Sebutkan langkah proses dalam pembuatan kerajinan hiasan tapestri?

Home » Kelas VII » Proses Produksi Kerajinan Tekstil Teknik Tapestri

Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna [natural] yang biasa difungsikan untuk bahan penutup lantai [karpet], pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding. Istilah tapestri berasal dari kata “tapiesseries” [bahasa Perancis] yang berarti penutup lantai, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut permadani. Kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan China. Di Indonesia, banyak kekayaan tenun menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hiasnya yang beraneka ragam.Tenun yang menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM [Alat Tenun Bukan Mesin]. Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur

A. Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri

Bahan utama untuk membuat hiasan tapestri adalah benang. Benang ada yang berasal dari serat alam ataupun serat buatan [sintetis]. Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut. Benang tipis untuk lungsi berupa benang katun atau nyilon tipis. dan benang tebal untuk pakan berupa benang katun atau nyilon tebal.

B. Alat Pembuat Hiasan Tapestri Dalam proses pembuatan hiasan tapestri dibutuhkan beberapa alat yang digunakan untuk proses pembuatan tersebut. Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.

  1. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi. Spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.
  2. Batang kayu. Bentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.
  3. Gunting. Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.
  4. Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.
C. Proses Pembuatan Tapestri Proses pembuatan kerajinan tapestri tentunya dmulai dengan menyiapkan alat dan bhan apa saja yang dibutuhkan. Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun sederhana.
  1. Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun
  2. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
  3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
  4. Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian.
  5. Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan

Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu. Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.

Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:14 PM

KABARPANDEGLANG.COM – Tapestri yaitu suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna [natural] yang biasa difungsikan untuk materi penutup lantai [karpet], pembungkus mebel dan untuk materi epilog dinding/hiasan dinding. Istilah tapestri berasal dari kata “tapiesseries” [bahasa Perancis] yang berarti penutup lantai, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut permadani.

Kegiatan menenun sudah ada semenjak 500 SM, terutama di kawasan Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan China. Di Indonesia, banyak kekayaan tenun
menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hiasnya yang beraneka ragam.Tenun yang menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM [Alat Tenun Bukan Mesin].

Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang terperinci, tata tertib yang harus dipatuhi, dan berubah menjadi menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka.

Baca Juga :  Structural Technic Dan Decorative Technic Kerajinan Tekstil

Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan mempunyai harmonisasi dari warna dan tekstur

A. Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri

Bahan utama untuk membuat hiasan tapestri yakni benang. Benang ada yang berasal dari serat alam ataupun serat buatan [sintetis]. Bahan yang dipakai untuk menciptakan hiasan tapestri sebagai berikut.

Benang tipis untuk lungsi berupa benang katun atau nyilon tipis. dan benang tebal untuk pakan berupa benang katun atau nyilon tebal.

B. Alat Pembuat Hiasan Tapestri

Dalam proses pembuatan hiasan tapestri dibutuhkan beberapa alat yang dipakai untuk proses pembuatan tersebut. Alat yang dipakai dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.

  1. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi. Spanram dipakai untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibentuk dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.
  2. Batang kayu. Bentuk batang kayu ibarat sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam mempunyai dua susunan benang adalah benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.
  3. Gunting. Alat gunting dipakai untuk memotong sisa benang dan bahan-materi yang berlebih dan tidak terpakai.
  4. Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun hingga mendapatkan kerapatan yang baik.

Baca Juga :  Kelompok Binatang Invertebrata Dan Vertebrata

C. Proses Pembuatan Tapestri

Proses pembuatan kerajinan tapestri tentunya dmulai dengan menyiapkan alat dan bhan apa saja yang diharapkan. Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun sederhana.

  1. Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun
  2. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
  3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
  4. Jika ingin memakai teknik ria, caranya demikian.
  5. Hiasan tenun serat hasil jadi sesudah dilepas dari pemidangan

Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri mampu berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu.

Baca Juga :  Pementasan Teater

Benang lungsi ialah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bab dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.

Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada teladan-pola gambar dan materi-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bab karya tapestri.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan //kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề