Serat akrilat yang hampir menyerupai wol banyak dipakai sebagai kaos kaki, karpet baju wol merupakan

Bahan kain akrilat adalah bahan kain yang terbuat dari serat sintetik yang berasal dari polimer akrilonitril. Bahan ini diproduksi oleh Du Pont di Amerika Serikat sekitar tahun 1950 dengan berbagai nama pasaran. Kain akrilat dibuat dari benang yang dipintal secara kering dan kemudian diwarnai dengan bahan pewarna.

Kegunaan ini bisa untuk pembuatan sweater, benang rajut, kaos kaki, karpet, kain jok, kain tirai, selimut dan bisa digunakan juga untuk pakaian bayi

Sifat dasar dari kain ini ringan, lembut dan hangat sama seperti ketika menggunakan kain wol. Bahan ini juga bisa dipakai untuk membuat kain yang sama dengan kain berbahan dasar kapas/katun.

Ada beberapa produsen pakaian mencampur bahan kain ini dengan bahan lain sehingga bisa mempunyai fungsi dan kelebihan lain.

Di daerah bersuhu dingin bahan akrilat banyak digunakan sebagai bahan pakaian karena sifatnya menghasilkan panas, menyimpan panas dan melepaskan kelembapan.

Salah satu kelemahan bahan ini adalah mudah terbakar jika tersulut dengan api. Dan pada bahan tertentu masih terasa kasar di kulit jika terjadi dengan gesekan. Hal ini bisa diakali dengan menambahkan bahan lain sebagai pelapis.

Jenis-jenis Polimer dan Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari, Kimia - Beberapa Polimer dan Kegunaannya adalah sebagai berikut :

1. Plastik

Polimerisasi adisi dari monomer-monomer berikatan rangkap menghasilkan bermacam-macam plastik.

a. Polietilena

Polietilena merupakan polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi etena.

Sifat-sifat dan kegunaan polietilena adalah:

  1. titik leleh 110°C,
  2. melunak dalam air panas,
  3. digunakan untuk botol fleksibel, film, pembungkus, dan isolator listrik.

b. Polipropilena

Polipropilena memiliki sifat hampir sama dengan polietilena, hanya polipropilena lebih kuat dibanding polietilena. Polipropilena tersusun dari molekul-molekul propena.

Polipropilena digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.

c. PVC

PVC [polivinilklorida] merupakan polimer jenis plastik yang tersusun dari vinil klorida melalui polimerisasi adisi.

PVC merupakan plastik yang keras, kaku, dan mudah rusak, dapat digunakan untuk membuat pipa, tongkat, dan pelapis lantai.

d. Teflon [PTFE]

Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena.

Teflon bersifat sangat ulet, kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan mampu melumasi diri serta tidak menempel. Panci untuk memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak memerlukan minyak yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah mencucinya.

Sifat dan kegunaan teflon adalah :

  1. titik leleh 327 °C,
  2. tahan terhadap panas,
  3. tahan terhadap zat kimia, digunakan untuk alat-alat yang tahan terhadap bahan kimia, misalnya pelapis tangki bahan kimia, pelapis panci anti lengket.

e. Polistirena

Polistirena tersusun atas monomer stirena.

Polistirena digunakan untuk membuat gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.

f. PVA

PVA [polivinil asetat] tersusun dari monomer-monomer vinil asetat.

PVA digunakan untuk pengemulsi cat.

g. Polimetil Metakrilat [PMMA]

Polimetil metrakilat tersusun dari ester metil metakrilat.

Polimetil metakrilat merupakan plastik bening, keras, tetapi ringan sehingga digunakan untuk pengganti gelas, misalnya kaca jendela pesawat terbang.

h. Bakelit

Bakelit merupakan polimer termoseting yang tersusun dari fenol dan formaldehid.

Bakelit digunakan untuk pembuatan peralatan listrik.

2. Karet

a. Karet Alam

Karet alam tersusun dari monomer-monomer isoprena atau 2 metil 1,3 betadiena.

Karet alam bersifat lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Agar menjadi lebih keras dan stabil dilakukan vulkanisasi, yaitu karet alam dipanaskan pada suhu 150 °C, dengan sejumlah kecil belerang. Dengan cara ini ikatan rangkap pada karet terbuka kemudian terjadi ikatan jembatan belerang di antara rantai molekulnya. Karet diekstraksi dari lateks [getah pohon karet], hasil vulkanisirnya digunakan untuk ban kendaraan.

b. Karet Sintetis

1] Neoprena [Kloroprena]

Neoprena tersusun dari monomer-monomer 2 kloro1,3 butadiena.

Sifat dan kegunaan neoprena adalah tahan terhadap bensin, minyak tanah, dan lemak sehingga digunakan untuk membuat selang karet, sarung tangan, tapak sepatu, dan sebagainya.

2] Karet Nitril

Karet nitril tersusun dari monomer butadiena dan akrilonitril.

Karet nitril memiliki sifat tahan terhadap bensin, minyak dan lemak, digunakan untuk membuat selang.

3] SBR

SBR [Styrena Butadiena Rubber] tersusun dari monomer stirena dan butadiena.

SBR merupakan karet sintetis yang paling banyak diproduksi untuk ban kendaraan bermotor.

3. Serat Sintetis

a. Nilon 66

Nilon 66 merupakan kopolimer dari heksa metilen diamina dengan asam adipat melalui polimerisasi kondensasi. Disebut nilon 66 karena masing-masing monomernya mengandung 6 atom karbon Nilon 66 bersifat kuat, ringan, dan dapat ditarik tanpa retak sehingga digunakan untuk membuat tali, jala, parasit, dan tenda.

b. Dacron

Dacron [polietilen tereftalat] merupakan kopolimer dari glikol dengan asam tereftalat melalui polimerisasi kondensasi.

c. Orlon

Orlon atau poliakrilonitril tersusun dari molekul akrilonitril.

Sifat dan kegunaan orlon adalah memiliki sifat yang kuat digunakan untuk karpet dan pakaian [kaos kaki, baju wol].

Anda sekarang sudah mengetahui Jenis-jenis Polimer. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

Tags :

Related : Jenis-jenis Polimer dan Kegunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari, Kimia

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề