Siapakah pahlawan nasional yang terkenal pada peristiwa 10 November di Surabaya?

Koropak.co.id, 12 April 2022 15:25:59

Eris Kuswara

Koropak.co.id - Di Museum Nasional Indonesia, baru-baru ini terdapat ruang tiga dimensi yang dapat membuat pengunjung seolah-olah berada di dalam video yang ditampilkan. Bahkan, baik dinding dan lantainya pun  diproyeksikan gambar bergerak yang dilengkapi dengan tata suara.

Seperti yang diketahui, bahwa mulai pertengahan April 2022, Museum Nasional Indonesia Jakarta menampilkan wahana baru. Dengan demikian, pengunjung pun akan bisa merasakan pengalaman interaktif dengan mengenali sejarah peradaban Indonesia melalui teknologi imersif.

Dilansir dari indonesia.go.id, teknologi imersif sendiri merupakan sebuah teknologi informasi tiga dimensi yang di mana seluruh dinding dan lantai di sebuah ruangan diproyeksikan gambar bergerak yang dilengkapi juga dengan tata suara, sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman yang unik dan menarik.

Ruang ImersifA itu hadir di Gedung A Museum Nasional Indonesia dan telah resmi diluncurkan pada Kamis, 31 Maret 2022 lalu oleh Direktur Jenderal [Dirjen] Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi [Kemendikbud Ristek] Hilmar Farid.

Diketahui, Ruang ImersifA merupakan instalasi permanen video mapping yang memiliki ukuran 12 meter x 21 meter. Ruang imersifA itu juga didukung dengan kurang lebih 20 proyektor buatan Panasonic.

Dengan teknologi yang maju tersebut, tentunya membuat masyarakat seolah-olah berada di dalam video. Selain itu, pada setiap sesi pertunjukan, sajian video mapping berdurasi 30 menit diproyeksi dengan sudut 360 derajat, termasuk lantainya.

Tak hanya itu saja, pengunjung yang menyaksikan juga akan merasakan sensasi seolah-olah dirinya berada di dalam video. Bahkan, dinding yang mengelilingi dan lantai yang dipijak juga menjadi layar yang memutar pertunjukan.

Konten ImersifA ini sendiri menampilkan sejarah Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya dari masa ke masa. Di ruang ini juga, pengunjung akan berpetualang dan mengalami dunia dari sudut pandang pelaku sejarah.

Layaknya seorang penjelajah, pengunjung dapat mengeksplorasi khazanah dan keanekaragaman alam Indonesia, seni dan budaya, kerukunan beragama, benda cagar budaya dan bangunan cagar budaya. Menariknya lagi, pengunjung juga bisa merasakan pengalaman eksotik menembus batas berbagai motif-motif tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai koleksi museum.


Baca : Inilah 5 Museum Tertua di Indonesia

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini telah menciptakan banyak terobosan dalam menghadirkan masa lalu ke masa kini. Masa lalu itu juga tidak lagi hanya dihadirkan sebagai sajian audio-visual, akan tetapi juga sebagai sesuatu yang dapat berinteraksi dengan pemirsa masa kini.

"Oleh karena itulah Museum Nasional membuka sebuah ruang pamer imersif. Selain itu, sebagai lembaga yang berfungsi dalam memanfaatkan peninggalan bersejarah untuk pendidikan publik, Museum Nasional menyediakan ruang bagi khalayak untuk mengalami kembali sejarah dan menimba inspirasi dari pengalaman itu," jelas Hilmar sebagaimana dilansir dari laman Kemendikbudristek, Selasa 12 April 2022.

Hilmar menambahkan, dengan adanya pameran tematik yang diperbarui secara berkala, ruang pamer imersif di Museum Nasional ini juga diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk pergi ke museum. Tak hanya itu saja, atraksi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan literasi permuseuman masyarakat dan membentuk sebuah kebiasaan yang sehat dari khalayak untuk pergi ke museum secara berkala.

Sementara itu, untuk keseluruhan gambar dan penyajian di Ruang ImersifA menampilkan ornamen dan bentuk-bentuk budaya Nusantara dengan musik yang diaransemen modern dan melibatkan audio visual untuk menciptakan sensasi pengalaman unik terutama penglihatan, suara, dan imajinasi melalui bantuan teknologi digital. 

Setiap pengunjung imersifA juga akan merasakan pengalaman dan emosi yang bersifat personal, sehingga setiap orang pun akan berkesempatan untuk merasakan pemaknaan pribadi dan inspirasi.

Di sisi lain, pembuatan ruang imersifA di Museum Nasional Indonesia ini juga merupakan bagian dari rencana Kemendikbud Ristek dalam merevitalisasi tujuh museum di Jakarta tahun ini. Tujuan dilakukannya revitalisasi itu sendiri agar museum dapat mengadopsi gaya dan teknologi digital untuk menarik perhatian pengunjung, khususnya kaum milenial.

Tercatat, beberapa museum yang sedang direvitalisasi tahun ini adalah Museum Naskah Proklamasi dan Museum Nasional Indonesia. Untuk konsep revitalisasi pun akan mengusung gaya digital yang sudah diterapkan pada Museum Sumpah Pemuda.

Untuk Ruang ImersifA di Museum Nasional sendiri akan mulai melayani kunjungan masyarakat pada pertengahan April 2022 mendatang dengan jam operasional dari Rabu sampai dengan Minggu pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB.

Selain itu juga, setiap harinya akan ada lima sesi kunjungan dengan jumlah pengunjung pada tiap sesinya maksimal 30 orang. Saat ini, kunjungan ke Ruang ImersifA Museum Nasional tidak dikenakan biaya khusus, namun pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Museum Nasional Indonesia seharga Rp10 ribu per orang dewasa dan Rp 5 ribu per anak.

Sementara ini, fasilitas baru di Museum Nasional tersebut baru dibuka untuk beberapa kelompok, seperti kelompok Lanjut Usia [lansia], disabilitas, hingga anak sekolah yang memiliki Kartu Jakarta Pintar [KJP].*

Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini

Skip to content

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November, merujuk pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Saat itu, kekuatan perlawanan rakyat Surabaya memperlihatkan kegigihan dalam menyerang Sekutu selama tiga minggu.

Oleh

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Veteran pejuang mengikuti upacara pengibaran bendera Merah Putih di atas Hotel Majapahit saat Parade Surabaya Juang, Minggu [11/11/12], di Surabaya, Jawa Timur. Meski telah berusia lanjut, veteran tersebut [...]

This entry was posted in Paparan Topik and tagged 10 november 1945, Bung Tomo, Christison, hari pahlawan, Mallaby, Moestopo, pahlawan, pahlawan revolusi, Pasukan Inggris, Pasukan Sekutu, Pertempuran Surabaya.

Bukan tanpa alasan Kota Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan. Kegigihan perjuangan para pahlawan yang terlibat dalam pertempuran di Surabaya menjadi inspirasi yang mengobarkan semangat perjuangan pejuang-pejuang di berbagai kota di Indonesia. 

Para pahlawan Surabaya yang terlibat dalam pertempuran tersebut berjasa tak hanya bagi kota kelahirannya, tetapi juga untuk Indonesia secara keseluruhan. Saat bertandang ke Surabaya, Anda bisa mengunjungi Tugu Pahlawan untuk mengetahui kisah kepahlawanan mereka.

Namun, jika Anda tak sabar untuk mengetahui siapa saja para pahlawan dalam pertempuran di Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan, berikut ini adalah tokoh-tokoh berpengaruh yang bisa Anda cari tahu lebih dalam.

1. Bung Tomo

Memanfaatkan radio sebagai alat perjuangan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah spesialisasi tokoh yang memiliki nama asli Sutomo ini. Akrab dipanggil Bung Tomo, jurnalis media elektronik ini dikenal punya kemampuan orasi luar biasa yang membuat semangat para pejuang semakin berkobar. Tanpa orasi-orasinya, rasanya sulit membayangkan para pejuang tetap bersemangat saat Belanda memberikan ultimatum untuk menyerahkan Surabaya. “Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!“ adalah salah satu kalimat paling terkenal yang pernah diucapkan oleh Bung Tomo.

2. KH. Mas Mansur

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, tokoh Empat Serangkai yang terdiri dari Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansur sering disebut-sebut sebagai tokoh sentral pejuang tanpa senjata yang mengawal kemerdekaan Indonesia. Nah, KH. Mas Mansur ternyata merupakan salah satu pejuang Surabaya yang berjuang lewat organisasi dan karya tulisannya. Ia memang tak mengangkat senjata, namun kiprahnya di bidang politik membuat NICA mengincarnya dan membuatnya di penjara hingga meninggal di tahanan.

3. HR. Mohammad Mangoendiprodjo

Lahir di Sragen, Jawa Tengah, HR. Mohammad Mangoendiprodjo dikenal sangat aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan di daerah Jawa Timur, khususnya saat terjadi pertempuran di Surabaya. Perannya dalam mengoordinir pengambilan senjata dari tentara Jepang untuk mempersenjatai Tentara Keamanan Rakyat membuatnya jadi tokoh yang amat diperhitungkan. Bahkan di pertempuran Surabaya, ia memegang kunci penting negosiasi gencatan senjata dengan Brigadir Mallaby.

4. Gubernur Suryo

Sebagai Gubernur pertama Jawa Timur saat terjadinya Pertempuran Surabaya, peran Gubernur Suryo sama pentingnya dengan Mangoendiprodjo sehubungan dengan perjanjian gencatan senjata dengan Brigadir Mallaby. Hal paling diingat mengenai Gubernur Suryo adalah ketegasannya menentang saat Inggris memberikan ultimatum pada Indonesia agar menyerahkan Surabaya setelah kematian Mallaby. Dalam pidatonya lewat RRI, Gubernur Suryo menyatakan bahwa Arek-arek Suroboyo tidak akan pernah menyerah pada ultimatum Inggris dan akan melawan hingga tetes darah penghabisan.

5. Mayjen Sungkono

Dalam Pertempuran Surabaya, Mayjen Sungkono memegang peranan penting sebagai Panglima Angkatan Perang Surabaya. Ia berperan ganda sebagai pemimpin pertempuran yang berani dan penyulut semangat para pejuang hingga mereka tak takut akan persenjataan lengkap dan mutakhir milik tentara Inggris. Meski dengan hanya persenjataan minim hasil rampasan dari tentara Jepang, para pejuang di Surabaya mampu membuat pasukan Inggris kewalahan.

Meski Pertempuran Surabaya berakhir dengan kekalahan jika dilihat dari penguasaan wilayah, tetapi kemenangan Indonesia ada di sisi mentalitas perjuangan bangsa. Daerah-daerah lain yang mengetahui perjuangan Arek-arek Suroboyo yang tak kenal takut pada penjajah mengobarkan semangat yang tak bisa padam di berbagai daerah di Indonesia. Para pejuang Surabaya telah membuktikan bahwa di bawah tekanan macam apapun, kemerdekaan adalah hal yang tidak bisa dikompromikan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề