Sistem gotong royong yang dimiliki masyarakat desa mengandung unsur-unsur Kearifan berupa

Jakarta -

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Pengetahuan ini untuk menjawab berbagai masalah dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Dalam modul "Sosiologi SMA Kelompok Kompetensi I" yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sistem pemenuhan kebutuhan meliputi seluruh unsur kehidupan, yaitu agama, ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian.

Kearifan lokal dipandang sangat bernilai dan mempunyai manfaat tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Kearifan lokal menjadi bagian dari cara hidup untuk memecahkan segala permasalahan hidup.

Konsep kearifan lokal atau kearifan tradisional atau sistem pengetahuan lokal [indigenous knowledge system] adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.

Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional.

Contohnya, hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya.

Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan [antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa] dan manuskrip.

Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.

Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan, meliputi tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya.

Contohnya, kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.


Contoh Kearifan Lokal Nusantara

Ada beberapa kekayaan budaya, kearifan lokal nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam, diantaranya :

  • Masyarakat Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako [alam adalah aku]. Tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya alam harus hati-hati.
  • Masyarakat Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan tata nilai dalam berladang dan tradisi tanam.
  • Masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Terdapat tradisi tana' ulen. Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat
  • Masyarakat Bali dan Lombok. Mempunyai kearifan lingkungan awig-awig. Awig-awig adalah patokan tingkah laku yang dibuat masyarakat berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan masyarakat setempat.
  • Masyarakat Baduy mempunyai kearifan lingkungan yang mendasari mitigasi bencana dalam bentuk pikukuh [ketentuan adat pokok] yang mengajarkan antara lain: gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang dirusak [gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh dirusak

Nah, itulah penjelasan mengenai kearifan lokal beserta contohnya. Semoga kearifan lokal di daerahmu tetap terjaga ya, detikers.

Simak Video "Dari Kuda Hingga Gajah Turut Memeriahkan Kirab Budaya Aceh"



[pal/pal]

Kearifan lokal merupakan unsur bentukan budaya lokal yang digolongkan dalam kategori warisan budaya tak benda. Sebagai komponen budaya tak benda maka berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 106 Tahun 2013 yang termasuk warisan budaya tak benda Indonesia terdiri atas:

a. tradisi dan ekspresi lisan,

b. seni pertunjukan,

c. adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan,

d. pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta, serta

e. keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.

Sebagai kekayaan budaya yang luhur warisan budaya tak benda sangat memerlukan perlindungan, mengingat perkembangan kebudayaan yang dinamis dapat memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap warisan budaya tak benda lokal. Oleh karena itu Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud No.106/2013 tentang Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Masyarakat desa merupakan masyarakat yang berada dalam lingkungan budaya yang sangat khas, sehingga lingkungan budaya tersebut membentuk perilaku masyarakat dalam berkehidupan seperti kehidupan rumah tangga, kehidupan dalam mata pencaharian, kehidupan beragama dan sebagainya. Lingkungan budaya yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat di desa selanjutnya akan membentuk perilaku masyarakat dalam sendi-sendi kehidupan mereka dalam memanfaatkan sumber daya desa, seperti perilaku masyarakat dalam mengelola sumber daya pengairan di Bali dikenal dengan Subak, di Jawa mengenal gotong royong. Ada juga perilaku budaya dilihat dari ranah ekspresi seperti mengucapkan salam dengan sampurasun, dijawab rampes di Jawa Barat. Perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan budaya lokalnya sehingga memiliki kearifan dalam bersosial dan bijaksana dalam pemanfaatan sumber-sumber di pedesaan disebut sebagai kearifan lokal. Pariwisata sebagai suatu kesatuan produk pelayanan sangat memerlukan situasi lingkungan yang dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan. Lingkungan desa yang kondusif bagi terciptanya layanan dan pengalaman wisata adalah lingkungan desa yang memanfaatkan potensi budaya masyarakat sebagai unsur pokok pelayanan. Kearifan lokal yang muncul dari budaya masyarakat sebagai unsur pokok pelayanan. Kearifan lokal yang muncul dari budaya  masyarakat setempat menjadi sangat berperan penting dalam mewujudkan desa wisata.

Berikut aset kearifan lokal yang dapat ditemukan di lingkungan pedesaan:

1. Layanan Penyambutan Tamu

Unsur kearifan lokal yang dapat digunakan adalah ranah ekspresi memberi salam, mengucapkan selamat datang dengan bahasa daerah, menyajikan tarian selamat datang, dan sebagainya.

2. Layanan Aktivitas Wisata Pedesaan

Hal ini ditunjukkan aspek kearifan lokal seperti:

a. Di lingkungan rumah tinggal; tradisi menyajikan makanan, tradisi makan bersama, makna pembagian ruangan di dalam rumah, dan sebagainya.

b. Di lingkungan pertanian [kebun/sawah]; kebiasaan para petani di sawah/kebun, cara membajak sawah, kegiatan memanen hasil, kegiatan jual beli, dan sebagainya.

c. Di lingkungan alat transportasi lokal; kegiatan alat transportasi kuda, cidomo, dan sebagainya.

d. Di lingkungan anak-anak pedesaan; permainan tradisional.

3. Layanan atas Rasa Aman dalam Berkunjung

Layanan ini merupakan suatu sistem pengamanan yang terbentuk karena nilai-nilai kearifan lokal.

4. Layanan atas Rasa Nyaman Berkunjung

Layanan ini merupakan suatu kondisi lingkungan desa yang memberikan rasa nyaman bagi pengunjung melalui keramahan penduduknya, sopan santun masyarakat dalam bertutur kata, tradisi menyambut dengan kehangatan kekeluargaan sebagai bentuk kearifan lokal.

5. Layanan Kemudahan Berinteraksi serta Kesempatan Belajar Kelokalan

Layanan ini merupakan suasana lingkungan yang memungkinkan orang luar desa dapat memperoleh informasi dan terbuka untuk berinteraksi mempelajari kebiasaan tat cara kehidupan masyarakat di desa.

Kondisi kekayaan budaya masyarakat desa seperti di atas adalah aset pariwisata desa yang harus tetap terjaga dan terlindungi. Maraknya informasi dan teknologi secara global telah menggerus eksistensi budaya lokal sebagai aset pariwisata, oleh karenanya diperlukan langkah-langkah perlindugnan melalui:

a. Kebijakan dan Regulasi Desa; misalnya pengelola desa wisata mengelurkan aturan standar layanan dengan menggunakan kearifan lokal seperti dalam ranah ekspresif pelayanan [memberi salam, gerakan atau gestur tubuh, dan lain-lain].

b. Sosialisasi serta Pembiasaan Perilaku Berdasarkan Tradisi Budaya; merupakan upaya terstruktur di berbagai lingkungan kelompok aktivitas untuk senantiasa mensosialisasikan tradisi lokal untuk diimplementasikan melalui pembiasaan di masing-masing lingkungan desa.

c. Mengangkat dan Mengembangkan Kesenian Tradisional

jelaskan tahapan [ bisa dengan contoh] dalam keterikatan terjadinya disintegrasi mulai dari tahap kecurigaan streotif keresahan sosial. chaos anomie

3. Penduduk desa A berasal dari berbagai suku seperti suku Sunda, Jawa, dan Madura. Meskipun demikian, mayoritas penduduk di desa tersebut bekerja seb … agai petani. Masyarakat menghabiskan waktunya untuk mengolah sawah dan bercocok tanam di ladang. Mereka saling membantu dalam berbagai kegiatan, terutama kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Kondisi tersebut mendorong integrasi masyarakat desa A cepat terbentuk karena ....a. tingkat urbanisasi masyarakat tinggib. tingkat mobilitas masyarakat rendahc. masyarakat pedesaan cenderung tolerand. mata pencaharian masyarakat cenderung heterogene. sikap primordialisme tiap-tiap kelompok sangat tinggi​

jelaskan komponen rancangan penelitian kuantitatif​

Sebutkan dua contoh perbedaan kebudayaan​

Sisi tegak limas berupa..... .....​

1. Sebutkan pokok permasalahan dari suatu penelitian2. Jelaskan beberapa hal yang diperhatikan dalam menentukan topik penelitian​.

angket campuran merupakan bentuk angket gabungan dari angket tertutup dan terbuka Berikan contoh pernyataan angket campuran untuk mengukur keaktifan p … eserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler !Tolong Di Bantu KaNote;#Jangan Asal Jawab Yaa#Berikan 3 Contoh Angket Campuran Untuk Mengukur keaktifan Peserta Didik Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.​

3. Kegiatan yang dilakukan Lusi menunjukkan proses pengolahan data pada tahap penarikan kesimpulan [verifikasi data].Benarkah pernyataan tersebut ? je … laskan dasar pendapat anda !4. Berdasarkan sumbernya Identifikasilah jenis data penelitian yang diperoleh Lusi !Tolong Di Bantu KaNote;#Jangan Asal Jawab Yaa Oke#butuh jawabannya segera pliss#Hari Ini Mau Di Kumpulkan Jadi Mohon Kerjasamanya Pliss​​#Soal SOSIOLOGI Penelitian Sosial​

Soal;Deskripsikan kelebihan teknik pengumpulan data Seperti pada gambar !Note;#Jangan Ngasal Yaa#Hari Ini Mau Di Kumpulin soalnya#Gambar Di Atas Terma … suk Bentuk Dokumentasi Yaa​​​ Tentang Penelitian Sosial​

Soal;Deskripsikan kelebihan teknik pengumpulan data Seperti pada gambar !Note;#Jangan Ngasal Yaa#Hari Ini Mau Di Kumpulin soalnya#Gambar Di Atas Terma … suk Dokumentasi Yaa​​​

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề