Siapa seorang pemimpin yang rela lapar demi rakyatnya?

Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam kelompok Khulafaur Rasyidin. Untuk itu, ada salah satu kisah Umar bin Khattab dalam kepemimpinan yang bisa disimak muslim untuk diteladani.

Khulafaur Rasyidin sendiri bermakna empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah beliau wafat. Empat orang khalifah tersebut terdiri dari empat sahabat rasul yang salah satunya adalah Umar bin Khattab.

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi yang Memiliki Sifat Jujur dan Adil, Siapa Dia?

Umar bin Khattab memulai kepemimpinannya pada tahun 634 M setelah masa kekhalifahan Abu Bakar Ash Shiddiq berakhir. Selama memimpin, Umar mendapat julukan Amir al-Mu'minin atau pemimpin orang beriman sekaligus menjadi orang pertama dengan gelar tersebut.

Diceritakan dalam Kisah Hidup Umar ibn Khattab yang ditulis oleh Mustafa Murrad, Umar dikenal sebagai sosok pemimpin yang rajin beribadah demi hajat rakyatnya. Beberapa kali disaksikan Jenderal Suku Kindah Mu'awiyah bin Khudayj, Umar kerap terjaga tiap siang dan malam.

Suatu waktu, Mu'awiyah bin Khudayj mendatangi Umar pada waktu Zuhur. Kemudian Umar pun berkata padanya,

"Sungguh celaka ucapanku, atau sungguh celaka prasangkaku. Jika aku tidur siang hari, aku telah menyia-nyiakan amanah rakyatku. Jika aku tidur siang hari, aku telah menyia-nyiakan kesempatanku dengan Tuhanku. Bagaimana aku bisa tidur di kedua waktu ini, wahai Mu'awiyah?"

Mu'awiyah pun kemudian melihat keadaan Umar yang terlihat sangat kelelahan dan mengantuk dalam duduknya. Kemudian ia yang tidak tega bertanya, "Tidakkah kau tidur, wahai Amirul Mukminin?"

Umar pun kembali menjawab dengan pernyataan yang sama, "Bagaimana mungkin aku bisa memejamkan mataku? Jika aku tidur di waktu malam, aku akan menyia-nyiakan kesempatanku dengan Allah."

Tidak hanya Mu'awiyah yang menjadi saksi kepemimpinan Umar yang sayang dengan rakyatnya tersebut. Salah seorang sahabat nabi yang tidak disebutkan namanya pun menceritakan hal serupa bahwa Umar bahkan berpuasa demi hajat rakyatnya.

"Umar bin Khattab adalah tetangga terdekatku. Aku tidak pernah mempunyai tetangga dan orang-orang di sekitarku sebaik Umar. Malam-malam Umar adalah salat dan siang harinya adalah puasa demi hajat rakyatnya,"

Tidak hanya untuk hajat rakyatnya, Umar juga merelakan waktu tidurnya untuk beribadah pada Allah SWT. Dikisahkan, Umar pernah meminta istrinya untuk menyiapkan bejana air pada suatu malam.

Ternyata, bejana berisi air tersebut tujuannya untuk membuatnya tetap terjaga demi berdzikir sepanjang malam.

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi yang Masih Hidup dan Berusia 1.400 Tahun, Ini Faktanya

"Selepas salat Isya, Umar menyuruhku [istri Umar] meletakkan bejana berisi air di samping kepalanya. Ketika terjaga, ia akan mencelupkan tangannya ke dalam air, lalu mengusap wajah dan kedua tangannya untuk kemudian berzikir sampai ia terkantuk dan tertidur lagi. Lalu Umar terjaga lagi, sampai tiba waktu ia benar-benar terbangun," bunyi keterangan dari buku Kisah Hidup Umar ibn Khattab.

Kisah Umar bin Khattab di atas membuktikan sifat Umar selama menjalankan kepemimpinannya. Ia bahkan mengorbankan waktu tidurnya demi hajat rakyat sebagai tanggung jawabnya sekaligus wujud taat kepada Allah SWT sebagai seorang hamba.



Simak Video "Momen Pemimpin Oposisi Albania Ditinju Demonstran Sampai Terkapar"
[Gambas:Video 20detik]
[rah/lus]

kisah sahabat nabi umar bin khattab pemimpin rakyat khulafaur rasyidin nabi muhammad rasulullah saw ibadah puasa detikramadan hikmah

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

SEORANG  pemimpin negara, memiliki tugas menciptakan kesejahteraaan rakyat melalui kebijaksanaan yang diambilnya.

Dalam masalah ini peran pemimpin negara  sangat besar, tanggung jawab ini berada di pundaknya, kelak ia akan ditanya tentangnya. Nabi Muhammad SAW bersabda;

 أَلاَ كُلُكُمْ رَاع، وَكُلُكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالإِمَامُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Imam [waliyul amri] yang memerintah manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyatnya.” 

Baca Juga: Antara Takdir, Kopi Pahit dan Kenikmatan Hidup Kita

Jangan sampai ada rakyatnya yang terlantar, apalagi mati kelaparan. Rasulullah SAW dan para Khulafâur Râsyidîn sebagai pemimpin telah memberikan teladan yang baik dalam menyejahterakan rakyat.

Sebagai contoh, Amîrul Mukminîn Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, pada masa paceklik dan kelaparan, ia Radhiyallahu ‘anhu hanya makan roti dan minyak sehingga kulitnya berubah menjadi hitam.

Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata; “Akulah sejelek-jelek kepala negara apabila aku kenyang sementara rakyatku kelaparan.”

Siapa nama pemimpin yang rela lapar demi rakyatnya?

Umar bin Khattab memutuskan tak makan demi rakyatnya.

Siapakah khalifah yang selalu memperhatikan keadaan rakyatnya?

REPUBLIKA.CO.ID, Umar merupakan salah seorang al-sabiqun al-awwalun [para perintis] dan salah seorang dari sepuluh orang yang dipersaksikan surga atas dirinya oleh Rasulullah SAW. Ia menjadi khalifah sepeninggalan Abu Bakar RA. Dia merupakan sosok pemimpin yang sangat peduli terhadap rakyatnya.

Bagaimana sikap Umar bin Khattab ketika ada rakyat yang menderita kelaparan?

Jawaban. Memberi sekarung Gandum kepada rakyatnya yang sedang kelaparan.

Bagaimana keadaan masyarakat pada masa Umar bin Khattab?

Selanjutnya dari aspek sosial, pada masa Khalifah Umar bin Khattab semua ahl al-dzimmah yaitu penduduk yang memeluk agama selain Islam [yaitu pemeluk Yahudi, Nasrani dan Majusi] dan berdiam di wilayah kekuasaan Islam mendapat perhatian, pelayanan serta perlindungan pada masa Umar.

Bài mới nhất

Chủ Đề