Sebut dan jelaskan dua teknologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan pada ginjal

Menjaga kesehatan ginjal dapat dikatakan sama dengan menjaga kesehatan seluruh tubuh. Hal ini karena kerusakan pada ginjal bisa memengaruhi fungsi organ dan sistem organ lain dalam tubuh, sehingga bisa memicu masalah kesehatan yang berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan.

Kesehatan ginjal penting untuk selalu dijaga karena ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh manusia. Fungsi ginjal adalah menyaring dan membuang limbah sisa metabolisme dalam tubuh, seperti kelebihan garam dan urea.

Selain sebagai penyaring bagi tubuh, ginjal juga memiliki fungsi lain, seperti menjaga keseimbangan kadar air dan elektrolit, mengatur produksi sel darah merah, menjaga tekanan darah, serta mengatur keseimbangan asam basa atau pH dalam tubuh.

Jika ginjal mengalami gangguan, akan terjadi penumpukan cairan, limbah, dan racun di dalam tubuh yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada ginjal.

Beragam Gangguan Kesehatan Ginjal

Kesehatan dan fungsi ginjal yang tidak terjaga bisa memicu berbagai penyakit pada organ ginjal. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat muncul:

1. Penyakit batu ginjal

Penyakit batu ginjal kerap mengganggu fungsi dan kesehatan ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh pengendapan zat kimia, seperti kalsium dan fosfor, dalam urine yang akhirnya membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Batu ginjal yang masih berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala tertentu.

Namun, jika ukurannya sudah besar dan menghambat aliran urine pada saluran kemih, dapat menimbulkan nyeri saat buang air kecil.

2. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal atau pielonefritis umumnya disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke ginjal melalui saluran kemih. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada penderita infeksi saluran kemih [ISK]. Pielonefritis bisa menyebabkan munculnya darah atau nanah pada urine.

3. Penyakit ginjal polikistik

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kelainan genetik atau keturunan yang ditandai dengan adanya pertumbuhan banyak kantong berisi cairan dalam ginjal. Penyakit ginjal polikistik bisa mengganggu kesehatan ginjal dan menyebabkan penyakit gagal ginjal.

4. Glomerulonefritis

Gangguan kesehatan pada organ ginjal berikutnya adalah glomerulonefritis. Kondisi ini diakibatkan oleh peradangan di glomerulus, yaitu struktur yang berperan sebagai penyaring dalam ginjal.

Umumnya, glomerulonefritis disebabkan oleh infeksi, kelainan bawaan sejak lahir, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Penyakit autoimun, seperti lupus, juga bisa menyebabkan kondisi ini.

5. Gagal ginjal

Gagal ginjal secara umum dibagi menjadi 2 macam, yaitu akut dan kronis. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh dehidrasi, efek samping obat, atau perdarahan sehingga aliran darah menuju ginjal terganggu.

Sementara itu, gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang sudah terjadi selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Agar kesehatan ginjal tetap terjaga dan terbebas dari berbagai penyakit di atas, Anda perlu memperbanyak konsumsi air putih, menghindari konsumsi obat-obatan tanpa rekomendasi dokter, serta menjalani gaya hidup dan pola makan sehat.

Selain itu, jika Anda berisiko terkena penyakit ginjal, misalnya memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga atau menderita penyakit yang dapat menganggu fungsi ginjal, misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi, Anda perlu lebih waspada dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Perhatikan pula gejala yang bisa menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal, seperti penurunan volume urine, perubahan warna urine misalnya menjadi keruh atau disertai darah, tungkai atau pergelangan kaki bengkak, dan nyeri punggung.

Jika Anda merasakan gejala-gejala gangguan kesehatan ginjal seperti di atas, segeralah periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.

Berikan dua contoh teknologi untuk mengatasi gangguan pada ginjal!

Jawab:

Contoh teknologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan pada ginjal, antara lain teknologi transplantasi atau cangkok ginjal dan teknologi pencucian darah [hemodialisis].

Mesin dialisis dipakai untuk membersihkan darah penderita gagal ginjal dari zat-zat sisa metabolisme tubuh atau zat racun. 

Transplantasi ginjal adalah terapi penggantian ginjal yang melibatkan pencangkokan ginjal dari orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan. Transplantasi ginjal menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir

Di Indonesia, estimasi biaya untuk transplantasi ginjal sekitar Rp140.000.000. Namun, biaya tersebut masih bisa berubah sesuai dengan prosedur yang disarankan oleh dokter.

Prosedur transplantasi ginjal di rumah sakit merupakan usaha untuk memperpanjang usia penderita gagal ginjal. Kebanyakan ginjal baru bertahan 1 hingga 5 tahun, namun ada pula yang bisa bertahan hingga 15 tahun.

Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut. 

Prosedur ini juga membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan kadar mineral dalam darah, seperti kalium, natrium, dan kalsium.

Ilustrasi pembuatan anatomi tubuh. [FOTO: Merdeka.com/Ahmad Soleh]

Bola.com, Jakarta - Ekskresi adalah proses pengeluaran zat atau sisa metabolisme dari tubuh. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi, yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

Untuk dapat mencegah penyakit maupun gangguan pada sistem eksresi tersebut diperlukan teknologi.

Perkembangan teknologi yang makin pesat menghasilkan beragam temuan alat medis. Teknologi tersebut sekarang ini sangat dibutuhkan untuk menangani beragam penyakit yang efisien dan efektif.

Adanya teknologi sistem ekskresi berguna untuk membantu kinerja ekskresi dalam tubuh yang mengalami masalah. Teknologi sistem eksresi membantu kenyamanan dan kelangsungan hidup manusia.

Ada tiga jenis teknologi untuk membantu sistem ekskresi bermasalah, yaitu transplantasi ginjal, cangkok kulit, dan hemodialisis.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam teknologi sistem eksresi, seperti dilansir dari laman bangandre.com, Rabu [5/5/2021].

Cangkok kulit merupakan tindakan pemindahan seluruh atau sebagian ketebalan kulit dari pendonor kepada penerima yang memerlukan skin grafting. Untuk melakukan hal tersebut bisa menggunakan kulit dari orang lain maupun diri sendiri.

Biasanya, kulit yang didonor ini diambil dari bagian perut, paha, pantat, atau punggung. Teknologi sistem ekskresi pada cangkok kulit memiliki tujuan untuk menangani luka bakar tergolong parah dangan luka cukup luas.

Teknologi skin grafting tak hanya menangani beragam luka pada tubuh. Cangkok kulit bisa dimanfaatkan untuk bedah rekonstruktif atau operasi plastik.

Pada teknologi ini pasien akan menjalani terapi penggantian ginjalnya dengan ginjal orang lain, yang tentunya cocok dengan pasien. Terapi transplantasi ginjal menjadi pilihan bagi kebanyakan pasien yang mengalami gagal ginjal maupun memiliki penyakit ginjal stadium akhir.

Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk tingkatkan kualitas hidup pasien, yang mempunyai gangguan tersebut.

Sebelum transplantasi ginjal dilakukan, ada serangkaian tes yang perlu dilewati untuk memastikan ginjal dari pendonor cocok pada tubuhnya.

Pasien disarankan untuk tidak minum alkohol, berhenti merokok, rutin berkonsultasi dengan dokter, berolahraga sesuai anjuran dokter, dan mengonsumsi obat serta makanan sesuai anjuran dokter.

Bagi orang awam, hemodialisis lebih dikenal dengan cuci darah. Tujuan dari cuci darah yakni untuk membersihkan darah dari zat sisa metabolisme menggunakan metode penyaringan yang dilakukan di luar tubuh.

Cara efektif untuk menolong penderita gagal ginjal ialah dengan melakukan cuci darah. Hemodialisis memakai media yang berguna menjadi ginjal buatan pasien.

Alatnya bernama dialiser, di dalamnya terdapat cairan dialisat dan membran permeabel. Teknologi ini mempunyai alat pengontrol dan pencatat tekanan, aliran darah, dan suhu.

Agar bisa menyaring semua darah, setiap pasien biasanya butuh waktu sembilan sampai 12 jam seminggu. Pelaksanaan Hemodialisis dibagi jadi tiga kali, sehingga perlu tiga hingga lima jam untuk satu kali cuci darah.

Namun, hal tersebut tergantung dari tingkat kerusakan ginjal pasien itu sendiri. Bila penderita gagal ginjal kronis tidak ingin cuci darah terus menerus, langkah terbaiknya yaitu cangkok ginjal.

Sumber: Bangandre

Andres Iniesta, Frank Lampard, dan 5 Pesepak Bola Hebat dengan Nomor Punggung 8

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề