Contoh buah yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Buah [Gambar 29] adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah [ovarium]. Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji [ovulum], yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh  serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.

Zigot yang terbentuk mulai tumbuh menjadi embrio [lembaga], bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging [pada buah batu atau drupa] atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras [pada buah geluk atau nux]. Sementara itu, kelopak bunga [sepal], mahkota [petal], benang sari [stamen] dan putik [pistil] akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga menjadi buah. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi. Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp [pericarpium]. Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp [exocarpium], atau epikarp [epicarpium]; yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp [endocarpium]; serta lapisan tengah [bisa beberapa lapis] yang disebut dinding tengah atau mesokarp [mesocarpium].

Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain [seperti tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benang sari] bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu disebut buah semu.

Berdasarkan asal mula terbentuknya buah, maka buah dibedakan atas dua golongan:

  1. Buah sejati [buah telanjang] yang selalu terbentuk dari bakal buah, dan jika masih ada bagian bunga yang tertinggal bukanlah merupakan bagian bunga yang penting, terdiri dari:
  2. Buah sejati tunggal, terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, dapat berisi satu biji atau lebih, tersusun atas satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruang. Contohnya: mangga [Mangifera indica], papaya [Carica papaya], dan durian [Durio zibethinus].
  3. Buah sejati ganda, terdiri dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lainnya, masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Contohnya pada cempaka [Michelia champaka].
  4. Buah sejati majemuk, berasal dari bunga majemuk, masing-masing bunga mendukung satu bakal buah, setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, contoh: pandan [Pandanus tectorius].
  5. Buah semu [buah tertutup], yaitu jika bakal buah terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain pada bunga yang malahan menjadi bagian yang penting/utama dari buah, sedangkan buah yang sebenarnya terkadang tersembunyi, terdiri dari:
  6. Buah semu ganda, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, contohnya: Arbei [Fragraria vesca]
  7. Buah semu majemuk, jika buah semu terjadi dari bunga majemuk tetapi dari luar terlihat seperti satu buah saja, contoh: nangka [Arthocarpus integra], yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang ujungnya berlekatan satu sama lain hingga merupakan kulit dari buah semu. Buah ini sesungguhnya berada di sebelah dalamnya.

Baik buah sejati maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

Buah tunggal adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

Buah ganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya: buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar [Rosa], buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka [Michelia], buah buni berganda, misalnya pada sirsak [Annona] dan buah batu berganda, misalnya pada murbei [Morus].

pembagian buah

Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga [dan banyak bakal buah], masing-masing bunga mendukung satu bakal buah, setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, contoh: pandan [Pandanus tectorius].

Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:

  • buah padi majemuk, misalnya jagung [Zea]. Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
  • buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari [Helianthus].
  • buah buni majemuk, misalnya buah nanas [Ananas].
  • buah batu majemuk, misalnya buah pandan [Pandanus], pace/mengkudu [Morinda].

Pada beberapa jenis tumbuhan, seperti mengkudu, bunga muncul secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun, sehingga kita dapat melihat adanya bunga, pentil [buah muda] dan buah masak pada waktu yang bersamaan. Terlihat pada Gambar 6 tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada buah mengkudu. Bunga-bunga mengkudu berkumpul dalam satu perbungaan [bunga majemuk] yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu [drupa]. Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.  Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga selain bakal buah yang turut tumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun bukan.

Buah Sejati

Buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas:

  1. buah kering [siccus], yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering. Buah kering selanjutnya dibedakan atas:
  2. buah kering yang tidak memecah [indehiscens], berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.

v  Buah padi [caryopsis]

Buah padi [caryopsis, atau bulir] memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian [Poaceae] dan teki-tekian [Cyperaceae] termasuk ke dalam kelompok ini. Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum [scutellum]. Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron [hanya setebal satu lapis sel], endospermia [tempat penyimpanan cadangan makanan], dan embrio.

v  Buah kurung [achenium]

Buah kurung [achenium] memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah [‘biji’] bunga pukul empat [Mirabilis]. Buah kurung majemuk contohnya adalah [buah] bunga matahari.

v  Buah keras [nux]

Buah keras atau geluk [nux] terbentuk dari dua helai daun buah [carpel] atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan [Castanopsis].

Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini jika masak menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap [samara] semacam ini contohnya adalah buah meranti [Shorea] dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.

  1. buah kering yang memecah [dehiscens].

Buah kering yang memecah [dehiscens] umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

v  Buah berbelah [schizocarpium]

Buah berbelah [schizocarpium] memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi [Ocimum], beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.

v  Buah kendaga

Buah kendaga [rhegma] seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah. Contoh: para [Hevea], jarak [Ricinus].

v  Buah kotak

Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak, namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak macam buah kotak. Buah kotak sejati [capsula] terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian [Durio], anggrek [Orchidaceae]. ‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah arilus [salut biji], perbesaran dari selaput penutup biji.

Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:

  • Buah bumbung [folliculus], berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh perut. Contohnya adalah widuri [Calotropis], kepuh [Sterculia].
  • Buah polong [legumen], terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan [Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae].
    Buah lobak [siliqua], tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contoh: jenis-jenis Cruciferae.
  1. buah berdaging [carnosus], yang dinding buahnya tebal berdaging.

Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah [membuka] ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala [Myristica]

. Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:

v  Buah buni

Buah buni [bacca] mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar [eksokarp atau epikarp] yang tipis dan lapisan dalam [endokarp] yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya adalah buni [Antidesma], belimbing [Averrhoa], jambu biji [Psidium], tomat [Lycopersicum] .

v  Buah mentimun

Buah mentimun [pepo] serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun [Cucurbita] dan kerabatnya.

v  Buah jeruk

Buah jeruk [hesperidium] adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk [Citrus].

v  Buah batu

Buah batu [drupa] memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat [seperti kulit]; mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga [Mangifera], dengan mesokarp berdaging; atau kelapa [Cocos], yang mesokarpnya berserabut.

v  Buah delima

Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah delima [Punica].

Buah tak berbiji

Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.

Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio [dan biji] yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.

 tipe-tipe buah [Simpson,2010]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề