Sebutkan nilai nilai kehidupan yang terdapat dalam buku fiksi maupun nonfiksi

Nilai-nilai yang biasa terkandung dalam buku fiksi adalah ….

  • nilai moral, nilai budaya, dan nilai nasihat.
  • nilai budaya, nilai tata krama, dan nilai sosial.
  • nilai sosial, nilai ekonomi, dan nilai kerukunan.
  • nilai pendidikan, nilai perasaan, dan nilai perilaku.
  • nilai moral, nilai budaya, dan nilai pendidikan.

Apa unsur bagian isi buku fiksi?

Unsur-Unsur Buku Fiksi

  • Sampul buku.
  • Perincian subbab buku.
  • Judul subbab.
  • Tokoh dan penokohan.
  • Tema cerita.
  • Bahasa yang digunakan.
  • Penyajian alur cerita.
  • Latar.

Apa saja unsur-unsur non fiksi?

Unsur-unsur Buku Nonfiksi:

  • Sampul buku.
  • Rincian subbab buku.
  • Judul subbab.
  • Isi buku.
  • Cara menyajikan isi buku.
  • Bahasa yang digunakan.
  • Sistematika penulisan.

Apa saja unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi?

Jawaban. perbedaan unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi adalah terdapat tokoh dan penokohan, tema cerita, bahasa yang digunakan, dan penyajian alur cerita yang hanya terdapat dalam buku fiksi. Adapun isi buku, cara penyajian isi buku, bahasa yang digunakan, dan sistematika yang terdapat dalam buku nonfiksi.

Nilai-nilai apa saja yang ditemukan pada buku non fiksi?

Berbeda dengan fiksi, buku nonfiksi cenderung lebih terbuka dan eksplisit dalam menyatakan pesan dan nilai-nilainya.

  • [Baca juga: Mengenal Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi]
  • Nilai Sosial.
  • Nilai Budaya.
  • Nilai Ekonomi.
  • Nilai Filsafat.

Tuliskan nilai-nilai kehidupan apa saja yang dapat dipetik dari sebuah buku fiksi?

Jawaban. nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik dari sebuah buku adalah nilai moral, sosial, budaya, agama, etika, estetika, politik, pendidikan, psikologi, perjuangan, ekonomi, dan historis.

Apa unsur bagian isi buku fiksi brainly?

Jawaban:

  • Cover Buku.
  • Rincian Sub Bab Buku.
  • Judul Sub Bab.
  • Tokoh dan Penokohan.
  • Tema Cerita.
  • Bahasa yang digunakan.
  • Penyajian alur cerita.

Apa isi tentang buku nonfiksi?

FAQ Tentang Apa itu Buku Nonfiksi Buku non fiksi adalah buku yang berisi mengenai fakta berdasarkan pengalaman, pengetahuan, hasil, maupun hasil penelitian. Buku non fiksi sifatnya juga informatif yang disajikan dengan bahasa yang jelas, akurat, dan disajikan apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi.

Apa saja struktur buku non fiksi?

Sampul Buku. Beberapa penerbit buku nonfiksi akan menampilkan jenis buku dengan jelas di sampul bukunya.

  • Kata Pengantar. Kata pengantar dalam buku nonfiksi biasanya ditulis oleh pengarang buku atau orang lain yang punya pengaruh dan memahami topik yang mereka bahas atau fokuskan.
  • Daftar Isi.
  • Isi Buku.
  • Daftar Pustaka.
  • Nilai nilai apa saja yang termasuk dalam buku pengayaan?

    Nilai-nilai yang terdapat dalam buku pengayaan nonfiksi, antara lain ….

    • nilai material, nilai sosial, nilai kerohanian, nilai kebenaran, dan nilai etika.
    • nilai budaya, nilai kerohanian, nilai pengetahuan, nilai material, dan nilai kebenaran.

    Tuliskan nilai-nilai kehidupan apa saja yang dapat dipetik dari sebuah buku atau fiksi dan nonfiksi?

    nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik dari sebuah buku adalah nilai moral, sosial, budaya, agama, etika, estetika, politik, pendidikan, psikologi, perjuangan, ekonomi, dan historis.

