Sumber energi yang digunakan oleh kendaraan bermotor adalah

Lihat Foto

www.archdaily.com

SDA memenangkan kompetisi Switch to Pure Volvo karena desainnya mengikutsertakan struktur ringan bagi karport dan alat pengisi baterai bagi mobil hybrid Volvo V60. Dengan bentuk futuristik dan penggunaan panel surya, desain ini memang tampak dan berfungsi istimewa.

KOMPAS.com – Beberapa tahun terakhir, pengembangan mobil listrik semakin berkembang pesat untuk menggantikan mobil konvensional berbahan bakar minyak.

Dorongan akan isu lingkungan yang kuat dan semakin berkurangnya cadangan minyak, disinyalir menjadikan pengembangan mobil listrik menjadi meroket.

Produsen-produsen mobil di seluruh dunia berlomba-lomba mengeluarkan varian terbaru mobil listriknya, hal itu semakin menyemarakkan persaingan mobil listrik.

Kendati demikian, selain mobil listrik, ada sejumlah kendaraan alternatif yang pernah dikembangkan atau bahkan bakal menjadi alternatif-alternatif lain di masa depan.

Dilansir dari Fortune, berikut kendaraan alternatif yang sudah dikembangkan dan bahkan sudah diproduksi.

Baca juga: Inspirasi Energi: Bagaimana Konsumsi dan Harga Minyak Bumi pada 2021?

1. Kendaraan hibrida

Lihat Foto

KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI

Daihatsu Advance Tech, termasuk hybrid dan listrik Daihatsu di GIIAS 2018.

Kendaraan ini memadukan bahan bakar minyak [BBM] dan listrik untuk menggerakkan kendaraan.

Selain itu, teknologi ini memungkinkan penggunaan dua jenis sumber energi yang berbeda. Penggunakan listrik untuk menggerakkan sebagian kendaraan memiliki manfaat penghematan bahan bakar dan emisi yang signifikan.

Kendaraan hibrida menggunakan daya listrik yang tersimpan di baterai untuk memberi tenaga pada kecepatan rendah atau untuk digunakan untuk start/stop.

Baterai dari kendaraan ini dapat diisi ulang melalui pengereman regeneratif dan melalui putaran dari mesin pembakaran internal.

Rabu, 1 September 2021 - Dibaca 1428 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 301.Pers/04/SJI/2021

Tanggal: 1 September 2021

Peduli Lingkungan dan Bahan Bakar Murah? Pakai Kendaraan Listrik

Kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan, selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik, juga membawa kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan. Kendaraan listrik tidak menghasilkan polusi udara, sehingga kualitas udara yang bersih dapat terjaga. Selain itu semua menggunakan kendaraan listrik memberikan harga bahan bakar yang jauh lebih murah, hingga seperlima dari harga menggunakan bahan bakar minyak [BBM].

"Penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan menjadi bukti nyata pemenuhan komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change, dimana Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar 29 % dengan upaya sendiri dan menjadi 41 % dengan kerja sama internasional dari kondisi business asusual [BaU] pada tahun 2030," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Wanhar di acara Webinar Temu Online IPRAHUMAS PC Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Rabu [1/9].

Untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik secara masif, Presiden juga telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai [Battery Electric Vehicle] untuk Transportasi Jalan.

"Dengan terbitnya Perpres ini, maka semakin jelas arah landasan, dan kepastian hukum dalam pelaksanaan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai [Battery Electric Vehicle] untuk transportasi jalan. Berbagai insentif fiskal maupun non fiskal telah diatur dalam Perpres 55 Tahun 2019 ini, yang semua bertujuan agar semakin cepat masyarakat beralih menggunakan antara lain kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," ujar Wanhar.

Wanhar menambahkan, pada saat ini Kementerian ESDM juga telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional [GSE] dengan salah satu programnya yaitu penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai [KBLBB] dengan target penurunan impor bahan bakar minyak setara 67 ribu bopd dari penggunaan 2 Juta unit mobil dan 13 Juta unit motor, yang dapat menghemat devisa sebesar USD1,6 milliar dan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 6,66 juta ton CO2e sampai dengan tahun 2030.

Dalam rangka mendukung program KBLBB, pada GSE tersebut Kementerian ESDM telah menyusun Roadmap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum [SPKLU] dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum [SPBKLU]. Hingga tahun 2021 akan dibangun 572 SPKLU dan diharapkan sampai dengan tahun 2030 akan terbangun 31.859 SPKLU. SPKLU ini berlokasi di pusat perbelanjaan, area perkantoran, bandara, SPBU, apartemen dan pool taxi. Sedangkan untuk SPBKLU hingga tahun 2021 akan dibangun 3.000 unit dan diharapkan menjadi 67.000 unit pada tahun 2030.

Saat ini jumlah SPKLU/Charging Station sebanyak 166 unit di 135 lokasi tersebar di Sumatera [3 unit], DKI Jakarta [75 unit], Banten [15 unit], Jawa Barat [26 unit], Jawa Tengah-DI Yogya [16 unit], Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara Barat [27 unit] dan Sulawesi [4 unit]. Sementara SPBKLU sebanyak 74 unit di 73 lokasi[seluruhnya di Jabodetabek, termasuk 2 unit di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan]. Dengan total 12 unit SPKLU di 9 lokasi yang telah siap komersialisasi karena telah memenuhi syarat 3 plug dan mendapat Nomor Identitas SPKLU.

Hal senada dinyatakan Wakil Direktur Utama PT PLN [Persero] Darmawan Prasodjo. Menurutnya, menggunakan kendaraan listrik baik mobil maupun motor jelas lebih irit dan ramah lingkungan, 1liter bensin bisa menempuh jarak 10 km setara dengan 1 kWh listrik, 1liter bensinkan harganya Rp9.000, sedangkan 1 kWh listrik Rp1.500. Mengapa lebih ramah lingkungan, karena 1 liter bensin itu dengan kandungan carbon sekitar 700 gram dan dapat menempuh perjalanan 10 kmmenghasilkan emisi CO2-nya sebanyak 2,4 kg, sedang 1 kWh listrik dengan emisi carbon yang dihasilkan dari produksi di PLN adalah sebesar 850gram CO2.

"Menggunakan mobil bensin 10 km perjalanan emisi CO2 nya 2,4 kg dan emisinya di jalan-jalan, kalau pake mobil listrik emisinya 850 gram, [itu dari] pembangkit-pembangkitnya PLN," jelas Darmawan.

Untuk mendukung pemanfaatan energi bersih, Darmawan mengatakan, "Ke depan PLN akan mempensiunkan PLTU berbasis batubara, sekarang sudah mulai digantikan dengan energi bersih berbasiskan energi baru terbarukan, jadi pergeseran dari transportasi berbasis BBM baik itu motor atau mobil ke mobil listrik itu artinya mengurangi emisi CO2, inilah logika kenapa menggunakan kendaraan listrik," pungkas Darmawan.[SF]

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi [08112213555]

Bagikan Ini!

Kendaraan bermotor dapat berjalan karena ada sumber energi untukmenjalankannyaSumber energi berasal dari bahan bakarBahan bakar berasal dari minyak bumiContoh hasil pengolahan minyak bumi adalah bensin, oli, solar, minyak tanahBensin dan solar digunakan untuk bahan bakar kendaraanMinyak tanah digunakan untuk bahan bakar kompor untuk memasak dan bahanbakarlampu petromaks/lampu teplok

4. BateraiDi dalam batu baterai terdapat zat kimia yang dapat menghasilkan energi kimiaBaterai dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrikEnergi listrik disimpan di dalam bateraiBaterai digunakan untuk menyalakan senter, radio, jam dinding dll5. ListrikListrik merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan sehari-hariEnergi listrik dignakan untuk penerangan, memasak, mencuci, menyetrikaKelebihan energi listrik dibandingkan energi lain adalah :a. Tidak menimbulkan polusib. Mudah diubah ke dalam bentuk energi lainc. PraktisEnergi listrik dihasilkan dari pembangkit listrikMacam-macam pembangkit listrik :a. PLTA [pembangkit listrik tenaga air]b. PLTU [pembangkit listrik tenaga uap]c. PLTG [pembangkit listrik tenaga gas]d. PLTN [pembangkit listrik tenaga nuklir]e. PLTD [pembangkit listrik tenaga diesel]

6. Kayu BakarKayu bakar akan menimbulkan bara api yang digunakan untuk memasakKayu bakar diperoleh dari batang, dahan dan ranting pohon berkayu7. AnginAngin adalah udara yang bergerakAngin menyimpan energiManfaat energi angin adalah untuk menggerakkan perahu layar, layang-layang dankincir angin

8. AirEnergi yang dimanfaatkan dari air adalah gerakannya.Air yang berada di tempat tinggi memiliki energi yang besar ketika jatuh.Manfaat energi air adalah untuk pembangkit tenaga listrik.Air yang jatuh dari bagian atas bendungan akan menghasilkan arus air yang cepat dibagian bawah bendungan.Arus tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator untukmenghasilkan listrik.

End of preview. Want to read all 5 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Sigit Handoyo, S.E., M.Bus.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề