Bermain Sepak Bola Api
11.01.2017
Begitu peluit dibunyikan, para pemain berlarian mengejar bola. Namun bola yang diperebutkan bukan si kulit bundar biasa, melainkan bola berapi. Inilah kegiatan uji nyali anak-anak remaja di beberapa pesantren di pulau Jawa.
Awalnya pertandingan sepakbola api dilakukan terbatas di pesantren-pesantren. Tapi kini permainan yang unik itu tak cuma digelar di pesantren, melainkan juga di sekolah-sekolah umum atau oleh warga biasa di jalanan.
Bola api menggelinding dan berputar-putar di lapangan. Berpindah dari kaki satu pemain ke pemain lain Kadang bola berapi melesat di udara, tapi para pemain lazimnya tidak melakukan sundulan bola, karena risikonya rambut bisa terbakar hingga gundul.
Bola biasanya dibuat dari buah kelapa utuh yang direndam dalam minyak tanah selama beberapa hari yang kemudian dibakar. Api menyala melalap serabut kelapa. yang didaikan bola dan bisa menyala cukup lama.
Satu tim biasanya terdiri dari lima orang pemain, tapi kadang hanya terdiri dari empat orang. Aturannya fleksibel dan bisa bervariasi. Permainan dengan bola api panas itu, bahkan sering dilakukan pemain dengan telanjang kaki.
Durasi pertandingan juga fleksibel tidak seperti sepak bola sungguhan.dengan aturan 2x45 menit. Pertandingan sepakbola api jauh lebih pendek waktunya. Biasanya 2 X 7 menit atau 2x10 menit saja. Namun dalam berbagai laga bergengsi bisa juga selama 2x30 menit!
Ini adalah perempuan penduduk Tebet,Jakarta yang bermain sepak bola api. Permainan ini lebih sering dimainkan pada bulan suci Ramadhan, seusai shalat tarawih. Anda pernah atau mau mencoba? Ed.: ap/as[berbagai sumber]