    Apa saja nilai-nilai dalam buku nonfiksi?

    Apa unsur bagian pembuka buku fiksi?

    Jawaban

    1. Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita.
    2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
    3. Alur : rangkaian cerita.
    4. 4. Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :

    Informasi penting apa saja yang dapat ditemukan dalam buku fiksi?

    Apa informasi penting dalam buku fiksi dan nonfiksi

    • Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita.
    • Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
    • Alur : rangkaian cerita.
    • Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :

    Sebutkan apa saja kategori buku fiksi?

    Contoh Buku Fiksi

    • Cerpen.
    • Novel.
    • Dongeng.
    • Drama.
    • Puisi.
    • Hikayat.
    • Fabel.
    • Mitos.

    Buku fiksi mempunyai nilai-nilai di dalamnya. Nilai-nilai tersebut disajikan secara tersirat dalam cerita fiksi. Nilai-nilai tersebut disajikan secara tersirat dalam cerita fiksi. Nilai tersebut dapat diketahui dari tindakan atau perkataan tokoh dalam cerita.
    a. Nilai Moral Moral merupakan ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Nilai moral berkaitan dengan akhlak, budi pekerti, dan tindakan susila manusia. Nilai moral dapat diketahui dengan membaca cerita dalam buku fiksi. Nilai moral dapat disimpulkan pada narasi, tindakan tokoh, atau dialog tokoh dalam sebuah cerita fiksi.

    b. Nilai Religius

    Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan. Nilai religius dalam suatu cerita fiksi dapat dilihat dari dialog, isi atau narasi cerita tersebut. Nilai religius biasanya tergambar dalam perbuatan tokoh ataupun ucapan tokoh.

    c. Nilai Budaya

    Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia, misalnya adat istiadat, kesenian, kepercayaan, dan upacara adat. Nilai budaya biasanya tergambar pada peristiwa atau narasi yang terdapat pada cerita fiksi.

    d. Nilai Kepahlawanan

    Nilai kepahlawanan adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan perjuangan dalam memperjuangkan sesuatu. Nilai ini dapat ditemukan pada fiksi bertema sejarah.

    e. Nilai Sosial

    Nilai sosial adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan individu di dalam masyarakat. Nilai sosial dalam cerita fiksi dapat diketahui dengan membaca isi atau percakapan dalam cerita fiksi.

    f. Nilai Politik


    Nilai politik adalah nilai yang berhubungan dengan pemerintahan dalam suatu daerah. Nilai politik berhubungan erat dengan latar pada cerita fiksi. Nilai politik biasa ditampilkan sebagai pendukung latar waktu atau latar tempat cerita fiksi.

    Oleh: Metty Hartina, Guru SMP Negeri 21 Batanghari, Jambi

    KOMPAS.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], fiksi diartikan sebagai cerita rekaan seperti rekaan khayalan [roman, novel dan sebagainya], serta tidak berdasarkan kenyataan, pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pemikiran.

    Dengan kata lain, fksi merupakan karangan nonilmiah yang ceritanya bukan berdasarkan kejadian nyata, melainkan dari imajinasi dan pikiran seseorang.

    Sedangkan nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realitas, atau hal-hal yang benar terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

    Tulisan nonfiksi biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.  

    Baca juga: Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi

    Jenis-jenis fiksi

    Ada beberapa jenis fiksi terbaik dan selalu dibaca yaitu:

    Roman

    Roman adalah bagian karya sastra denagn bentuk prosa berisi pengalaman kehidupan tokoh, mulai dari lahir sampai dewasa dan meninggal.

    Contoh karya sastra berbentuk roman yaitu, Si Doel Anak Jakarta, Mencari Pencuri Anak Perawan.

    Novel

    Novel adalah karangan prosa Panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang berada di sekelilingnya dan menonjolkan watak [karakter] dan sifat setiap pelaku. Contoh karya sastra berbentuk novel yaitu, Laskar Pelangi, Dilan 1990.

    Cerpen

    Cerpen merupakan jenis karya sastra berbentuk prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan atau menggambarkan suatu kisah yang dialami oleh seorang tokoh secara ringkas disertai dengan beberapa konflik dan terdapat penyelesaian atau solusi dari masalah yang dihadapi.

    Baca juga: Jenis-jenis Cerita Fiksi

    Buku fiksi mempunyai nilai-nilai kehidupan di dalamnya. Nilai-nilai kehidupan tersebut disajikan secara tersirat maupun tersurat dalam teks cerita fiksi.

    Nilai tersebut dapat diperoleh melalui tindakan atau perilaku tokoh, dialog atau perkataan tokoh, maupun pendeskripsian dalam cerita. 

    Berikut nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam buku fiksi, yakni: 

    Nilai moral atau kemanusiaan

    Moral merupakan ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Nilai moral berkaitan dengan akhlak, budi pekerti, dan tindakan susila manusia.

    Nilai moral dapat diketahui dengan membaca cerita dalam buku fiksi. Nilai moral dapat disimpulkan pada narasi, tindakan tokoh, atau dialog tokoh dalam sebuah cerita fiksi.

    Contoh nilai moral dari kutipan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata:

    “Kasian ayahku….” “Barangkali sebaiknya aku pulang saja, melupakan keinginan sekolah, dan mengikuti jejak beberapa abang dan sepupu-sepupuku, menjadi kuli…”

    Nilai kehidupan berupa nilai moral dapat dilihat dari tokoh "Aku" yaitu [Ikal] kepada sosok sang ayah yang ia cintai. Ikal sangat memperdulikan keadaan keluarganya terlebih lagi pada perekonomian yang sangat memprihatinkan sehingga ia berpikir untuk tidak melanjutkan pendidikan.

    Baca juga: Fosil yang Menginspirasi Bentuk Alien di Fiksi Ilmiah

    Rasa kepedulian ini diberikan oleh ikal kepada ayahnya karea ia sangat menghargai dan memperhatikan ayahnya. Diharapkan rasa peduli itu juga dapat tumbuh dan diterapkan oleh pembaca dalam menjalani kehidupannya.

    Dengan rasa peduli dan saling menghargai satu sama lain niscaya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mempererat tali persaudaraan.

    Nilai religius atau keagamaan

    Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan. Nilai religius dalam suatu cerita fiksi dapat dilihat dari dialog, isi atau narasi cerita tersebut. Nilai religius biasanya tergambar dalam perbuatan tokoh ataupun ucapan tokoh.

    Contoh nilai religius dari kutipan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata:

    Hiduplah hanya dari ajaran Al Quran, hadist, dan Sunatullah, itulah pokoknya tuntunan Muhammadiyah. Insya Allah setelah engkau besar engkau dilimpahkan rezeki yang halal dan pendamping hidup yang sakinah.

    Nilai religius dalam kutipan tersebut menjelaskan tentang kitab suci Al Quran yang diturunkan Allah pada nabi Muhammad SAW yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap muslim.

    Kita harus percaya pada isi yang ada dalam Al Quran. Al Quran diciptakan tidak hanya untuk dibaca saja tetapi harus dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan, segala sesuatu yang kita perbuat tidak boleh melanggar dari apa yang telah ditetapkan di dalamnya.

    Baca juga: Cara Menyusun Ringkasan Buku Non-fiksi

    Nilai sosial

    Nilai Sosial yakni nilai dalam cerpen atau novel yang bekerjasama dengan dilema sosial dan korelasi insan dengan masyarakat [interaksi sosial antar-manusia]. Biasanya nilai ini sanggup diketahui dengan penggambaran korelasi antar-tokoh.

    Contoh nilai sosial dalam kutipan novel Hujan karya Tere Liye:

    Dua penumpang laki-laki, ketika melihat Lail dan ibunya masuk, bangkit memperlihatkan daerah duduk, "Terimakasih". Lail dan ibunya segera duduk.

    Pada kutipan novel diatas, terdapat nilai sosial yang diambil. Nilai sosial tersebut digambarkan oleh sikap sopan santun dua penumpang pria yang memperlihatkan daerah duduknya kepada Lail dan ibunya yang gres masuk.

    Kemudian Lail dan ibunya mengucapkan terimakasih, yang menggambarkan bahwa Lail dan ibunya menghargai sopan santun kedua pria itu.

    Nilai budaya

    Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan konsep masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia, misalnya adat istiadat, kesenian, kepercayaan, dan upacara adat. Nilai budaya biasanya tergambar pada peristiwa atau narasi yang terdapat pada cerita fiksi.

    Contoh nilai budaya dalam kutipan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata:

    Chiang Si Ku atau sembahyang rebut diadakan setiap tahun. Sebuah acara semarak di mana seluruh warga tionghoa berkumpul. Banyak hiburan lain ditempelkan pada ritual keagamaan ini, misalnya panjat pinang, komidi putar, dan orkes Melayu, sehingga menarik minat setiap orang untuk berkunjung. Ajang ini dapat disebut sebagai media tempat empat komponen utama subetnik di kampong kami: orang Tionghoa, orang Melayu, orang pulau bersarung, dan orang Sawang berkumpul.

    Pada kutipan tersebut menggambarkan ritual keagamaan yang penduduk Tionghoa di pulau Belitong yang dilaksanakan setiap tahun.  

    Baca juga: Contoh Resensi Buku Fiksi dan Non Fiksi

    Nilai pendidikan

    Nilai Pendidikan yakni nilai dalam cerpen atau novel yang bekerja sama dengan pengubahan tingkah laris dari baik ke jelek [pengajaran] atau bisa juga bekerja sama dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pengajaran.

    Contoh nilai pendidikan pada kutipan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata:

    Agaknya selama turun menurun keluarga pria cemara angin itu tak bisa terangkat dari endemik kemiskinan komunitas Melayu yang menjadi nelayan. Tahun ini dia menginginkan perubahan dan ia tetapkan anak lelaki tertuanya Lintang, tak akan menjadi ibarat dirinya.

    Nilai estetika atau keindahan

    Nilai estetika adalah nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan seperti keindahan dalam kesenian.

    Contoh nilai estetika dalam kutipan novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari:

    Siapa yang akan percaya, tak seorang pun pernah mengajari Srintil menari dan bertembang. Siapa yang akan percaya, belum sekali pun Srintil pernah melihat pentas ronggeng. Ronggeng terakhir di Dukuh Paruk mati ketika Srintil masih bayi. Tetapi di depan Rasus, Warta, dan Darsun, Srintil menari dengan baik.

    Dalam kutipan novel tersebut terlihat nilai estetika pada gerakan tari yang dilakukan oleh tokohnya yaitu Srintil dengan baik.

    Nilai patriotik atau perjuangan

    Nilai Patriotik yakni nilai dalam cerpen atau novel yang bekerja sama dengan jiwa kepahlawanan atau suatu usaha [misalkan usaha hidup, semangat yang membara, cinta tanah air, dan lain-lain].

    Baca juga: Jenis-jenis Buku Fiksi

    Contoh nilai patriotik atau perjuangan pada kutipan novel Sebelas Patriot karya Andrea Hirata:

    Jika malam, mataku sulit terpejam membayangkan diriku bangkit di barisan sebelas pemain PSSI, membela tanah air. Kubekapkan tangan di dada, menekan lambang Garuda di sana. Indonesia Raya membahana.

    Pada kutipan novel di atas terdapat nilai patriotik, yaitu antusiasme bawah umur kecil dalam memperlihatkan dukungannya bagi tim nasional Indonesia, sebagai salah satu bentuk kesetiaan [semangat yang membara], sebagai wujud faktual patriotisme.

    Nilai historis

    Nilai historis yakni nilai dalam cerpen atau novel yang bekerja sama dengan hal-hal yang erat kaitannya dengan sejarah.

    Contoh nilai historis dalam kutipan novel Pulang karya Leila S. Chudori:

    "...Jangankan mendengar nama Sukarno, Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka. Jangan pula menyebut insiden berdarah 30 September 1965,..."

    Pada kutipan novel di atas, terdapat nilai historis yang diambil. Nilai historis tersebut yakni menyinggung perihal 30 September 1965 yang merupakan permulaan dari sejarah gelap bangsa Indonesia yang hingga ini masih didebatkan terkait kisah sesungguhnya mengenai insiden tersebut.

    Baca juga: Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

    Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

    Video yang berhubungan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề