Sebutkan dua kilang minyak yang terdapat di jawa tengah

Jakarta -

Kilang Minyak Cilacap merupakan satu dari enam kilang minyak milik Pertamina yang masih beroperasi hingga saat ini. Kilang dengan kapasitas produksi terbesar ini telah beberapa kali mencatat kejadian kebakaran.

Insiden kebakaran Kilang Minyak Cilacap terbaru terjadi pada Sabtu, [13/11/2021]. Api melahap satu tangki berisi produk Pertalite sekitar pukul 19.20 WIB. Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

Berikut sejarah, kapasitas, hingga daftar insiden kebakaran Kilang Minyak Cilacap:

Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara [BUMN] yang bergerak di sektor energi. Pertamina membawahi lima subholding dengan satu di antaranya menjalankan pengilangan dan petrokimia.

Pada awalnya, Pertamina memiliki tujuh kilang minyak yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Namun, pada tahun 2007 Kilang Pangkalan Brandan sebagai Unit I ditutup operasionalnya.

Salah satu kilang yang masih aktif beroperasi dan menyumbang produksi terbesar adalah Kilang Minyak Cilacap atau Unit IV. Melansir situs Pertamina, Kilang Minyak Cilacap terdiri atas dua kilang minyak dan satu kilang paraxylene, yang memproduksi NBM dan Petrokimia.

Kilang Minyak I dibangun pada tahun 1974 dan diresmikan oleh Presiden pada 24 Agustus 1976. Kapasitas semula kilang ini sebesar 100 ribu barel per hari. Kilang ini dirancang untuk memproses bahan baku minyak mentah dari Timur Tengah untuk mendapatkan BBM sekaligus produk NBM, yaitu bahan dasar minyak pelumas [lube oil base] dan aspal.

Pertamina kemudian membangun Kilang Minyak II pada tahun 1981. Kilang ini mulai beroperasi pada 4 Agustus 1983 dengan kapasitas awal mencapai 200 ribu barel per hari. Kilang ini mengolah minyak "cocktail" yaitu minyak campuran, tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.

Lima tahun kemudian, dibangunlah Kilang Paraxylene yang menghasilkan produk NBM dan Petrokimia. Kilang ini dibangun tahun 1988 dan mulai beroperasi pada 20 Desember 1990 setelah diresmikan oleh Presiden.

Kapasitas Produksi

Kilang Minyak Cilacap memiliki kapasitas produksi terbesar mencapai 348 ribu barel per hari. Kilang ini juga disebut memiliki fasilitas terlengkap dan bernilai strategis. Kilang Cilacap mampu memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.

Selain memproduksi BBM, Kilang Minyak Cilacap menjadi satu-satunya kilang di Tanah Air yang saat ini memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

7 Kali Alami Kebakaran

Dirangkum dari berbagai sumber, Kilang minyak Cilacap telah mengalami insiden kebakaran sebanyak tujuh kali sejak awal beroperasi. Kebakaran pertama terjadi pada tahun 1995 tepatnya tanggal 24 Oktober. Sebanyak 10 kilang minyak terbakar dalam insiden ini. Diketahui penyebab kebakaran diakibatkan sambaran petir.

Kebakaran kedua terjadi pada 9 Maret 2008. Menurut catatan berita detikcom, kejadian ini mengakibatkan tiga orang meninggal. Meski demikian, kerugian yang ditimbulkan tidak cukup besar.

Setahun kemudian, Kilang Minyak Cilacap kembali mengalami kebakaran. Kebakaran terjadi di lokasi kilang penyulingan minyak. Diketahui penyebab kebakaran akibat kebocoran Kilang Fuel Oil Complex [FOC] Unit B.

Insiden berikutnya terjadi pada 24 Januari 2010 yang mengakibatkan munculnya letupan kecil di dapur pembakaran minyak. Beberapa sumber menyebutkan, letupan tersebut tidak mengakibatkan kebakaran seperti kejadian sebelumnya.

Lalu, pada 2 April 2011 kebakaran tangki Kilang Minyak Cilacap terjadi lagi. Kali ini, tangki yang terbakar bukanlah tangki berisi BBM melainkan berisi minyak ringan HOMC [High Octane Mogas Component]. Api berhasil dipadamkan pada 6 April 2011.

Selanjutnya, kebakaran terjadi pada tahun 2016 di tangki aspal. Salah seorang saksi melihat asap hitam mengepul sekitar pukul 11.35 WIB, Rabu [5/10/2016].

Lima tahun berselang, kebakaran terjadi lagi. Sepanjang tahun 2021, Kilang Minyak Cilacap telah mengalami dua kali kebakaran. Kebakaran pertama terjadi pada 11 Juni 2021 di salah satu tangki yang berisi benzene. Terbaru, kebakaran terjadi kemarin, Sabtu [13/11/2021] di salah satu tangki berisi produk Pertalite.

Simak Video "Kilang Minyak Pertamina di Balikpapan Kebakaran!"



[kri/erd]

Kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin [29/3/2021] dini hari. [Sumber Foto: Dedhez Anggara/ANTARA FOTO]

Kilang minyak atau dalam Bahasa Inggris disebut oil refinery adalah fasilitas industri atau pabrik yang mengolah minyak mentah hasil eksploitasi menjadi berbagai jenis produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lainnya berupa bahan baku bagi industri petrokimia. Dalam alur industri minyak dan gas [migas], kilang minyak merupakan bagian dari hilir atau downstream industri migas dan memiliki fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan pemrosesan dan fasilitas pendukungnya.

Pekerja PT Pertamina di fasiitas kilang minyak [Sumber Foto: www.pertamina.com/id/news-room/news-release/Penerapan-Inovasi-Berkesinambungan-di-Kilang-Pertamina-Dukung-Pencapaian-Kinerja-Operasi-Positif]

Apa Saja yang Dihasilkan dari Fasilitas Kilang Minyak?

Produk-produk utama yang dihasilkan dari fasilitas kilang minyak antara lain: bensin [gasoline], bahan bakar diesel, minyak tanah [kerosene], minyak nafta serta gas elpiji.

Apa Dampak dari Insiden Terbakarnya Kilang Minyak di Balongan?

Dilansir dari kumparan News, kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin [29/3] sekitar pukul 00.45 WIB. Kejadian tersebut membuat kepanikan warga di sekitar fasilitas kilang dan juga mengejutkan banyak pihak termasuk seluruh masyarakat Indonesia.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono, dalam konferensi pers Pertamina secara virtual Senin [29/3], mengatakan untuk menyiasati 400 ribu barel produksi yang hilang, perusahaan akan mencari pasokan dari Kilang Cilacap dan Kilang TPPI Tuban. Produksi Kilang Cilacap bisa dinaikkan sampai 300 ribu barel, sementara dari Kilang TPPI bisa digenjot hingga 500 ribu barel.

"Tidak usah panik karena stok banyak dan kilang tidak ada masalah. Kita bisa cover kebutuhan dari kilang lain," katanya. Mulyono memastikan stok BBM secara nasional aman, bahkan pasokan berlebih. Hingga saat ini, pasokan BBM nasional sebanyak 10,5 juta barel, cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan dengan pemakaian per hari nasional itu 62,5 ribu kiloliter per day.

Berapa dan di mana Saja Kilang Minyak di Indonesia?

Dikutip dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM] Republik Indonesia, fasilitas kilang minyak di Indonesia saat ini berjumlah 10, tersebar di antaranya:

  1. Kilang Pangkalan Brandan, Sumatra Utara [Kapasitas 4,5 ribu barel/hari] milik PT Pertamina. Kilang minyak Pangkalan Brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007

  2. Kilang Dumai, Riau [Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  3. Kilang Sungai Pakning, Riau [Kapasitas 50 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  4. Kilang Musi, Sumatra Selatan [Kapasitas 127,3 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  5. Kilang Cilacap, Jawa Tengah [Kapasitas 348 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  6. Kilang Balongan, Jawa Barat [Kapasitas 125 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  7. Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur [Kapasitas 266 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  8. Kilang Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah [Kapasitas 3,8 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  9. Kilang Kasim, Sorong, Irian Jaya Barat [Kapasitas 10 ribu barel/hari] milik PT Pertamina.

  10. Kilang minyak yang dimiliki badan usaha swasta yaitu PT Trans Pacific Petrochemical Indotama [TPPI] di Tuban, Jawa Timur dengan kapasitas 100 ribu barrel per hari [untuk bahan baku kondensat].

Kilan Pertamina Plaju, Sumatera Selatan [Sumber Foto: www.pertamina.com/id/news-room/news-release/jejak-ekonomi-kilang-pertamina-di-tepi-sungai-musi]

Kemudian itu saat ini, kegiatan usaha pengolahan Pertamina didukung oleh enam kilang, yaitu Refinery Unit [RU] II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan, dan RU VII Kasim dengan kapasitas pengolahan terpasang total mencapai 1.031 MBOPD, atau sekitar 90% dari kapasitas pengolahan yang ada di Indonesia. Di bawah sub holding, Kilang Pertamina Internasional membawahi entitas Pertamina lainnya, yaitu di antaranya PT Tuban Petrochemical Industries.

Peta Kilang Minyak di Indonesia [sumber foto: Laporan Tahunan ESDM Tahun 2019]

Terkait pasokan BBM, Pertamina menjamin tidak ada gangguan pasokan BBM untuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Pasokan BBM penyangga diperoleh dari Kilang Pertamina RU IV Cilacap dan Kilang TPPI Tuban. Kondisi pasokan nasional BBM aman, dengan perincian: Gasoline 10,5 juta barel [27-28 hari], Solar 8,8 juta barel [20 hari] dan Avtur 3,2 juta barel [74 hari].

//www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/rencana-pengembangan-kilang-minyak-di-indonesia

//www.pertamina.com/id/Refinery-Petrochemical-Subholding

//migas.esdm.go.id/uploads/LAPTAH-2019---Isi---reviewed.pdf

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề