Salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang tanpa ragu selalu membenarkan apa yang disampaikan beliau adalah?

SAAT mendengar namanya, hampir semua umat Islam tentu tidak asing dengan sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam Islam yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Kisah hidupnya banyak diceritakan melalui sebuah riwayat ataupun Sirah Nabawi [sejarah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam]. Abu Bakar Ash-Shiddiq termasuk salah satu sahabat sekaligus ulama yang pantas dijadikan inspirasi bagi seluruh manusia, khususnya umat Islam.

Berkat kejujuran serta ketulusan imannya, Abu Bakar sampai diberi julukan langsung oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yakni Ash-Shiddiq.

Baca juga: Umar bin Khattab, Pembenci Islam yang Berubah Tunduk kepada Allah dan Jadi Sahabat Nabi 

Sejak Kecil Mengenal Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam

Abu Bakar Ash Shiddiq mempunyai nama asli Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Quraisyi At Tamim, atau lebih dikenal sebagai Abdullah bin Utsman atau Abu Quhafah.

"Beliau dilahirkan 2 tahun 6 bulan setelah Tahun Gajah alias terpaut 2 tahun lebih muda dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Sejak kecil Abu Bakar dan Muhammad sudah saling mengenal dan berteman, karena sama-sama berprofesi sebagai pedagang. Bahkan nasabnya bertemu dengan nasab Rasulullah pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka'ab," cerita Ustadz Dr Khalid Basalamah, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya Khalid Basalamah Official, Senin [20/9/2021].

Sejak dini sifat-sifat mulia dan keislaman sudah tampak pada dirinya. Abu Bakar remaja dikenal memiliki sifat yang sabar, cerdas, lembut, serta jujur. Oleh karena itu, ia juga dikenal luas oleh masyarakat Mekkah berkat karakternya tersebut.

Baca juga: Sejarah Dikumandangkan Azan Sholat hingga Penunjukan Bilal Jadi Muazin Pertama 

Masuk Islam dan Termasuk Assabiqunal Awwalun

Bersama Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, Abu Bakar menjadi orang pertama yang masuk Islam atau disebut Assabiqunal Awwalun. Abu Bakar menerima dakwah Islam langsung dari Nabi Muhammad, dan tanpa ragu langsung menyatakan keimanannya.

Setelah masuk Islam, Rasulullah memberikan nama Abdullah kepada dirinya. Tidak hanya itu, Nabi Muhammad memberikan julukan 'Abu Bakar' yang berarti 'Bapak anak unta muda', karena Abu Bakar adalah orang yang bersegera memeluk agama Islam setelah sampai kepadanya risalah dakwah.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

Keimanan yang Luar Biasa hingga Dijuluki Ash-Shiddiq

Kualitas keimanan Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah salah satu yang terbaik, walaupun ia bukan seorang Nabi dan Rasul Allah. Abu Bakar menjadi orang yang setia mendampingi Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam serta senantiasa menyebarkan ajaran Islam tanpa pamrih.

"Sesaat setelah mengucap kalimat syahadat, beliau langsung berdakwah kepada sahabat-sahabat yang lain seperti Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan tokoh-tokoh penting lainnya untuk memeluk Islam," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Baca juga: Kisah Bilal bin Rabah Bikin Penduduk Madinah Menangis saat Kumandangkan Azan 

Selanjutnya sepanjang usia Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, Abu Bakar senantiasa mendampingi utusan Allah Subhanahu wa ta'ala yang terakhir tersebut. Di mana Rasulullah berada, di situ ada Abu Bakar. Bahkan, Abu Bakar juga turut menemani sekaligus melindungi Rasulullah saat melangsungkan perintah hijrah dari Makkah ke Madinah.

Salah satu bukti valid lainnya terkait kecintaan sekaligus keimanannya kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam terlebih Islam adalah tatkala terjadi peristiwa Isra Mikraj yang secara nalar sangat sulit diterima oleh akal manusia.

"Di saat mayoritas penduduk Makkah, bahkan beberapa sahabat dan kaum Muslimin lainnya sempat dilanda keraguan, Abu Bakar menjadi satu-satunya orang yang membenarkan peristiwa tersebut," jelas Ustadz Khalid Basalamah.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam lantas memberikannya julukan istimewa yang tidak main-main, yakni Ash-Shiddiq yang berasal dari kata 'Shadaqa Yasluku' yang berarti 'jujur' yang tidak sekadar jujur, namun menjadi kalimat yang menggambarkan tingkatan tertinggi dari kejujuran seseorang.

Sifat mulianya tersebut akhirnya yang menjadi alasan umat Islam Makkah dan Madinah membaiat dirinya sebagai khalifah atau pemimpin usai wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi Khulafaur Rasyidin pertama pada periode 632-634 Masehi atau 11-13 Hijriah di Madinah.

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Kisah Tabiin Abul Aswad ad-Duali, Bapak Ilmu Nahwu Belajar Langsung dari Ali bin Abu Thalib 

  • #abu bakar
  • #Kisah Sahabat Nabi
  • #Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Arif Satrio Nugroho / Wartawan Republika

“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan Radhiallahu’anhu”

Hadist riwayat dari Bukhori tersebut menggambarkan betapa istimewanya Abu Bakar sebagai orang terdekat Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya menjadi orang yang paling awal masuk Islam, Abu Bakar mengerahkan jiwa dan raga ya mendampingi setiap perjalanan Rasulullah hingga akhir hayat.

Abu Bakar lahir dengan nama Abdullah bin Abu Quhafah 21 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agustus 634 masehi. Professor Masud-Ul-Hasan dalam buku Sidiq I Akbar Hazrat Abu Bakr menuliskan nama lengkapnya adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy.

Sama seperti anak Makkah lainnya, ia tumbuh di lingkungan Ka'bah dan diajarkan menyembah berhala. Suatu ketika, ia ditinggal ayahnya untuk suatu urusan pekerjaan. Abu Bakar mencoba meminta pada berhala pakaian dan makanan. Namun tentu saja berhala tersebut tak memberikannya baju maupun makanan.

Kesabaran Abu Bakar pun habis. Lalu ia mengangkat batu dan berkata pada berhala "Kalau kamu tak bisa melindungi dirimu, maka kau bukan Tuhan." Batu dipukulkan, dan berhala tersebut hancur. Sejak saat itu, Abu Bakar ogah menyembah berhala.

Ia lahir dari keluarga pedagang yang kaya. Abu Bakar pun tumbuh dan dewasa menjadi pedagang yang sukses, bahkan ia juga terpelajar. Ia sering bepergian ke berbagai daerah seperti Yaman, Suriah dan tempat lainnya.

Abu Bakar sendiri disebut telah berkawan dengan Muhammad sebelum Islam atau sejak masa jahiliyah. Ia terpaut usia dua tahun lebih muda dari Muhammad dan disebut pernah melakukan perjalanan bersama saat masih berusia 12 tahun. Lalu, Abu Bakar juga menjadi tetangga saat Muhammad menikah dengan Khadijah.

Hingga suatu ketika, Abu Bakar yang pulang dari Yaman untuk urusan bisnis mendapati kabar bahwa Muhammad telah mengaku sebagai Rasulullah. Ia pun menemui Muhammad dan mempercayai yang disampaikan oleh Sang Rasul.

Cerita soal Abu Bakar sebagai orang paling awal masuk Islam memang mengalami banyak perdebatan. Namun, Abu Bakar memang menjadi salah orang yang paling awal beriman pada Rasulullah.

Dalam kitab Hayatussahabah, dituliskan bahwa Abu Bakar masuk Islam setelah diajak oleh Muhammad. Diriwayatkan oleh Abu Hasan Al-Athrabulusi dari Aisyah. Disebutkan bahwa pada suatu hari, Abu Bakae hendak menemui Rasulullah, ketika bertemu dengan Rasulullah dan berkata:

"Wahai Abul Qosim [panggilan Muhammad], ada apa denganmu sehingga engkau tidak terlihat di majelis kaummu dan orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan lain lain lagi?" laluRasulullah menjawab, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah dan aku mengajak kamu kepada Allah."

Setelah selesai Rasulullah berbicara, Abu Bakar langsung percaya Islam. Ia bahkan merasa gembira dan menemui Utsman Bin Affan, Thalhah bin Ubaudillah, Zubairi dan Aww, dan Saad bin Abi Waqas, mengajak mereka untuk masuk Islam. Akademisi dan Ideologis AS Wendy Doniger dalam Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions menyebut, Abu Bakar memiliki peran yang krusial dalam menyebarkan keislaman di masa awal.

Julukan Ash Shiddiq sendiri muncul saat Abu Bakar tak ragu sedikit pun ketika Rasulullah menyebut dirinya telah bertolak ke Batul Maqdis dalam waktu semalam saat peristiwa Isra Miraj. Ia percaya penuh ucapan Rasulullah.

Semenjak masuk Islam, Abu Bakar sangat dekat dengan Rasulullah. Ia bahkan selalu membela Rasulullah tatkala disakiti oleh orang-orang Quraisy di awal masa keislamannya. Menurut Dedi Supriyadi dalam Sejarah Peradaban Islam, Abu Bakar bahkan tidak segan-segan untuk memberikan seluruh harta, dan menumpahkan segenap jiwanya untuk kepentingan Islam.

Abu Bakar juga turut serta dalam berbagai perang seperti Perang Badar pada 624 masehi atau 2 Hijriah dan Perang Uhud pada 625 masehi atau 3 Hijriah.

Peristiwa Hijrah, yakni saat Nabi Muhammad berpindah ke Yatsrib alias Madinah, Abu Bakar menjadi orang terdekat yang menemaninya. Abu Bakar patuh dalam menerima keputusan Nabi dalam Perjanjian Hudaibiyah, meski banyak sahabat Nabi kala itu tidak menyepakati perjanjian tersebut lantaran dianggap berat sebelah.

Hubungan keduanya semakin telat ketika anak Abu Bakar, Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.

Abu Bakar pernah ditunjuk oleh Rasul sebagai penggantinya untuk mengimami shalat ketika Nabi Muhammad SAW sakit. Tidak lama setelah itu, Nabi Muhammad SAW wafat pada 632 Masehi.

Sebelum wafat, Nabi Muhammad SAW tidak memberikan pesan mengenai siapa yang akan menggantikannya, sehingga perdebatan pun terjadi soal siapa pengganti Rasulullah.

Usulan yang muncul sebelum jenazah Nabi Muhammad SAW dimakamkan itu menimbulkan perselisihan di antara umat Islam. Perselisihan berlanjut ketika kaum Anshar dalam sebuah pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah menuntut diadakannya pemilihan seorang khalifah. Sementara, kaum Muhajirin memilih untuk sejenak berdiam, mengingat Islam baru saja kehilangan Nabi Muhammad SAW.

Perselisihan yang terjadi di Saqifah Bani Sa’idah membuat suasana di antara umat Islam semakin memanas. Dalam pertemuan itu sebelum kaum Muhajirin tiba, golongan Khajraz sepakat untuk mencalonkan Sa’ad bin Ubadah sebagai pengganti Rasul. Namun sebagian orang yang tidak setuju dengan usulan tersebut.

Situasi kembali reda setelah Basyir bin Sa’ad Abi An-Nu’man bin Basyir melakukan pidato untuk mengendalikan keadaan. Setelah tenang, Abu Bakar Ash-Shiddiq meminta orang-orang yang hadir untuk memilih antara Umar dan Abu Ubaidah sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW.

Umar dan Abu Ubaidah merasa keberatan dengan ucapan Abu Bakar yang menunjuk mereka. Keduanya menilai, justru Abu Bakarlah yang lebih pantas untuk menggantikan Rasulullah SAW, mengingat ia pernah diberikan mandat sebagai pengganti Rasul dalam imam shalat.

Mandat yang diberikan kepada Abu Bakar itu oleh sebagaian besar kaum muslimin diartikan sebagai perintah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW agar Abu Bakar dapat memimpin umat Islam setelah Rasul wafat.

Dengan demikian, maka berdirilah kekhalifahan pertama di dunia Islam pada 632 Masehi, dan, Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama.

Hasil musyawarah yang menyatakan Abu Bakar sebagai khalifah kerap disebut sebut sebagai subyek kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, di mana umat Islam terpecah menjadi kaum Sunni dan Syi'ah.

Di satu sisi, Syi'ah percaya bahwa seharusnya Ali Bin Abu Thalib selaku menantu nabi Muhammad seharusnya menjadi pemimpin. Namun, Sunni berpendapat bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin.

Terlepas dari itu, selama dua tahun menjadi Khalifah, Abu Bakar telah menorehkan sejarah besar dalam sejarah panjang peradaban Islam di dunia sebagai Khalifah pertama. Ia berperan dalam menyatukan kembali suku-suku yang berusaha melepaskan diri dari Islam pascawafatnya Rasul. Ash Shiddiq juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis yang menjadi kitab suci agama Islam, Alquran.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề