhi penilaian kita tentang diri sendiri [elfage]. Penilaian yang buruk membuat kita jadi rendah ri. Bagi orang yang memiliki penghargaan diri [selfteem] yang rendah, penilaian orang lain terhadap rinya membuat ia menjadi terpuruk. Inilah mengapa a cemas atau takut tidak tampil bagus, takut diterakan, takut salah, dan seterusnya.

Berpikir Negatif

Cara berpikir negatif terhadap diri sendiri, seperti perasaan tidak siap tampil di depan umum, tidak menguasai topik, takut dikritik, takut presentasinya akan mengecewakan, tidak tahu apa yang harus disampaíkan, dan lain-lain. Jelas bukan hadirin yang membuat Anda tidak percaya diri, melainkan pikiran negatifAnda sendiri.

Terbuka

Nyatakan perasaan atau pikiran Anda dengan lebih spesifik, apakah sedih, takut, kecewa, kesepian, dan sebagainya; bukannya “saya merasa kacau”. Ketika mengekspresikan perasaan marah, jelaskan dulu perilaku spesifik yang tidak Anda sukai, lalu perasaan Anda sendiri. Atau bila ada perasaan ganda mengenai sesuatu, sampaikan dengan jelas.

Misalnya, “saya punya perasaan ganda tentang apa yang baru Anda lakukan. Saya senang dan berterima kasih Anda telah membantu saya menjelaskan masalah, tapi saya tidak suka diinterupsi ketika belum selesai berbicara.” Penggunaan kata “saya” atau “saya merasa” akan membantu Anda mengekspresikan perasaan yang sulit tanpa menyerang harga diri lawan bicara.

Penempatan Diri yang Tepat

Cara Anda menempatkan diri yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di hadapan orang lain. Pembicara yang memandang dirinya lebih dari orang lain tidak dapat menciptakan atmosfer yang positif dalam suatu presentasi.

la berbicara terus-menerus, mendominasi percakapan, dan tidak memberikan kesempatan pada hadirin untuk mengungkapkan gagasan, Sebaiknya, pembicara yang merasa dirinya lebih rendah daripada hadirin cenderung tidak tegas ketika menyampaikan suatu pesan yang harus diwujudkan dalam tindakan.

la membiarkan hadirin mendebat argumentasinya tanpa hasrat kuat untuk mempertahankannya. Ketika hadirin asyik berbicara sendiri, ia tidak berani memperingatkannya.

Atasi Rasa Takut

Anda bisa membiarkan rasa takut menguasai pikiran, atau justru menggunakannya untuk membuat latihan berbicara yang maksimal.

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum menyampaikan pidato:

Atur Nafas Sampai Merasa Tenang

Buat jeda beberapa saat sebelum memulai pidato.  Yakini bahwa tanda-tanda kecemasan fisik itu tak terlihat. Jangan biarkan hadirin mengetahui kegugupan Anda, apalagi meminta maaf untuknya.

 Buatlah persiapan matang sebelum tampil. Terimalah ketidaksempurnaan. Jangan terbebani oleh penampilan, fokuslah pada komunikasi. Jangan membebani pikiran dengan berusaha menghafal isi pidato. Gunakan alat-alat bantu untuk mengaîihkan kecemasan. Bayangkan diri Anda tengah memberikan pidato yang bagus dan kuat.

Demikian tips untuk mengatasi rasa takut dan grogi saat berpidato atau membawakan acara. Dengan mempelajari tips di atas dengan baik, maka Anda akan memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam berbicara di depan publik.

Tips Menghadapi Kecemasan

Berbicara di muka umum, entah itu berkhotbah, mengajar, berpidato atau memberi sambutan, sering mendatangkan kebingungan bagi orang yang mendapat mandat itu. Sedapat mungkin kita biasanya berusaha menghindar. Namun pada saat tertentu kita tidak akan bisa mengelak lagi.

Sesungguhnya, berbicara di depan umum itu tidak harus membuat Anda bingung. Ada beberapa prinsip-prinsip yang akan membuat Anda justru akan menikmati ketika berbicara di depan umum. Selanjutnya, dengan prinsip-prinsip tersebut kecemasan saat-saat berpidato akan lenyap dari diri Anda.

Kecemasan Bukan Berasal dari Dalam

Kebanyakan orang percaya bahwa seluruh hidup ini patut dicemaskan. Untuk mengatasi kecemasan ini secara efektif, Anda mesti menyadari bahwa Anda tidak perlu mencemaskan hidup Anda, termasuk juga dalam berbicara di depan umum.

Ribuan orang telah belajar untuk berbicara di depan umum tanpa rasa cemas. Pada mulanya, mereka ini juga sangat cemas. Lutut mereka gemetaran, suara mereka bergetar, pikiran menjadi kacau, selanjutnya Anda tahu sendiri. Tapi akhirnya mereka berhasil menghapus kecemasan itu.

Sebagai manusia biasa, Anda pun juga tidak berbeda dengan mereka. Jika mereka mampu mengatasi kecemasan itu, berarti Anda pun bisa. Anda hanya perlu mendapat pedoman, pengertian dan rencana aksi yang tepat untuk mewujudkan hal itu. Tetapi perlu diingat, keberhasilan ini tidak bisa diraih dalam semalam, ada proses yang harus dilalui.

Tidak Harus Cerdas dan Sempurna

Ketika melihat seorang sedang berpidato, kita lalu bergumam, “saya tidak mungkin bisa secerdas, setenang, selucu dan semenarik dia”. Sesungguhnya, Anda tidak harus cerdas, lucu atau menarik. Walaupun Anda hanya memiliki kemampuan rata-rata, bahkan di bawah ratarata, Anda masih bisa menjadi pembicara sukses. Itu tergantung bagaimana Anda mendefinisikan kata “sukses”itu sendiri. Percayalah, hadirin itu mengharapkan Anda tampil sempurna.

Inti dari berbicara di depan umum adalah memberikan sesuatu yang bernilai dan bermakna bagi hadirin. Jika hadirin itu pulang sambil membawa sesuatu yang bermanfaat, maka mereka akan menilai Anda telah sukses. Jika mereka pulang dengan perasaan yang lega atau merasa mendapat manfaat untuk pekerjaannya, maka mereka akan menganggap bahwa tidak sia-sia meluangkan waktu untuk mendengarkan paparan Anda.

Hanya Butuh Dua-Tiga Pokok Utama

Anda tidak perlu menyuguhkan segunung fakta pada hadirin. Banyak penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit sekali yang mampu diingat hadirin, kecuali jika      mereka mencatat, tentü saja.

Pilihlah dua atau tiga point utama saja. Yang diinginkan hadirin sebenarnya adalah mereka bisa membawa pulang dua atau tiga hal yang bermanfaat. Jika Anda bisa memasukkan hal ini dalam materi Anda, Anda bisa menghindari kompleksitas yang tidak perlu. İni berarti juga membuat tugas Anda sebagai pembicara jadi lebih ringan, dan lebih menyenangkan juga.

Cukup Tujuan yang Tepat

Kesalahan beşar yang sering dilakukan oleh orang yang berbicara di depan umum adalah mereka tidak punya tujuan yang tepat. inilah yang secara tidak mereka sadari menyebabkan kecemasan dan kebingungan.

Apakah ada pembicara yang bisa meyakinkan 100% orang yang mendengarnya? Jawabannya adalah tidak ada! Sesungguhnya, sekeras apapun upaya Anda selalu saja ada orang yang tidak sepakat dengan Anda. Tetapi tidak apa-apa. İni hal yang biasa.

Di dalam kumpulan orang banyak selalu ada perbedaan pendapat, penilaian dan tanggapan. Ada yang positif, ada pula yang negatif. Tidak ada yang pasti dalam hal ini. Jika lamban menyelesaikan pekerjaan Anda, ada yang bersimpati pada Anda, ada pula yang mengkritik Anda dengan tajam.

Jika Anda menuntaskan pekerjaan Anda dengan baik, ada yang memuji kemampuan Anda, ada pula yang sangsi bahwa Anda bisa mengerjakannya sendirian. Orang yang pulang duluan, mungkin bukannya tidak tertarik pada uraian Anda melainkan mungkin karena

ada keperluan mendesak. Yang tertidur, mungkin semalaman begadang karena anaknya sakit.

Ingat inti dari berbicara di depan umum adalah memberi nilai atau makna tertentu pada hadirin. Kata kuncinya adalah memberi, bukan mendapat! Dengan kata lain, tujuannya bukan mendapat sesuatu berupa persetujuan, ketenaran, atau penghormatan dari pendengar Anda, melainkan memberikan sesuatu yang bemanfaat

Anggap Anda Bukan Pembicara

Kebanyakan orang telah terpengaruh oleh pembicara yang sukses. Kemudian agar sukses, kita berusaha sekuat tenaga memperlihatkan kualitas tertentu yang sebenarnya tidak kita miliki. Akibatnya kita menjadi putus asa ketika gaga! meniru karakteristik dari orang terkenal, yang kita anggap sebagai kunci suksesnya.

Alih-alih menjadi diri sendiri, kita sering berusaha menjadi seperti orang lain. Padahal sebagian besar pembicara yang sukses itu melakukan hal yang sebaliknya. Mereka tidak berusaha menjadi orang lain, tetapi menjadi diri mereka sendiri. Dan mereka pun terkejut sendiri karena mereka bisa menikmati tugas yang bayak dicemaskan orang ini.

Rahasianya, karena mereka tidak berusaha menjadi pembicara tetapi menjadi diri mereka sendiri. Kita bisa melakukan hal yang sama. Apapun jenis kepribadian Anda, ataupun ketrampilan dan talenta yang Anda miliki, Anda pasti mampu berdiri di muka umum dan menjadr diri Anda sendiri.

Rendah Hati dan Humor

Ada dua hal yang dapat dipakai oleh siapa saja untuk menarik perhatian orang ketika berbicara di muka umum, yaitu kerendahan hati dan humor. Semua orang mengenal humor. Jika humor itu tidak menyakiti siapapun, cukup lucu dan sesuai dengan tema pembicaraan Anda, silahkan gunakan.

Sementara itu, yang dimaksud kerendahan hati adalah ketika berbicara Anda membagikan pergumulan, kelemahan dan kegagalan Anda. Sebagai manusia biasa kita punya kelemahan dan ketika Anda jujur mengungkapkannya Anda menciptakan suasana yang nyaman ehingga orang lain juga bersedia mengungkapkan hal yang sama.

Dengan rendah hati di depan orang lain, justru akan membuat Anda lebih kredibel, bisa dipercaya dan disegani. Anda lebih mudah menjalin komunikasi dengan mereka karena dianggap sebagai “orang sendiri’!

Kombinasi antara humor dan kerendahan hati seringkali sangat efektif. Dengan menceritakan pengalaman hidup Anda yang lucu dapat menjadi sarana komunikasi yang menarik. Demikian juga dengan menceritakan perasaan Anda saat itu. Misalnya, jika Anda merasa grogi ketika itu, jangan tutup-tutupi [karena mereka pasti bisa melihat]. Dengan rendah hati, akuilah ketakutan itu dengan jujur.

Manfaatkan Demi Keuntungan

Salah satu alasan orang takut berbicara di depan umum adalah karena dia tidak mau dipermalukan di hadapan orang banyak. Bagaimana nanti jika aku gemetaran dan suaraku tercekat? Bagaimaña jika aku lupa sama sekali

apa yang harus kusampaikan? Bagaimana jika hadirin menolakku dan melempari aku dengan benda-benda? Bagaimana nanti jika mereka keluar ruangan semua? Bagaimana nanti jika mereka mengajukan pertanyaan sukar dan komentar tajam?

Jika semua ini memang terjadi, memang akan membuat pembicara itu mendapat malu. Jika orang mulai beranjak pergi ketika Anda berpidato, sebenarnya Anda bisa bertanya “Apakah dari yang saya sampaikan ada yang tidak Anda setujui? Apakah gaya dan cara saya menyampaikan kurang tepat? Apakah yang saya sampaikan tidak sesuai dengan harapan Anda? Ataukah ada yang salah masuk ruangan?” Dengan menanyakan hal ini secara jujur dan rendah hati, maka hadirin yang masih duduk akan setia hingga Anda selesai berbicara.

Pertanyaan ini juga memberikan kesempatan pada Anda untuk memperbaiki kesalahan yang Anda lakukan saat itu. Prinsip yang sama juga dapat diterapkan menghadapi penentang dan pengejek Anda. Anda selalu punya kesempatan untuk memakai situasi apapun yang terjadi untuk keuntungan Anda.

Hindari Mengatur Perilaku Khalayak

Ada beberaéa hal yang bisa Anda atur, yaitu pikiran Anda, persi n Anda, pengaturan alat peraga Anda, penataan ru ng pertemuan. Tetapi satu hal yang tidak bisa diatur, pitu audiens atau khalayak umum. Mereka akan bertindk sesuai kehendak mereka sendiri.

Jika mereka terlihat lelah atau gelisah, jangan coba-coba untuk mengaturnya. Jika mereka membaca koran, atau

tertidur biarkanlah itu sepanjang tidak mengganggu yang la n. Jika mereka tidak menyimak, jangan menghukum mereka. Jika Anda menganggap bahwa Anda harus rnengatur perilaku orang Iain, maka Anda akan stres sendiri. Anda hanya bisa mengatur diri Anda sendiri dan sar ana pendukung.

Audiens Ingin Anda Tampil Sukses

Para hadirin menghendaki Anda sukses menyampaikan materi. Sesungguhnya, sebagian besar dari mereka sangat takut berbicara di depan orang banyak. Mereka tahu risiko kegagalan dan dipermalukan yang Anda ambil ketika Anda maju di depan mereka. Mereka mengagumi keberanian Anda mengambil risiko itu. Mereka akan di pihak Anda, apa pun yang terjadi.

Ini artinya, sebagian besar khalayak itu bisa memahami jika Anda membuat kesalahan. Tingkat toleransi mereka terhadap kesalahan Anda cukup tinggi. Anda perlu meyakini prinsip ini, terutama ketika merasa bahwa penampinan Anda sangat buruk.

Dengan memiliki kemampuan di atas, percayalah Anda tidak akan merasa cemas lagi ketika harus berbicara di depan umum. Cara paling mudah untuk dapat cepat berhasil adalah dengan mempraktikannya dengan tekun.

source: boediman soedarminto

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề