Sikap apa yang harus Anda lakukan sebagai generasi milenial untuk kebutuhan nkri?

Generasi milenial adalah salah satu generasi yang selalu bersikap reseptif ketika menghadapi sesuatu. Mereka selalu terbuka akan inovasi. Itu sebabnya mereka cepat beradaptasi dengan dunia digital. Generasi milenial memang dinilai sebagai generasi yang memiliki sikap, nilai, dan ciri khas tersendiri. Tidak heran saat ini banyak perusahaan-perusahaan startup yang maju di bawah kepemimpinan generasi milenial. Nah, di usia yang masih muda dan produktif, pastinya kamu ingin menjadi generasi milenial yang hebat serta bermanfaat, kan? Berikut 5 cara yang bisa kamu lakukan agar berhasil menjadi generasi milenial yang bermanfaat!

Punya Visi Masa Depan yang Realistis

Sebagai anak muda di usia produktif, kamu harus bisa menentukan visi yang ingin kamu capai di masa depan. kamu pun harus merancang visi yang sesuai dengan prinsip SMART, alias membuat visi yang Specific [terinci], Measurable [bisa diukur], Achievable [realistis], Reasonable [beralasan], dan Timephased [bertahap]. Keenam elemen tersebut akan membuat visi dan misi di masa depan menjadi lebih realistis dan bukan sekadar omong kosong. Di masa pandemi dan di era digital yang semakin maju, Indonesia benar-benar butuh banyak anak muda yang mempunyai visi yang jelas disertai dengan eksekusi nyata.

Kaya Ide Inovatif

Di era digital, kamu sebagai generasi milenial dituntut untuk dapat berpikir karena pada dasarnya, semua manusia memang dapat berpikir dan menumbuhkan ide. Oleh karena itu, berbekal visi yang SMART [Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, dan Timephased], kamu harus bisa menciptakan ide yang bermanfaat bagi banyak orang. Tak sekadar ide biasa, kamu harus bisa membuat ide yang unik dan inovatif demi kemajuan di masa depan. kamu bisa melakukan diskusi dengan orang-orang sekitar terkait sebuah inovasi. Hal yang perlu kamu ingat adalah jangan takut idemu akan dicuri, karena memang pada dasarnya tidak ada ide yang 100% original. Tanamkan di dirimu bahwa ide itu murah, yang mahal adalah eksekusinya!

Pintar Kelola Uang

Mengelola uang adalah hal yang cukup sulit bagi sebagian orang. Tidak heran trik mengelola keuangan menjadi masalah yang banyak dihadapi oleh milenial yang selalu merasa gaji bulanan mereka cepat habis. Hal ini terjadi karena sebagian milenial adalah tipe orang yang kesulitan untuk rutin menabung dan kerap memiliki pola belanja yang berlebihan.

Untuk menjadi generasi milenial yang hebat, bermartabat, dan bermanfaat, kamu perlu belajar tentang cara pengelolaan keuangan, menganggarkan keuangan setiap bulan, merinci perencanaan finansial, dan lain sebagainya agar keuangan kamu tetap dalam kondisi stabil. Kemampuan mengelola uang ini bisa menjadi salah satu hal yang menguntungkanmu di masa depan, bila kamu berhasil melakukannya setiap hari!

Percaya Diri Ambil Risiko

Jadilah generasi milenial yang berani mengambil risiko. Kamu bisa memulainya dengan menargetkan impianmu, seperti pindah ke kota lain, bergabung dengan perusahaan startup impian, membentuk komunitas baru, bahkan menjelajahi hal-hal baru yang bisa melampaui batasan-batasan yang ada. Sebagai generasi milenial yang hebat, kamu tidak boleh kenal takut dalam mengambil risiko, apalagi saat membuat kesalahan. Kesalahan adalah sebuah pelajaran berharga yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan karena kegagalan justru bisa menciptakan kekuatan, kesigapan, dan mendorong sebuah introspeksi untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan.

Jadi, percaya dirilah dalam mencoba sesuatu yang baru meski ada risikonya! Kepercayaan diri dan rasa pantang gentar dalam mengambil risiko merupakan faktor terbesar yang bisa mempercepat karier dan kemampuan generasi milenial untuk memimpin. Sudah siap ambil risiko?

Berani Membuka Pikiran untuk Wawasan Baru

Kamu harus banyak belajar tentang perubahan dan perkembangan yang ada. Bukalah pikiran untuk menerima wawasan baru. Tunjukkan sensitivitas dan kepedulian pada inovasi yang ada. Buka pikiran untuk selalu peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingmu, mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Jangan pula menelan informasi yang ada secara mentah, tanamkan kemampuan untuk berpikir kritis agar bisa memilah mana yang hoax dan fakta.

Untuk bisa memiliki pikiran yang kritis, kamu perlu mengikuti sebuah metode pelajaran yang bisa membangun karaktermu menjadi milenial yang hebat dengan pemikiran kritis. Contohnya adalah dengan menjalani kuliah online di BINUS Online Learning. Banyak hal yang bisa kamu dapatkan jika kamu memilih BINUS sebagai tempatmu menempuh pendidikan gelar sarjana. Kelas dan ujian 100% online dengan tenaga pengajar berkualitas, kamu bisa mendapatkan gelar sarjana untuk menunjang karier! Yuk, semangat jadi generasi milenial yang hebat!

Laporan oleh Arif Maulana

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menjadi pembicara dalam Diskusi Kelompok Terpumpun yang digelar “Mencari Bentuk Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi” Deputi Bidang Pengkajian Srategis Lemhanas RI di Hotel Santika, Bandung, Kamis [13/8] lalu. [Foto: Dadan Triawan]*

[unpad.ac.id, 13/8/2020] Nilai-nilai Pancasila harus tetap dipahami dan diamalkan di tengah arus globalisasi di Indonesia. Generasi milenial menjadi obyek utama yang harus didorong untuk tetap mengamalkan nilai luhur tersebut. Ini bertujuan agar Pancasila tidak tergerus oleh berbagai faham yang bisa memecah kedaulatan bangsa.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mengungkapkan, generasi milenial saat ini merupakan motor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karena itu, generasi milenial Indonesia harus tetap berpedoman pada Pancasila agar tidak tergerus oleh penyimpangan ideologi.

[baca juga: Bahas Fenomena Post Truth, Lemhanas RI dan Unpad Gelar Diskusi Kelompok Terarah]

“Peluang bisa jadi ancaman. Human capital yang diidamkan di 2045 betul-betul manusia sempurna yang diidamkan Pancasila,” ungkap Rektor saat menjadi pembicara dalam Diskusi Kelompok Terpumpun yang digelar Deputi Bidang Pengkajian Srategis Lemhanas RI di Hotel Santika, Bandung, Kamis [13/8] lalu.

Diskusi bertajuk “Mencari Bentuk Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi” ini digelar atas kerja sama Lemhanas RI dengan Unpad. Selain Rektor Unpad, diskusi ini menghadirkan pembicara dari dua Guru Besar Unpad lainnya, yaitu Prof. Yanyan M. Yani dan Prof. Arry Bainus.

Rektor menjelaskan, beragam faham dan aksi yang bertentangan dengan nilai Pancasila akan mendorong Indonesia menjadi kurang kompetitif. Padahal, Indonesia diprediksi akan menduduki peringkat ke-5 negara dengan PDB tertinggi di dunia pada 2045 mendatang.

[baca juga: Pancasila Bingkai Merajut Keberagaman]

Penanaman nilai Pancasila pada generasi milenial akan semakin membuat mereka pintar, memiliki sikap toleransi, kohesif, dan punya literasi keagamaan yang baik. Pancasila, kata Rektor, juga akan menjadi jati diri generasi milenial.

Namun, ada strategi khusus dalam menanamkan nilai Pancasila pada generasi muda. Rektor menjelaskan, pengamalan tidak boleh dilakukan dengan metode indoktrinasi. Fleksibilitas harus dilakukan.

Senada dengan Rektor, Prof. Arry Bainus menjelaskan, ada perbedaan strategi penanaman nilai Pancasila pada generasi milenial. Metode doktrin dipandang sudah tidak relevan dengan sikap dan pola pikir generasi milenial.

“Kedepankan budaya mendengar ketimbang menggurui. Dengar apa yang anak milenial inginkan tentang Pancasila,” kata Prof. Arry.

[baca juga: Pancasila Pedoman Persatuan dan Kesatuan Bangsa]

Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi kekinian dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di generasi muda. Memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada merupakan metode efektif.

Bahkan, kata Prof. Arry, pemerintah bisa memanfaatkan sejumlah tokoh pemengaruh [influencer] di media sosial sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. Gali berbagai nilai Pancasila yang bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan selera generasi milenial.

Prof. Yanyan M. Yani memaparkan, dalam mengamalkan nilai Pancasila, membangun semangat kebinekaan merupakan strategi yang bisa dilakukan. Pengakuan terhadap berbagai perbedaan, perlakuan sama terhadap berbagai komunitas, serta penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia harus ada dalam setiap kebijakan pemerintah.

Strategi selanjutnya adalah penguatan nilai Pancasila berbasis kearifan lokal. Prof. Yanyan yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad ini menerangkan, nilai Pancasila dihasilkan dari akar rumput budaya masyarakat Indonesia. Maka, kearifan lokal jangan pernah dilupakan.

Diskusi yang dimoderatori Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi, PhD, ini juga menghadirkan tiga pembahas, antara lain Dekan Fakultas Psikologi Unpad Prof. Hendriati Agustina, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. R. Widya Setiabudi S, serta Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Aulia Iskandarsyah, PhD.

Diskusi dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengkajian Strategis Lemhanas RI Prof. Reni Maryeni.*

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề