Setelah menerima wahyu surat Al Hijr ayat 94 Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad adalah?

Penjelasan Surat al-Hijr ayat 94 [sumber: istimewa]
Surat al-Hijr ayat 94 membincang dakwah Nabi Muhammad SAW. Di dalam Surat al-Hijr ayat 94 dijelaskan, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan.

DutaIslam.Com - Surat al-Hijr ayat 94 merupakan perintah perubahan cara berdakwah Nabi Muhammad SAW. Diwahyukannya Surat al-Hijr ayat 94 menjadi permulaan Rasulullah untuk berdakwah di publik secara terbuka. Pada awal-awal dakwahnya, Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Beliau hanya menyampaikan risalah ilahi kepada keluarga dan orang-orang terdekat saja. Rasulullah SAW biasanya mengajarkan para sahabat-sahabatnya yang teleh memeluk Islam di Darul Arqam. Tempat ini menjadi markas atau pusat dakwah nabi secara sembunyi-sembunyi. Beliau di sana menyampaikan pesan-pesan Tuhan serta menjelaskannya kepada para sahabat.

Baca: Tafsir Surat Yusuf 58, Perjumpaan Nabi Yusuf dengan Saudaranya

Ketika Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi, ada beberapa orang yang tergolong pertama kali masuk Islam. Dari kalangan perempuan adalah Sayyidah Khadijah, dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib, dari kalangan dewasa adalah Abu Bakar Shidiq dan dari kalangan budak adalah Zaid bin Tsabit. Keempet orang ini kemudian juga mengajak orang-orang terdekat mereka untuk masuk Islam. Sahabat Abu Bakar sangat aktif mengejak kolega dan kerabatnya. Dan banyak pembesar-pembesar Quraisy yang berhasil masuk Islam atas jasa Abu Bakar. Selama tiga tahun lamanya, Nabi Muhammad SAW bergerilya mengajak keluarga serta orang-orang terdekat untuk masuk Islam. Beliau mengawali dakwahnya dengan sembunyi-sembunyi karena dikhawatirkan masyarakat Arab saat itu kaget dengan pesan yang dibawa nabi. Kemudian setelah turun Surat al-Hijr ayat 94, Nabi Muhammad SAW memulai dakwahnya secara terang-terangan. Gelombang tantangan dan rintangan yang dihadapi nabi dari masyarakat Arab semakin besar.

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan [kepadamu] dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik" [QS.al-Hijr: 94]

Baca: Peran Perempuan dalam Islam

Di dalam Surat al-Hijr ayat 94, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan risalah ilahi di depan publik. Sejak turunnya ayat ini, beliau mulai berhadapan langsung dengan kaum musyrik Quraisy di dalam dakwahnya. Sejak saat itu, orang-orang musyrik bergerak mengganggu dakwah nabi. Merek tidak henti-hentinya menghalangi perjuangan nabi dalam menyebarkan agama Islam. Dan orang yang paling keras menentang nabi adalah paman beliau yang bernama Abu Lahab. Orang-orang Quraisy menginginkan agar Rasulullah berhenti berdakwah. Mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak pula kepadamu. Untuk menghalangi dakwah nabi, orang Quraisy melakukan segala cara apapun. Bahkan, mereka sampai tega menyakiti nabi dan para sahabatnya.

Menanggapi perilaku orang Quraisy, Rasulullah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghiraukannya. Dan beliau tetap menyebarkan agama Islam, karena Allah telah menjamin akan melindungi dan menjaga nabi. [dutaislam.com/in]

Ilustrasi surat al hijr ayat 94. Foto: Freepik.

Surat Al Hijr merupakan surat ke-15 dalam Alquran yang terdiri dari 99 ayat. Dalam surat ini, terkandung kisah-kisah tentang nabi dan rasul. Salah satunya menjelaskan tentang perintah kepada Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terbuka dan terang-terangan pada ayat 94.

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ

Artinya: Maka sampaikanlah [Muhammad] secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan [kepadamu] dan berpalinglah dari orang yang musyrik.

Dikutip dari buku Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 2 oleh Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, ayat ini berisi perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk melakukan dakwah secara terang-terangan.

Beberapa ulama berpendapat, Nabi Muhammad selama tiga tahun menggunakan metode dakwah secara sembunyi-sembunyi di Mekah. Beliau berdakwah secara diam-diam karena kekuatan Islam saat itu belum begitu kuat.

Dijelaskan dalam buku Sejarah Peradaban Islam Arab hingga Nusantara oleh Yudi Irfan Daniel, dkk., dengan menggunakan metode dakwah tersebut, Nabi SAW sukses membawa beberapa orang memeluk agama Islam. Sebut saja Khadijah [istri], Ali Bin Abi Thalib [sepupu], Abu Bakar dan Usman bin Affan sahabat Nabi Muhammad, dan beberapa sahabat Abu Bakar.

Orang-orang inilah yang disebut sebagai as-sabiqul al-awwalun atau orang-orang pertama yang masuk Islam.

Setelah menerima ayat tersebut, Nabi Muhammad kemudian berdakwah kepada masyarakat Mekah secara umum dan terang-terangan. Perjalanan dakwah Nabi Muhammad tentu tidak selalu berjalan mulus. Untuk mengetahui kisah dakwahnya, simak uraian berikut!

Perjalanan Dakwah Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi surat al hijr ayat 94. Foto: Freepik.

Dikutip dari buku Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam oleh Muhammad Husni, Lc., MA, Nabi Muhammad SAW mendapat tantangan dan perlawanan dari kaum kafir Quraisy saat berdakwah. Mereka menentang ajaran Islam yang melarang perbudakan dan penyimpangan akidah masyarakat.

Selain itu, kaum kafir Quraisy menganggap ajaran Islam tidak tunduk pada kekuasaan Bani Israil. Meski begitu, Nabi Muhammad tidak putus asa dan terus mengajak seluruh lapisan masyarakat agar masuk Islam.

Yoli Hemdi dalam buku Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW.: Memahami Kemuliaan Rasulullah Berdasarkan Tafsir Mukjizat Al-Quran menjelaskan, setelah ada sekitar 40 jamaah Muslim, Rasulullah menguatkan tekad untuk memperluas syiar dakwah Islam. Hal ini juga berkaitan dengan turunnya wahyu Allah dalam surat Al Hijr ayat 94.

Nabi Muhammad tidak hanya berdakwah dengan perkataan, tapi juga mulai mengajari masyarakat Mekah melakukan ibadah. Bahkan, beliau mempraktikkannya dengan menunaikan sholat di halaman Ka’bah pada siang hari dan ditonton banyak orang.

Meskipun banyaknya rintangan dan cobaan, dakwah terang-terangan ini telah membuka mata banyak orang terhadap ajaran Islam. Mereka melihat sosok Nabi Muhammad yang jujur, dermawan, ramah, dan adil terhadap semua pihak.

Hal ini bertolak belakang dengan praktik penyembahan berhala yang diskriminatif. Para penyembah berhala hanya membela yang kuat dan menindas yang lemah. Hal inilah yang membuat dakwah Nabi SAW mendapatkan sambutan sehingga banyak orang mulai masuk Islam.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề