Sebutkan tahapan pembuatan penjernih air dengan bahan buatan

68 Kelas VIII SMPMTs Semester 2 Penggunaan alat dan bahan buatan perlu dipelajari agar tidak menimbulkan masalah karena sifat bahan kimia sedikit banyak akan berpengaruh. Ketersediaan bahan kimia yang digunakan bergantung daerah masing- masing. Maksudnya, tidak pada semua daerah bahan kimia dapat ditemukan dengan mudah.

3. Teknik dan Prosedur Pembuatan Alat Penjernih Air dengan Bahan Buatan

Teknik pembuatan alat penjernih air buatan sebenarnya lebih mudah, yaitu dengan menyiapkan bak atau tempat penampung air kotor yang memadai dan diberi pengaduk bahan kimia. Selanjutnya, menyiapkan bak pengendap dan penampung air bersih. Pembuatan bak-bak tersebut pasti akan menerapkan teknik melubangi, menyambung, dan memotong yang baik agar alat penjernih air tidak bocor. Penjernihan air dengan bahan buatan biasanya diterapkan di daerah yang memiliki tingkat kekotoran air yang cukup tinggi. Kekotoran yang dimaksud seperti tercampur salah satu atau lebih bahan pencemar polutan seperti lumpur, zat pewarna, dan kuman serta yang lainnya. Prosedur pembuatan alat penjernih air bahan buatan harus melalui tahapan survei bahan baku air yang akan dijernihkan sehingga dapat digunakan bahan kimia yang tepat. Penggunaan bahan buatan atau kimia cukup dengan kuantitas yang sedikit dicampurkan pada tempat penampungan yang besar sehingga lebih hemat dan aman. Penggunaan bahan kimia penjernih yang berlebihan tidak dianjurkan. Endapan lumpur pencemar harus sering dibersihkan. Apabila kita berenang di kolam renang, terkadang masih tercium bau ataupun rasa yang berbeda pada air kolam. Bau dan rasa tersebut berasal dari kaporit. Mengapa air kolam menggunakan kaporit? Karena kaporit merupakan salah satu bahan buatan atau bahan kimia yang dapat digunakan untuk menjernihkan air. Bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air tidak menimbulkan gangguan kesehatan apabila terminum oleh kita asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan bahan. Beberapa bahan buatan yang sering dan banyak digunakan di masyarakat seperti tawas, kaporit, dan batu gamping atau batu kapur, polyaluminium 69 Prakarya chlorida PAC. Tawas dan batu gamping berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang ada di air, tetapi tidak membunuh kuman atau zat kimia lain. Kaporit berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri di dalam air, tetapi tidak dapat mengendapkan kotoran. Arang tempurung atau batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak, dan menjernihkan air. Bahan buatan lain yang juga dapat digunakan, contohnya ilter ultraviolet dan keramik. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.11. Drum penyaring dan drum pengendapan 70 Kelas VIII SMPMTs Semester 2 Satu buah penjernih air dari bahan buatan. Pembuatan penjernih air berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di sekitarmu, dan dibuat secara eisien sehingga tidak memakan tempat. Penjernihan air dengan bahan buatan, yaitu dengan menggunakan tawas, kaporit, dan batu kapur. 1. Atur takaran atau dosis bahan kimia untuk penjernih air, tidak berlebihan misalnya untuk ukuran bak mandi cukup dengan satu sendok teh PAC. 2. Gunakan alat bantu masker saat pencampuran atau pengetahuan bahan buatan agar serbuk bahan buatan tidak terhirup. Bahan: Bahan penjernih yang digunakan, sama seperti penjernihan dengan bahan alam, yaitu potongan bata, ijuk, arang tempurung kelapa, pasir, dan kerikil. Tetapi ditambahkan bahan buatan seperti tawas, kaporit, dan batu kapur. Alat yang diperlukan: Buah drum plastik kapasitas 100 liter atau bak paralonpipa PVC, di- ameter 12 inci, pengaduk dari kayu, ember, keran, lem pipa, selotip, tali plastik, dan gergaji. Idegagasan Bahan dan Alat Identiikasi Kebutuhan

a. Perencanaan 4. Tahapan pembuatan penjernih air bahan buatan

71 Prakarya 1. Pemasangan keran dengan drum atau pembuatan bak penampungan dapat dibantu oleh orang dewasa sehingga hasilnya lebih baik. Pemasangan bahan penjernih bisa dilakukan sendiri. 2. Siapkan bahan penjernih buatan antara lain kaporit 0,20 gram, batu kapur 2 gram, dan tawas 2 gram. Cairkan bahan tersebut masing-masing dalam satu buah sendok makan. 3. Persiapkan bak atau drum air untuk tempat pengendapan yang dapat menampung air keruh sekitar 20 liter atau sesuai kebutuhan. Kemudian kaporit, batu kapur, dan tawas yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam bak tersebut dan diaduk lima menit, diamkan selama 10 menit. Pada saat pengendapan dan pengadukan, lubang bak atau drum harus disumbat. 4. Setelah didiamkan 10 menit, penyumbat dibuka dan alirkan air keruh tersebut ke bak penyaring yang berisi pecahan gentingbata, pasir, kerikil, ijuk, dan arang tempurung kelapa. Tebal pecahan genteng 2-5 cm, pasir 15 cm, kerikil 5 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, dan ijuk lagi 5 cm. 5. Air hasil penyaring ditampung dalam ember atau bak yang bersih dan dapat dipergunakan. Hal yang perlu diingat, apabila air akan diminum maka terlebih dahulu dimasak dulu. Langkah-langkahprosedur kerja b. Proses pembuatan 72 Kelas VIII SMPMTs Semester 2 Skema prosedur kerja Perhatikan Skema prosedur kerja berikut ini: Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.11.Skema penyaring 73 Prakarya LEMBAR KERJA-5 LK-5 Kelompok : .................................................................. Nama Anggota Kelompok : .................................................................. Kelas : ..................................................................

1. Perencanaan

dibaca normal 3 menit

Penulis: Nurul Azizah
Jumat, 25 Februari 2022 15:05 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Proses pengolahan penjernih air dilakukan bertahap, yaitu penyaringan, pengendapan, dan penyerapan menggunakan bahan buatan.

tirto.id - Selain bahan alami, bahan buatan bisa dimanfaatkan sebagai penjernih air. Penjernih air dari bahan buatan bisa dibuat secara mandiri menggunakan teknik dan alat tertentu.

Mengutip dari e-book Prakarya [Suci Paresti, dkk., 2017], tujuan penjernih air dari bahan buatan sama seperti penjernih dari bahan alami, yaitu untuk mendapatkan air bersih. Proses penjernihan air setidaknya bertujuan untuk:

Advertising

Advertising

  • menghilangkan gas-gas terlarut;
  • menghilangkan rasa yang tidak enak;
  • membasmi bakteri pathogen yang sangat berbahaya;
  • memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan pada pipa dan saluran air.

Proses pengolahan penjernih air dilakukan bertahap, yaitu penyaringan, pengendapan, dan penyerapan menggunakan bahan buatan manusia, termasuk bahan kimia.

Penjernihan air dengan bahan buatan biasanya diterapkan di daerah yang memiliki tingkat kekotoran air cukup tinggi. Air dikatakan kotor ketika tercampur salah satu atau lebih bahan pencemar [polutan] seperti lumpur, zat pewarna, dan kuman serta yang lainnya.

Bahan dan Alat Penjernih Air dengan Bahan Buatan

Selain bahan alam, bahan penyaring ada yang buatan atau hasil rekayasa. Paresti dan kawan-kawan menyebutkan terdapat beberapa bahan buatan yang dapat digunakan untuk menyaring air sebagai berikut:

  • Klorin tablet digunakan untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri yang hidup di dalam air.
  • Pasir aktif biasanya berwarna hitam dan digunakan untuk menyaring air sumur bor dan sejenisnya.
  • Resin softener berguna untuk menurunkan kandungan kapur dalam air.
  • Resin kation biasa digunakan untuk industri air minum, baik usaha air minum isi ulang maupun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan [PAMDK].
  • Pasir zeolit berfungsi untuk penyaringan air dan mampu menambah oksigen dalam air.
  • Pasir mangan berwarna merah digunakan untuk menurunkan kadar zat besi atau logam berat dalam air.
  • Pasir silika digunakan untuk menyaring lumpur, tanah, dan partikel besar atau kecil dalam air dan biasa digunakan untuk penyaringan tahap awal.
  • Karbon aktif atau arang aktif adalah jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang besar sehingga dapat menyerap kotoran dalam air.
  • Tawas dan kaporit yang sering digunakan di kolam renang.
  • Polyaluminium clorida [PAC] untuk mengendapkan lumpur dalam air.

Alat dan bahan yang akan digunakan perlu terlebih dahulu dipelajari agar tidak menimbulkan masalah karena sifat bahan kimia sedikit banyak akan berpengaruh. Ketersediaan bahan kimia yang digunakan bergantung daerah masing-masing.

Infografik SC Bahan Penjernih Air. tirto.id/Fuad

Teknik Membuat Alat Penjernih Air dengan Bahan Buatan

Paresti dan kawan-kawan menjelaskan pembuatan alat penjernih air buatan sebenarnya lebih mudah, yaitu menyiapkan bak atau tempat penampung air kotor yang memadai dan diberi pengaduk bahan kimia. Selanjutnya, menyiapkan bak pengendap dan penampung air bersih.

Diperlukan teknik melubangi, menyambung, dan memotong saat membuat bak. Teknik tersebut harus diterapkan dengan baik agar alat penjernih air tidak bocor.

Prosedur

Membuat Alat Penjernih Air dengan Bahan Buatan

Prosedur pembuatan alat penjernih air bahan buatan harus melalui tahapan survei bahan baku air yang akan dijernihkan sehingga dapat digunakan bahan kimia yang tepat.

Penggunaan bahan buatan atau kimia cukup dengan kuantitas yang sedikit dicampurkan pada tempat penampungan yang besar sehingga lebih hemat dan aman. Penggunaan bahan kimia penjernih yang berlebihan tidak dianjurkan untuk masalah kesehatan dan keamanan penggunaan air.

Bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air tidak menimbulkan gangguan kesehatan apabila terminum asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan bahan. Beberapa bahan buatan yang sering dan banyak digunakan di masyarakat seperti tawas, kaporit, dan batu gamping atau batu kapur, polyaluminium chlorida [PAC].

Salah satu efek bahan kimia pada proses penjernihan air bisa dikenali ketika kita berenang di kolam renang. Biasanya, kolam renang umum memiliki bau dan rasa air yang berbeda. Bau tersebut berasal dari bahan kimia bernama kaporit yang berfungsi untuk menjernihkan air.

Tawas dan batu gamping berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang ada di air, tetapi tidak membunuh kuman atau zat kimia lain. Kaporit berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri di dalam air, tetapi tidak dapat mengendapkan kotoran.

Arang tempurung atau batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak, dan menjernihkan air. Bahan buatan lain yang juga dapat digunakan, contohnya filter ultraviolet dan keramik.

Cara Membuat Alat Penjernih Air

Alat penjernih air harus memerhatikan bahan yang digunakan karena akan menentukan kualitas air yang diperoleh. Bahan penyaring buat alat penjernih harus berupa material yang memiliki sifat menyerap berbagai kotoran, zat kimia, dan polutan.

Dikutip dari Prakarya [2017], ada beberapa prosedur atau tahapan yang dilakukan untuk membuat alat penjernih air sebagai berikut:

1. Menentukan model alat penjernih air

Menentukan atau memutuskan model bentuk dan ukuran alat penjernih air yang akan dibuat, bisa dilakukan usai mengamati alur cara kerja peralatan itu, baik melalui pelatihan, internet, atau sumber informasi lainnya.

2. Membuat sketsa alat penjernih air

Membuat sketsa gambar benda yang akan dibuat dan gambar teknik yang dilengkapi dengan ukuran.

3. Menyiapkan peralatan dan bahan

Menentukan dan menyiapkan alat [hand tools] yang akan digunakan dan bahan apa saja yang diperlukan sebagai penyaring serta sebagai wadah air, saluran penghubung pipa, selang atau bambu maupun keran yang dibutuhkan.

4. Merencanakan langkah membuat alat penjernih air

Menentukan langkah membuat alat penjernih air, yaitu menentukan bagian mana yang akan dibuat terlebih dulu, dan urutan pelaksanaannya.

5. Perakitan alat penjernih air

Membuat dan merakit alat penjernih air disesuaikan dengan rencana yang sudah disusun.

6. Pengujian alat penjernih air

Pengujian menjadi bagian penting dalam pembuatan alat penjernih air dan dilanjutkan dengan tahap penyempurnaan.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PENJERNIH AIR DARI BAHAN BUATAN atau tulisan menarik lainnya Nurul Azizah
[tirto.id - azz/ynd]

Penulis: Nurul Azizah Editor: Yonada Nancy Kontributor: Nurul Azizah

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề